, Lebak - Pemuda usia 26 tahun ini tinggal di kampung Baduy, tepatnya di dalam hutan Pegunungan Kendeng, Lebak, Banten. Tanpa listrik dan menjaga jarak dengan modernitas, dia punya cita-cita luar biasa.
"Nama saya Mulyono dari suku Baduy. Saya sering dipanggil Mul. Dari kecil cita-cita saya ingin menempuh pendidikan yang setinggi-tingginya," kata dia kepada , di Kampung Baduy, di akhir November lalu.
Advertisement
Baca Juga
Bagi warga Indonesia pada umumnya, cita-cita itu tidak istimewa. Negara dan warganya menyadari dan mendukung pendidikan anak-anak penerus bangsa. Namun, kesempatan mendapatkan pendidikan menjadi barang mahal di Baduy.
"Saya terikat dengan aturan adat suku Baduy yang melarang anak-anaknya bersekolah secara formal," ujar Mul.
Alhasil, dia dan teman-teman kecilnya tak seperti anak-anak sebaya mereka di luar kawasan hutan Baduy. Tak sekolah formal, mereka meniru kebiasaan orang-orang tuanya bersahabat dan merawat alam.
Terutama bagi anak-anak Baduy Dalam, golok yang terselip di pinggang tak hanya jadi gaya hidup, tapi juga kebutuhan untuk beragam keperluan di hutan. Mul sendiri anak Baduy luar. Dia tak berpakaian tenun putih, tapi sudah mengenakan pakaian seperti kaum modern pada umumnya.
Soal pendidikan, Mul beruntung punya orangtua yang menyadari pentingnya pendidikan. Pasangan Sarpin dan Misnah tak pernah menyerah untuk mencari pendidikan alternatif buat Mul.
Saat berusia 9 tahun, Mul belajar di sebuah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) untuk ikut program kejar paket. Lokasinya di Kampung Ciboleger yang berjarak sekitar 4 kilometer dari rumahnya. Melintasi rute naik turun bukit itu, mencatat diperlukan waktu kurang lebih setengah jam.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Perjuangan Berat Bersekolah
![Mulyono Baduy](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/KZ9URI6QwP1bUShcTNn1GXB7D6U=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1431008/original/093141500_1481266883-Mul_di_tengah_hutan.jpg)
Seturut arti jihad sebagai upaya yang bersungguh-sungguh, Mul pun gigih berjihad mencari ilmu. Mul masuk setiap hari Jumat sampai Minggu. Selama enam tahun belajar di PKBM tersebut, dia belum ikut Ujian Nasional. Menginjak tahun ketujuh, PKBM tempatnya belajar tutup.
Dia tak patah semangat. Mul belajar ke teman-teman ayahnya atau pengunjung yang datang ke Baduy dari dari berbagai kota. "Saya pun belajar di setiap kesempatan yang ada," ujar dia.
Pada 2010 Mul ditawari kembali masuk di PKBM Kencana Ungu. Saat itu usianya sudah genap 18 tahun. Dia mulai belajar di paket A setara dengan SD.
"Meski saya sudah sedikit dewasa, saya belajar bersama anak-anak usia 5-7 tahun," kata dia.
Lokasi PKBM ini lebih jauh dari sebelumnya. Mul harus jalan kaki ke Terminal Ciboleger. Sampai sana, dia mencari tumpangan ke Leuwidamar yang jaraknya kurang lebih 20 kilometer.
"Terkadang angkutan umum yang biasa saya tumpangi ke PKBM tidak ada atau sedang tidak narik," kata Mul.
"Saya sering mengeluh karena tidak bisa mengikuti mata pelajaran, tapi dengan semangat saya segala cara saya lakukan untuk sampai di PKBM," ujarnya.
Setelah tiga tahun belajar, Mul akhirnya mengikuti Ujian Nasional untuk pertama kalinya. Dia sangat bersemangat untuk lulus dari paket A. Akhirnya, dia lulus seperti teman-teman satu kelas yang umurnya jauh lebih muda.
Saat ini, Mul sudah duduk di paket C atau kelas terakhir. Sampai di tingkat ini, mimpinya belum berhenti.
"Impian saya untuk kuliah di perguruan tinggi masih sangat besar. Meski kendala yang sangat banyak, tapi saya yakin dengan mimpi saya suatu saat nanti saya akan masuk di perguruan tinggi," kata Mul.
Advertisement
Pencerahan di Tengah Hutan
![Mulyono, Sang Pencerah dari Suku Baduy](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/z7FGd4lomzsLKFJmbsDKFoNBEGo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1411889/original/035124700_1479715380-17112016-mulyono-baduy3.jpg)
Mul tak ingin pintar sendiri. Dia bertekad anak-anak Baduy juga terbuka wawasan dan pengetahuannya. Sembari belajar dan menggenggam mimpi untuk terus bersekolah, Mul menyisihkan waktu luang untuk berbagi ilmu ke anak-anak Baduy lain.
"Saya ingin anak-anak Baduy bebas dari buta aksara. Meski ilmu pendidikan saya masih sangat sedikit, tapi saya terus membagikan ilmu saya kepada mereka," katanya.
Rumah Mul seakan menjadi sekolah tak resmi untuk anak-anak Baduy. Air tak jatuh ke mana. Ayah Mul memang bersemangat untuk mendorong pendidikan anak-anak Baduy. Mul dan keluarganya pun menggelar pendidikan nonformal di kawasan tengah hutan itu.
"Lebih susah ajari membaca anak Baduy karena sekaligus harus mengajari berbahasa Indonesia," kata Mul.
Nama Unik Mulyono
Saat berkenalan dengan warga Baduy, baik Baduy luar maupun Baduy Dalam, ada pola yang sama. Nama mereka pada umumnya singkat, misal Naldi, Erman, Aldi, dan semacamnya. "Nama-nama kami seperti itu," kata Mul.
Namun, mengapa terselip nama Jawa, Mulyono? Rupanya ada cerita di baliknya.
Misnah, ibunda Mul, menjelaskan pakem penamaan anak-anak Baduy. Ia mengatakan anak laki-laki, huruf awal sama dengan huruf awal nama ibunya. Sebaliknya jika anak perempuan.
Ketika Misnah mengandung Mul, saat itu ada tamu mereka dari jawa yang menginap di rumah. Sebelum balik, sang tamu yang bernama Mulyono itu menitipkan pesan. Jika yang keluar laki-laki, tolong beri nama Mulyono.
Akhirnya, jadilah Mulyono yang ada sekarang. Pemuda Baduy dengan semangat tinggi menuntut ilmu dan menjadi pencerah bagi lingkungan sosial sekitarnya.
Terkini Lainnya
Pesan Karuhun, Kearifan Lokal Suku Baduy Jaga Kelestarian Alam
Orang-orang yang Jalan Kaki Ratusan Kilo Mencari Ganjar Pranowo
Selamat Datang di Kampung Monyet
Perjuangan Berat Bersekolah
Pencerahan di Tengah Hutan
baduy
Baduy Banten
Mulyono Baduy
Wisata Baduy
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
Populer
Siap Debut Solo, Lee Seung Hoon WINNER Siapkan Mini Album MY TYPE
Pererat Solidaritas Wajib Pajak, Perkumpulan IWPI Resmi Diluncurkan
Keajaiban Nusa Penida, Perpaduan Wisata Alam dan Budaya lewat Barong Dance
Pembunuh Siswi SMK di Mesuji Lampung Akhirnya Berhasil Ditangkap
Pesona Titik Nol Kilometer Indonesia, Jadi Spot Wisata Favorit
Warung Dekat Markas Polisi di Bone Bolango Bebas Jualan Miras, Ada Beking Oknum?
Cara Masyarakat Jambi Melestarikan Adat Istiadat dan Lingkungan Lewat Lubuk Larangan
Kisah Hubungan Terlarang di Balik Temuan Potongan Jasad Bayi di Lamawohong
Fakta Menarik Lombok Dijuluki Kota Seribu Masjid, Begini Asal Usulnya
Peta Politik Pilgub Banten 2024, Airin-Andra Semakin Seru
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
PKB Akui Ida Fauziyah Potensial Jadi Cawagub Anies, Tapi Ingin Fokus DPR
6 Potret Selvi Kitty Ajak Anak Liburan di Macau, Kunjungi Tempat Wisata Ikonik
3 Kondisi Medis yang Bikin Anak Tak Boleh Dikhitan
2.564 ATM Kripto Baru Telah Dipasang di Seluruh Dunia pada 2024
Indonesia Ajak Australia Jalankan Transisi Energi di Derah Terpencil
Bolehkan Sapi Betina untuk Kurban? Simak Syarat Sah dan Ketentuannya
PKB Akui Condong ke Bobby Nasution untuk Pilkada Sumut
Samsung Gelar Galaxy Unpacked 10 Juli, Pre-Order Galaxy Z Terbaru Sudah Buka
Allah Tidak Suka Orang yang Berdoa Begini, Kata Gus Baha
Thariq Halilintar Balas Warganet yang Mengolok-oloknya soal Gelar Haji: Aku Berangkatin Umrah!
KPK Bakal Dalami Green House Milik Ketua Partai yang Bersumber dari Dana Kementan
Israel Disebut Buang Limbah Cemari Aliran Air Al-Auja Spring, Kesehatan Warga Palestina di Desa Al-Auja Kian Terancam
Anak Buah Menperin Luruskan Pernyataan Soal Bea Masuk 200% Produk Impor
7 Resep Bumbu Ketupat Sayur yang Enak dan Gurih, Sedapnya Bikin Nambah Terus