, Bandung - Pemerintah Jawa Barat (Jabar) masih menunggu keputusan soal vaksin coronavirus diseases 2019 (COVID-19) berbayar untuk masyarakat dari Kementerian Kesehatan.
Menurut Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, informasi terakhir yang diperolehnya vaksin COVID-19 gratis untuk masyarakat hingga 31 Desember 2023.
"Kan dari Pak Menkes sampai tahun ini gratis. Tahun depan belum ada keputusan apakah berbayar atau tidak, kan itu melihat kondisi COVID. Tapi kan sepertinya COVID-nya sudah terkendali yang penting protokol kesehatan dan juga yang demam serta sakit menggunakan masker," ujar Bey, Bandung, Jumat, 29 Desember 2023.
Advertisement
Bey menegaskan hingga akhir tahun 2023 nanti vaksin COVID-19 masih tidak dipungut biaya alias gratis. Sebelumnya sepekan lalu, Bey Machmudin mengingatkan kembali soal penerapan protokol kesehatan (prokes) bagi tenaga kesehatan (nakes) dan masyarakat menghadapi situasi kasus aktif COVID-19 yang naik dalam dua pekan terakhir.
Baca Juga
Hal itu dikatakan Bey, guna mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus saat hari raya Natal 2023 dan perayaan tahun baru 2024 (Nataru 2023/2024).
"Mengingatkan kembali tentang protokol kesehatan, utamanya imunisasi vaksin untuk nakes yang saya utamanya karena mereka yang bertemu dengan orang yang terkena COVID-19, juga memakai masker untuk mereka yang mengalami demam," kata Bey Machmudin.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Jabar periode 12-17 Desember 2023, tercatat 427 kasus COVID-19. Kota Depok menjadi daerah penyumbang kasus tertinggi hingga 66 orang dan diikuti Kota Bandung sebanyak 63 orang.
Sementara itu Kementerian Kesehatan RI merilis data total kasus aktif COVID-19 sebanyak 2.548 pasien aktif, 108 sembuh, dan satu orang meninggal dunia. Lonjakan yang terjadi di Indonesia per hari ini saja, Selasa (19/12), mencapai 453 kasus.
"Minimal nakes sudah mendapat dosis ketiga vaksinasi COVID-19," kata Bey.
Bey juga menyebutkan, meski jumlah kasusnya mulai naik saat ini belum ada tindakan pembatasan seperti halnya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) saat pandemi.
Namun, Bey tetap menekankan penerapan prokes terutama bagi yang sedang mengalami demam.
"Yang pasti tidak ada pembatasan dan kita harus tetap menjaga prokes seperti mencuci tangan dan untuk yang sakit memakai masker," ucap Bey.
Simak Video Pilihan Ini:
Banjir Lahar Dingin Gunung Lewotobi Terjang Permukiman, Warga Mengungsi ke Hutan
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kasus COVID Desember 2023 di Jabar
Berdasarkan data dari laman Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Jawa Barat (Pikobar) dari periode 1-28 Desember 2023 terdapat 1.487 kasus COVID-19 aktif ditemukan.
Tertinggi jumlah kasus COVID-19 harian pada 20 Desember 2023 mencapai 130 kasus. Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, mengatakan pada saat mudik libur Nataru 2023/2024 ini protokol kesehatan (prokes) serta pola hidup bersih dan sehat (PHBS) harus tetap dilaksanakan.
"Walaupun sekarang tidak diharuskan semua memakai masker, tapi untuk yang sakit dan yang berkerumun itu sekarang wajib memakai masker. Jika ada yang sakit terpapar COVID harus pakai masker dan wajib isolasi mandiri sampai sembuh," kata Vini.
Vini menegaskan kewajiban pemakaian masker untuk yang sedang sakit dan di kerumunan orang, bertujuan untuk menghindari meluasnya penyebaran COVID-19 varian terbaru.
Meski tidak mematikan dengan gejala yang ringan, Vini menjelaskan karakter COVID-19 varian baru ini penularannya sangat cepat.
"COVID yang sekarang itu COVID yang ringan tapi mudah menyebar gitu. Contohnya hanya dari periode 9-13 Desember 2023 pekan lalu saja tercatat sudah ada 79 pasien COVID di Jawa Barat," tukas Vini.
Selain mewaspadai paparan COVID-19, Vini meminta masyarakat pada libur Nataru 2023/2024 tetap menjalankan perilaku seksual secara benar dan baik.
Tujuannya agar tidak terhindar dari paparan penyakit Mpox, walaupun tidak begitu cepat penularannya. Hampir seluruhnya virus Mpox ini ditularkan melalui kontak seksual.
"Kalau Mpox itu tidak begitu cepat penularannya sebetulnya dari teori seperti itu ya. Tapi ternyata lebih banyak, kasus di kita itu sekarang orang di Jawa Barat terpapar Mpox itu ada 10 kasus. Sebagian besar sudah sembuh," ungkap Vini.
Dinas Kesehatan Jawa Barat dalam mempersiapkan pelayanan medis saat mudik dan libur Nataru 2023/2024 telah melakukan pemeriksaan kesehatan kepada sopir kendaraan umum diantaranya di Garut, Kota Bandung, Kuningan dan Tasikmalaya.
Sejumlah spanduk dan banner sosialisasi kesehatan termasuk didalamnya pencegahan paparan COVID-19. Persiapan ini telah dilakukan sejak 8 Desember 2023.
Sebanyak 861 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di jalur mudik yang kerap dilalui oleh masyarakat pada perjalanan mudik Nataru 2023/2024 juga telah didirikan.
"Beberapa yang kita siapkan itu fasyankes (fasilitas pelayanan kesehatan) itu ada 406 puskesmas, mendirikan 125 pos kesehatan (poskes) disetiap rest area jalan tol dan jalur arteri yang rawan, rumah sakit ada 97, ada juga sepeda motor ambulan 36. Terus kalau ambulannya ada 197 mobil ambulan," ujar Vini.
Advertisement
Amukan Varian COVID JN.1 di Penghujung 2023
Mengutip dari kanal Health , Kasus COVID-19 di Indonesia kembali meningkat di penghujung akhir tahun 2023, menyusul terjadinya kenaikan kasus varian JN.1 di negara tetangga, Singapura. Bahkan di belahan negara lain, yang memasuki musim dingin juga terjadi kenaikan kasus COVID.
Situasi peningkatan kasus COVID Indonesia menyorot perhatian publik lantaran penyebaran virus SARS-CoV-2 sudah masuk kategori endemi. Tak sedikit warganet yang berkomentar’ 'sudah biasa kalau mau libur panjang' atau 'oh, mau sekalian ngabisin stok vaksin COVID-19.'
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menerangkan, kasus COVID-19 yang meningkat karena adanya varian baru, salah satunya yang mendominasi adalah JN.1. Dalam hal ini, sudah ada bukti ilmiah bahwa kenaikan kasus COVID bukan dipengaruhi mobilitas libur panjang.
Pada temuan kasus pasien COVID di Indonesia, tertular varian JN.1 yang masuk dari luar negeri.
"Sekitar bulan November masuknya (varian JN.1) dari luar. Saya enggak yakin, apakah dia kenanya di Singapura, atau dia transit di Singapura, bisa juga seperti itu ya," terang Budi Gunadi saat ditemui Health di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Jakarta pada Jumat, 22 Desember 2023.
"Tapi kita lihatnya masuknya dari luar, dan otomatis negara-negara yang jadi negara transit di Singapura pasti paling banyak."
Di Singapura sendiri, kasus varian JN.1 sudah mulai menurun. Ini melihat dari rentang penyebaran varian COVID tersebut yang sudah terjadi di sana sekitar September-Oktober 2023, sedangkan varian ini baru masuk Indonesia pada November kemarin.
"Tapi saya lihat di Singapura sendiri. Jadi, sekarang kasusnya sudah mulai menurun. Ya itu biasanya deket-deket, kalau mereka kenanya mungkin bulan Oktober atau September, kita kenanya bulan November," lanjut Budi Gunadi Sadikin.
"Mereka udah turun, harusnya kita juga bisa turun. Dan yang penting buat saya sih, rumah sakitnya aja. Rumah sakitnya masih sedikit sekali yang mengisi ya (pasien COVID yang dirawat di rumah sakit sedikit)."
Prediksi Puncak Varian JN.1 pada Januari 2024
Budi Gunadi Sadikin memprediksi puncak kasus COVID varian JN.1 akan terjadi pada Januari 2024. Prediksi ini dilihat dari jumlah kenaikan kasus varian JN.1 yang terus naik menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
"Yang varian JN.1 memang (jumlah kasusnya) 43 persen dari total sampel yang kita ambil di minggu ke-2 Desember ini. Kita ada 77 sampel di minggu ke-2 ini yang masuk, dari 77 sampel itu 43 persennya varian JN.1," katanya.
Dari sekuens yang dicatat oleh Kemenkes, temuan varian JN.1 terbilang pesat.
"Nah, kalau diprediksi puncaknya, kita lihat karena 43 persen dan itu naik dari 19 persen di minggu pertama Desember 2023. Kenaikannya dia pesat, artinya dia mendominasi varian yang ada. Kalau pengalaman kita di sebelum-sebelumnya, begitu dia sampai 80 persem, di atas 80 persen itu peak-nya (puncak) tercapai," jelas Menkes Budi Gunadi.
"Sekarang kita lihat 19 persen ke 43 persen itu kan naiknya hampir 20 persen lebih ya. Kalau kita hitung 20 persen lagi minggu depan, gitu 60 kasus, (naik) 20 persen lagi minggu depannya lagi udah 80 kasus. Harusnya di Januari itu peak-nya sudah dicapai."
Selain temuan varian JN.1, hasil varian COVID yang masuk ke laporan Kemenkes dari 77 sampel sepanjang minggu ke-2 Desember 2023 adalah varian XBB.1.16 dan XBB.1.9.1.
Puncak Varian JN.1 Diprediksi Turun Februari 2024
Apabila prediksi puncak kasus COVID varian JN.1 pada Januari 2024, maka penurunan puncak diperkirakan pada Februari 2024.
"Nah, peak-nya berapa lama? Peak-nya paling 2 minggu sampai 4 minggu maksimal, kemudian terjadi penurunan," terang Menkes Budi Gunadi Sadikin.
"Jadi, mudah-mudahan nanti kita lihat, kalau misalnya peak-nya terjadi di Januari, itu harusnya sih Februari Insya Allah, ini sudah turun kembali."
Budi Gunadi menambahkan, varian JN.1 relatif severity-nya dan hospitalisasinya rendah.
"Sampai sekarang kan kita lihat rumah sakit-rumah sakit kita sih masih relatif kosong (untuk pasien COVID). Bed Occupancy Ratio (BOR) masih relatif kosong. Memang ada beberapa kematian, sekitar berapa ini 27 orang," tambahnya.
"Tapi 27 orang ini ada komorbidnya. Jadi dia masuk, sakit, biasanya sakit jantung atau dia stroke. Begitu dites, dia positif COVID. Jadi, enggak semuanya meninggalnya gara-gara positif COVID, tapi gara-gara penyakit lainnya."
Terkini Lainnya
Ramalan Gus Iqdam soal Capres Cawapres yang Sudah dan Belum Terjadi, Apa Saja?
Gus Iqdam Budrek tapi Ngakak, Tolak Sholawat Tibbil Qulub Jemaah Ini Pilih Sholawat Busyro dan Minta Sangu Rp1 Juta
Ramalannya Mulai Terbukti, Kilas Balik Sikap dan Pilihan Gus Iqdam di Pilpres 2024
Simak Video Pilihan Ini:
Kasus COVID Desember 2023 di Jabar
Amukan Varian COVID JN.1 di Penghujung 2023
Prediksi Puncak Varian JN.1 pada Januari 2024
Bandung
COVID-19
vaksin
Kota Bandung.
Jawa Barat
Jabar
Vaksin Covid-19
Vaksin Covid-19 Berbayar
Rekomendasi
72 Titik Longsor Terjang Kabupaten Tasikmalaya, PJ Gubernur Jabar Pastikan Penanganan Berjalan Optimal
Pemprov Jabar Targetkan Produksi Gabah Kering Giling 11 Juta Ton
Jangan Coba-Coba Judi Online, ASN dan Pegawai BUMD Jabar yang Terlibat Bakal Kena Sanksi
BPS Catat Ada 3,85 Juta Penduduk Miskin di Jabar
PKB Lirik Sandiaga Uno Maju Pilkada Jawa Barat 2024
Seleksi Anggota Komisi Informasi Tahun 2024-2028 Dibuka, Berminat? Simak Persyaratannya
Waspadai Banjir Barang Asal China, Bey Machmudin: Bisa Jadi Ancaman UMKM Jawa Barat
Langgar Aturan Domisili, 31 Calon Peserta Didik di Kota Bandung Dianulir dari PPDB 2024
Tidak Punya Kompetitor, Ridwan Kamil Berpotensi Besar Menang jika Tetap di Jabar
Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
TOPIK POPULER
Populer
Jelang Rilis, Lee Seung Hoon Bagikan Tracklist Album MY TYPE
Vonis Salman Raziq, Perekrut 12 Kurir Narkoba Jaringan Fredy Pratama Ditunda
Siswi SMK di Mesuji yang Tewas Dibunuh Paman Sempat Dirudapaksa Ketika Sekarat
Daya Rusak Sama dengan Narkoba, Ini Kata PP Persis Soal Judi Online
Heboh Ada Jasa Joki Strava, Apa Itu?
Pemuda Muhammadiyah Pekanbaru Tak Menyangka Dapat Umrah Gratis dari Bobby Nasution
Lagu Tema Film 'My Hero Academia The Movie 4: You’re Next' Karya Vaundy
Gibran Rakabuming Raka Blusukan 'Belanja Masalah' Bareng Raffi Ahmad di Jakarta
Promosikan Situs Judi Online, Polisi Tangkap Konten Kreator di Sulawesi Selatan
Guru Besar ITB: Warga Indonesia Telan 52 Juta Partikel Mikroplastik per Bulan
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Mengenal Aplikasi KTP Digital, Pahami Langkah-langkah Penggunaannya
Dibangun Sejak 2018, Terminal Bus Demak Akhirnya Bisa Selesai Tahun Depan
MentariTV Fest Ceria 2024 Hadirkan Kemeriahan Tanpa Henti, Ada Cipung hingga Pikachu
11 Cara Mengolah Daging Sapi Kurban yang Benar, Marinasi dengan Rempah
Bawa Spirit Pancasila, UU Cipta Kerja Dinilai Wujudkan Kebijakan yang Berkeadilan Sosial
Shalawat Nariyah dan Keutamaannya, Simak Juga Tata Cara dan Waktu Pelaksanaan
Terbang dari Abu Dhabi, Maskapai Etihad Airways Mendarat Perdana di Bali
Surat Terbuka Angger Dimas untuk PN Jakarta Timur, Minta Sidang Kasus Kematian Dante Digelar Terbuka
Top 3 Tekno: 33 Juta Nomor Ponsel Pengguna Authy Dicuri Hacker Jadi Sorotan
Kisah Siasat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Hadapi Kelompok Takfiri yang Suka Picu Konflik
600 Ribu Ton Sampah Hanyut ke Sungai Berujung di Laut, 4 Juta Ton Dibakar Cemari Udara
Top 3: Zodiak yang Menyendiri Saat Sedang Kesal
Pencairan KJP Plus Dipercepat, Saat Ini Masuk Tahap Verifikasi Akhir