, Surabaya - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Jawa Timur, terus berupaya menyembuhkan anak yang mengalami hiperseksual. Anak perempuan berusia delapan tahun itu merupakan korban dari dampak negatif lingkungan adanya eks-lokalisasi Dolly. Saat ini kondisinya sudah mulai berangsur membaik.
Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Nanis Chairani mengatakan, kondisi anak ini masih terus dalam tahap penyembuhan dan pendampingan. Sebab dia sudah cukup lama mengalami kondisi tersebut hiperseksual.
Advertisement
Baca Juga
"Untuk menghilangkan itu hiperseksual tidak gampang, dibutuhkan proses, karena kemungkinan sudah berlangsung lama. Kita perlu kerja sama antara rumah sakit, terutama orang tuanya dan para psikolog," tutur Nanis, Senin (29/1/2018).
Menurut Nanis, penyembuhan M harus dilakukan secara berkala, baik dari segi pengobatan (psikiater) maupun kejiwaan (psikolog) si anak.
"Meskipun hal kecil, tetap kita arahkan, seperti nonton film romantis, kita arahkan ke orangtuanya agar dilarang," katanya.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Butuh Peranan Orangtua
![Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/d9yL8TUmf7tyP_eX78I-NRItkwQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/826783/original/062820600_1426130957-coachscandal-illustration-637.jpg)
Nanis menyampaikan, kondisi korban saat ini sudah mulai berangsur normal dari awal pertama kali ditemukan. Hal ini, tidak lepas dari pengawasan dan pendampingan yang terus dilakukan oleh Pemkot Surabaya.
Korban yang terdampak imbas dari adanya eks lokalisasi Dolly Surabaya, sebelumnya ditemukan mengalami sex addict dengan kondisi yang sangat memprihatinkan.
"Anak ini yang awalnya lebih sering mengarah ke sana, saat ini kondisinya sudah mulai bisa terkontrol, kita terus arahkan dan beri pemahaman kepada si anak," ucapnya.
Menurutnya, peran serta orangtua juga sangat dibutuhkan untuk tetap dapat ikut mengawasi dan menjaga korban, karena selama tinggal di eks lokalisasi Dolly hanya tinggal bersama neneknya.
Kejadian ini merupakan yang kedua kalinya ditemukan, pasca-penutupan eks lokalisasi Dolly. Sebelumnya, juga ditemukan hal serupa yang menimpa seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Tapi, anak itu kini sudah berhasil disembuhkan dan kembali normal.
Advertisement
Besar di Dolly
![Ilustrasi Pelecehan Seksual Anak](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/C-2NTMp28SgfvwmEquQUk7w9ryY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/826778/original/062421100_1426130957-513006657.jpg)
Sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali menemukan anak yang terkena dampak buruk dari lokalisasi Dolly. Anak perempuan berusia 8 tahun itu mengalami hiperseksual atau nafsu seks berlebihan.
Kepala Dinas Pengendalian Kependudukan, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Nanis Chairani mengungkapkan, kasus ini ditemukan saat Wali Kota Risma memerintahkan jajarannya di tingkat kecamatan dan kelurahan untuk mencari warganya yang mengalami kondisi buruk.
Saat itu, ditemukan keluarga yang menderita tuberkulosis (TBC). Setelah keluarga berhasil didekati, akhirnya si ibu juga bercerita bahwa salah satu anaknya mengalami perilaku seks yang menyimpang.
Anak itu berperilaku seperti orang dewasa. Dalam hal ini, berkaitan dengan perilaku seksual. Nanis mengatakan, perilaku anak tersebut didapatkan saat dia tinggal bersama neneknya di kawasan lokalisasi Dolly.
Saat itu, usianya masih dua tahun. Faktor lingkungan itu yang membuatnya mengalami perilaku hiperseksual. Perilaku anak tersebut diketahui saat ia kembali tinggal bersama ibunya. Bocah itu bahkan mencontohkan perilakunya kepada adik-adiknya.
"Dari pengakuan anak tersebut, ia diajari oleh orang dewasa saat dia tinggal bersama dengan neneknya," tutur Nanis di Kantor Bagian Humas Pemkot Surabaya, Rabu, 17 Januari 2018.
Menurut Nanis, keberadaan lokalisasi memang sangat membahayakan karena dapat merusak otak maupun perilaku anak. Terdeteksinya anak-anak harus segera digali lebih dalam. Diduga, anak-anak berperilaku seperti Mawar masih akan ditemukan.
"Kami kemudian lakukan outreach lebih dalam, dan melakukan koordinasi bersama puskesmas, untuk diberikan pengobatan. Saat ini juga sudah dilakukan pendampingan oleh psikolog," kata Nanis.
Menurut dia, sangat tepat langkah yang diambil Wali Kota Surabaya dengan menutup lokalisasi yang sudah sekian puluh tahun berdiri, walaupun ada pro dan kontra saat penutupan.
"Tujuan utamanya bagaimana supaya anak-anak bisa tumbuh berkembang dengan wajar dan bisa berprestasi, bisa mempunyai masa depan yang cerah untuk bangsa dan negara," Nanis menegaskan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Terkini Lainnya
Bak Masuk Lorong Waktu, Daerah di Kalimantan Ini Punya Dua Waktu
Tak Ada Aksi Penjarahan oleh Bonek di Surabaya, Ini yang Terjadi
Suami Hajar Istri Usai Permintaan Hubungan Intim Ditolak
Butuh Peranan Orangtua
Besar di Dolly
Surabaya
Hiperseksual
Besar di Dolly
Bocah 8 Tahun
Rekomendasi
Polisi Ringkus Pejambret Mahasiswi Uinsa Surabaya, Korban Meninggal Kecelakaan Saat Mengejar
Eni Joe Hadirkan Keindahan Kain Betawi dalam Fashion Show di Ultah Jakarta
Polisi Gelar Patroli Skala Besar Jelang 1 Suro di Surabaya, Pastikan Keamanan dan Keterriban Terjaga
RPJPD Surabaya 2025-2045 Disetujui, Targetkan PDRB Rp 2,1 Triliun pada 2045
Pemkab Gresik Keluarkan Surat Edaran Larangan Judi Online, ASN Diharap Jadi Contoh
Jokowi Pastikan Pilkada Berjalan Lancar Usai Ketua KPU Hasyim Asyari Dipecat DKPP
Wahana Banana Boat di Pantai Pasir Putih Trenggalek Dihentikan Buntut Wisatawan Terjatuh dan Meninggal
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Pertamina Foundation Raih Tiga Penghargaan untuk Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan
Baifern Pimchanok dan Nine Naphat Resmi Putus Usai Pacaran 2 Tahun
Pemprov Jabar Perkuat Kapasitas SDM dan Infrastruktur Guna Mengantisipasi Serangan Siber
Kolaborasi Penyanyi dan Restoran Sushi, Ado dan Kura Sushi Sukses Garap Lagu Baru
Mengenal Rawon Kalkulator, Kuliner Unik dan Enak di Surabaya
Viral Ormas Kepung Asrama Mahasiswa Papua di Makassar Buntut Pengibaran Bendera Bintang Kejora
Projo Siap Menangkan Danny Pomanto di Pilgub Sulsel, Jokowi Tersenyum
Promosikan Situs Judi Online, Polisi Tangkap Konten Kreator di Sulawesi Selatan
Euro 2024
Hasil Euro 2024: Dramatis, Prancis Singkirkan Portugal 5-3 Lewat Adu Penalti
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Berita Terkini
Hasil Euro 2024: Dramatis, Prancis Singkirkan Portugal 5-3 Lewat Adu Penalti
Mau Dosa saat Pacaran Berguguran? Ustadz Adi Hidayat Ungkap Rahasianya
Satgas Judi Online Sudah Serahkan Nama Diduga Terlibat Judol ke Masing-masing Kementerian Hingga Pemda
Kemuliaan Tahun Baru Islam, Menyingkap Rahasia Muharam
Uber di Eropa Kini Bisa Sewa Kapal hingga Perahu Limousine untuk Wisata, Berapa Tarifnya?
30 Ucapan Tahun Baru Islam 1446 H dalam Bahasa Arab, Penuh Doa dan Harapan
Sepasang Kekasih Jadi Korban Pembegalan di Depok
Mengenal Bubur Ayam Mang H Oyo, Kuliner Legendaris di Bandung
5 Galaksi Satelit Bima Sakti
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Sabtu 6 Juli 2024
Sahroni DPR Puji Kinerja Kejagung yang Terus Membaik
Siswi SMK di Lampung Diperkosa dan Dibunuh Pamannya, Berawal dari Tumpangan Saat Pulang Sekolah
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Hasil Euro 2024: Pedri Cedera, Spanyol Permalukan Jerman 2-1 untuk Tiket Semifinal
Dapatkan Link Live Streaming Perempat Final Euro 2024 Portugal vs Prancis, Tayang Sesaat Lagi