, Brebes - Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng), Kombes Pol Bakharuddin M membeberkan dugaan sementara penyebab kecelakaan maut di Jalan Raya Pangeran Diponegoro, Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Minggu sore, 20 Mei 2018.
Menurutnya, truk maut bernopol H 1996 CZ yang menjadi penyebab kecelakaan maut di Bumiayu itu, tidak mengalami rem blong.
Hasil dari identifikasi yang dilakukan tim Dinas Perhubungan (Dishub) diketahui kondisi rem berfungsi baik. Alhasil, kata dia, dugaan sementara penyebab kecelakaan di Bumiayu itu karena muatan truk berlebih.
Advertisement
"Seharusnya truk bermuatan tiga orang harusnya berat hanya 20,75 ton. Namun, realitasnya muatan mencapai 38 ton atau lebih 18 ton," ucap Bakharuddin, Senin (21/5/2018).
Baca Juga
Dia menceritakan kronologi kejadian itu. Menurut dia, saat itu truk melaju dari arah Ajibarang-Bumiayu, atau dari selatan menuju ke utara melewati flyover (FO) Kretek, Kecamatan Paguyangan.
"Jadi truk saat itu, dari arah selatan melewati turunan Paguyangan. Melewati FO sampai ke lokasi kecelakaan," ujarnya.
Bakharuddin menambahkan, jarak dari Paguyangan ke FO sepanjang 750 meter. Kemudian, dari FO sampai ke tempat kecelakaan sepanjang 2 kilometer. "Memang untuk panjang FO sendiri 480 meter. Truk tetap melaju kencang,"katanya.
Diduga, sopir truk tidak mengetahui medan jalan yang ramai warga. Pasalnya, jalan yang dilintasi truk justru masuk, tidak berbelok ke arah jalan lingkar.
"Harusnya sopir mengetahui kalau truk muatan berat lewat ke jalan lingkar. Ini malah masuk ke jalur tengah yang ramai pengendara dan warga. Dan benar jarak 300 meter dari lokasi kecelakaan sudah banyak pengendara, warga yang ngabuburit," ungkapnya.
Dia menyebutkan, 300 meter dari pertigaan jalan lingkar merupakan titik pertama kecelakaan. Saat itu, truk menabrak tiga sepeda motor, hingga satu mobil yang rusak sampai ringsek.
"Jadi awalnya menabrak motor, luka ringan. Terus mobil bolak-balik hingga menabrak tiga orang yang sedang parkir, sampai menabrak ke counter dan rumah makan," kata Bakharuddin.
Tabrakan yang bertubi-tubi itu, ucap dia, karena rem truk menjadi tidak berfungsi dengan baik akibat kelebihan muatan.
"Jadi begini, harusnya truk ini selesai. Sudah bisa mengurangi kecepatan. Lalu pemindahan gigi juga tidak berhasil. Jadi, ketika sudah ke TKP gigi netral," jelasnya.
Hingga saat ini, jumlah korban tewas total akibat kecelakaan maut itu ada 12 orang. "Saat menabrak tiga pengendara total sudah ada tujuh orang. Baru di counter dan rumah makan bertambah empat yang meninggal," dia merincikan.
Simak video pilihan berikut ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kelebihan Muatan Bisa Menjadi Penyebab Rem Blong?
Sementara itu, akademisi di bidang keselamatan transportasi darat menyoroti kasus kecelakaan maut di Bumiayu itu. Menurutnya, jika kendaraan dirawat dengan baik, maka mengurangi potensi terjadinya rem blong.
"Karena rem merupakan peralatan mekanik di kendaraan. Apabila kendaraan dilakukan perawatan berkala terhadap komponen tersebut sesuai buku manual servis kendaraan, pasti rem blong tidak akan terjadi," ucap Kepala Divisi Usaha dan Kerja Sama Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan (PKTJ) Tegal Kementerian Perhubungan, Anton Budiharjo.
Ia menjelaskan, rem blong dapat terjadi karena beberapa faktor. Pertama, karena kegagalan mekanis dalam rem tersebut. Kedua, karena minyak rem sudah kering atau selang minyak rem bocor.
"Kemudian juga akibat beban berlebih atau overloading dan ditambah kondisi rute atau medan turunan, maka kemampuan rem tidak akan bisa maksimal, yang ada rem panas dan blong," beber dia.
