, Jakarta - Jelang akhir pekan, Jumat (9/2/2024) sebagian wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diprediksi cerah, berawan, serta cerah berawan. Begitulah prakiraan cuaca hari ini untuk wilayah ibu kota dan sekitarnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, pada siang nanti, cuaca Jakarta keseluruhannya diprediksi berawan.
Baca Juga
Sementara pada malam hari nanti diprakirakan hampir seluruh wilayah Ibu Kota berawan, kecuali Jakarta Selatan dan Jakarta Timur turun hujan dengan intensitas ringan saat libur cuti bersama hari ini.
Advertisement
Sedangan cuaca wilayah penyangga Jakarta yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat pada siang hingga malam nanti diprediksi akan diguyur hujan berintensitas ringan.
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pagi, siang, hingga, malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang," terang BMKG.
Lalu di Kota Tangerang, Banten diprakirakan bakal berawan dari siang hingga malam nanti, tanpa ada potensi hujan sama sekali.
Berikut informasi prakiraan cuaca Jabodetabek selengkapnya yang dikutip dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
Kota | Pagi | Siang | Malam |
Jakarta Barat | Berawan | Berawan | Berawan |
Jakarta Pusat | Berawan | Berawan | Berawan |
Jakarta Selatan | Cerah Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Jakarta Timur | Cerah Berawan | Berawan | Hujan Ringan |
Jakarta Utara | Berawan | Berawan | Berawan |
Kepulauan Seribu | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Bekasi | Cerah | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Depok | Cerah | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Kota Bogor | Cerah | Hujan Ringan | Hujan Ringan |
Tangerang | Cerah Berawan | Berawan | Berawan |
Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin mengatakan bahwa survei menunjukkan penduduk indonesia masih kurang minum. Ancaman ini semakin tinggi karena cuaca ekstrem saat ini.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Hasil Kajian Iklim BRIN Periode 2021-2050, Cuaca Ekstrem Alami Peningkatan Signifikan
![Cuaca Ekstrem Diperkirakan hingga Akhir Oktober](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Sebelumnya, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyebutkan perubahan iklim menunjukkan cuaca ekstrem mengalami peningkatan signifikan khusus wilayah Benua Maritim Indonesia (BMI).
Pernyataan BRIN itu mengacu kepada hasil kajian perubahan iklim periode 2021-2050 dengan teknik dynamic downscaling resolusi tinggi dari tim periset, menunjukkan kekeringan dan hujan ekstrem mengalami peningkatan signifikan.
Menurut Peneliti Ahli Utama Klimatologi dan Perubahan Iklim, Pusat Riset Iklim dan Atmosfer-BRIN Erma Yulihastin menjelaskan bahwa kekeringan dan hujan ekstrem mengalami peningkatan signifikan, berdampak pada wilayah Sumatera bagian tengah dan selatan.
"Untuk Pulau Jawa, sebagian besar wilayah terancam mengalami suhu maksimum yang lebih tinggi dan suhu minimum yang lebih rendah khususnya untuk pantura Jawa Timur," ujar Erma dalam keterangan tertulisnya, Bandung, 1 Februari 2024.
Erma mengatakan kekeringan ekstrem di masa mendatang juga berdampak pada wilayah Kalimantan bagian tengah, timur dan selatan (termasuk IKN). Sedangkan, Kalimantan bagian barat diproyeksikan mengalami hari-hari yang lebih basah.
Advertisement
Hasil Kajian
![Waspada Cuaca Ekstrem di Jabodetabek Hingga April 2022](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/wLYTy9lBwi8R-oMA-IM6Ng2GBBk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3956357/original/035798800_1646741052-20220308-Waspada_Cuaca_Ekstrem_di_Jabodetabek_Hingga_April_2022-7.jpg)
Selain kajian proyeksi perubahan iklim tersebut, Erma menjelaskan kajian klimatologis terkini mengenai karakteristik hujan tahunan dan musiman di Indonesia juga diperlukan.
Hal ini sebagai bentuk validasi agar indikasi perubahan iklim yang terjadi secara aktual saat ini di Indonesia dapat dipetakan dengan lebih baik, khususnya dalam hal perubahan pada pola musim dan cuaca ekstrem.
"Kajian mengenai indikasi perubahan hujan diurnal menjadi kunci penting untuk memahami pola cuaca ekstrem yang terjadi di BMI selama dekade terkini sebagai dampak dari pemanasan global," kata Erma.
Pada dasarnya terang Erma, pola hujan diurnal di BMI mengikuti pola umum hujan di darat yang dipengaruhi oleh angin darat-laut dan gelombang gravitasi sehingga fase kejadian hujan adalah sore hari di atas darat dan pagi hari di atas laut.
Namun demikian, lanjut Erma, terdapat variasi fase hujan diurnal sehingga hujan maksimum di darat terjadi pada dinihari dengan frekuensi yang signifikan setara dengan 20 persen untuk wilayah di utara Jawa bagian barat termasuk DKI Jakarta.
Hujan dini hari yang turun dengan intensitas tinggi atau ekstrem (P99th) tersebut bahkan telah dibuktikan merupakan penyebab banjir besar di Jakarta pada 2007, 2013, 2014, 2020.
"Hasil kajian kami menunjukkan karakteristik utama hujan dinihari yang terjadi di utara Jawa bagian barat, yaitu pertama hujan mengalami propagasi yang kuat dari laut menuju darat maupun sebaliknya, kedua keacakan dalam hal fase terjadinya hujan pada rentang waktu dinihari antara 01.00–04.00 WIB, ketiga hujan dini hari memiliki keterkaitan yang kuat dengan hujan ekstrem yang memicu banjir besar di DKI Jakarta," ucap Erma.
Dengan adanya kajian ini, Erma Yulihastin mengusulkan agar Indonesia membentuk Komite Cuaca Ekstrem.
Perlu Adanya Kolaborasi
![Cuaca Ekstrem Diperkirakan hingga Akhir Oktober](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/blank.png)
Menurut Erma, kolaborasi yang erat dari hulu ke hilir antara BRIN-BMKG-BNPB-BPBD-Pemda-Relawan dan Media dalam sebuah forum bersama atau komite sudah saatnya dibangun sebagai bagian dari langkah strategi nasional melakukan mitigasi dan antisipasi dampak cuaca ekstrem yang semakin meluas akibat perubahan iklim.
"Di luar negeri, kita dapat mencontoh negara-negara federal di Amerika Serikat yang memiliki Komite Khusus Cuaca Esktrem beranggotakan ilmuwan, prakirawan, politisi yang merupakan wakil pemerintah pusat dan pemerintah daerah setempat, serta menggandeng media, LSM dan relawan," jelas Erma.
Erma menyebutkan bahwa komite ini bisa dibuat dalam sebuah program strategis nasional yang dinamakan Bangsa Siaga Cuaca atau Weather-Ready Nation (WRN) yang sebenarnya juga diinisiasi oleh badan cuaca dunia yaitu World Meteorological Organization (WMO).
Tujuan utama WRN tak sekadar memperkuat hilirisasi informasi peringatan dini cuaca ekstrem semata, tapi juga melakukan edukasi secara intensif dan meluas kepada publik.
Dijelaskan Erma, melalui komite tersebut juga dapat dirumuskan program-program penting untuk edukasi publik, membangun simpul-simpul relawan yang efektif dan berdaya jangkau luas dengan engagement yang signifikan, serta secara aktif bekerja terus menerus dalam membangun kesadaran publik.
"Penting untuk dipahami, berbeda dengan jenis bencana alam lain seperti gempa dan tsunami, cuaca ekstrem adalah jenis bencana alam yang paling dinamis dan paling sering terjadi sehingga butuh terus-menerus untuk keep up to date. Bahkan informasi prediksi cuaca ekstrem pun harus terus-menerus diperbarui idealnya dua kali dalam sehari, mengikuti dinamika cuaca yang berubah-ubah setiap waktu," sebut Erma.
Erma meyakini tantangan terbesar keilmuan meteorologi dan klimatologi adalah menghasilkan model prediksi hujan yang akurat untuk wilayah Benua Maritim Indonesia (BMI).
Oleh karena itu, Erma menginginkan semua bentuk studi dari hulu ke hilir yang berkaitan dengan meteorologi dan klimatologi sama-sama memiliki tujuan akhir agar dapat menghasilkan prediksi cuaca ekstrem yang lebih baik.
"Menyongsong Indonesia emas 2045 dan dalam rangka mencapai target menjaga suhu bumi tidak melampaui 1,5 derajat Celsius pada 2050, di bagian hulu, Indonesia harus segera menguasai teknologi prediksi cuaca dan iklim. Informasi-informasi prediksi cuaca di Indonesia sudah saatnya dihasilkan dari kemampuan periset-periset handal bangsa ini dalam menghasilkan data-data prediksi resolusi tinggi dan akurat untuk memperkuat sistem peringatan dini bencana terkait cuaca ekstrem di Indonesia," ucap Erma.
![Infografis BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/h0AQV7XJefYnzfAperddQzfjQo0=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4184513/original/094401600_1665147916-hujan_1.jpg)
Terkini Lainnya
Cuaca Besok Sabtu 6 Juli 2024: Waspada di Siang Hari Jabodetabek Bakal Hujan Petir
Cuaca Hari Ini Jumat 5 Juli 2024: Hujan Guyur Jabodetabek Siang Nanti
Cuaca Besok Jumat 5 Juli 2024: Hujan Bakal Mengguyur Siang Hari di Jabodetabek
Hasil Kajian Iklim BRIN Periode 2021-2050, Cuaca Ekstrem Alami Peningkatan Signifikan
Hasil Kajian
Perlu Adanya Kolaborasi
Jakarta
BMKG
Cuaca
Cuaca Hari Ini
Cuaca Besok
Cuaca Jakarta
Cuaca jabodetabek
Jabodetabek
Berawan
Rekomendasi
Cuaca Hari Ini Jumat 5 Juli 2024: Hujan Guyur Jabodetabek Siang Nanti
Cuaca Besok Jumat 5 Juli 2024: Hujan Bakal Mengguyur Siang Hari di Jabodetabek
Cuaca Hari Ini Kamis 4 Juli 2024: Pagi Jabodetabek Langitnya Mayoritas Bakal Berawan
Cuaca Hari Ini Rabu 3 Juli 2024: Langit Jabodetabek Cenderung Cerah Berawan
Cuaca Besok Senin 1 Juli 2024: Jabodetabek Langit Pagi Hari Cerah Berawan
Cuaca Hari Ini Minggu 30 Juni 2024: Langit Cerah Berawan Payungi Pagi Jabodetabek
Cuaca Besok Minggu 30 Juni 2024: Jabodetabek Siang hingga Malam Cerah Berawan
Cuaca Hari Ini Sabtu 29 Juni 2024: Langit Pagi Jabodetabek Cerah Berawan, Siang Diguyur Hujan
Cuaca Besok Sabtu 29 Juni 2024: Langit Cerah Berawan Payungi Pagi Hari Jabodetabek
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Dahlan Iskan Dicecar KPK soal Perannya Sebagai Kuasa Pemegang Saham PT Pertamina di Kasus Korupsi LNG
Pencairan KJP Plus Dipercepat, Saat Ini Masuk Tahap Verifikasi Akhir
Singgung soal UKT, Megawati: Kurangi Bansos, Pendidikan Harus Gratis
Banyak Pendatang Masuk DKI, Heru Budi Sebut Jakarta Bakal Terus Kekurangan Sekolah
Prangko Eksklusif J&T Express Ramaikan Pameran dan Kompetisi Filateli International Jakarta 2024
TKN: Pemecatan Hasyim Asy’ari Jadi Bukti Tak Ada Backup Penguasa di KPU
Menko Polhukam: Satgas BLBI Memperoleh Rp38,2 Triliun Sejak 2021
Pemprov DKI Luncurkan Platform Digital Pemantau Kualitas Udara di Jakarta
Periksa 26 Titik Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Jelang Akhir Pekan, Jumat 5 Juli 2024
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
5 Peristiwa Penting dan Bersejarah di Bulan Muharram, Umat Muslim Wajib Tahu!
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman, Sebentar Lagi Tanding
Polisi Ringkus Pejambret Mahasiswi Uinsa Surabaya, Korban Meninggal Kecelakaan Saat Mengejar
Pertamina Foundation Raih Tiga Penghargaan untuk Pemberdayaan Masyarakat dan Pelestarian Lingkungan
Oknum Polantas Ketahuan Pungli, Pihak Polda Metro Jaya Minta Maaf ke Masyarakat
Top 3 Berita Hari Ini: Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia
Eni Joe Hadirkan Keindahan Kain Betawi dalam Fashion Show di Ultah Jakarta
Buka Klinik Baru, Youth and Beauty Group Perkenalkan Teknik Sedot Lemak Plus Pengencangan
Jurus Taktis Bapas Pangkalpinang Awasi 1.638 WBP, Bimbingan hingga Pendampingan
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Sinopsis Anime Mashle Magic and Muscles The Divine Visionary Candidate Exam Arc, Tayang di Vidio
Hasil Final Four PLN Mobile Proliga 2024: BIN dan Popsivo Panaskan Persaingan Putri
Membanggakan, Yenny Santoso Runner-Up 1 Mrs Globe di California Amerika Serikat