, Kebumen - Jejak gunung api purba Menganti Dome Karangbolong yang diperkirakan berusia 35 juta tahun ditemukan berada di Pulau Jawa, tepatnya di Tanjung Karang Bata yang berada di Desa Karang Duwur, Kecamatan Ayah, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah.
Para geolog dari berbagai daerah di Indonesia pun berbondong-bondong mendatangi lokasi gunung api purba itu untuk melakukan penelitian.
Fadlin, seorang geolog berusia 35 tahun yang juga anggota Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) dan Masyarakat Geologi Ekonomi Indonesia (MGEI) pun telah melakukan penelitian terhadap gunung api purba yang hampir punah itu dalam beberapa bulan belakangan.
Advertisement
Baca Juga
Pria yang juga dosen Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) ini mengadakan penelitian berupa pemetaan geologi pada daerah penelitian dengan beberapa analisis meliputi geomorfologi, vulkanostratigrafi, struktur geologi, dan sejarah geologi.
"Tujuan saya melakukan penelitian di gunung api purba ini untuk mengetahui umur serta komposisi mineral dan lava basal yang diperkirakan antara 25 hingga 35 juta tahun lalu," ucap Fadlin, Rabu, 15 November 2017.
Ia menjelaskan, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis komposisi mineral dan geokimia lava basal (batuan beku vulkanik) untuk mengetahui karakteristik dari lava basal tersebut.
Lava basal inilah yang diduga sebagai cikal bakal atau kegiatan gunung api purba Menganti pertama kali, dalam hal ini diinterpretasikan bahwa umur lava basal Tanjung Karangbata ini adalah sekitar 25 hingga 35 juta tahun.
"Jadi umur tersebut disetarakan dengan umur formasi gabon (Tomg) dan dike andesite (Tma)," Fadlin menjelaskan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Awal Mula Terbentuknya Gunung Api di Indonesia
Banyaknya gunung api di Tanah Air, disebabkan Indonesia merupakan negara kepulauan yang termasuk ke dalam "Ring of Fire".
Indonesia yang secara tektonik dihasilkan dari aktivitas tiga lempeng besar berupa lempeng Eurasia (relatif pasif), lempeng Hindia-Australia yang bergerak relatif ke arah utara dan menghujam ke bawah lempeng Eurasia, sehingga menghasilkan suatu jalur subduksi, serta lempeng pasifik yang bergerak relatif ke arah barat.
"Untuk tektonik pulau Jawa disebabkan oleh adanya tumbukan lempeng Hindia-Australia yang bergerak relatif ke utara dengan lempeng Eurasia yang relatif diam," tutur dia.
Selain itu, peristiwa ini juga menyebabkan terbentuknya jalur gunung gapi (volcanic belt), baik yang masih aktif maupun gunung api purba.
Jalur gunung api ini merupakan jalan keluarnya magma yang berupa batuan pijar dan atau gas ke permukaan bumi melalui bukaan (kawah). Hasil kegiatan berupa bahan padat yang terkumpul di sekitar lubang biasanya membentuk bukit atau gunung.
"Aktivitas vulkanik sudah terjadi sejak dulu dengan ditemukannya banyak batuan gunung api yang tersebar luas baik di daratan maupun di lautan dengan berbagai tingkatan umur. Tetapi dengan sumber erupsi tidak diketahui atau dengan kata lain bentuk gunung apinya telah hilang tererosi," Fadlin menambahkan.
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Banyumas 1:100.000, pada umur Tersier (Oligosen-Miosen) di daerah Dome Karangbolong banyak dijumpai batuan gunung api yang masuk dalam formasi gabon (Tomg) dan dike andesite (Tma).
"Untuk batuan gunung api di daerah penelitian belum diketahui dari mana asal sumber gunung api purbanya serta tidak diketahui dengan jelas di mana pusat erupsinya baik bekas kawah, dan fasies gunung api purbanya," jelas dia.
Advertisement
Lokasi Penelitian Hingga Ke Laboratorium di Jerman
Lokasi penelitian gunung api purba difokuskan pada daerah Pantai Menganti dan sekitarnya dengan luasan daerah penelitian 25 kilometer persegi dan berada pada koordinat 9.140.000 mN – 9.144.000 mN dan 322.000 mE 326.000 mE.
Secara administrasi daerah penelitian termasuk ke dalam Kecamatan Ayah yang meliputi Desa Argopeni, Desa Karangduwur, Desa Strati, dan Desa Argosari.
"Secara regional lokasi penelitian termasuk ke dalam fisiografi pegunungan Serayu Selatan," kata Fadlin.
Metode penelitian yang digunakan adalah pemetaan geologi permukaan, dengan pengambilan sampel batuan secara random dan bersifat selektif.
Pemetaan ini dilakukan untuk mengetahui kondisi tatanan geologi pada daerah penelitian yang meliputi geomorfologi, vulkanostratigrafi, struktur geologi, dan sejarah geologi.
"Penelitian ini dilakukan juga analisis komposisi mineral dan analisa geokimia lava basalt (Tanjung Karangbata) pada laboratorium Hard Rock Teknik Geologi Unsoed dan Laboratorium Geokimia Aachen University Jerman," beber dia.
Hal ini dilakukan untuk mengetahui karakteristik dari lava basal tersebut untuk menentukan jenis batuan, proses evolusi magma yang terjadi, serta tatanan tektonik daerah penelitian.
Sedangkan, geomorfologi merupakan studi bentang lahan dan proses yang memengaruhi pembentukannya. Pengamatan yang dilakukan berupa pengamatan pada citra SRTM dan peta topografi yang meliputi pengamatan perbedaan ketinggian dan relief yang dilihat dari kerapatan kontur.
"Daerah penelitian terdiri dari Satuan Perbukitan Karst (K2), Satuan Perbukitan Intrusi (S11), Satuan Perbukitan Aliran Lava (V7) dan Satuan Perbukitan Denudasional (V14)," Fadlin menjelaskan.
Gunung Api Purba Bawah Laut
Dari hasil kegiatan lapangan berupa pemetaan geologi permukaan yang dilakukan di lokasi penelitian ditemukan beberapa satuan batuan, mulai dari yang paling tua hingga yang muda, yaitu Satuan Lava basalt Tanjung Karangbata, Satuan Breksi Gunungapi, Satuan Lava Andesit, dan Satuan Batugamping Terumbu.
Sedangkan bedasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan, diperoleh beberapa penampakan struktur geologi di daerah penelitian. Struktur geologi yang ada di daerah penelitian berupa patahan turun. Patahan turun ini mengarah utara-selatan.
"Satuan batuan ini terdiri lava basal dan breksi hyaloclastic yang merupakan hasil dari aktivitas gunung api purba bawah laut," kata dia.
Lava basal pada daerah penelitian berwarna hitam. Pada permukaan batuan terdapat batuan tertua di daerah Menganti dan sekitarnya, dan merupakan cikal bakal dari permulaan kegiatan gunung api di selatan Jawa.
Terkini Lainnya
Suntikan Minyak Goreng di Mr P Bikin 10 Pria di Sikka Merana
Pengakuan Pelaku Pernikahan Sesama Jenis di Jember
Gurita Berselendang Batik, Mau Kondangan?
Awal Mula Terbentuknya Gunung Api di Indonesia
Lokasi Penelitian Hingga Ke Laboratorium di Jerman
Gunung Api Purba Bawah Laut
Gunung Api Purba
Gunung Api
Kebumen
Rekomendasi
Piknik Asyik di Pantai Pecaron Kebumen, Surga Tersembunyi di Selatan Jawa
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
100 Varian Juadah Olahan APJI Lampung Pecahkan Rekor MURI, Sarana Promosi Wisata Kuliner
Caleg DPRD Terpilih Kota Kupang jadi Tersangka Kasus Kredit Fiktif Bank NTT
Seorang Warga Tewas Tertembak di Bagian Kepala, Pelakunya Diduga Anggota DPRD Lampung Tengah
Polisi Mabuk Aniaya Pemuda hingga Babak Belur, Ini Janji Kapolres Rote Ndao
Catat, 6 Rekomendasi Kuliner Nikmat di The Hallway Space Bandung
Ceria dan Segarnya Hana Kotoba, Digital Single Ketiga Nanaka Suwa Dirilis
Mengenal 'Nutrisi Esok Hari', Program Nirlaba Makanan Rendah Karbon yang Ramah Lingkungan
UMKM di Bonebol Nangis-Nangis, Usaha Tutup karena Gas Elpiji 3 Kg Langka
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Dirga Wira Berjaya di Indonesian Grandprix 2024, Gondol Piala Kemenpora
Prakiraan Cuaca Bandung Raya 7-9 Juli, Potensi Hujan dan Suhu Minimum
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 H Senin 8 Juli 2024, Ini Perhitungannya
BNPB: Gempa Batang Sebabkan Bangunan Rusak dan 4 Warga Luka-Luka
Hasil IBL 2024: Menang Dramatis atas Pelita Jaya, Satria Muda Rebut 10 Kemenangan Beruntun
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi