uefau17.com

Potret Gerhana Matahari Hibrida di Kota Medan yang Diabadikan OIF UMSU - Regional

, Medan Tim Observatorium Ilmu Falak Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (OIF UMSU) melakukan pengamatan Gerhana Matahari Hibrida di Gedung Pascasarjana UMSU, Jalan Denai, Lantai 7, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).

Pantauan dari akun Instagram resmi OIF UMSU yaitu @oifumsu, keterlihatan Gerhana Matahari Hibrida di Medan hanya 3,36 persen. Tampak akun resmi OIF UMSU tersebut memosting gambar Gerhana Matahari Hibrida.

"Seperti ini keterlihatan Gerhana Matahari Sebagian di Kota Medan, hanya 3,36% saja keterlihatannya," caption yang tertulis dipostingan tersebut.

Dalam postingan lainya, juga menjelaskan mengenai alat yang digunakan yaitu Teleskop Remotting beserta Filter dan Kamera. Kegiatan dihadiri Ulama Muhammadiyah Sumatera Utara (Sumut) yaitu Prof Nawir Yuslem, yang juga bertugas sebagai khatib pada pelaksanaan Salat Sunnah Gerhana.

Prof Nawir saat wawancara bersama wartawan mengatakan, peristiwa gerhana ini menunjukkan kepada manusia bahwa ada benda-benda langit termasuk ciptaan Allah.

"Gerhana matahari merupakan ciptaan Allah. Dengan itu kita diingatkan Allah itu maha Pencipta, sekaligus juga kita dengan melaksanakan salat tadi menghilangkan anggapan-anggapan bahwa peristiwa gerhana terkait dengan kematian seseorang," sebutnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Aspek Ilmiah

Kepala OIF UMSU, Arwin Rakhmadi Juli Butarbutar, menjelaskan Gerhana Matahari Hibrida yang terjadi dari aspek ilmiah. Disebutkannya, gerhana yang terjadi di Kota Medan memiliki persentase 3,36 persen.

"Khusus kita di Medan hanya mendapatkan fase gerhana sekitar 3 persen saja, jadi hanya sedikit bagian matahari yang tertutupi oleh bulan, adapun puncaknya itu terjadi di wilayah Timur Indonesia," jelasnya.

3 dari 3 halaman

Tetap Berkesempatan

Menurut Arwin, walaupun hanya 3 persen, tetapi masyarakat di Medan berkesempatan melihat proses Gerhana Matahari Hibrida.

"Seperti yang sudah kita saksikan tadi melalui teleskop, berapapun persentase gerhana hanya 3 persen, kita masih berkesempatan melihat proses gerhana menggunakan teleskop," tandasnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat