, Bandung - Kelompok pria usia dewasa muda, yaitu sekitar 20–40 tahun diimbau agar selalu memperhatikan kesehatan fisik kelaminnya yakni testis dan buah zakar. Pasalnya, pada rentan usia tersebut rentan timbul penyakit tumor testis.
Menurut keterangan dr. Kevin Adrian dilaman Alo Dokter, tumor testis adalah benjolan yang tumbuh di testis atau buah zakar. Tumor testis dapat membuat kantong zakar tampak membesar atau bengkak.
"Benjolan tumor testis ini bisa terasa nyeri dan dapat tumbuh di salah satu maupun kedua testis," jelas Adrian dicuplik Senin, 10 Juni 2024.
Advertisement
Baca Juga
Adrian menuturkan setiap pria memiliki dua buah testis yang berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron. Organ yang termasuk bagian dari sistem reproduksi pria ini terletak di dalam kantong zakar atau skrotum.
Tumor testis terjadi ketika sel-sel tumor tumbuh di salah satu atau kedua testis. Hal ini bisa menyebabkan munculnya benjolan pada testis. Meski umumnya tidak terasa sakit, tumor testis juga bisa menimbulkan nyeri.
"Tumor testis terjadi ketika sel-sel tumor tumbuh hingga membentuk jaringan atau benjolan tumor di testis. Belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan timbulnya tumor ini," terang Adrian.
Terdapat beberapa faktor yang diduga berkaitan dengan terbentuknya tumor testis, yaitu:
- Riwayat tumor testis pada keluarga (faktor genetik)
- Kelainan lahir
- Penyakit tertentu yang pernah atau sedang diderita
Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko pria untuk terkena tumor testis, yaitu:
- Berusia muda, yaitu di sekitar 15–35 tahun
- Pernah mengalami tumor atau kanker testis
- Mengalami kondisi bawaan lahir, seperti kriptorkismus atau hernia inguinalis
- Mengalami sindrom Klinefelter
- Mengalami hidrokel, yaitu kondisi kantung skrotum yang dipenuhi cairan
- Mengalami varikokel, yang ditandai dengan pembengkakan pembuluh darah pada skrotum.
- HIV dan AIDS
"Gejala tumor testis yang paling umum adalah benjolan di testis sehingga kantong zakar tampak membesar atau tidak simetris," ungkap Adrian.
Terdapat 6 keluhan lain yang dapat akibat timbulnya tumor testis ini adalah:
- Penumpukan cairan pada kantong zakar
- Timbul benjolan di salah satu atau kedua testis, baik disertai nyeri maupun tidak- Rasa berat atau tidak nyaman pada skrotum
- Nyeri pada skrotum atau testis
- Sakit atau pegal di area perut bagian bawah atau selangkangan
- Pembesaran payudara (ginekomastia)
Tumor testis yang terlambat ditangani akan menyebar (metastasis) ke organ tubuh lain. Gejala lanjutan yang mungkin dapat dirasakan penderita tumor ini di antaranya:
- Nyeri punggung bawah
- Sesak napas
- Nyeri dada
- Batuk terus-menerus
- Nyeri tulang
- Berat badan terus berkurang tanpa sebab yang jelas
- Sakit perut yang disertai dengan mual, diare, dan muntah
- Sakit kepala
Simak Video Pilihan Ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jenis Tumor Testis
Adrian menerangkan sel-sel tumor yang tumbuh di testis terbagi menjadi dua, yaitu tumor jinak dan tumor ganas, yakni :
1. Tumor Testis Jinak
Sel tumor testis jinak tumbuh dengan lambat dan tidak menyebar (metastasis) ke organ tubuh yang lain. Tumor testis finak umumnya tidak berbahaya dan cenderung tidak kambuh setelah selesai diobati.
Beberapa jenis tumor testis yang tergolong jinak adalah:
- Teratoma jinakTumor testis ini tumbuh di kelenjar getah bening dan berkembang sebelum pubertas. Tumor ini sering terjadi pada bayi.
- Tumor jaringan stroma testis
Ini merupakan tumor testis yang menyerang jaringan ikat yang menyokong testis di dalam kanting zakar. Tumor ini sering menyerang anak-anak. Tumor ini terdiri dari dua jenis, yaitu tumor sel Leydig dan tumor sel Sertoli.
- Lipoma
Tumor ini merupakan tumor yang berasal dari jaringan lemak. Lipoma bisa muncul di bagian tubuh mana pun, termasuk di testis dan di dalam kantung zakar. Benjolan ini tidak terasa nyeri, kenyal, dan tidak bersifat ganas.
- Fibroma
Tumor jinak ini berasal dari jaringan ikat. Tumor testis jinak ini dapat menimbulkan benjolan yang terasa padat dan sulit digerakkan.
2. Tumor Testis Ganas
Berbeda dengan tumor testis jinak, sel-sel tumor testis ganas tumbuh dan menyebar dari testis ke organ tubuh lain dengan cepat, seperti kelenjar getah bening, paru-paru, hati, otak, dan saraf tulang belakang. Tumor testis ganas ini disebut juga kanker testis.
Tidak hanya itu, sel-sel tumor ini langka terjadi dan dapat membahayakan nyawa jika tidak segera ditangani. Ada tiga jenis tumor testis ganas, yaitu:
- Seminoma
Sel tumor seminoma tumbuh di testis. Tumor ini menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dan tidak mengeluarkan penanda tumor (tumor marker) lainnya.
- Karsinoma embrionalKarsinoma embrional tumbuh dan menyebar ke luar testis. Tumor ini dapat menghasilkan hormon HCG dan AFP (alpha feto-protein).
- Karsinoma kantung kuning telur (yolk sac)
Sel tumor ini tumbuh melapisi kantung kuning telur yang kemudian berkembang menjadi testis. Tumor ini hampir selalu mengeluarkan hormon AFP.
- Choriocarcinoma
Choriocarcinoma umumnya lebih sering ditemukan di dalam organ reproduksi wanita, seperti rahim dan ovarium. Meski begitu, sel tumor ini juga dapat tumbuh di organ reproduksi pria, termasuk testis. Kanker ini dapat menghasilkan hormon HCG.
Advertisement
Diagnosis Tumor Testis
Andrian menganjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami keluhan yang mirip dengan ciri gejala tomur testis.
Segera cari pertolongan medis jika benjolan tumor tetis membesar dengan cepat, menimbulkan perubahan warna pada kulit kantung zakar, atau disertai gangguan kesehatan lain, seperti infertilitas.
"Pemeriksaan dan penanganan sejak dini bisa mencegah terjadinya komplikasi," ungkap Adrian.
Untuk mendiagnosis tumor testis, dokter akan menanyakan gejala dan riwayat penyakit pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada testis untuk mengetahui jumlah, ukuran, dan lokasi benjolan.
Dokter juga akan memeriksa bagian tubuh lain untuk memastikan apakah tumor telah menyebar. Agar dapat memastikan benjolan pada testis bersifat jinak atau ganas, dokter akan melakukan pemeriksaan penunjang, di antaranya:
-USG skrotum, untuk melihat kondisi benjolan yang tumbuh di testis
- Tes darah, untuk mengetahui kadar penanda tumor (tumor marker) pada darah, seperti hormon AFP (alpha feto-protein), HCG (human chorionic gonadotropin), dan LH (lactate dehydrogenate)
- Biopsi, untuk menentukan apakah benjolan tumor testis bersifat jinak atau ganas dan mengarah ke kanker testis
"Jika hasil pemeriksaan menunjukkan tumor testis bersifat ganas atau dicurigai sudah menyebar, dokter dapat melakukan prosedur foto Rontgen, CT scan, MRI, atau PET scan," jelas Adrian.
Prosedur pemindaian ini bertujuan untuk melihat penyebaran tumor, mengukur keberhasilan pengobatan, dan mengetahui apakah tumor akan muncul kembali setelah diobati.
Jika pasien dipastikan menderita tumor testis ganas atau kanker testis, dokter akan melakukan pemeriksaan untuk menentukan tingkat keparahannya (stadium). Ada tiga tingkatan stadium kanker testis, yaitu:
- Stadium 1
Tumor hanya terdapat di testis atau saluran testis dan belum menyebar ke luar testis.
- Stadium 2
Tumor mulai menyebar ke satu atau beberapa kelenjar getah bening di perut, tetapi belum menyebar ke organ tubuh lain.
- Stadium 3
Tumor sudah menyebar ke organ lain yang jauh dari testis, seperti paru-paru, hati, otak, atau tulang.
Pengobatan dan Pencegahan Tumor Testis
Pengobatan tumor testis tergantung pada jenis dan tingkat stadium tumor, serta kondisi kesehatan pasien. Ada berbagai metode pengobatan tumor testis, yaitu:
1. OperasiOperasi bisa dilakukan dengan mengangkat testis yang terkena tumor. Prosedur yang disebut dengan orkiektomi ini merupakan piliihan utama dalam penanganan tumor atau kanker testis.
Operasi juga bisa dilakukan jika sel-sel kanker pada testis telah menyebar ke kelenjar getah bening atau organ tubuh lain. Operasi ini biasanya dilakukan untuk mengobati tumor testis sel nutfah jenis nonseminoma.
2. RadioterapiRadioterapi atau terapi radiasi bertujuan untuk menghancurkan sel-sel tumor dengan memanfaatkan sinar X-ray radiasi tinggi. Terapi radiasi juga dapat digunakan untuk menghancurkan sel-sel tumor testis yang telah menyebar ke kelenjar getah bening dan otak.
3. KemoterapiKemoterapi adalah pemberian obat-obatan antitumor dalam dosis tertentu. Metode ini bertujuan untuk menghancurkan sel tumor yang tumbuh di testis maupun yang telah menyebar ke organ tubuh lain. Kemoterapi untuk tumor testis bisa dilakukan sebelum maupun setelah pasien menjalani operasi.
"Tumor testis dapat menyebar ke organ tubuh lain jika tidak segera ditangani," tukas Adrian.
Selain itu, kondisi ini juga berisiko menurunkan kualitas sperma sehingga menyebabkan masalah kesuburan atau infertilitas. Komplikasi lain yang bisa terjadi akibat tumor testis adalah:
- Nyeri punggung bawah
- Pembengkakan kelenjar getah bening
- Penggumpalan pembuluh darah vena dalam atau deep vein thrombosis (DVT)
- Kemunculan tumor di paru-paru sehingga menyebabkan sesak napas, batuk terus-menerus, atau batuk berdarah
- Peningkatan tekanan intrakranial karena penyebaran sel tumor testis ke otak
- Tubuh mudah lelah
- Berat badan turun drastis
"Tumor testis sulit untuk dicegah. Meski begitu, ada upaya yang bisa dilakukan agar kondisi ini bisa dideteksi sejak dini sehingga keberhasilan pengobatannya akan lebih tinggi," sebut Adrian.
Caranya adalah dengan melakukan pemeriksaan mandiri pada testis. Pemeriksaan mandiri pada testis dilakukan dengan menempatkan testis di antara ibu jari dan telunjuk dalam posisi berdiri. Setelah itu, raba seluruh bagian testis secara perlahan.
Jika Anda mendapati adanya pembesaran testis atau testis besar sebelah, baik disertai nyeri maupun tidak, konsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menentukan penanganan yang tepat untuk kondisi tersebut.
Terkini Lainnya
Benarkah Memajang Foto di Rumah Haram? Simak Pandangan Gus Baha
Kata Buya Yahya soal Wayang yang Jadi Sarana Dakwah Walisongo, Halal atau Haram?
Alasan Menohok Gus Baha Tolak Gelar Doktor Honoris Causa, Bikin Geli
Simak Video Pilihan Ini:
Jenis Tumor Testis
Diagnosis Tumor Testis
Pengobatan dan Pencegahan Tumor Testis
Tumor Testis
Testis
Buah Zakar
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Hasil Copa America 2024: Miguel Araujo Diusir Wasit, Kanada Bungkam Perlawanan Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina di Indosiar dan Vidio, Rabu 26 Juni Pukul 08.00 WIB
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Chile vs Argentina: Tim Tango Mengincar Tiket 8 Besar
Profil Endrick Penyerang Muda Brasil, Klub, Riwayat Karier, Usia, dan Status Transfer di Real Madrid
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
Kapolda Metro: Kalau Tak Ada yang Pasang, Mati Sendiri Judi Online Itu
Polri masih Koordinasikan soal Rencana Ribuan Rekening Judi Online Masuk Kas Negara
Menko PMK: Kalau Orang Pinjam Nama atau Nomor Rekening Tolak, Itu untuk Judi Online
164 Wartawan Terlibat Judi Online Rp 1,4 Miliar, Nama-namanya Lengkap
5 Provinsi dengan Penjudi Online Terbanyak, Nomor 1 Jabar dengan Nilai Transaksi Rp3,8 Triliun
BPK Dorong Polri Gelar Kampanye Pencegahan Kejahatan Siber, Khususnya Judi Online
Haji 2024
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
Tangis Haru Warnai Kedatangan Kloter Pertama Jemaah Haji Asal Lampung di Rajabasa
TOPIK POPULER
Live Streaming
Makan Gratis Bergizi Rp 71 Triliun, APBN Kuat atau Jebol?
Populer
Daya Beli Smartphone di Masyarakat Masih Tinggi, Ini Hasil Riset Reasense
Mengintip Persiapan Indra Sjafri dan Timnas U-20 Jelang Laga AFF U-19 2024
Misteri Ledakan Granat Nanas Lukai 4 Warga Garut
Diadaptasi dari Manga Karya Akane Shimizu, Teaser Pertama Live Action 'Cells at Work' Dirilis
Peselancar dan Aktor Tamayo Perry Pemeran Pirates of the Caribbean Tewas Diserang Hiu di Hawaii
Langgar Aturan Domisili, 31 Calon Peserta Didik di Kota Bandung Dianulir dari PPDB 2024
Viral Pelajar SMAN 8 Medan Tidak Naik Kelas, Disdik Sumut Temukan Kelalaian Sekolah
Bahan Bacaan Fisik Masih Penting, Begini Upaya Memangkas Kesenjangan Buku di Jabar
Memberi Nilai Lebih KKN Agar Tak Terjebak Rutinitas
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Denmark Melaju ke Babak 16 Besar Usai Imbang Vs Slovenia
Prediksi Euro 2024 Slovakia vs Rumania: Demi Tiket 16 Besar
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Grup Euro 2024: Siapa Lolos ke Babak 16 Besar?
Laga Euro 2024 Inggris Vs Slovenia Berakhir Dengan Skor Kacamata
Hasil Prancis Vs Timnas Polandia: Les Bleus Gagal Menang
Berita Terkini
Harga Minyak Dunia Turun, Ternyata Ini Penyebabnya
3 Cara Buka WA di Laptop Tanpa Bisa Dilihat Orang Lain, Supaya Privasi Terjaga
Stiker WhatsApp Makin Hidup, Pengguna di Android dan iOS Kini Bisa Lebih Ekspresif
Amalan Dahsyat dari Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, Kalahkan Pahala Bangun 1.000 Masjid Jami’
10 Model Rambut Poni Perempuan yang Cantik dan Cocok untuk Semua Bentuk Wajah
6 Fakta Menarik Gunung Daik yang Ketiga Puncaknya Dipercaya Dihuni Orang Bunian
Polisi Kenya Menembaki Demonstran yang Serbu Parlemen, 10 Orang Tewas
3 Sate Kambing Bumbu Kacang, Menu Favorite Semua Usia
Cara Membuat Lontong Enak dengan Rice Cooker, Sangat Praktis dan Hasilnya Padat
Wuling Starlight S Bakal Debut Agustus 2024
Risiko Tinggi, Bappebti Minta Platform Jual Beli Kripto Edukasi Calon Investor
Buyung Poetra Sembada Tebar Dividen Rp 9,68 Miliar Meski Alami Rugi
210 Instansi Terdampak Serangan Ransomware ke Pusat Data Nasional
Hasil Euro 2024: Denmark Melaju ke Babak 16 Besar Usai Imbang Vs Slovenia
PKS dapat Sinyal Positif dari Surya Paloh Bangun Koalisi di Pilkada Jakarta