, Cilacap - Kesan berwibawa dan tua begitu kuat begitu kain pelindung Alquran kuno, berwarna gelap itu, dibuka. Lembaran mushaf itu dilindungi oleh semacam anyaman bambu kecil nan kuat.
Warnanya menunjukkan usia wadah pelindung dan kertasnya. Di sana-sini, kertas sedikit rusak, termakan usia. Ini lah Alquran kuno yang diyakini berasal dari masa sesudah perang Jawa atau perang Diponegoro.
Semula, Alquran ini hanya dianggap sebagai warisan keluarga, tidak lebih. Risalah mengenai Alquran ini tak banyak diketahui. Kalaupun ada risalah, tak lebih hanya potongan cerita tutur sejarah dan legenda yang seolah tak terkait antara satu dengan lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Penyimpan Alquran kuno peninggalan pasca-perang Diponegoro itu adalah keluarga KH DR Fathul Amin Aziz, pimpinan Yayasan Elbayan, sebuah yayasan yang menaungi pesantren hingga perguruan tinggi di Cilacap.
Secara turun temurun, keluarganya dikenal sebagai ulama berpengaruh pada masanya. Di Desa Pesahangan, Cimanggu, Cilacap, keluarga ini dikenal sebagai tempat lahirnya ulama linuwih dengan segala keistimewaannya.
Berbeda dengan Alquran zaman modern yang dicetak dengan mesin, Alquran kuno itu ditulis tangan. Amin Aziz bilang, Alquran ini telah tersimpan di keluarganya sejak ratusan tahun silam.
Akan tetapi, lantaran khawatir rusak, Alquran ini jarang dibuka dan hanya disimpan. Hanya orang-orang tertentu yang diperbolehkan membuka Alquran ini. Itu pun hanya untuk kepentingan perawatan.
Tak jelas diketahui, penulis atau waktu pembuatan Alquran kuno ini. Keluarga hanya mengetahui bahwa salah satu yang diduga kuat mewariskan Alquran kuno itu adalah KH Nur Jalin, yang kini juga menjadi nama Yayasan Pendidikan di Cilacap.
Menurut dia, Alquran ini diwariskan secara turun temurun oleh bapak, kakek, kakek buyut, kakek canggah hingga leluhurnya. Diduga kuat, Alquran kuno ini ditulis usai perang Jawa, atau perang Diponegoro.
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Alquran Kuno Peninggalan Pasca-Perang Diponegoro Ditemukan di Pegunungan Cilacap
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pembuangan ke Sulawesi
![Alquran kuno tulis tangan peninggalan pasca-Perang Diponegoro berusia setidaknya 147 tahun. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/XePL9Rpizoy7jJ1Kh6Tl1Qn-hI4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3199080/original/098409900_1596568471-ALQURAN_KUNO-ridlo.jpg)
Tabir mulai terkuak ketika Amin Aziz bersama adik iparnya, Kamil mencoba menulusuri petunjuk yang mungkin terimpan dalam lembaran Alquran tersebut, baru-baru ini. Di salah satu lembaran Juz’ama, tertulis dengan angka Arab, Bulan Rajab 1294 Hijriyah. Jika dikonversikan dengan masehi, maka itu adalah tahun 1873 Masehi.
Diyakini, Alquran ini ditulis setidaknya masa itu, atau masa sebelumnya, yakni usai perang Jawa. Selain itu, ada pula penanda yang diyakini sebagai penulis Alquran tersebut.
Dia adalah ulama yang dikenal alim pada masanya, yakni Kiai Nur Jalin. K Nur Jalin sendiri adalah putra dari Kiai Muhamad Nur Zein. Kiai Nur Zein adalah putra dari Kiai Muhamad Nur Saleh.
Kiai Nur Jalin, adalah ulama yang tidak memiliki keturunan. Karenanya, Alquran tulis tangan tersebut diwariskan kepada saudara kandung, atau kakek canggah Amin Aziz, yakni Kiai Muhammad Nur Kandar.
Dari Kiai Nur Kandar, Alquran kemudian diwariskan kepada kakeknya, yakni KH Muhammad Sayuti. Dari KH Sayuti, Alquran kemudian diwariskan kepada ayahnya, KH Muhammad Muslim.
“Jadi yang generasi sekarang adalah generasi keenam,” katanya.
Kini Alquran tersebut disimpan dan dirawat oleh adik bungsunya, yang kebetulan menunggui rumah induk atau rumah utama keluarga. Kondisinya sudah mulai rusak, lantaran terserang jamur dan kutu pengerat kertas. Tetapi, secara umum, Alquran ini masih bisa dibaca dengan jelas.
Anggota keluarga lainnya, KH Mahmud mengungkapkan, K Muhamad Nur Saleh diyakini masih memiliki nasab hingga Kesultanan Mataram. Itu diyakini lantaran Nur Saleh turut menjadi salah satu punggawa perang Jawa yang turut menemani Pangeran Diponegoro, tatkala dibuang ke Celebes atau Sulawesi.
Advertisement
Gerilya Usai Perang Diponegoro
![Risalah dalam aksara Jawa yang ditemukan dalam Alquran kuno peninggal pasca-Perang Jawa atau Perang Diponegoro. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/odZ_I4MF7Fpez_5GemrcpCD3Rig=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3199081/original/003514200_1596568472-RISALAH_DALAM_AKSARA_JAWA-ridlo.jpg)
Diketahui, nyaris seluruh orang-orang kepercayaan Pangeran Diponegoro dalam perang Jawa adalah kerabat keraton, baik dari Kesultanan Mataram maupun Kasunanan Surakarta. Selain itu ada pula ulama-ulama berpengaruh, penguasa daerah, hingga para penatus (kepala desa dan dusun), para pendekar, dan rakyat jelata.
Tentu tak mudah untuk menjadi orang dalam lingkaran dalam Pangeran Diponegoro. Ia mesti terbukti setia, dan memiliki keistimewaan. Dua prasyarat itu dimiliki oleh Kiai Nur Saleh. Dia berkerabat dengan Sang Pangeran, sekaligus dalam ilmu agamanya.
Akan tetapi, untuk sebuah alasan kuat, Kiai Nur Saleh kembali ke tanah Jawa, setelah bertahun-tahun diasingkan. Selain dalam peperangan, salah satu tugas ulama ningrat kepercayaan Pangeran Diponegoro ini memang menyebarkan agama Islam.
Dalam catatan sejarah, nama Kiai Nur Saleh memang tak ditemukan. Tetapi, diyakini hal itu terjadi lantaran gerakannya pascaperang Diponegoro memang sangat dirahasiakan. Bahkan, puluhan tahun usai perang Jawa sekalipun, jejak kepahlawanannya masih ditutup-tutupi oleh anak keturunannya.
“Saya mendapat cerita ini dari Mbah Sayuti (keturunan generasi ke-4 Kiai Nur Saleh-red). Dan itu tidak boleh diceritakan, terkecuali memang keadaan sudah memungkinkan dan diperbolehkan oleh keturunannya,” kata Mahmud.
Itu artinya, hingga lebih dari 120 tahun, kisah kepahlawanan Kiai Nur Saleh masih tertutup tabir. Di satu sisi, keluarga ini memang dikenal tawaduk atau rendah hati meski terkenal kedalaman ilmunya. Di sisi lain, kerahasiaan itu menjadi perisai untuk menjamin keselamatan anak keturunan ulama pejuang ini.
Perang Jawa sendiri, berlangsung antara 1825-1830 Masehi, meski ada pula sebagian yang meyakini perang gerilya Jawa masih berlangsung hingga berpuluh-puluh tahun kemudian. Meski eskalasi konflik dan peperangannya tak sekolosal masa Perang Jawa.
Sekilas Kisah Kiai Singadipa, Panglima Perang Diponegoro
![KH DR Fathul Amin Aziz dan KH Mahmud (dua di tengah mengapit pintu) keturunan ulama keturunan Pangeran Diponegoro. (Foto: /Ae/Muhamad Ridlo)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/adTdOwTgaJZbYdM-g3pVwap462U=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3199082/original/012848100_1596568472-AMIN_AZIZ_DAN_MAHMUD.jpg)
Keyakinan itu beralasan, lantaran di wilayah yang berdekatan, yakni Banyumas (Cilacap juga merupakan bagian dari eks-Karesidenan Banyumas), seorang panglima perang melanjutkan perang gerilya selama 10 tahun usai 1930 atau masa di mana sejarawan meyakini sebagai akhir perang Jawa. Namanya, Kiai Ngabehi Singadipa. Panglima Perang untuk kawasan Banyumas Raya atau sektor barat.
Kiai Singadipa terus berperang gerilya, meski pangeran junjungannya sudah dibuang ke Manado, dan lantas ke Makassar. Kiai Nur Saleh diyakini juga memiliki tugas yang sama, meski lebih kepada penyebaran agama Islam, alih-alih perang secara langsung.
Kekuatan mental perlawanan itu terus dikobarkan hingga bertahun-tahun lamanya. Dari semangat perlawanan itu, lahir generasi-generasi selanjutnya yang terus mengobarkan perlawanan, meski tidak langsung. Anak keturunan dan murid-muridnya mewarnai perlawanan terhadap kolonial, dari barisan ulama.
Kembali ke Alquran kuno, menilik nama ulama yang tercatat dalam lembaran mushaf tersebut, Nur Jalin, ia adalah keturunan ke-3 atau cucu Kiai Nur Saleh. Masa kini, sulit membayangkan untuk menulis ratusan lembar Alquran. Pastinya, butuh waktu panjang untuk menulis Alquran tersebut hingga penjilidannya.
Alquran itu ditulis dengan tinta China alias Tiongkok. Bagi santri, tinta China memang dikenal tahan lama. Terlebih jika digoreskan ke kertas yang berkualitas baik. Berbeda dengan tinta masa kini yang mudah pudar, tinta China kuat bertahan hingga bertahun-tahun.
Salah satu buktinya adalah Alquran tersebut. Meski sudah ditulis nyaris 150 tahun, huruf dalam Alquran ini masih mudah dibaca. Hanya saja, di sana-sini muncul jamur yang harus segera dibersihkan. Perlu keahlian khusus untuk membersihkan jamur dalam artefak penting yang menyimpan sejarah panjang perjuangan penyebaran Agama Islam dan kemerdekaan Indonesia.
Terkini Lainnya
Kisah Kiai Singadipa, Ksatria Terakhir Perang Jawa
Balada Cinta Singadipa, Tangan Kanan Diponegoro dengan Perempuan Desa
Lebaran Ketupat Warisan Panglima Perang Diponegoro di Minahasa
Simak Video Pilihan Berikut Ini:
Pembuangan ke Sulawesi
Gerilya Usai Perang Diponegoro
Sekilas Kisah Kiai Singadipa, Panglima Perang Diponegoro
Perang Diponegoro
Perang Jawa
Alquran Kuno
alquran tulis tangan
Alquran Peninggalan Pangeran Diponegoro
Cilacap
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Baifern Pimchanok dan Nine Naphat Resmi Putus Usai Pacaran 2 Tahun
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Arief S Kartasasmita, Rektor Anyar Unpad Janji Ongkos Kuliah Bakal Terjangkau
Mengenal Rawon Kalkulator, Kuliner Unik dan Enak di Surabaya
Pertamina Foundation Raih Tiga Penghargaan untuk Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan
Gempa Magnitudo 4,8 Terasa di Sinabang Aceh
Intip, Cara Cek Status NIK KTP Elektronik Secara Online
Penyandingan Hasil Suara Pileg 2024: 10 Lembar Surat C Hasil, Hilang di KPU Kota Serang
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Berita Terkini
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jangan Sampai Terlewat! Ini Amalan Terbaik Malam 1 Suro, Perspektif Islam
10 Hiu Prasejarah yang Luar Biasa, Bentuknya Sangat Aneh
Pemkot Tangerang Siap Gelar Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Polisi Gagalkan Peredaran 7.200 Botol Oli Palsu Asal Tangerang di Bandar Lampung
Ilmuwan Temukan Perubahan Iklim Buat Jamur Lebih Beracun untuk Manusia
13 Hewan Purba Tertua di Dunia yang Masih Hidup Sampai Sekarang
UAH Kisahkan Nabi Ayub AS yang Menolak Mengeluh saat Diuji Allah, Ini Hikmahnya
6 Hewan yang Berkaitan dengan Dewa-Dewi Mesir Kuno, Bahkan Menjadi Simbol
KRI Dewaruci Bersama Laskar Rempah Singgah di Tanjung Uban, Kepri
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Mengenal Sumur Thor, Lubang Raksasa Misterius di Tepi Laut