uefau17.com

Dari Bongko Mento hingga Sayur Betik, Ini 10 Macam Kuliner Jepara - Regional

, Jepara - Selain populer dengan ukiran kayu dan perabotan berharga fantastis, Jepara juga memiliki sederet kuliner khas yang menggoyang lidah. Terletak di wilayah pesisir pantai, membuat beberapa kuliner khas Jepara dipengaruhi oleh olahan khas makanan laut.

Tak heran jika ikan laut, seperti ikan kerapu, kakap, patikoli, hingga badong, sering diolah menjadi kuliner lezat oleh masyarakat Jepara. Mengutip dari berbagai sumber, berikut ragam kuliner Jepara:

1. Bongko Mento

Bongko mento merupakan makanan khas Jepara yang dibungkus dengan daun pisang. Konon, makanan ini berasal dari Keraton Jepara (Kerajaan Kalinyamat).

Bongko mento merupakan makanan ringan berupa kulit dadar berisi dada ayam suwir tumis yang dicampur dengan bahan lainnya, seperti jamur tiram, bihun, santan, dan lainnya. Makanan ini biasanya disajikan untuk para tamu atau saat ada acara yang tidak terlalu besar.

2. Bontosan

Bontosan merupakan makanan khas Jepara yang berbahan dasar ikan kerapu atau tenggiri. Ikan tersebut dihaluskan dan dicampur dengan tepung beras.


Selanjutnya, adonan tersebut dibentuk menjadi gulungan menyerupai lontong lalu dibungkus dengan daun pisang atau plastik. Makanan ini diolah dengan cara dikukus dan disajikan dengan cara diiris tebal. Bontosan biasanya disajikan dengan saus atau kuah.

Masyarakat juga menyebut bontosan berupa kerupuk ikan yang sudah dikeringkan. Makanan ini juga bisa disajikan dengan cara digoreng, sehingga memiliki tekstur garing pada bagian luarnya.

3. Gule Petih

Gule petih merupakan masakan khas Jepara berbahan dasar daging kambing. Hidangan ini biasanya disajikan saat Idulfitri maupun Idul Adha.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Horok-Horok

4. Horok-horok

Horok-horok merupakan makanan ringan khas Jepara yang terbuat dari tepung pohon aren. Jajanan ini umumnya dijadikan makanan pembuka atau takjil saat Ramadan.

Horok-horok memiliki tekstur yang kenyal dengan rasa sedikit asin. Makanan ini dibuat dari tepung gula aren yang dikukus kemudian didinginkan.

5. Laksa Jepara

Laksa Jepara dibuat dengan menggunakan udang jerbung sebagai bahan utamanya. Berbeda dengan laksa bogor, laksa jepara tidak menggunakan oncom.

Laksa ini memiliki cita rasa yang gurih dengan tekstur kental yang didapat dari santan dan kaldu ayam. Makanan ini umumnya disajikan dengan telur rebus, irisan daun bawang, seledri, dan kucai.

6. Lontong Krubyuk

Lontong krubyuk merupakan kuliner khas Jepara, khususnya Karimunjawa. Sajian ini berupa lontong yang disajikan dengan suwiran daging ayam rebus. Lontong dan daging tersebut kemudian disiram kuah kaldu atau kuah bakso serta diberi taburan taoge setengah matang dan irisan seledri.

7. Moto Belong

Moto belong merupakan makanan khas Jepara yang dibuat dari singkong parut. Singkong yang telah diparut tersebut diberi tambahan garam, gula pasir, vanili, serta pewarna makanan.

Selanjutnya, adonan dibentuk bundar lalu diberi pisang pada bagian tengahnya. Moto belong biasanya disajikan dengan parutan kelapa.

8. Pindang Serani

Pindang serani merupakan sup berkuah bening khas Jepara. Makanan yang memadukan aneka bumbu dan aromatik ini memiliki rasa dan aroma yang menggoda.

Ikan yang telah dilumuri air jeruk nipis kemudian dipadukan dengan belimbing wuluh, daun kemangi, tomat, dan rempah-rempah lainnya, sehingga menghasilkan pindang serani yang banyak diburu wisatawan. Pindang serani memiliki cita rasa yang asam, segar, dan cenderung pedas.

9. Rondho Royal atau Monyos

Rondho royal atau monyos merupakan makanan tradisional berbahan dasar tape singkong dan tepung beras. Tape singkong yang dilumatkan dapat mengeluarkan cita rasa manis sedikit asam. Tape singkong yang telah dilumatkan tersebut kemudian dicelupkan ke dalam adonan tepung beras dan digoreng hingga kering.

10. Sayur Betik

Sayur betik berbahan utama pepaya muda dan daging tetelan. Bahan tersebut dicampur dengan aneka bumbu, seperti bawang merah, bawang putih, keluak, dan santan.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat