, Pekanbaru - Pagi mulai menyapa di bawah kaki Bukit Barisan. Sinar mentari mulai menembus rimbunnya dedaunan di kawasan bernama Lubuk Bigau itu. Gemuruh air terjun dan sahutan suara satwa saling beriring membangunkan sejumlah orang yang mendirikan tenda.
Berpuluh kilometer menempuh jalan terjal terbayarkan saat mendengar desiran air terjun Batang Kapas yang diklaim tertinggi di Pulau Sumatera itu. Lokasinya di Desa Lubuk Bigau, Kenegerian Pangkalan Kapas, Kecamatan Kampar Kiri Hulu, kian menegaskan Kabupaten Kampar sebagai negerinya seribu air terjun.
Dinas Pariwisata Provinsi Riau bekerjasama dengan Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Kampar gencar mempromosikan Lubuk Bigau sebagai destinasi alternatif akhir pekan. Tentunya tidak semua golongan, khususnya bagi kalangan penyuka pertualangan.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau stamina gak cukup, gak direkomendasikan," kata Ketua GenPI Kampar, Dody RA memulai pembicaraan, Selasa (20/11/2018).
Dia menceritakan, Lubuk Bigau kalau dari arah Kota Pekanbaru harus melewati Desa Lipat Kain. Perjalanannya ke lokasi ini butuh sekitar satu setengah jam. Dari desa ini, pelancong disarankan lebih baik berjalan kaki.
Kendaraan bermotor seperti mobil bisa menjadi pilihan, tapi tidak dengan sepeda motor. Jarak ke Desa Lubuk Bigau memang hanya 61 kilometer lebih kurang, tapi bisa memakan waktu hingga empat jam.
"Kalau hujan seperti sekarang ini, bisa lebih empat jam. Jalan tanah berubah jadi lumpur, banyak yang terjal karena perbukitan," kata pria yang juga giat di Seni Bengkel Riau ini.
Selama perjalanan, wisatawan akan terbawa dengan suara alam. Hutan adalah penyajinya karena burung dan serangga yang jarang ditemui di kota saling bersahutan seolah memberi kabar ada tamu datang.
Mendaki bebatuan merupakan hal yang tak bisa dihindari. Salah langkah, apalagi kalau sebelumnya turun hujan, siap-siap saja tergelincir kalau langkah tak cekatan.
"Bisa dilihat sendiri, banyak bebatuan cadas dan berbukitan. Kalau sekarang sudah mendingan, dulu belum ada jalan aspal yang dibangun di sini," kisah Dody.
Tak hanya bebatuan, wisatawan selama perjalanan bisa melihat kayu-kayu besar berusia ratusan tahun. Tidak adanya pembalakan liar serta kecintaan masyarakat di sana menjaga alamnya, membuat pohon-pohon itu masih terjaga sampai sekarang.
Sebagai tanda sudah dekat ke lokasi, desiran arus sungai serta gemuruh air terjun memecah bebatuan di bawahnya terdengar di telinga. Wisatawan pun tinggal memilih di mana akan membangun tenda untuk bermalam.
"Pertama di sini, tempat air persis jatuh. Hanya saja jaraknya perlu dijaga sekitar 50 meter. Sebab radius 30 meter, percikan air terjun akan sampai ke tenda," sebut Dody.
Bagi wisatawan yang suka memanjat tebing, posisi di tengah air terjun ada juga. Ada celah di tengahnya sehingga wisatawan bisa membuat tenda untuk menginap.
Berikutnya, tambah Dody, ada posisi paling atas berada persis di bibir air terjun. Hanya saja, wisatawan harus memutar untuk sampai ke atasnya sehingga memakan waktu lebih lama.
"Dan cukup berbahaya karena harus memanjat batuan. Tinggi air terjun ini 150 meter, kira-kira segitu juga harus naiknya, bisa lebih," terang Dody.
Biasanya, sebut Dody, wisatawan sengaja menginap di lokasi. Kebanyakan dari mereka ingin menikmati suasana alam di pagi hari karena burung dan satwa berbunyi lainnya banyak keluar saat mentari menjelang.
"Kalau udah sampai ke sini, tak rugi," tegas Dody.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Riau Fahmizal Usman, menyebut air terjun ini sebagai anugerah Sang Pencipta yang tersimpan di Riau. Wisatawan disebutnya akan dimanjakan dengan suasana menakjubkan.
"Masyarakat Riau harus bersyukur dan bangga. Destinasi ini adalah surga tersembunyi bagi wisatawan yang memilki jiwa petualang," kata Fahmizal.
Dia menyatakan, Air Terjun Batang Kapas sangat cocok dikembangkan sebagai ekowisata. Hal ini aksesibilitas dari Desa Lubuk Bigau ke air Terjun Batang Kapas masih kawasan hutan.
Bagi traveler berminat mengunjungi surga tersembunyi ini, Fahmizal menyarankan membawa peralatan adventure yang memadai dan wajib didampingi kelompok sadar wisata setempat.
"Biayanya Rp 200 ribu rupiah per orang. Biaya ini sudah termasuk makan dan minum dan jasa pramuantar (porter) selama 2 hari," sebut Fahmizal.
Simak juga video pilihan berikut ini:
Terkini Lainnya
Kesaktian Duda di Tulungagung, Salat dan Tidur di Atas Pohon
Benda Pusaka Prabu Kiansantang Dipamerkan, Ribuan Peziarah Alap Berkah
Akal Bulus Pemuda Malang demi Cabuli Gadis Belia
Pekanbaru
Salam Pagi
Air Terjun Batang Kapas
Air Terjun Tertinggi di Sumatera
air terjun
Rekomendasi
Polisi Tangkap Pengirim Narkoba Dalam Paket Ayam Jago Melalui Bandara Pekanbaru
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Ketika ODGJ Larikan Mobil Keluarga di Pekanbaru, Begini Jadinya
Ada Tiket Pesawat Covid-19 di DPRD Riau, Mantan Pj Wali Kota Pekanbaru Diperiksa Polisi
Toreh Prestasi Internasional, Universitas Islam Riau Raih Bintang 3 dari Lembaga Rekognisi Inggris
Bandara Pekanbaru Siap Sambut Kepulangan Jemaah Haji
BNN Sebut 3,3 Juta Warga Indonesia Pecandu Narkoba, Paling Banyak Usia Muda
Gangguan Sistem Kemenkominfo, Cek Paspor di Bandara Berlangsung Manual
Gangguan Sistem Kemenkominfo, Penerbitan Paspor di Imigrasi Pekanbaru Terhenti
Euro 2024
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Tekel Keras Gelandang Jerman Akhiri Kiprahnya di Euro 2024, Pedri Kirim Pesan pada Toni Kroos
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Copa America 2024
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
Polisi Tetapkan 2 Tersangka Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, Kapolda Sumut Beberkan Fakta-Fakta
Penggeledahan Rumah Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tak Sengaja Tembak Warga, Polisi Sita 4 Senpi Ilegal
HyunA dan Yong Junhyung Akan Menikah Oktober 2024
Gempa Batang Jateng Merusak Rumah Warga, Sejumlah Orang Luka-Luka
ASH ISLAND - CHANMINA Umumkan Pernikahan dan Kehamilan
Nikita Willy Yakin Semua Anak Lahir Untuk Jadi Pemenang
Datang ke Polda Sumut, Putri Korban Kebakaran Rumah Wartawan di Karo Buat Laporan Polisi
Akan Mengadaptasi Arc Infinity Castle, Trilogi Film Layar Lebar Anime "Kimetsu no Yaiba" Segera Dirilis
Profil Ibrahim Risyad, Pria yang Resmi jadi Suami Salshabilla Adriani
Kronologi Warga Tewas Tertembak Senjata Api Milik Anggota DPRD Lampung Tengah
Pegi Setiawan
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Pegi Setiawan Bakal Dibebaskan, Komnas HAM Pastikan Penyelidikan Kasus Vina Cirebon Berlanjut
Hotman Paris Ajak Pegi Setiawan Makan Ramen Setelah Status Tersangka Kasus Vina Cirebon Batal
Berita Terkini
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
Target Hattrick Juara Umum PON, 148 Atlet Jabar Berlatih di Korea Selatan
Profil Dewi Paramita, Mantan Ibrahim Risyad yang Jadi Sorotan Warganet
Menpora: Presiden Jokowi Lepas Kontingen Olimpiade Paris 2024 pada 10 Juli
Peristiwa Dahsyat dan Menakjubkan Di Bulan Muharram, Bulan Keberkahan bagi Para Nabi
Respons Golkar soal Nagita Slavina Diusulkan Jadi Wagub Sumut Pendamping Bobby Nasution
Top 3 Berita Hari Ini: Turis Indonesia Rugi hingga Rp20 Juta Saat Liburan ke Jepang, Beri Saran Pesan Tiket Pesawat Lintas Kota
Pria Mabuk Tikam Bayi Berulang-ulang di Indragiri Hilir hingga Tewas
Adhi Karya Minta PMN Rp 2 Triliun Buat Garap Tol Joglosemar
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Kepastian Hukum jadi Kunci Picu Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia
Orang Tua di Jepang Tuai Kecaman Usai Biarkan Anaknya di dalam Mobil demi Konten
Industri Plastik Lokal Terancam Gulung Tikar, Ini Sebabnya
Jokowi Sebut Cuti Melahirkan 6 Bulan untuk Ibu Hamil Sangat Manusiawi
Kemendagri Bersama KPK dan BPKP Perkuat Fungsi APIP untuk Berantas Praktik Korupsi di Pemda