Joglosemar, Sragen - Aksi pembersihan obyek wisata Makam Pangeran Samudera di Gunung Kemukus, Pendem, Sumberlawang dari praktik prostitusi dan karaoke mesum mulai digeber. Puluhan warung dan rumah karaoke yang terindikasi masih nekat menjalankan bisnis mesum, langsung disegel paksa.
Penyegelan dilakukan saat digelar operasi gabungan penertiban Kemukus pada Kamis 1 November 2017. Operasi dilakukan oleh puluhan personel gabungan yang melibatkan Tim Polres, TNI, Kesbangpolinmas, Satpol PP, Dinas Sosial. Setiba di lokasi, tim langsung bergerak dibagi dalam tiga zona.
Mereka menyisir satu persatu warung-warung yang ada di sekitar Obyek Wisata yang sempat menjadi sorotan dunia dengan ritual seksnya itu.
Advertisement
Baca Juga
Tim langsung menyegel sedikitnya 40 warung yang terdeteksi masih digunakan untuk menyediakan jasa mesum maupun karaoke tanpa izin. Puluhan warung itu berada di wilayah Kedunguter dan Dukuh Gunungsari, Desa Pendem.
“Ada sekitar 40 warung yang tadi disegel oleh tim. Penyegelan dilakukan dengan menempel stiker dan tidak boleh beroperasi lagi. Karena indikasinya masih nekat beroperasi padahal dari surat terakhir Pak Sekda tanggal 5 Oktober lalu sosialisasi 14 hari setelah itu sanksinya tegas yaitu penindakan penyegelan,” papar Kepala Kesbangpolinmas Sragen, Heru Martono seusai operasi penertiban, kemarin.
Menurutnya penyegelan paksa itu dilakukan karena batas waktu penutupan operasi adalah 14 hari sejak surat peringatan terakhir yang dilayangkan Pemkab tanggal 5 Oktober silam.
Saat ditanya sampai kapan penertiban akan dilakukan, Heru menyampaikan hal itu akan terus dilakukan mengingat meski sudah ditertibkan, realitanya masih ada yang kucing-kucingan buka.
“Waktu tadi tim ke sana memang sudah bersih,”tukasnya.
Penanggungjawab Obyek (PJO) Gunung Kemukus, Suparno mengapresiasi penertiban dan penutupan warung mesuk, PSK dan karaoke liar yang ada di sekitar obyek wisata Kemukus. Menurutnya pembersihan itu merupakan langkah positif untuk kembali meluruskan serta membersihkan obyek wisaya Kemukus sebagai tempat wisata religi.
Saat ditanya apakah masih ada PSK dan warung karaoke yang buka kucing-kucingan, Suparno menyampaikan sejak ada instruksi penutupan beberapa waktu lalu, operasional karaoke liar sudah berhenti. Sedangkan untuk PSK, pihaknya menyampaikan terkadang sulit terdeteksi karena mreka biasanya mangkal di warung-warung dan menyamar sebagai pengunjung.
“Kalau satu dua mungkin ada. Tapi sudah nggak banyak seperti dulu. Kadang juga nggak bisa terdeteksi karena mereka di warung-warung. Mudah-mudahan bisa benar-benar bersih dari anak-anak binaan (PSK) sehingga mengembalikan citra Kemukus sebagai wisata religi,” tandasnya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ritual Seks Gunung Kemukus
![Kisah Pilu Di Balik Ritual Seks Gunung Kemukus](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/1wvOBsjUTfjiHS4I913BYfUcfg0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/769605/original/048296300_1416544883-22112014-kemukus.jpg)
Banyak orang menjalani ritual seks di Gunung Kemukus. Tiap malam Jumat Pon dan Jumat Kliwon, orang-orang berdatangan ke lokasi yang terletak di Desa Pendem, Sumber Lawang, Sragen, Jawa Tengah itu. Mereka menjalani ritual dengan harapan hajatnya terkabul.
Mereka menuntaskan ritual dengan berhubungan seksual, bukan dengan pasangan sahnya. Dari berbagai referensi, prosesi ritual dimulai dengan berdoa dan persembahan menggunakan berbagai macam bunga di lokasi makam Pangeran Samudra, kemudian harus membasuh dirinya di mata air suci lalu bercinta dengan orang asing.
Ritual ini berawal dari penafsiran sebagian kalangan atas legenda Pangeran Samudra. Pangeran Samodro adalah murid Sunan Kalijaga, salah satu Wali Songo, atau sembilan orang kudus, yang terlibat penyebaran Islam di seluruh nusantara. Dalam perjalanan tersebut, ia jatuh sakit dan sekarat di dekat Gunung Kemukus.
Ketika berita kematian Pangeran Samudra terdengar, sang ibu tiri bergegas ke kuburannya. Saat mencapai dasar bukit, dia menerima "penglihatan" dari pangeran yang menyuruhnya untuk membasuh wajah di salah satu mata air.
Saat naik bukit, bunga jatuh dari rambutnya, dan tumbuh menjadi pohon Dewadaru langka di belakangnya. Saat mencapai kuburan, sang ibu tiri terjatuh dan meninggal. Tubuhnya kemudian menghilang -- tak diketahui apakah ke udara atau ke dalam kubur.
Namun ada versi lain, Pangeran Samudra memiliki hubungan asmara dengan ibu tirinya. Mereka kemudian memutuskan kabur ke gunung tersebut dan berhubungan intim di sana.
Keduanya kemudian bercinta di puncak Gunung Kemukus dan tertangkap basah. Mereka lalu dibunuh dan dikubur di sana. Namun, kisah hubungan asmara ini kini malah dipraktikkan sebagian orang dengan alasan mencari keberuntungan.
Rena Masri, psikolog dewasa dari PION Clinician, menilai latar belakang pendidikan dan ekonomi harusnya dapat membuat seseorang tak percaya begitu saja dengan ritual seperti ini. Namun, tekanan di dalam lingkungan sosial ternyata membuat seseorang tergiur untuk mencoba ritual seks di Gunung Kemukus.
"Kalau orang kota nih melihat tetangga atau temannya seperti itu dia akan tertarik apalagi kalau orang itu percaya dengan mistis. Nah, tapi kalau orang-orang di desa kan dia mikirnya 'besok makan apa ya', terus melihat ada cara cepet seperti itu, ya dia akan ikut dan mempercayainya," jelas Rena ke , Kamis 31 Agustus 2017.
Menurut Rena, pemerataan pendidikan dan ekonomi bisa menjadi solusi untuk mencegah kepercayaan terhadap ritual seperti ritual seks Gunung Kemukus ini.
Terkini Lainnya
Ritual Seks di Gunung Kemukus Jawa Tengah Kian Mendunia
Ini Kenapa Orang Kota Ikut Percaya Ritual Seks Gunung Kemukus
Saran Psikolog agar Tak Tergiur dengan Ritual Seks Gunung Kemukus
Ritual Seks Gunung Kemukus
gunung kemukus
Sragen
Prostitusi
Ritual Seks
Joglosemar
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Seorang Warga Tewas Tertembak di Bagian Kepala, Pelakunya Diduga Anggota DPRD Lampung Tengah
Pemblokiran Jalan Desa di Tasikmalaya Berakhir, Pemilik Lahan Senyum-Senyum Dapat Duit Rp10 Juta
Berkunjung ke Sentra Kerajinan Rajapolah, Surganga Prakarya di Tasikmalaya
Habiskan Dana Rp60 Juta, Pembangunan Saluran Irigasi Diprotes Warga di Sukabumi, Baru Seminggu Sudah Rusak
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Akankan Cinta PKS dengan PPP Kembali Bersemi di Pilkada Garut 2024?
Mengenal 'Nutrisi Esok Hari', Program Nirlaba Makanan Rendah Karbon yang Ramah Lingkungan
Konsol Switch akan Tampilkan Putri Zelda jadi Protagonis, The Legend of Zelda: Echoes of Wisdom Seger Dirilis
Festival Bulan Juni 2024 Sukses Digelar di Palembang
Caleg DPRD Terpilih Kota Kupang jadi Tersangka Kasus Kredit Fiktif Bank NTT
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Selidiki Kasus Kematian Wanita Tanpa Busana di Cipayung, Polisi Buru Pria Ini
Dirga Wira Berjaya di Indonesian Grandprix 2024, Gondol Piala Kemenpora
Prakiraan Cuaca Bandung Raya 7-9 Juli, Potensi Hujan dan Suhu Minimum
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 H Senin 8 Juli 2024, Ini Perhitungannya
BNPB: Gempa Batang Sebabkan Bangunan Rusak dan 4 Warga Luka-Luka
Hasil IBL 2024: Menang Dramatis atas Pelita Jaya, Satria Muda Rebut 10 Kemenangan Beruntun
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun