, Cilacap - Nama Kiai Nur Saleh memang tak tercatat dalam sejarah perang Pangeran Diponegoro. Akan tetapi, diyakini, dia adalah salah satu orang kepercayaan di lingkar dalam sang pangeran dalam masa perang Jawa.
Keyakinan itu beralasan lantaran dalam keluarga inti keturunannya, Kiai Nur Saleh memiliki silsilah hingga kerajaan Mataram, serupa dengan Pangeran Diponegoro. Tentu tak mudah untuk menjadi orang kepercayaan di masa gawat perang Jawa.
Hanya orang-orang istimewa yang diperbolehkan berada begitu dekat dengan Pangeran Diponegoro. Ia dikenal sebagai seorang ulama linuwih. Ilmu agamanya mendalam, disertai dengan kemampuan karomahnya yang tinggi.
Advertisement
Baca Juga
Perjalanan hidupnya diwarnai dengan kisah keramat, yang bagi orang biasa, sulit dinalar. Terlebih pada masa kini, di abad modern. Tetapi, itu lah keistimewaan ulama.
Seorang anggota keluarga yang dituakan namun enggan disebut namanya bercerita, usai perang Jawa, Kiai Nur Saleh turut dibuang Sulawesi. Tentu pemerintah Kolonial Belanda khawatir, sosok dan pemikirannya akan menggerakkan perlawanan baru ketika Pangeran Diponegoro telah ditangkap dengan cara licik.
Kala itu, ia ditangkap dan lantas dibui di Batavia. Tak berapa lama usai dibui, Kiai Nur Saleh diberangkatkan ke Sulawesi, ke tanah buangan. Kiai Nur Saleh lantas meminta izin kepada penguasa kala itu untuk terlebih dahulu menemui seseorang di sebuah wilayah perbatasan Jawa Tengah dengan Jawa Barat.
Namun, pejabat kolonial tak mengizinkan. Mereka takut, salah satu ulama kepercayaan Pangeran Diponegoro itu melarikan diri. Maka, diangkutlah Kiai Nur Saleh dan sejumlah tahanan lainnya berlayar dengan kapal dari Pelabuhan Sunda Kelapa menyusuri Laut Jawa.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Alquran Kuno Peninggalan Pasca-Perang Diponegoro Ditemukan di Pegunungan Cilacap
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Diselamatkan oleh Nelayan Gowa
![Risalah dalam aksara Jawa yang ditemukan dalam Alquran kuno peninggal pasca-Perang Jawa atau Perang Diponegoro. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/odZ_I4MF7Fpez_5GemrcpCD3Rig=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3199081/original/003514200_1596568472-RISALAH_DALAM_AKSARA_JAWA-ridlo.jpg)
Namun keanehan terjadi, sesampai di perairan utara Semarang, kapal itu justru berlayar mundur tanpa disadari nahkoda. Bukannya tiba di Sulawesi, kapal itu justru kembali ke Sunda Kelapa.
Melihat karomah atau keistimewaan Kiai Nur Saleh, akhirnya pemerintah Kolonial Belanda mengizinkan ulama ini untuk menemui seseorang yang dimaksud. Kala itu, Kiai Nur Saleh juga berjanji akan kembali ke Batavia, setelah menyelesaikan hajatnya. Usai selesai hajatnya, Kiai ini dibuang ke Sulawesi.
Sepanjang perjalanan dia dimasukkan ke kerangkeng besi dan ternyata dibuang di perairan Gowa. Beruntung, dia diselamatkan oleh nelayan Gowa. Bertahun-tahun kemudian, Kiai Nur Saleh kembali ke Jawa, berikut dengan kerangkengnya yang kini konon masih tersimpan di Banten.
Kisah penyelamatan Kiai Nur Saleh ini rupanya didengar oleh para pembesar kerajaan. Maka, selama beberapa tahun, Kiai Nur Saleh berada di Sulawesi. Tak ada riwayat yang menceritakan perjalanan kiai ini di Sulawesi. Namun, beberapa tahun kemudian, Kiai Nur Saleh diantar kembali ke tanah Jawa, berikut kerangkengnya. Bahkan, diyakini kerangkeng itu pun masih ada hingga saat ini, di Banten.
Kiai Nur Saleh lantas kembali ke Dayeuhluhur, untuk mengajarkan ilmu agama. Namun, ia harus pintar bersembunyi. Dia khawatir, keberadaannya diketahui oleh pemerintah kolonial yang meyakini bahwa dia telah meninggal dunia di perairan Sulawesi.
Akhirnya, Kiai Nur Saleh punya santri dari berbagai wilayah. Mereka semua takzim kepada kiai yang begitu mendalam ilmu agama dan dianggap keramat. Bahkan, kala itu masyarakat meyakini ulama ini bisa berada di dua tempat atau lebih dalam waktu bersamaan. Pasalnya, Kiai Nur Saleh bisa mengajar di tempat berbeda dalam satu waktu.
“Seperti ada kembarannya,” ucap pria yang tinggal di Cimanggu, Cilacap ini.
Advertisement
Dimakamkan di Empat Tempat?
![Alquran kuno tulis tangan peninggalan pasca-Perang Diponegoro berusia setidaknya 147 tahun. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/XePL9Rpizoy7jJ1Kh6Tl1Qn-hI4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3199080/original/098409900_1596568471-ALQURAN_KUNO-ridlo.jpg)
Bahkan, sebagian masyarakat awam meyakini, Kiai Nur Saleh dimakamkan di empat tempat berbeda. Makam tersebut pun dikeramatkan hingga saat ini. Yakni, di sebuah tempat di Kecamatan Cipari, Majenang, Dayeuhluhur, dan Pesahangan, Cimanggu.
“Karena karomahnya diyakini kalau dimakamkan di empat tempat berbeda,” ujarnya.
Soal ini, dia menjelaskan tidak benar bahwa Kiai Nur Saleh dimakamkan di empat tempat berbeda. Masa itu, tak aneh jika di beberapa tempat Kiai Nur Saleh punya semacam padepokan atau pondok.
Di tempat itu juga dibangun rumah peristirahatan atau petilasan. Saking hormatnya kepada sang guru, ketika santri mengaji, mereka akan datang ke pondok, meski Kiai Nur Saleh sedang berada di tempat lain.
Lantaran sudah menjadi kebiasaan, hingga akhir hayatnya, santri tetap mengaji di petilasan, seolah-seolah sang kiai alim masih berada di tempat tersebut. Belakangan ada salah kaprah pengertian masyarakat, antara petilasan dengan makam.
“Makam itu kan ada jenazahnya. Kalau petilasan itu hanya tempat buat beristirahat. Tapi karena orang-orang rindu kepada gurunya, mereka berdoa di situ dan malah pengertian umum itu adalah makam,” ucap tokoh agama yang sudah sepuh ini.
Lazimnya buron pemerintah kolonial, Kiai Nur Saleh selalu tinggal berpindah-pindah. Polanya mirip dengan yang diterapkan para kstaria perang Jawa yang menggunakan sistem perang gerilya. Salah satunya, Panglima Pasukan Pangerang Diponegoro, Kiai Ngabehi Singadipa, di Banyumas.
Keluarga sendiri meyakini bahwa jenazah Kiai Nur Saleh disemayamkan di sebuah makam di Banten. Dan itu, hanya diketahui oleh anggota keluarga. Kini, keturunan Kiai Nur Saleh masih meneruskan perjuangan pendidikan, baik ilmu agama maupun sekolah formal.
Keturunannya mendirikan yayasan untuk menaungi pesantren dan sekolah. Nama yayasannya adalah Nur Jalin. Ada pula keturunannya yang kini menjadi pimpinan di Yayasan Elbayan, Majenang.
Terkini Lainnya
Kisah Kiai Singadipa, Ksatria Terakhir Perang Jawa
Alquran Kuno Peninggalan Pasca-Perang Diponegoro Ditemukan di Cilacap
Balada Cinta Singadipa, Tangan Kanan Diponegoro dengan Perempuan Desa
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Diselamatkan oleh Nelayan Gowa
Dimakamkan di Empat Tempat?
Ulama Kepercayaan Pangeran Diponegoro
Ulama Keramat
Makam Keramat
Perang Jawa
Cilacap
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Projo Siap Menangkan Danny Pomanto di Pilgub Sulsel, Jokowi Tersenyum
Langgar Aturan Domisili, 262 Siswa Dianulir dari PPDB Jabar 2024
600 Ribu Ton Sampah Hanyut ke Sungai Berujung di Laut, 4 Juta Ton Dibakar Cemari Udara
Pertamina Foundation Raih Tiga Penghargaan untuk Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan
Refleksi Perjalanan Wakil Ketua DPRD Blora Siswanto dalam Buku Jurnalis Liputan6.com
Intip, Cara Cek Status NIK KTP Elektronik Secara Online
Deretan Final Lineup Member izna, Grup Kpop Jebolan I-LAND 2
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Berita Terkini
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh
Pemkot Tangerang Siap Gelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
13 Hewan Purba Tertua di Dunia yang Masih Hidup Sampai Sekarang
UAH Kisahkan Nabi Ayub AS yang Menolak Mengeluh saat Diuji Allah, Ini Hikmahnya
6 Hewan yang Berkaitan dengan Dewa-Dewi Mesir Kuno, Bahkan Menjadi Simbol
KRI Dewaruci Bersama Laskar Rempah Singgah di Tanjung Uban, Kepri
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Mengenal Sumur Thor, Lubang Raksasa Misterius di Tepi Laut
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?