Pria yang juga berprofesi sebagai dosen itu mengatakan bahwa untuk memastikan penyebab kecelakaan, perlu dilakukan investigasi kecelakaan secara komprehensif.
"Jadi tujuan investigasi ini untuk mencari penyebab kecelakaannya, bukan mencari tersangka," tegasnya.
Ia menuturkan, untuk mengetahui penyebab kecelakaan perlu menggunakan teknik "why tree" atau pohon pertanyaan, sehingga setiap kecelakaan tidak melulu sopir yang disalahkan.
"Tapi, di mana kegagalan sistem, sehingga kejadian seperti ini tidak berulang terus. Sopir hanya melaksanakan perintah sang juragan," urainya.
Ia menegaskan, jika keselamatan akan terwujud manakala semua peduli, baik pengguna jalan, sopir, pengusaha, dan penegak hukum atau pemerintah.
"Untuk kasus kecelakaan di Bumiayu itu, saya enggak bisa menduga-duga penyebab kecelakaan sebelum dilakukan analisis dan investigasi. Nantinya, dari hasil investigasi itu baru bisa ketahuan penyebabnya," dia memungkasi.
Terkini Lainnya
Fakta di Balik Kabar Penangkapan Perempuan Bercadar di Bantul Yogyakarta
Pelukan Terakhir Korban Ledakan Bom Surabaya bagi Sang Anak
Penggerebekan di Pesawaran, Densus 88 Tangkap Istri dan 2 Anak Terduga Teroris
Kelebihan Muatan Bisa Menjadi Penyebab Rem Blong?
kecelakaan maut bumiayu
Kecelakaan Maut
bumiayu
brebes
Rekomendasi
Ibu Hamil Keguguran Usai Ditabrak Minibus di Jakarta Pusat, Pelaku Kabur
Paramitha Ungkap 3 Hal Harus Diperhatikan Pemda Agar Brebes Tak Lagi Berpredikat Miskin
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
Pasca Hasyim Asy’ari Dipecat, Mahfud Sarankan Seluruh Komisioner KPU RI Diganti
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
TOPIK POPULER
Populer
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Ada Favorit Anda di Sini? Simak 10 Anime Musim Semi 2024 versi Filmarks
Momen Kaesang Pangarep dan Erina Gudono Ikut Tapa Bisu di Kirab Malam 1 Sura Pura Mangkunegaran
Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas, Terancam 20 Tahun Penjara
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Dampak Positif Olahraga terhadap Kesehatan Mental
Pemblokiran Jalan Desa di Tasikmalaya Berakhir, Pemilik Lahan Senyum-Senyum Dapat Duit Rp10 Juta
Berkunjung ke Sentra Kerajinan Rajapolah, Surganga Prakarya di Tasikmalaya
Seorang Warga Tewas Tertembak di Bagian Kepala, Pelakunya Diduga Anggota DPRD Lampung Tengah
Catat, 6 Rekomendasi Kuliner Nikmat di The Hallway Space Bandung
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Berita Terkini
Memupuk Sukma dengan Senam Tera
Penjualan Bitcoin NFT Turun 48%, Kini di Bawah Ethereum
Kementerian ESDM Buka Informasi Lowongan Kerja Energi Terbarukan secara Daring, Cek Linknya
Kisah Tirakat Terberat Syaikh Abdul Qadir al-Jilani saat Berguru kepada Nabi Khidir
Timnas Indonesia PUBG Mobile Siap Taklukkan IESF World Esports Championship 2024 Riyadh!
Chand Kelvin Resmi Nikahi Dea Sahirah: Yang Dinanti Terwujud Juga
Metro Sepekan: Suami di Tangerang Tega Bakar Istri, Ini Alasannya
6 Fakta Menarik Gunung Sawal di Ciamis yang Dihuni Populasi Macan Tutul Langka
DPD PSI Jakbar Usul Kaesang hingga Deddy Corbuzier Maju Pilgub Jakarta 2024
IHSG Berpeluang Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Juli 2024
Bos Besar BYD Sambangi Dealer Baru di Jantung Kota Jakarta
Peringatan Suhu Panas Meluas di British Columbia
Netanyahu Ogah Hentikan Perang di Jalur Gaza
5 Tanda Anda Memiliki Gaya Keterikatan Cemas dalam Hubungan
Spanyol Segera Rilis Paspor Porno Digital yang Berlaku 30 Hari, Apa Fungsinya?