, Purwakarta - Satai maranggi adalah kuliner khas Purwakarta yang terbuat dari kambing muda. Dalam satu tusuk sate selalu terdapat tiga potong daging. Ternyata, ada makna di balik setusuk satai maranggi itu.
"Itu ada artinya. Daging pertama berarti tekad, daging kedua ucapan, dan daging ketiga memiliki makna gerak langkah kaki kita dalam berusaha," tutur R. Najib Siradj, pengusaha sate maranggi kepada , Sabtu, 15 Oktober 2016.
Menurut lelaki yang akrab disapa Ajib itu, filosofi setusuk satai maranggi menjadi tekad dan optimisme dalam menjalankan usaha. Terbukti, setelah malang melintang di usaha sate selama 30 tahun, ia kini mulai menuai hasilnya.
Mantan buruh kontrak di salah satu BUMN itu mengaku awalnya hanya bermodal nekat dan sisa uang pesangon akibat diputus kontrak saat baru merintis usaha warung satai maranggi. Waktu itu, ia menjajakan satai maranggi dengan dipikul secara berkeliling.
"Pertengahan tahun 1986, kontrak saya diputus oleh perusahaan. Saya menerima uang pesangon Rp 308 ribu. Akhirnya, sisa belanja kebutuhan sehari-hari, saya memberanikan diri membuat usaha satai maranggi," tutur Ajib di warung sate maranggi miliknya di Jalan Mr Dr Kusumaatmadja Purwakarta.
Namun bukan keuntungan yang didapat dari berjualan keliling saat itu, dia justru kesulitan memasarkan jualannya. Ia harus berpindah-pindah jualan mulai dari Pasar Simpang ke Pasar Rebo hingga ke Pasar Jumat.
Baca Juga
"Saat itu, untuk balik modal pun sudah menjadi sesuatu yang luar biasa," ujar Ajib.
Alhasil tak jarang satai dagangannya banyak tersisa. Ia tak segan membagikan satai marangginya tersebut kepada setiap orang yang dia temui di jalanan secara gratis. Namun bagi Ajib, pembagian gratis itu tidak merugikannya.
Ia berpikir, itu cara promosi usaha yang jitu. Di setiap bungkus maranggi, dia bubuhkan stempel nama Maskar (Masakan Karuhun) Sate Maranggi Pak Ajib.
"Saya setiap hari mengolah lima kilogram daging, paling laku 2 – 3 kilogram. Sisanya saya bakar saja, saya bagikan secara gratis lengkap dengan cap stempel. Saya kirimkan juga ke radio-radio di Purwakarta. Jalan kaki Pak," ujar Ajib.
Seiring perjalanan waktu dan usahanya dalam mempromosikan sate maranggi Ajib mulai menuai berkah. Dia mulai menerima banyak pesanan satai maranggi yang dinamainya sebagai resep karuhun tersebut. Yang paling diingatnya adalah pesanan 10 ribu tusuk maranggi datang dari salah satu perusahaan di Cikampek sekaligus menjadikannya pemesan pertama.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dipesan Presiden
![Mengapa Sate Maranggi Hanya Tiga Potong Setusuk?](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/8J5VgsHvQrhR5WwYruHrA0RexRc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1376213/original/074519600_1476696662-maranggi_ajib_1.jpg)
Seiring waktu, satai maranggi Ajib semakin populer. Pemesannya bukan hanya kalangan masyarakat biasa, tapi juga presiden. Presiden ke-5 RI Megawati Soekarno Putri pernah memesan satenya untuk sebuah acara hingga menghabiskan bahan daging sapi 50 kilogram.
"Ya dari situ, mulailah satai maranggi, terutama maranggi Ajib dikenal. Bahkan, pesanan saat itu juga datang dari Universitas Padjadjaran Bandung untuk makan siang di salah satu acara besar disana," tutur Ajib.
"Berkah sedekah intinya, saat kita dalam keadaan terjepit dan sulit, solusinya ternyata bukan menabung dan menumpuk harta, tetapi memberikan apa yang kita miliki kepada orang lain. Seadanya kita. Tidak perlu ditambah atau dikurang. Sekemampuan saja," ucap Ajib lagi.
Pria yang mengaku sudah tujuh kali menikah ini pun sempat menceritakan asal mula Maranggi. Saat duduk di kelas tiga sekolah dasar, dirinya mengaku pernah melihat seseorang bernama Mak Anggi memotong daging dan menusukannya ke dalam tusukan berbahan bambu. Ajib pun diperkenalkan oleh kedua orangtuanya kepada Mak Anggi yang berasal dari daerah Cianting Plered, Purwakarta.
"Nama maranggi mungkin dari sini awal mulanya. Penyebutan Maranggi untuk produk karuhun khas Purwakarta ini," ujar Ajib.
Setelah belajar dan banyak mengetahui tentang sate khas Purwakarta dari seorang nenek bernama Mak Anggi, Ajib kemudian memodifikasi melalui bumbu dan racikan tertentu sehingga Maranggi Ajib memiliki tekstur dan rasa yang khas jika dibandingkan dengan Maranggi lain yang diproduksi di Purwakarta.
Ajib menjelaskan sate marangginya lebih perhatian terhadap penyerapan bumbu baik sebelum maupun sesudah dibakar, sehingga rasa dagingnya menjadi berbeda karena cenderung basah.
Setelah populer, Ajib menemui Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang kala itu tengah gencar mempromosikan wisata dan kuliner. Ia menyampaikan sejumlah pemikirannya pada Bupati Dedi, di antaranya jika ingin memajukan pariwisata, sudah menjadi keharusan untuk melindungi sate maranggi sebagai salah satu aset yang dimiliki Purwakarta.
Bak gayung bersambut, Bupati kemudian mengamininya. Bahkan, Dedi menyiapkan beragam konsep menggenjot promosi maranggi, mulai dari branding sate Maranggi dan mengumpulkan seluruh pedagang satai maranggi di Purwakarta untuk diberikan pelatihan, hingga pola produksi, promosi serta penjualan.
"Saya ingin berterima kasih kepada Pak Bupati. Kang Dedi telah berhasil membuat sate maranggi Purwakarta mendunia. Ini terus terang saja di luar dugaan. Berkahnya sampai pada kami pedagang maranggi," kata Ajib.
Dengan ketenaran satai maranggi saat ini, otomatis para pelaku usaha panganan itu semakin berkembang. Tidak terkecuali bagi Ajib. Jika dulu hanya memiliki warung kecil ukuran 4x4 meter, ia kini telah membuka usaha marangginya berupa rumah makan di berbagai tempat di Purwakarta.
Terkini Lainnya
Asal-muasal Satai Maranggi Legenda Purwakarta
Tanam Umbi-umbian, Warga Majalengka Malah Panen Bunga Bangkai
Batik Kuno Keraton Yogya, Bermotif Rumit Hingga Terbawa Kolektor
Dipesan Presiden
purwakarta
Sate Maranggi
tusuk sate
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Timnas Indonesia U-16
Rekor Pertemuan Indonesia vs Vietnam di Piala AFF U-16, Kembali Adu Penalti?
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia: Penghiburan Medali Perunggu
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Judi Online
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
PKB Serahkan 4 Rekomendasi ke Bakal Calon di Pilkada 2024, Simak Daftarnya
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
TOPIK POPULER
Live Streaming
Pencadangan Data Pasca Serangan Ransomeware, Kesiapan atau Keterlambatan?
Populer
Sineas Gorontalo dan Maluku Merapat, Fesbul Buka Pendaftaran untuk Seleksi Lokus 6
6 Rekomendasi Kafe Dekat Kampus UNISBA Bandung
Mengatasi Kecemasan dalam Pribadi Introvert
Pembunuh Siswi SMK di Mesuji Lampung Akhirnya Berhasil Ditangkap
Pesona Titik Nol Kilometer Indonesia, Jadi Spot Wisata Favorit
Memajukan Jurnalisme Warga dan Jurnalisme Pangan Berkualitas
Profil Audrey Davis, Putri David Bayu Eks Naif
Peletakan Batu Pertama Rumah Pensiun Jokowi di Karanganyar Dilakukan Tertutup
2 Kasus Pembunuhan Cor di Palembang, Para Tersangka Masih Berkeliaran Bebas
Mengenal Latar Belakang Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Euro 2024
Di Istanbul, Suporter Sambut Meriah Kemenangan Turki atas Austria
Dua Gol Merih Demiral Antar Turki Melaju ke Perempat Final Euro 2024
Bungkam Rumania 0-3, Belanda Raih Tiket Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Waspada Belanda, Turki Bikin Pelatih Austria Ralf Rangnick Menyesal Tak Bisa Lanjut di Euro 2024
Berita Terkini
KPU DKI Jakarta Libatkan Kelompok Disabilitas dalam Pemutakhiran Data Pemilih
Bursa Incar IPO Perusahaan Mercusuar dengan Aset di Atas Rp 3 Triliun
Pesawat Garuda Indonesia Penjemput Jemaah Haji Tujuan Jeddah Putar Balik Kembali ke Bandara Adi Soemarmo
Debut Jepang, aespa Rilis 'Hot Mess' Hari Ini
Gibran soal Kondisi Prabowo: Beliau Sehat dan Siap Kembali Bekerja
Travel Show Terbaru Jimin dan Jungkook BTS 'Are You Sure?!' Segera Tayang 8 Agustus 2024
Kurs Rupiah ke Dollar Australia Berapa? Lihat Rekor Tertinggi dan Terendahnya
Inflasi PCE Amerika Serikat Merosot pada Mei Topang Rupiah Hari Ini 3 Juli 2024
Hujan Badai di China Picu 242.000 Orang Dievakuasi, Ketinggian Air Sungai Yangtze Kian Mengkhawatirkan
Cara Hemat Menyembuhkan Lampu DRL Pajero Sport yang Menguning
Kerugian Negara Akibat Korupsi Bansos Jokowi Naik Jadi Rp250 Miliar
Ini Alasan Gibran Ditemani Raffi Ahmad Blusukan di Jakarta
Top 3: Kenali Sleep Latency, Cara Agar Bisa Tidur Nyenyak
Muhadjir Setuju Mahasiswa Bayar Kuliah Pakai Pinjol, Asal Resmi Kenapa Tidak?
Menkes Budi Ungkap Alasan Datangkan Dokter Asing: Demi Selamatkan Lebih Banyak Bayi