uefau17.com

Pertamina Siap Luncurkan Pertamax Green 95, Mobil Toyota Sudah Siap? - Otomotif

, Jakarta - PT Pertamina (Persero) berencana meluncurkan bahan bakar Pertamax Green 95 yang merupakan hasil campuran bioetanol.

Pertamax Green 95 dibuat menggunakan campuran Pertamax dengan Bioetanol sebesar 5 persen (E5). Bioetanol adalah etanol atau senyawa alkohol yang berasal dari tumbuhan, dalam hal ini Pertamina menggunakan tebu.

Menurut Direktur Pemasaran Regional Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra, terdapat 15 SPBU Pertamina yang akan menyediakan Pertamax Green 95 di wilayah Surabaya. PT Toyota Astra Motor (TAM) pun menanggapi rencana peluncuran bahan bakar terbaru tersebut.  

" Spesifikasi mobil kita memenuhi dengan E5, bahkan teknologi Toyota sudah sampai di E100 seperti di Brasil. Kita juga ada produk ekspor yang E100. Teknologinya sudah ada, tinggal arahan dari pemerintah mau dibawa kemana. Kita tidak bicara bahwa (kendaraan ramah lingkungan) Hybrid saja atau BEV saja. Tapi ada bahan bakar yang berbeda yang lebih ramah lingkungan seperti Bioetanol, Biosolar, dan lainnya, " ungkap Anton Jimmi Suwandy, Direktur Pemasaran PT TAM kepada wartawan, kemarin (4/7) di Batu.

" Untuk E5, sebelum Pertamina meluncurkan (Pertamax Green 95) pun sudah memenuhi spesifikasinya (mesin mobil Toyota), jadi tidak ada masalah. Tapi kalau kita bicara E10, E15, E20 mungkin kita harus melakukan pengujian. Ada beberapa mobil yang sudah siap, ada beberapa mobil yang belum. Kita teknologi sudah ada," lanjut Anton.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tanggapan Toyota Motor Manufactur Indonesia

Dijelaskan Bob Azam, Direktur Hubungan Eksternal PT Toyota Motor Manufactur Indonesia (TMMIN), secara garis besar penggunaan bioetanol sejatinya tidak masalah terhadap mobil Toyota. Namun, memang perlu dikaji lebih dahulu, bagaimana bahan bakar yang akan digunakan.

Bob juga mengatakan, bahkan secara global, mesin Toyota sudah mencapai E10 atau campuran 10 persen etanol terbarukan.

"Secara global E5 itu bisa, tidak ada (penyesuaian), cuma gini ada dua engine-nya dan bahan bakarnya. Kalau engine-nya tidak ada masalah, tapi bahan bakarnya bagaimana, kalau biosolar dilakukan ujicoba, B10, B20," jelas Bob beberapa waktu lalu. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat