, Pacitan - Tim SAR gabungan dan warga berhasil mengevakuasi empat korban satu keluarga yang sebelumnya dilaporkan hilang tertimbun longsor di Desa Klesem, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur.
Kepala Basarnas Pos SAR Trenggalek, Asnawi Suroso, memastikan evakuasi ini. Dia juga memastikan hingga saat ini telah 13 korban hilang berhasil ditemukan dan masih ada enam orang dinyatakan hilang.
"Iya, tadi informasinya empat korban di Dusun Duren, Desa Klesem, yang tertimbun longsor sudah bisa ditemukan dan langsung dievakuasi," ucap Asnawi, dilansir Antara, Sabtu (2/12/2017).
Advertisement
Komandan Tim Basarnas Yoni Fariza membenarkan kabar itu. Namun, dia belum bisa menjelaskan detail hasil pencarian.
Data resmi temuan korban tanah longsor di Dusun Duren, Desa Klesem, didapat media melalui rilis resmi Basarnas Pos SAR Trenggalek melalui grup percakapan WhatsApp.
Baca Juga
Dalam keterangan yang dibuat Sabtusiang tadi sekitar pukul 12.00 WIB, empat korban satu keluarga yang ditemukan itu adalah Suparno (73), Mbah kasih (72), Rozak (17), dan Sukesi (41). Semuanya sudah dalam keadaan meninggal dunia.
Keempat jenazah dibawa ke RSUD dr Darsono, Kabupaten Pacitan, untuk keperluan autopsi. Adapun operasi pencarian korban longsor dilakukan sejak Jumat, 1 Desember 2017.
Sebelumnya, pencarian dilakukan secara mandiri dan swadaya oleh warga Dusun Duren. Sebab, bala bantuan tak bisa mengakses lokasi akibat akses ke Desa Klesem terputus total akibat banjir dan longsor.
Sejak Kamis malam pekan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan telah memastikan 20 orang meninggal dunia atau hilang. Sebanyak 15 orang di antaranya adalah korban longsor dan lima sisanya korban banjir bandang di sejumlah titik. Dari enam korban yang masih hilang itu, dua di antaranya adalah suami-istri, Sarton dan Sipon, di Dusun Gemah.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tanggap Darurat Selama 7 Hari
Usai banjir dan longsor yang menimpa Pacitan, pada Selasa, 28 November 2017, Bupati Indarto menetapkan tanggap darurat untuk kabupaten di Jawa Timur itu selama tujuh hari ke depan. Pasalnya, Pacitan mengalami musibah banjir paling parah akibat cuaca ekstrem.
Kasie Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Diannita Agustinawati, saat ditemui menuturkan penetapan status tanggap darurat ini diperlukan untuk memudahkan penanganan darurat.
"Ini sudah ditetapkan Bupati, kondisi tanggap darurat selama tujuh hari ke depan," tuturnya, Jumat, 1 Desember 2017.
Menurut dia, jika nanti diperlukan, maka status tanggap darurat akan diperpanjang menyesuaikan kondisi di lapangan.
Saat itu, Kepala BPBD Pacitan, Windarto, ketika dikonfirmasi menambahkan bahwa ada empat korban meninggal, terdiri dari tiga orang korban longsor dan satu orang korban banjir.
"Dilaporkan hilang ada enam orang, diduga empat orang tertimbun longsor, sedangkan dua yang lain terseret banjir," katanya.
Data yang ada di BPBD Pacitan, korban longsor ada tujuh dan ditemukan tiga, diduga masih tertimbun longsor empat orang, sedangkan korban banjir yang dilaporkan tiga orang, yakni satu ditemukan, dua lainnya belum.
"Korban longsor atas nama Temu (57 tahun), Fitri (3 tahun) dan Siti Kamilah warga Dusun Blimbing, RT 2 RW 7, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung," ucapnya.
Adapun empat orang yang hilang atas nama Parno (73 tahun), Kasih (70 tahun), Kesi (41 tahun), dan Rozak (17 tahun) warga Dusun Duren, RT 3 RW 6, Desa Klesem, Kecamatan Kebonagung.
"Kalau korban arus banjir yang ditemukan atas nama Maryati warga Desa Kayen, Kecamatan Pacitan," ujarnya.
Adapun dua warga lain yang hilang akibat arus banjir atas nama Amri warga Desa Bangunsari, Kecamatan Pacitan dan Eko warga Desa Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan.
Pacitan mengalami musibah banjir pada Selasa, 28 November 2017 sekitar pukul 02.00 WIB, di beberapa wilayah, seperti satu dusun di Desa Sidomulyo, Kecamatan Ngadirojo, Desa Tambakrejo dan Desa Kebonagung, Kecamatan Kebonagung, serta Desa Sirnoboyo, Sukoharjo, Kayen, dan Kembang di Kecamatan Pacitan.
Adapun bencana longsor menimpa permukiman warga di Desa Karanganyar dan Karangnongko, Kecamatan Kebonagung.
Advertisement
Prioritaskan Pencarian Korban dan Pemulihan Pacitan
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim), saat ini terus berupaya melakukan normalisasi Pacitan usai banjir dan longsor yang terjadi pada 27-28 November 2017.
Data sementara yang diperoleh dari BPBD, jumlah korban meninggal banjir dan longsor Pacitan hingga Jumat, 1 Desember 2017 pukul 06.00 WIB, sebanyak 20 orang. "Yaitu, 14 korban longsor dan enam korban banjir," tutur Wakil Gubernur Jatim, Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.
"Dari 20 korban meninggal tersebut 11 korban sudah ditemukan dan sembilan korban masih dalam pencarian. Tercatat, empat orang luka-luka," katanya.
Menurut Gus Ipul, hingga Jumat pagi, jumlah warga Pacitan yang mengungsi masih mencapai 1.879 orang. Mereka tersebar di delapan titik, yaitu di Gedung Karya Darma (497 orang), Masjid Sirnoboyo (51 orang), Gedung Muhammadiyah MDMC (51 orang), Balai Desa Sumberharjo (32 orang), Balai Desa Bangunsar (16 orang), Balai Desa Cangkring (32 orang), MI Al Huda (150 orang), dan Balai Desa Sidomulyo (1.050 orang).
Sementara, kerusakan fisik yang ditimbulkan akibat bencana banjir dan longsor di Pacitan, meliputi 1.709 rumah rusak yang terdapat di Kecamatan Kebonagung 1.225 unit, Kecamatan Ngadirojo sembilan unit, Kecamatan Pacitan 160 unit, Kecamatan Nawangan 148 unit, dan Kecamatan Arjosari 167 unit.
Gus Ipul mengatakan pula, terdapat 17 fasilitas pendidikan yang rusak dan sejumlah bangunan lainnya. Pendataan masih terus dilakukan karena belum semua lokasi dapat dijangkau.
Bupati Pacitan sudah mengeluarkan masa darurat selama tujuh hari sejak 28 November hingga 4 Desember 2017. "Status ini bisa diperpanjang menyesuaikan kedaruratan di Pacitan," ujarnya.
Ia menuturkan, untuk upaya pemulihan Pacitan saat ini juga sudah ditunjuk kepala Kodim Pacitan sebagai pengendali utama, sehingga normalisasi Pacitan bisa segera terwujud.
Dari catatan yang ada, setidaknya terdapat 1.174 personel gabungan, baik itu TNI, Polri, Tagana, PMI, BPBD, tim SAR, maupun tim relawan telah bekerja siang malam. "Target pertama mencari korban yang belum ditemukan, serta membuka akses jalan yang terputus," katanya.
Gus Ipul menegaskan, BPBD Jawa Timur saat ini juga telah menyalurkan bantuan selimut, sarung, paket sandang, peralatan kesehatan, seragam sekolah, lampu darurat, jeriken lipat, dan tujuh perahu karet.
Begitu juga Dinas Sosial Jawa Timur memberikan bantuan lauk pauk dan matras. Dinas Kesehatan Jawa Timur memberikan bantuan perahu karet, makanan penambah air susu ibu, makanan untuk anak-anak, polybag, kaporit, dan paket obat-obatan, dan lainnya. Dinas Pekerjaan Umum Jawa Timur juga memberikan bantuan dua alat berat.
"Alhamdulillah hari ini banjir sudah surut tinggal sisa-sisa lumpur yang perlu cepat dibersihkan sehingga Pacitan bisa pulih kembali," ujar Gus Ipul.
Terkini Lainnya
Medsos Jadi Penyelamat Remaja Gizi Buruk di Bulukumba
BPBD: Banjir dan Longsor di DIY Tewaskan 8 Warga
Ketika Pos Pengamatan Gunung Agung Berubah Jadi Ruang Kuliah
Tanggap Darurat Selama 7 Hari
Prioritaskan Pencarian Korban dan Pemulihan Pacitan
Longsor Pacitan
Banjir Pacitan
Banjir di Pulau Jawa
badai cempaka
Pacitan
Rekomendasi
Pantai Soge, Objek Wisata Wajib yang Ada di Pacitan
Polres Pacitan Dalami Temuan Minyakita Palsu di Pasar Tradisional
Minyakita Oplosan Beredar di Pacitan, Satgas Pangan Imbau Warga Cek Keterangan Produk
Seorang Calon Haji Asal Pacitan Wafat di Tanah Suci Karena Penyakit Jantung
Menikmati Keindahan Pantai Watu Karang, Surga Tersembunyi di Pacitan
Rengginang Manis, Oleh-Oleh Khas Pacitan Penggugah Selera yang Wajib Dicoba
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Copa America 2024
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
Populer
Gunung Ibu Meletus Lagi Kamis Malam 4 Juli 2024, Semburkan Abu Vulkanik 3.000 Meter
Duga Penyidik Tak Profesional, Petani Lapor Propam Polda Kalteng
Untuk Pecinta Tahu, Kota Bandung Gelar Festival Kuliner Serba Tahu: Ada Moci hingga Donat Tahu
3 Faktor Pemicu Kekerasan Seksual: Insting, Relasi Gender, dan Kuasa
Ada Asia Afrika Festival, Cek Rekayasa Lalu Lintas Kota Bandung 6-7 Juli
Gibran Rakabuming Raka Blusukan 'Belanja Masalah' Bareng Raffi Ahmad di Jakarta
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi hingga Jumat Pagi 5 Juli 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Tekad Pustakawan Lolitasari Ingin Perpusnya Membaca Dunia dan Dibaca Dunia
Ambung Gila, Permainan Mistis yang Libatkan Roh
Jelang Rilis, Lee Seung Hoon Bagikan Tracklist Album MY TYPE
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
10 Gim Horor PS2 Terbaik Sepanjang Masa, Wajib Kamu Mainkan
Federal Oil Jadi Pelumas Mesin Sepeda Motor Pilihan Gen Z
Kapal Terbalik di Laut Mauritania, 89 Migran Hendak ke Eropa Tewas, 72 Orang Dinyatakan Hilang
IHSG Berpotensi Naik Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 5 Juli 2024
KPK Lelang Rumah Milik Eks Ketua DPRD Muara Enim, Simak Harganya
Guru Besar ITB: Warga Indonesia Telan 52 Juta Partikel Mikroplastik per Bulan
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Turun Lagi, Cek Harga Minyak Dunia Hari Ini
Pihak Angger Dimas Merasa Kecolongan, Sidang Kasus Kematian Dante Sudah Masuk Agenda Eksepsi
Fakta Menarik Film The Smurfs yang Tayang di Vidio, Cocok Untuk Ditonton Bersama Keluarga
Malu untuk Menangis? Ini 3 Bahaya Menahan untuk Meluapkan Emosi
Atasi Overtourism, Amsterdam Bakal Larang Kapal Pesiar Berlabuh Mulai 2035
Kadis Pendidikan Malut Jadi Tersangka Penyuap Abdul Gani Kasuba
Cipta Perdana Lancar Listing Hari Ini Jumat 5 Juli 2024