, Jakarta Mencintai diri sendiri bukanlah bersikap egois untuk meminta setiap orang mengikuti apa yang diinginkan diri sendiri. Studi dari psikolog menemukan bahwa cinta diri sendiri dan kasing sayang menjadi kunci kesehatan mental sehingga menghindarkan diri dari depresi.
Tak hanya itu, bila Anda dapat menemukan sebuah kepuasan dalam diri Anda, dapat memberikan kesejahteraan yang mampu melepaskan Anda dari kecemasan. Mungkin, bagi sebagian dari Anda bertanya-tanya, “Mengapa mencintai diri sendiri itu penting?”.
Baca Juga
Hal tersebut terdengar seolah seperti sesuatu yang mewah dan berlebih, tetapi ironinya setiap kita selalu berusaha untuk tampil dan mengejar kesempurnaan yang mungkin tidak ada habisnya.
Advertisement
Berusaha menggapai sesuatu yang melampaui diri, sedangkan melupakan prioritas yang harus dijalankan, yaitu menerima diri dengan apa adanya. Menyadari batas dan kemampuan dari diri Anda, lalu berhenti mencapai kesempurnaan berdasarkan standar yang telah Anda buat.
Seringkali Anda terlalu keras pada diri sendiri. Melakukannya atas dorongan ingin unggul sepanjang waktu. Perilaku tersebut termasuk dalam ciri-ciri perfeksionisme, sebuah sikap yang sulit untuk merasa puas atas setiap pencapaian yang sudah dilakukan.
Sayangnya, penelitian menemukan bahwa perfeksionisme dapat mengakibatkan risiko yang lebih tinggi serta peluang menerima berbagai penyakit dari aspek fisik ataupun mental Anda.
Oleh karena itu, melansir dari Medical News Today, sikap perfeksionisme dan self compassion saling berkaitan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Penyakit dari Kesempurnaan
Ada yang memercayai bahwa kesempurnaan memberikan kualitas dan kualifikasi diri yang luar biasa, sedangkan menjadi tidak sempurna adalah kesalahan. Lagi pula, yang perlu Anda ketahui adalah terobsesi dengan segala sesuatu dengan sempurna membuat Anda lebih mudah untuk merendahkan diri sendiri atas kesalahan yang telah dibuat.
Menariknya, hal tersebut tidak banyak diketahui oleh masyarakat secara umum bahwa perfeksionisme sama dengan kebiasaan merokok atau obesitas. Kebiasaan merendahkan diri sendiri membuat umur lebih pendek, gangguan makan, depresi, hingga kecenderungan ingin bunuh diri.
Tentunya menjadi perfeksionis bukanlah hal yang positif bagi diri Anda. Berikan apresiasi atas diri Anda sendiri meskipun pencapaian yang dilakukan tidak sesuai ekspektasi, bukan berarti Anda gagal sepenuhnya.
Pola pikir untuk bersyukur dan membiarkan kesalahan terjadi adalah hal yang wajar dan seharusnya juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Perlu diingat bahwa tidak segala hal di dunia ini berada di bawah kontrol Anda.
Oleh karena itu, menilai perilaku perfeksionis ini para ahli menilai bahwa ini tidaklah ideal untuk menjadi gaya hidup karena itu bahaya jika kadarnya berlebihan.
Advertisement
Belajar Mendengar Diri Sendiri
“Berbaik hatilah pada diri sendiri di tengah penderitaan, maka hal tersebut akan berubah. Katakan dengan perhatian yang penuh,” jelas dua profesor dari Harvard Medical School Neff dan Germer.
Mendefinisikan self compassion mencakup tiga komponen utama, antara lain kebaikan diri dengan memperlakukan diri sendiri dengan pengertian dan pengampunan, memberikan pengakuan bahwa diri kita memang tidak sempurna, dan memberikan perhatian penuh atas keseimbangan emosional Anda.
Seperti yang diketahui, hanya mengetahuinya tanpa membacanya adalah hal yang lebih mudah untuk dilakukan. Apabila merasakan kesulitan untuk mencintai diri sendiri atau kesulitan menemukan ketenangan di dalam diri akibat kecemasan berlebih, peneliti menawarkan meditasi.
Meditasi untuk mencintai diri sendiri dapat menenangkan jauh dibandingkan sebelumnya. Menurut peneliti, melakukan meditasi selama 40 menit setiap hari selama 8 minggu dapat meningkatkan self compassion sebesar 43 persen.
Kemudian, dr Helen Weng dari Univeritas Wiconsin Madison menambahkan bahwa praktek latihan tersebut menjadi upaya untuk memberikan perhatian yang penuh kepada diri sendiri dan terbukti dapat menurunkan hormon stress kortisol.
“Kebaikan dalam diri memerlukan sikap hangat dan pengertian pada diri ketika kita menderita, gagal, merasa tidak mampu, dibandingkan harus menyalahkan diri sendiri,” jelas Neff dan Germer.
Reporter: Caroline Saskia
Terkini Lainnya
Apa Itu Stress Response Cycle, Respons Alami Tubuh dalam Menghadapi Stres
6 Alasan Kenapa Melajang Lebih Baik Bagi Kesehatan Mental
Terlihat Sepele, Ternyata Paparan Cahaya Sepanjang Hari Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental Anda
Penyakit dari Kesempurnaan
Belajar Mendengar Diri Sendiri
kesehatan mental
Self Love
cinta diri sendiri
self-compassion
diri sendiri
Rekomendasi
6 Alasan Kenapa Melajang Lebih Baik Bagi Kesehatan Mental
Terlihat Sepele, Ternyata Paparan Cahaya Sepanjang Hari Bisa Mempengaruhi Kesehatan Mental Anda
Terpapar Polusi Udara Terus Menerus, Kesehatan Mental Anak-anak dan Remaja Bisa Terganggu
4 Manfaat Hadirnya Keluarga dan Teman untuk Jaga Kesehatan Mental dan Fisik Seseorang
8 Tanda Anak Usia Remaja Kecanduan HP, Orangtua Harus Tahu
Disimak Beberapa Tips Terhindar dari Kecanduan Judi Online
Mengenal Disorganized Attachment Style dalam Hubungan, Lengkap Tanda-Tandanya
Ingatkan untuk Berolahraga 30 Menit Tiap Hari, Menkes Budi: Sempatkan Lari dari Kenyataan Sebentar
5 Cara Mengatasi Kesepian di Kalangan Karyawan
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
Populer
Sinopsis Film Stuart Little: Petualangan Komedi Seekor Tikus Putih, Tayang di Vidio
Pertamina Patra Niaga RJBB Kerjasama dengan Paljaya
Fakta Menarik Film The Smurfs yang Tayang di Vidio, Cocok Untuk Ditonton Bersama Keluarga
Sinopsis & Fakta Menarik Film The Snowman yang di Vidio, Ternyata Adaptasi Novel Terkenal
Ketua KPU
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Berita Terkini
Toyota Berencana Bangun Pabrik Mobil Listrik Lexus di China
Dukung Pertumbuhan Ekonomi, Kini Digitalisasi Jadi Peluang Emas bagi Pengusaha Ultra Mikro
Listing Perdana, Saham Cipta Perdana Lancar Langsung Gacor
Didampingi Prananda, Megawati Hadiri Pengambilan Sumpah Jabatan Pengurus DPP PDIP
Plang Jakhabitat DP Rp0 di Rusunami Cilangkap Hilang, Heru Budi: Saya Enggak Pernah Utak-Atik
KemenPPPA Minta Pengasuh Ponpes di Lumajang yang Nikahi Santri tanpa Izin Orangtua Dihukum Kebiri
Uni Eropa Rilis Pedoman Baru untuk Atur Kripto
Nasib Warga Tagulandang Terdampak Erupsi Gunung yang Bakal Direlokasi ke Bolmong Selatan
Perjalanan Cinta Baifern Pimchanok dan Nine Naphat sampai Putus Diduga karena Terhalang Restu Ibu, Warganet Ikut Patah Hati
Cara Menghitung Persen di Excel Tanpa Ribet, Mudah dan Praktis
Ibunda Disebut-Sebut Penyebab Putusnya dengan Baifern, Tangis Nine Naphat Pecah: Ini Semua Kesalahanku
Tengku Dewi Minta Nafkah Anak Rp20 Juta per Bulan ke Andrew Andika, Termasuk untuk Janin
Bukan Indonesia, Pabrik Pertama Mobil Listrik BYD di ASEAN Dibangun di Sini
Cerita Inspiratif Rahmawati Menyulap ‘Gudang Buku’ Jadi Perpustakaan Keren di Aceh
Kode Proxy Whatsapp Indonesia, Begini Cara Settingnya