, Jakarta - Pandemi COVID-19 terjadi tahun lalu membuat kontribusi investor lokal di pasar modal meningkat signifikan. Bila sebelumnya masih didominasi investor asing, saat ini terjadi perubahan.
"Data yang saya dapat terakhir dari OJK bahwa ini terjadi peningkatan yang signifikan dari kontribusi investor lokal. Kalau dulu 40 banding 60 masih asing, tapi beberapa waktu terakhir secara persentase terjadi pergerakan siginifikan dari investor domestik," kata Direktur Eksekutif Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) Samsul Hidayat, Rabu (10/3/2021).
Pada 2020, persentase yang terjadi mulai berbalik, yakni 68,51 persen dibandingkan dengan 31,49 persen dengan kontribusi investor lokal lebih besar dibandingkan asing.
Advertisement
"Kalau dilihat 2021 walaupun baru dua bulan, angkanya memperlihatkan bahwa dominasi investor lokal dalam hal ini mencapai 81,08 persen dibandingkan dengan 18,72 persen dibandingkan investor asing," ujarnya.
Perubahan yang terjadi disambut baik Samsul. Hal ini tak terlepas dari keinginan investor lokal menjadi tuan rumah di negaranya sendiri.
"Ini kami kira menunjukan bahwa apa yang dicita-citakan 15 atau 20 tahun lalu ingin agar kita menjadi tuan rumah sendiri. Kita juga ingin masyarakat berkembang mindsetnya dari saving society comunity menjadi invesment society. Masyarakat yang berorentasi pada investasi nah ini sudah mulai kelihatan dan harus kita jaga," tuturnya.
**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Wabah virus corona COVID-19 tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat, namun berdampak pula pada pertumbuhan ekonomi negara. Hal ini berdampak bagi bursa saham dan nilai tukar rupiah.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Investor Asing Masih Dominasi Kepemilikan SBN di Pasar Sekunder
![IHSG Merosot hingga Diberhentikan Sementara](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/klzmf2bwUiAggqQ7h1pj4JVwNXk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3234235/original/000524000_1599729460-20200910-IHSG-Merosot-hingga-Diberhentikan-Sementara-7.jpg)
Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat kepemilikan investor Surat Berharga Negara (SBN) Tradable Rupiah di Pasar Skunder masih didominasi oleh asing. Adapun total kepemilikan asing mencapai 23,61 persen.
Direktur Surat Utang Negara (SUN), Deni Ridwan mengakui, investor asing ini masih dibutuhkan karena kehadiran mereka dapat menurunkan biaya pinjaman, memperpanjang jatuh tempo utang, dan meningkatkan likuiditas pasar.
"Jadi kalau kita lihat di pasar skunder asing ini merupakan masih yang banyak membeli di tenor jangka panjang dan termasuk yang aktif melakukan trading," katanya dalam diskusi Peran Investor Lokal dalam Rangka Pendalaman Finansial Instrumen Saham & Surat Berharga, secara virtual, Rabu (10/3).
Meski begitu, dia menyadari investor asing masih cukup sensitif terhadap risiko dan pengelolaan portofolio mereka secara aktif. "Sehingga faktor eksternal menjadi cukup dominan dan besar terhadap stabilitas pasar SBN kita," imbuh dia.
Berdasrkan data, hingga 2 Maret 2021 kepemilikan investor SBN Tradable Rupiah di Pasar Skunder sebanyak 10,99 persen dimiliki oleh institusi pemerintah. Kemudian 47,22 persen bersal dari bank.
Selanjutnya sebanyak 51,79 persen berada di luar non bank. Di mana masing-masing terdiri dari reksa dana 4,05 persen, asuransi dan dana pensiun 14,03 persen, individu 4,12 persen, lain-lain,5,98 persen, dan asing 23,61 persen.
Faktor Investor Domestik Rendah
Deni mahami daya serap investor domestik di pasar SBN memang masih rendah. Hal itu terjadi karena ada beberapa faktor yang membuat partisipasi investor domestik di pasar SBN tidak begitu optimal dibandingkan asing.
"Tantangan sama sama kita ketahui bersama daya serap investor domestik masih cukup rendah," kata dia.
Adapun terbatasnya daya serap investor domestik dipengaruhi, pertama terbatasnya daya serap investor domestik dipengaruhi masih dangkalnya pool of fund investor institusi. Kedua, terkonsentrasinya investor di Jawa. Ketiga basis investor yang terbatas. Keempat renahnya tingkat literasi keuangan realtif terhadap peer countries.
"Selanjutnya adanya mindset investor institusi yang berorientasi pada return jangka pendek," ujarnya.
Di samping itu faktor lainnya juga ditenggarai oleh likuiditas pasar skunder yang masih rendah dan belum berkembangnya instrumen deriviatif.
"Justru kalau kita lihat instrumen deveratif baik SBN maupun rupiah lebih marak ditawarakan di tetangga kita bukan di RI," jelasnya.
Advertisement
Upaya Pemerintah
![IHSG Dibuka di Dua Arah](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/HDNBxolJm_EWQ1o9RgaiHeBJgII=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3267162/original/045706800_1602658744-20201014-IHSG-Dibuka-di-Zona-Merah-angga-5.jpg)
Dia menambahkan, untuk meningkatkan investor dalam negeri, pemerintah terus memperkuat kerjasama dengan Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan industri untuk merumuskan langkah-langkah strategis dengan memperhatikan tiga faktor utama dalam pengembangan pasar. Yakni sisi demand, supply dan infrastruktur.
Untuk sisi demand, pemerintah melakukan upaya pemetaan basis invetsor, meningkatkan akses dan literasi investor, dan memberikan dukungan pengembangan structured product.
Kemudian dari sisi supply, pemerintah berupaya melakukan diversifikasi instrumen SBN melalui pengembangan skema yang sesuai dengan kebutuhan inevstor dalam negeri, serta penerbitan SBN ritel secara berkesinambungan.
Terakhir dari sisi infrastruktur, pemerintah akan melakukan reviu atas peraturan perundangan yang berkaitan dengan pengelolaan SBN. Mulai dari pengembangan pasar repo, kebijakan perpajakan, dan pengembangan ETP yang terintegrasi.
Terkini Lainnya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Investor Asing Masih Dominasi Kepemilikan SBN di Pasar Sekunder
Upaya Pemerintah
Saham
Investasi
Investor
Investor Lokal
Investor Asing
Melek Investasi
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
Populer
Daftar Saham yang Bisa Diborong Hari Ini Kalau Mau Dapat Kucuran Dividen
Produsen Sprei dan Bed Cover Soraya Berjaya Indonesia Listing Hari Ini, Rabu 3 Juli 2024
Informasi Teknologi Indonesia Perluas Portofolio Klien di Bidang Kripto
Bayan Resources Tebar Dividen Rp 4,92 Triliun, Catat Tanggalnya
Mengekor Wall Street, Bursa Asia Dibuka Cerah
IHSG Berbalik Arah ke Zona Merah, Saham TINS Menghijau
Melantai Perdana di BEI, Saham Soraya Berjaya Indonesia Melenggang di Zona Hijau
IHSG Berpeluang Rawan Koreksi, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 3 Juli 2024
IHSG Dibuka Perkasa, Sektor Saham Transportasi Menjulang Tinggi
PTPP Penuhi Kewajiban Obligasi dan Sukuk Mudharabah
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
8 Momen Apes Kendaraan Terjebak di Jalan Sempit Hingga Dicor Semen Ini Kocak
Top 3 Tekno: Janji Manis Brain Cipher hingga Data Kominfo Diduga Bocor
Superbank Kembali Dapat Suntikan Modal dari Grab, Singtel, dan KakaoBank, Nilainya Fantastis
Buya Yahya Menyebut Tahun Baru Hijriyah Bukan Hari Raya, Kenapa?
Thariq Halilintar Tersentuh dengan Perjuangan Ibunya yang Mengajaknya Naik Haji di Usia 2 Bulan
KPU DKI Jakarta Libatkan Kelompok Disabilitas dalam Pemutakhiran Data Pemilih
Bursa Incar IPO Perusahaan Mercusuar dengan Aset di Atas Rp 3 Triliun
Pesawat Garuda Indonesia Penjemput Jemaah Haji Tujuan Jeddah Putar Balik Kembali ke Bandara Adi Soemarmo
Debut Jepang, aespa Rilis 'Hot Mess' Hari Ini
Gibran soal Kondisi Prabowo: Beliau Sehat dan Siap Kembali Bekerja
Travel Show Terbaru Jimin dan Jungkook BTS 'Are You Sure?!' Segera Tayang 8 Agustus 2024
Kurs Rupiah ke Dollar Australia Berapa? Lihat Rekor Tertinggi dan Terendahnya
Inflasi PCE Amerika Serikat Merosot pada Mei Topang Rupiah Hari Ini 3 Juli 2024
Hujan Badai di China Picu 242.000 Orang Dievakuasi, Ketinggian Air Sungai Yangtze Kian Mengkhawatirkan
Cara Hemat Menyembuhkan Lampu DRL Pajero Sport yang Menguning