, Kutai Kartanegara - Semilir angin laut berhembus memasuki sela-sela jendela Sekretariat Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) Bina Lestari di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Mansur duduk di sofa di lantai dua sekretariat berukuran kecil yang mirip Menara pengawas itu.
Siang itu, di ujung Bulan Agustus 2020, Mansur mengajak untuk singgah di “kantor” tempatnya mengawasi pantai. Udara terik seolah terhapus oleh hembusan angin yang sejuk.
Pandangannya lalu diarahkan ke luar jendela yang menghadap laut di pesisir Muara Badak. Seolah mengenang sesuatu, dia pun tersenyum.
Advertisement
Baca Juga
“Saya pernah dikira gila,” katanya Kembali tersenyum.
Dia lalu menceritakan kenangan di tahun 2007 kala nelayan setempat melapor padanya jika ada terumbu karang indah di lepas pantai Muara Badak. Karena Mansur sangat dekat dengan aktivitas nelayan, dia pun tergerak untuk memastikan infromasi tersebut.
Beragam upaya dilakukan untuk pembuktian itu. Termasuk menghubungi sahabatnya, Mukhlis Effendi, Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Mulawarman.
“Tahun 2013 kami survei bersama-sama membuktikan terumbu karang dan ketemu. Terumbu karang itu nyata di Muara Badak,” kenangnya.
Temuan itu lalu dikabarkan ke berbagai pihak. Sayangnya, informasi itu seperti hembusan angin yang lewat begitu saja.
“Orang gila Pak Mansur itu, mana ada terumbu karang di Muara Badak,” kata Mansur menirukan omongan orang yang sempat didengarnya.
Bukannya patah semangat, pria yang juga guru di sebuah sekolah dasar itu semakin bersemangat mencari spot terumbu karang. Hasilnya di luar perkiraan, banyak sekali terumbu karang yang indah dengan kedalaman 3-45 meter.
Simak juga video pilihan berikut
vidio.com
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penamaan Sesuai Peristiwa Saat Itu
![Pantai Muara Badak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/v48iSfiPsmFQmUugsoof5ho06OE=/0x0:1920x1080/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/3303589/original/026438300_1606058579-Terumbu_Karang_Muara_Badak_3.jpg)
Meski dapat informasi sejak tahun 2007, Mansur baru melakukan survei pada 2013 setelah dia memahami tugasnya sebagai Pokmaswas. Saat survei pertama kali, mansur dan Mukhlis menemukan dua spot terumbu karang.
Mereka lalu menamakan spot tersebut sesuai dengan peristiwa saat penemuan itu. Misalnya saat melakukan penyelaman pada satu titik terumbu karang, di atas mereka ada aktivitas nelayan memasang alat tangkap.
“Kami namakan spot itu dengan sebutan Batu Rengge,” kata Mansur.
Kisah penemuan terumbu karang juga diceritakan juga Mukhlis. Saat menyelam, mereka mendengar dentuman sangat keras.
Karena khawatir mereka lalu segera naik ke permukaan air laut dan melihat ada kapal nelayan yang langsung kabur. Rupanya, nelayan tersebut menggunakan bom ikan.
“Makanya kami namakan dengan sebutan Batu Bom untuk mengenang peristiwa penemuan spot itu,” kata Mukhlis saat ditemui di Kota Samarinda.
Nama lain yang unik adalah Batu Hiu. Sebab saat pertama kali diselami, mereka menemukan berbagai jenis ikan hiu.
“Tahun 2017 saat penyelaman itu, kami benar-benar menemukan hiu. Ada grey shark (hiu lonjor), dan leopard shark (hiu macan tutul),” ujar Mukhlis.
Dosen yang hobby menyelam ini menceritakan kekagetan mereka saat menemukan hiu itu. Mereka tak menyangka ada dua jenis hiu itu di dekat mereka.
“Sesuatu yang diluar prediksi, kita benar-benar ketemu hiu. Ini hal luar biasa dan itu ada di Kecamatan Muara Badak,” ujarnya.
Kini, tambahnya, jika hanya ingin menikmati keindahan terumbu karang, tak perlu jauh-jauh. Cukup ke Muara Badak. Aksesnya lebih mudah dan terjangkau dibanding spot terumbu karang lainnya.
Advertisement
Mencegah Bom Ikan
![Terumbu Karang Muara Badak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/3hL8NWFv2YGHQYtzse1AF0Pr_p4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3303590/original/051649800_1606058579-Terumbu_Karang_Muara_Badak_2.jpg)
Sejak ditemukannya terumbu karang di lepas pantai Muara Badak, tugas Mansur sebagai Ketua Pokmaswas Bina Lestari dan Mukhlis yang merupakan dosen di bidang kelautan semakin berat. Mereka harus memastikan terumbu karang tidak semakin rusak.
Saat ditemukan, kerusakan parah terjadi. Berdasarkan survei yang mereka lakukan, terumbu karang itu tinggal 30 persen.
Mukhlis bercerita, saat ditemukan spot Batu Bom itu mereka sedang menyelam di Batu Hiu. Saat asyik menyelam, terdengar suara dentuman keras sejauh 4 kilometer.
“Langsung kami cari dan telusuri. Kami lihat ada kapal kecil, setelah didatangi malah langsung kabur,” cerita Mukhlis.
Tanpa pikir panjang, Mukhlis Bersama Mansur langsung menyelam di daerah tersebut. Betapa kagetnya mereka menemukan terumbu karang yang rusak parah.
“Ikan biji Nangka dan ikam kembung terkapar, tulang rusuknya patah. Kami pastikan itu akibat bom ikan,” kata Mukhlis.
Keduanya kini fokus menjaga dan melestarikan terumbu karang. Selain menjaga, Mukhlis dan Mansur terus berupaya mengedukasi nelayan untuk menjaga terumbu karang.
“Kami yakin dan percaya, biota laut terutama ikan butuh tempat bertelur dan mencari makan. Nah, terumbu karang itulah tempatnya,” kata Munsur.
Nelayan setempat juga dilibatkan untuk menjaga Kawasan itu. Edukasi yang dilakukan berhasil membuat nelayan di Kecamatan Muara Badak ikut terlibat menjaga terumbu karang.
“Anggota kami, anggota Pokmaswas adalah teman-teman nelayan kami, dia intelejen kami, jadi kalau mereka melihat hal yang mencurigakan, akan langsung melapor ke kami,” kata Mansur.
Potensi Terumbu Karang
![Pantai Muara Badak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/KQaOoLiFd_g3de9cXicFZLQo3G8=/0x0:1920x1080/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/3303591/original/071083100_1606058579-Terumbu_Karang_Muara_Badak_5.jpg)
Mukhlis, dosen FPIK Universitas Mulawarman membeberkan potensi terumbu karang yang beberapa tahun terakhir ditelitinya. Terumbu karang di pesisir Kutai Kartanegara membentang dari Kecamatan Muara Badak hingga Kecamatan Marangkayu.
Lokasi terdekat berada 5 kilometer dari bibir pantai. Sedangkan yang terjauh mencapai 25 kilometer.
“Kedalamannya mulai dari tiga meter hingga 45 meter di bawah permukaan laut,” sebut Mukhlis.
Saat air sedang surut, sebutnya, penikmat terumbu karang tak perlu menyelam. Cukup mengenakan alat snorkling sudah bisa menikmati terumbu karang itu.
“Harus diperhatikan waktu penyelaman. Kalau salah waktu, bisa-bisa kondisi di bawah air keruh,” katanya.
Soal keindahan terumbu karang, Mukhlis menyebut setiap spot punya keunikan masing-masing.
“Di spot Batu Hiu itu karangnya bagus, kalau beruntung bisa ketemu hiu. Hiu itu bagi seorang penyelam sesuatu yang sangat ikonik,” katanya.
Di spot Batu Bom, sebutnya, hamparan karangnya luas. Sementara di spot lain juga punya keunggulan tersendiri.
Saat ini, upaya merehabilitasi terumbu karang terus dilakukan. Transplantasi dan upaya lainnya terus dilakukan sambil tetap mengedukasi masyarakat untuk sama-sama menjaga.
“Hobby kami menjaga dan merehabilitasi terumbu karang. Walaupun sering jadi omongan orang, untuk apa batu dijaga, terumbu karang di Muara Badak harus tetap lestari,” pungkasnya.
Advertisement
Potensi Wisata Bahari Kutai Kartanegara
![Kepala DKP Kutai Kartanegara Dadang Supriatman](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ZsxuBoe0B5U3w0PdnrKnY9bovTw=/0x0:1280x720/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp):watermark(kly-media-production/assets/images/watermarks/liputan6/watermark-color-landscape-new.png,540,20,0)/kly-media-production/medias/3303592/original/083558300_1606058579-Dadang_Supriatman.jpeg)
Kecamatan Muara Badak kini mulai menjadi wisata alternatif bagi pecinta laut. Sejumlah Kawasan pantai telah disulap menjadi obyek wisata dengan keunikan masing-masing.
Setelah ditemukannya terumbu karang di lepas pantai Muara Badak, wisata bahari di kabupaten kaya migas ini kini semakin lengkap. Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara langsung merespon dengan memberikan perhatian khusus.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kutai Kartanegara Dadang Supriatman menyebut pihaknya sudah mengambil langkah khusus terkait pelestarian terumbu karang. Bantuan berupa peralatan menyelam dan kapal sudah diberikan ke Pokmaswas Bina Lestari.
“Kita berharap, rehabilitasi terumbu karang berjalan baik sehingga nantinya potensi bahari di Kutai Kartanegara semakin besar,” kata Dadang.
Upaya itu mendapat dukungan dengan semakin banyak pihak yang terlibat dalam kegiatan transplantasi terumbu karang.
“Ini tentu kabar baik bagi kita sehingga upaya masyarakat Muara Badak yang dipelopori Pokmaswas bisa maksimal,” sebut Dadang.
Untuk semakin memperkenalkan terumbu karang di pesisir, upaya promosi sudah dilakukan. Namun yang terpenting saat ini adalah upaya penyelamatan terumbu karang.
Terkini Lainnya
Kisah 3 Hari Perjalanan Menerabas Hutan Demi Kembalikan Orangutan ke Habitatnya
Kisah 3 Hari Perjalanan Menerabas Hutan Demi Kembalikan Orangutan ke Habitatnya
Ajakan Menjelajahi Ruang dan Waktu yang Tak Terbatas ala Seniman Yogyakarta
Simak juga video pilihan berikut
Penamaan Sesuai Peristiwa Saat Itu
Mencegah Bom Ikan
Potensi Terumbu Karang
Potensi Wisata Bahari Kutai Kartanegara
Terumbu Karang
Pesisir Kutai Kartanegara
Terumbu Karang Kutai Kartanegara
Kutai Kartanegara
Kukar
Kalimantan Timur
Kaltim
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Waspada, Hujan Lebat dan Angin Kencang Berpotensi Terjadi di Sulut hingga 7 Juli 2024
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Buntut Video Viral, Polisi Sita Bendera Bintang Kejora dari Asrama Mahasiswa Papua di Makassar
Aktor Bollywood Raama Mehra Ditangkap Usai Selundupkan Hewan Dilindungi
Bersenggolan di Jalan, 2 Pengemudi Sedan Dikeroyok Rombongan Pengajian di Sukabumi
12 Lokasi Parkir di Festival Asia Afrika 2024 Bandung 6-7 Juli
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi hingga Jumat Pagi 5 Juli 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Pertamina Foundation Raih Tiga Penghargaan untuk Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan
600 Ribu Ton Sampah Hanyut ke Sungai Berujung di Laut, 4 Juta Ton Dibakar Cemari Udara
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
30 Ucapan Tahun Baru Islam 1446 H dalam Bahasa Arab, Penuh Doa dan Harapan
Sepasang Kekasih Jadi Korban Pembegalan di Depok
Mengenal Bubur Ayam Mang H Oyo, Kuliner Legendaris di Bandung
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh
Pemkot Tangerang Siap Gelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia