uefau17.com

Sekjen Gerindra: Prabowo Sudah Menangkap Sinyal PKS Akan Merapat - News

, Jakarta - Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengatakan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) adalah sahabat lama dari Gerindra dan sudah kerap memberi dukungan kepada Prabowo Subianto. Oleh karena itu, Gerindra mengaku sudah menangkap sinyal PKS akan bertemu dan bergabung ke pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Ya PKS pernah memberi support dan dukungan kepada Pak Prabowo 2 kali setidaknya 2014 dan 2019 sehingga sinyal-sinyal PKS sudah kami tangkap dan kami pelajari," kata Muzani, dikutip Minggu (5/5/2024).

Menurut Muzani, Prabowo juga sudah menangkap sinyal merapatnya PKS. Saat ini, Prabowo masih menunggu waktu tepat untuk bertemu para elite PKS.

"Pak Prabowo juga sama sudah menangkap, sekali lagi Pak Prabowo perlu waktu sedang mencari momentum yang tepat," kata Muzani.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dewan Perwakilan Rakyat DPR) Jazuli Juwaini menyatakan komunikasi dengan presiden terpilih RI 2024-2029 Prabowo Subianto sudah terjalin sejak lama.

Hal itu dia sampaikan merespons posisi PKS di pemerintahan periode 2024-2029, apakah akan bergabung dengan Prabowo-Gibran atau berada di luar pemerintahan (oposisi).

"Komunikasi kita dengan partai-partai politik untuk kerja sama baik di eksekutif maupun legislatif sangat baik dan berjalan lancar. Termasuk dengan Pak Prabowo sebagai presiden terpilih, hubungan PKS baik-baik saja dan memang sudah lama terjalin baik. Pimpinan PKS sudah biasa saling silaturahim," kata Jazuli dalam keterangan resmi, Selasa (30/4/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

PKS Sebut Tak Membatasi Diri

Jazuli menegaskan, PKS tidak pernah membatasi diri untuk berkerja sama dengan siapa pun. Termasuk pemerintahan Prabowo-Gibran yang pada pilpres 2024 merupakan rival.

"Kita tidak pernah membatasi diri bekerja sama dengan siapa pun karena tidak mungkin membangun bangsa dan negara tanpa kerja sama," kata Jazuli.

Terlebih, kata Jazuli, PKS telah memiliki pengalaman di dalam pemerintahan di era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selama 10 tahun. Kemudian, di luar pemerintahan (oposisi) di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun.

"Jadi oposisi enggak ada masalah, koalisi siap. Kita lihat dinamikanya," imbuh Jazuli.

Namun, keputusan untuk menentukan posisi politik berdasarkan menunggu Musyawarah Majelis Syura dan DPTP dan bersifat dinamis sesuai derajat kemaslahatan dan kepentingan untuk rakyat.

"Kapan waktunya? Tunggu saja, toh pelantikan presiden dan wapres masih bulan Oktober. Pada saatnya PKS akan mengumumkan positioning-nya," ucap Jazuli.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat