, Pekanbaru - Tahun ini, Pemerintah Provinsi Riau mengusulkan dua nama menjadi pahlawan nasional ke Pemerintah Pusat. Yang pertama adalah Marhum Pekan sebagai pendiri Kota Pekanbaru dan Mahmoed Marzuki, pahlawan kemerdekaan dari Kabupaten Kampar.
Menjelang Hari Pahlawan Nasional, kedua nama tokoh Riau itu belum mendapatkan penetapan. Mudah-mudahan ada angin segar karena Riau sudah lama membentuk tim penelitian atas jasa Marhum Pekan dan Mahmoed Marzuki terhadap kemerdekaan.
Advertisement
Baca Juga
Pengajuan Mahmoed Marzuki sebagai pahlawan nasional sudah beberapa kali diajukan. Tim peneliti masih merevisi sejumlah berkas agar mendapatkan kabar positif dari Pemerintah Pusat.
Terlepas dari itu, mencoba mengangkat kisah kepahlawanan Mahmoed Marzuki. Sebagai narasumber adalah sejarawan dari Riau, Prof Dr Suwardi MS.
Suwardi menceritakan, perawakan Mahmoed Marzuki biasa saja. Tidak terlalu tinggi, tak juga tegap.
Terlepas dari itu, suara lantangnya mampu mengobarkan semangat puluhan pemuda di Bangkinang, Kabupaten Kampar, untuk tidak takut mengibarkan Merah Putih.
Bersama pemuda lainnya, Mahmoed Marzuki dengan langkah pasti masuk ke lapangan Controleur Bangkinang (kini Lapangan Merdeka). Penghormatan kepada bendera Indonesia dilakukannya, diikuti puluhan pemuda lainnya.
Ketakutan tentu saja membayangi karena tentara Sekutu dan Jepang masih berkeliaran di Bangkinang. Namun semuanya tertutupi semangat nasionalisme pada 11 September 1945 itu.
Tanggal tersebut memang terlalu telat karena kemerdekaan diproklamirkan pada 17 Agustus 2022. Hal itu wajar karena kabar Indonesia merdeka baru sampai melalui telegram kepada Mahmoed Marzuki pada 5 September 1945.
"Awalnya (pengibaran bendera) direncanakan pada 9 September 1945 karena kondisi masih mencekam di Riau, sekutu belum mengakui kemerdekaan dan berniat membantu Belanda menjajah lagi," jelas Suwardi.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kebanggaan Buya Hamka
![Nisan Makam Mahmoed Marzuki, pahlawan kemerdekan daerah dari Kabupaten Kampar.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/VAkjAhP74542xlPUzajR0hLY8io=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4220617/original/012035200_1667995813-IMG_20221109_183150_1_.jpg)
Pembahasan pengibaran bendera memang cukup alot. Kongres yang digelar di daerah Muara Jalai masih membuat masyarakat masih takut. Namun dengan sigap pria berjuluk 'Harimau Kampar' itu berdiri dengan suara lantang agar masyarakat tidak takut.
"Kafir penjajah harus segera diusir, tidak boleh takut di negeri sendiri. Nyawalah untuk kemerdekaan ini," ucap Mahmoed Marzuki yang seketika membakar semangat pemuda kala itu.
Mahmoed Marzuki lahir di Kampar pada tahun 1911. Ragam pendidikan dienyamnya, bahkan sampai ke Aligarh Muslim University India. Sebagai tokoh Muhammadiyah di Riau, dia mulai aktif menyuarakan perlawanan dari sekolah-sekolah yang diajarnya.
"Sekarang masih ada sekolah yang didirikannya dulu, Mualimin di Bangkinang," sebut Suwardi.
Tak hanya guru, tukang pangkas pernah juga dilakoninya di Selat Panjang pada tahun 1934. Perjuangannya juga sampai ke Sumatera Barat sehingga menjadi kebanggaan Buya Hamka.
"Beliau adalah seorang orator terkenal. Buya Hamka saja mengaguminya," kata sejarawan lainnya, Abdul Latif Hasyim yang bersama Suwardi meneliti tentang jejak sejarah Mahmoed Marzuki.
Kekaguman Buya Hamka ini, jelas Latif, terbukti ketika tokoh pejuang asal Sumatera Barat itu selalu berpidato. Nama Mahmoed Marzuki selalu disebut Buya Hamka dan menjadi kebanggaannya.
Menurut Latif, ada dua pejuang yang selalu disebut Buya Hamka. Selain Mahmoed, ada pula nama Kasman Singodimedjo (Pahlawan asal Purworejo).
"Kedua nama ini, adalah tokoh muda saat itu yang dibanggakan oleh Buya Hamka. Bangga dengan semangat juang, dan ilmu keagamaan yang dimilikinya. Dua nama ini selalu disebut saat berpidato di Sumatera ini," jelas budayawan asal Kampar ini.
Advertisement
Pejuang Harimau Kampar
Di Riau, Kampar khususnya, Mahmoed Marzuki membentuk semacam pergerakan pejuang. Anggotanya tergabung dalam "Harimau Kampar".
Mahmoed Marzuki hanya setahun bisa menikmati kemerdekaan Indonesia. Dia gugur karena penyakit yang dialami pada 5 Agustus 1946. Penyakit itu akibat siksaan ketika tertangkap Sekutu usai pengibaran bendera.
Menurut sejarawan Suwardi, awal mula tertangkap Mahmoed Marzuki dikenal dengan istilah insiden durian di Danau Bingkuang. Kala itu, tentara Jepang yang masih berada di Riau usai menyerah pada Sekutu dibunuh oleh Pemuda Keamanan Rakyat.
"Jadi tentara Jepang ini dihadang pemuda ketika maka durian," jelas Suwardi.
Jepang menuduh Mahmoed sebagai dalang karena begitu getol mengusir penjajah dan sebagai aktor pengibaran bendera. Mahmoed yang mengadakan rapat Komite Nasional Indonesia dijemput serdadu Jepang bersenjata lengkap.
Lokasi rapatnya dikepung. Sejumlah rakyat Indonesia ditembaki agar Mahmoed menyerahkan diri. Dengan pertimbangan agar tidak ada jatuh korban lagi, dia menyerah bersama beberapa pemuda lainnya.
"Lalu dibawa ke Pekanbaru, ditahan selama 23 hari. Tahu sendiri kalau penjajah Jepang menyiksa, Mahmoed Marzuki tidak sadarkan diri karena luka," sebut Suwardi.
Mulai Sakit-sakitan
Setelah ada perundingan antara Indonesia dengan Sekutu dan Jepang, Mahmoed Marzuki dan pemuda lainnya dilepaskan. Dia pulang lagi ke Kampar dengan kondisi sakit-sakitan.
Dengan kondisinya itu, Mahmoed Marzuki tetap berjuang. Jalannya sudah tidak pakai senjata lagi, melainkan mendirikan beberapa sekolah dengan harapan kelak pemuda bisa mengisi kemerdekaan.
Selama ini, sebut Suwardi, pihaknya bersama peniliti lainnya sudah mengajukan Mahmoed Marzuki sebagai pahlawan nasional. Sudah lima kali diajukan, pemerintah mulai memberi sinyal positif.
"Draf yang diajukan harus direvisi, ini lagi dikerjakan. Mudah-mudahan bisa diakui sebagai pahlawan nasional," harap Suwardi.
Terkini Lainnya
Harimau Pemangsa Ternak Warga di Kabupaten Pelalawan Tertangkap, Ini Penampakannya
Mahasiswi Magang Jadi Korban Pelecehan Seksual Oknum ASN Rumah Sakit di Gorontalo
Mendagri Tito Karnavian Berang kepada Bupati Kepulauan Meranti Riau, Mengapa?
Kebanggaan Buya Hamka
Pejuang Harimau Kampar
Mulai Sakit-sakitan
Hari Pahlawan
Pahlawan Nasional
Kabupaten Kampar
Mahmoed Marzuki
Harimau Kampar
hari pahlawan 10 November.
Euro 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Tugas Pantarlih Pilkada 2024, Pahami Tanggung Jawab dan Besaran Gajinya
Alasan DPD PSI Jakbar Usulkan Deddy Corbuzier Maju Pilkada Jakarta: Otot Politiknya Kuat
Tahapan Pilkada 2024, Ini Jadwal Persiapan Sampai Pengumuman Perhitungan Suara
Ramai Artis Masuk Bursa Pilkada 2024, Cara Pragmatis Raih Modal Sosial dan Kapital
Alur Pilkada Serentak 2024, Catat Kapan Penyelenggaraannya
Pilkada Jakarta 2024, Suku Betawi Usulkan 5 Nama
TOPIK POPULER
Populer
Prakiraan Cuaca Bandung Raya 7-9 Juli, Potensi Hujan dan Suhu Minimum
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Cegah Pungli Dunia Pendidikan, Satgas Saber Pungli Provinsi Jabar Luncurkan Film "Hantu di Sekolah"
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi, Semburkan Abu Vulkanik 1.000 Meter Senin Pagi 8 Juli 2024
Hakim Perintahkan Polda Jabar Bebaskan Pegi Setiawan
Jumlah Warga Positif HIV/AIDS di Manado Bertambah 101 Orang di Semester Pertama 2024
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Hakim PN Bandung Sebut Penetapan Tersangka Pegi Setiawan Tidak Cukup Bukti
Akan Mengadaptasi Arc Infinity Castle, Trilogi Film Layar Lebar Anime "Kimetsu no Yaiba" Segera Dirilis
Pemblokiran Jalan Desa di Tasikmalaya Berakhir, Pemilik Lahan Senyum-Senyum Dapat Duit Rp10 Juta
Pegi Setiawan
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Mabes Polri Yakin Polda Jawa Barat Akan Patuhi Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Bareskrim Polri Evaluasi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Usai Pegi Setiawan Menang Praperadilan
Kejagung Soal Putusan Bebas Pegi Setiawan: Ada Prosedur Tidak Terpenuhi
Status Tersangka Pegi Setiawan dalam Kasus Vina Cirebon Batal Demi Hukum, Ini Respons Hotman Paris
DPR Minta Nama Baik Pegi Setiawan Dipulihkan Usai Status Tersangkanya Gugur
Berita Terkini
BRI Raih Penghargaan Platinum BISRA Awards 2024, Buah Manis Konsisten Atasi Masalah Sampah dan Lawan Perubahan Iklim
Ini Respons KY soal Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
VIDEO: Ribuan Muda Mudi Padati Gelaran Pertamina Weekend Fest 2024
Dirjen Dukcapil: Data Kependudukan Tak Ikut Bocor Diserang Ransomware
7 Potret Kimmy Jayanti dan Greg Nwokolo Liburan di Jepang, Anak Tampil Gaya Pakai Kimono
Sekawan Limo Ditonton 500 Ribuan dalam 4 Hari, Siap Jadi Film Indonesia ke-10 Peraih 1 Juta Penonton
Kasus Pegi Setiawan Disebut Salah Tangkap Usai Menang Praperadilan, Ini Kata Mabes Polri
Nikita Willy Yakin Semua Anak Lahir Untuk Jadi Pemenang
Rafah Jadi Kota Hantu yang Tertutup Debu dan Dipenuhi Puing Setelah 2 Bulan Invasi Israel
Mabes Polri Yakin Polda Jawa Barat Akan Patuhi Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
6 Film Tema Satu Suro untuk Pecinta Horor, Bikin Merinding
Festival Ekonomi Keuangan Syariah Diselenggarakan di Kawasan Timur Indonesia, Apa Tujuannya?
Profil Thiago Alcantara, Pemain Liverpool yang Memutuskan Pensiun di Usia 33 Tahun
Bareskrim Polri Evaluasi Kasus Pembunuhan Vina Cirebon Usai Pegi Setiawan Menang Praperadilan