, Semarang - Kaum penutur bahasa jawa aksen ngapak, ternyata banyak yang harus meninggalkan bahasa ibunya itu ketika berada di rantau.
"Elu inget dong, ini di daerah bukan di Jakarta. Di Jakarta enak, elu tinggal duduk udah bisa makan tinggal pesen anter. Gue mau balik ke dalem lihat nenek lu," sebuah perbincangan tak lazim terdengar di di Unit Layanan Paspor (ULP) Kantor Imigrasi Semarang GOR Manunggal Jati Jalan Taman Majapahit No.1. Pedurungan Semarang, Kamis (20/2/2020).
Perbincangan itu menjadi tak lazim karena di tempat itu lebih banyak para penutur bahasa Jawa. Adalah Indarwati (40) mengaku sudah 15 tahun tinggal di Jakarta. Ia bicara sangat keras, berbeda dengan orang-orang di sekitarnya.
Advertisement
Indrawati mengaku lahir dan dibesarkan di Pemalang, Jawa Tengah. Daerah yang kesehariannya menjadi habitat penutur bahasa Jawa Ngapak Tegalan. Ia kini harus menggunakan bahasa kedua atau bahkan mungkin ketiga.
Baca Juga
"Hahaaa... sekarang sudah jarang pakai 'inyong' lagi. Temennya kagak ada," kata Indrawati.
Dari obrolan itu, terlihat bahwa para perantau adalah kelompok yang “rentan” kehilangan bahasa ibu. Bukan disebabkan keengganannya, namun karena tak ada lawan bicara yang memungkinkan ia mengembangkan bahasa ibu. Kecuali saat si perantau ketemu dengan komunitas perantau lain dengan bahasa ibu yang sama.
Indarwati mengaku masih ingat bahasa ibu dimana ia pertama kali diperkenalkan saat lahir. Saat di Pemalang ia menyebut 'jalan' menjadi 'gili'. Memang agak berbeda dengan bahasa Jawa Semarangan yang menyebut 'jalan' adalah 'dalan'. Sedangkan untuk menyebut 'jatuh' masyarakat Pemalang selatan menyebutnya 'gigal', 'ambrol', 'tiba'. Hampir serupa dengan pengucapan masyarakat Jawa sebelah Timur yang juga menggunakan 'tiba' dengan melafalkan huruf terakhir 'a' menjadi 'o' sehingga berbunyi 'tibo'.
Indarwati secara berkelakar juga masih menyebut serangkaian istilah untuk kata 'melempar' dalam dialek Pemalang selatan 'balang', 'bagel', 'brengkolang','sawat', 'pathak'.
Penutur bahasa Jawa Ngapak ini bahkan akhirnya memiliki cara khusus mempertahankan bahasa ibu. Tagline “Ora Ngapak, Ora Kepenak” bahkan seperti menjadi pemersatu kaum Ngapak. Ngapak adalah varian aksen penyampaian dari banyak aksen Bahasa Jawa.
Simak video pilihan berikut:
turah
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Varian Aksen
![Lomba pidato berbahasa Ngapak atau Panginyongan, khas Banyumasan. (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ySpECD_EeTaZ_5wKTyuN1r0st2w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2332352/original/078838700_1534413665-PIDATO_NGAPAK_2-Muhamad_Ridlo.jpg)
Aksen Ngapak menarik dipelajari. Pengucapan kata berakhiran huruf “g” dan “k”, akan sangat terasa jelas atau kental, contoh saat mengucapkan kata “wareg” , “rokok”. Ada pula di tengah kata yang pengucapannya sangat terasa, contoh huruf “w” dalam kata “pahlawan”, jika didengarkan, huruf “w” tersebut akan terasa tebal. Memang sedikit sulit dipahami jika tak mendengar secara langsung.
Menurut ahli bahasa asal Belanda, E.M. Uhlenbeck, mengelompokkan aksen ngapak menjadi empat kelompok. Pertama wilayah Utara yang disebut Tegalan, diantaranya daerah Tanjung, Larangan, Brebes, Ketanggungan, Randudongkal, Slawi, Moga, Surodadi, Warungpring, Pulosari, Pemalang, dan Tegal. Kedua, wilayah Selatan atau Banyumasan yang terdiri dari Bumiayu, Cilacap, Kebumen, Purwokerto, Nusakambangan, Purbalingga, Ajibarang,
“Ketiga, daerah Cirebon hingga Indramayu dan keempat adalah Banten Utara,” kata Uhlenbeck.
Aksen Ngapak sering dianggap lucu dan menjadi salah satu gaya melawak. “Turah”, film pendek yang diproduksi tahun 2017 pernah menyabet beberapa penghargaan festival film hingga terpilih mewakili Indonesia di ajang Oscar 2018. Dalam film ini keseluruhan menggunakan dialog bahasa Jawa Ngapak.
Kesamaan aksen ngapak di wilayah yang dibagi E.M. Uhlenbeck punya perbedaan kosa kata. Di Tegal kata “lapar” disebut “ngelih”. Berbeda jika di wilayah Purwokerto yang menggunakan kata “kencot”. Kemudian contoh pada kata “kamu” yang bila diucapkan dengan Tegalan berbunyi “kowen” maka jika Bumiayu “ko”, bahkan ada pula di Tegal dengan sebutan “rika” yang dianggap lebih kasar, sedangkan di Brebes menggunakan kata “sira”.
“Di wilayah Kutoarjo juga menggunakan kata ‘sira’ untuk menyebut kata ganti orang kedua,” kata romo Widyolestari MSC, romo paroki Kutoarjo.
Koordinator Bidang Pembinaan Balai Bahasa Jawa Tengah, Ema Rahardian menyebutkan sejauh ini Balai Bahasa Jawa Tengah telah memetakan bahasa Jawa di Jawa Tengah.
"Menyiapkan peta digital bahasa dan sastra Jawa di Jawa Tengah. Misalnya, jika masyarakat ingin mencari informasi tentang dialek di suatu daerah, masyarakat hanya perlu klik daerah tersebut. Dengan begitu, akan muncul informasi tentang dialek dan kosakata yang diujarkan di daerah itu," kata Ema.
Terkini Lainnya
Diluncurkan 2015, Apa Kabar Alquran Terjemahan Bahasa Ngapak?
Turah, Film dengan Dialog Bahasa Ngapak
Jokowi Sapa Warga Cilacap dengan Bahasa Ngapak
Varian Aksen
Bahasa Ibu
Hari Bahasa Ibu Internasional
hari bahasa ibu
cerita malam Jumat
ora ngapak ora kepenak
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Berbasis MicroPET/CT, BRIN Kembangkan Radiofarmaka Baru untuk Deteksi Dini Kanker
Mengenal Rawon Kalkulator, Kuliner Unik dan Enak di Surabaya
Mengintip Pesona Sanghyang Heuleut, Wisata Alam Indah di Bandung Barat
Guru Besar ITB: Warga Indonesia Telan 52 Juta Partikel Mikroplastik per Bulan
Projo Siap Menangkan Danny Pomanto di Pilgub Sulsel, Jokowi Tersenyum
Gibran Rakabuming Raka Blusukan 'Belanja Masalah' Bareng Raffi Ahmad di Jakarta
Nasib Warga Tagulandang Terdampak Erupsi Gunung yang Bakal Direlokasi ke Bolmong Selatan
12 Lokasi Parkir di Festival Asia Afrika 2024 Bandung 6-7 Juli
Wadir CV Inawah Pratama Jadi Tersangka Dugaan Korupsi Gedung South Sulawesi Creative Hub
Lagu Tema Film 'My Hero Academia The Movie 4: You’re Next' Karya Vaundy
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Berita Terkini
IHSG Ditutup Perkasa di Tengah Tekanan Bursa Asia
Likuidasi Pasar Kripto Sentuh Level Tertinggi dalam Sepekan
Impor Ilegal Produk China Diduga Sentuh Rp 22,8 Triliun
Warga Negara Baru Amerika Serikat Siap Berikan Suara dalam Pilpres AS
Profil Ayu Aulia, Selebgram yang Viral Jadi Sorotan Warganet
Jakarta Sneakers Day 2024 Manjakan Para Pecinta Sepatu
Cara Membuat SKCK Online Lewat HP, Lengkap dengan Persyaratannya
Erick Thohir Tunjuk Prilly Latuconsina Urusi Yayasan BUMN
6 Fakta Izna yang Terpilih Jadi Pemenang I-LAND 2, Penuh Kejutan Emosional
Menyelami Sakralnya Makna Malam 1 Suro ala Keraton Yogyakarta dan Surakarta
Bukan Cuma Joget-Joget, TikTok Juga Bisa Bangun Minat Baca Masyarakat
Komisi II DPR: Proses Penggantian Posisi Ketua KPU Harus Dilakukan Secepat Mungkin
Intip, Cara Cek Status NIK KTP Elektronik Secara Online
Pertama di Asia Tenggara, Lactacyd Baby Wash Jalin Kolaborasi dengan CoComelon