, Jakarta - Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia masih menjadi magnet bagi para pemburu suara. Pada ajang pemilihan presiden, basis massa NU selalu jadi incaran.
Para kandidat capres rajin mendatangi kantong-kantong suara NU, khususnya pesantren. Bahkan mereka mendadak jadi 'santri', dengan harapan bisa mendulang sebanyak-banyaknya dukungan dari kalangan nahdliyin--sebutan bagi warga NU.
Baca Juga
Memiliki cawapres yang berasal dari NU juga menjadi modal besar untuk memenangkan pertarungan. Apalagi sosok cawapres itu merupakan tokoh berpengaruh di kalangan warga NU.
Advertisement
"Ya sangat besar pengaruhnya (suara nahdliyin), sangat laku lah kalau pemilihan langsung. Dikira-kira, dari jumlah rakyat Indonesia, kalangan NU itu ada 54 sampai 60 persen. Tentu ini menjadi bargaining tinggi bagi NU, dan itu bisa menentukan dalam konteks pemenangan pasangan capres dan cawapres. Jadi rebutan suaranya," kata pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin kepada , Kamis, 7 September 2023.
Walaupun pada kenyataannya, pada setiap ajang pemilihan umum, suara nahdliyin menyebar ke mana-mana. Misalkan PKB. Partai yang dipimpin Muhaimin Iskandar itu merupakan partai asli Nahdlatul Ulama. Namun dalam perolehan suara, PKB hanya memperoleh sekitar 13,57 juta suara (9,69 persen). Artinya, tidak semua nahdliyin memilih PKB, karena mereka tersebar ke berbagai partai politik.
Di setiap pemilu, sejumlah tokoh NU juga kerap menghiasi daftar bakal cawapres. Pada pilpres 2024, beberapa nama tokoh NU masuk dalam daftar, sebut saja Mahfud Md, Yenny Wahid, dan Khofifah Indar Parawansa.
"Kalau kita bicara trah nahdliyin banget ya, itu ada Yenny Wahid, ada Khofifah, lalu ada Mahfud Md. Itu nahdliyin. Kalau Erick Thohir kan di-nahdliyinkan. Tapi kalau kita bicara trah nahdliyin, garis nahdliyin, tokoh nahdliyin, figur nahdliyin, itu ada di Yenny Wahid, Khofifah, Mahfd Md, yang kuat dalam konteks darah biru NU-nya," ujar Ujang.
Anies Baswedan malah lebih dulu menetapkan cawapresnya yang berasal dari NU yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Berdarah murni NU dan kedekatannya dengan para ulama, Cak Imin diharapkan bisa menarik suara dari kalangan nahdliyin sebanyak-banyaknya, terutama di Jawa tengah dan Jawa Timur.
Saat ini tinggal Prabowo dan Ganjar Pranowo yang masih harus mencari figur cawapres. Nama-nama kandidat dari kalangan NU tentu jadi pertimbangan yang diharapkan bisa mendulang suara sekaligus penentu kemenangan dalam pilpres nanti.
Kata Ujang, kalaupun tidak jadi cawapres, tokoh-tokoh NU berpengaruh bisa dirangkul menjadi ketua tim sukses.
"Kalau di Ganjar sudah ada ketua tim suksesnya. Kalau di Prabowo Subianto kita lihat nanti apakah cawapresnya dari NU atau tim suksesnya dari NU. Yang penting ada tokoh NU-nya, untuk mendapatkan suara dari kalangan NU grasroot," tuturnya.
"Siapa capres yang diuntungkan? Saat ini masih diuntungkan semuanya. Semuanya masih pasar bebas. Semuanya masih mencari dukungan dari kalangan nahdliyin," kata Ujang.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pengaruh Besar Kiai NU
Samina wa athona memiliki arti, kami dengar dan kami patuh. Ungkapan ini merupakan potongan ayat 51 dalam Alquran Surat An-Nur. Ayat tersebut menyatakan bahwa orang-orang mukmin yang taat kepada Allah dan Rasul-Nya akan mendapat keberuntungan.
"Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan Rasul-Nya agar Rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata: Kami mendengar dan kami patuh (taat). Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. an-Nur ayat 51)
Samina wa athona adalah bentuk kepatuhan dan loyalitas yang berlandaskan pada iman dan takwa. Karakter seseorang yang memiliki sikap samina wa athona ditandai dengan kesetiaan mereka dalam melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Mereka memiliki keyakinan yang kuat bahwa Allah SWT adalah Mahabenar dan tidak pernah salah.
Dalam konteks kepemimpinan di kalangan pesantren NU, ungkapan samina wa athona menjadi model. Kepemimpinan spiritual kiai di kalangan pesantren NU sudah menjadi dasar. Kiai memiliki pengaruh sangat besar di kalangan pesantren NU. Termasuk dalam hal memilih di pemilu.
"Sangat besar ya pengaruh kiai NU. Kita kenal ada istilah samina wa athona, kami mendengar dan kami taat. Artinya, pola pemilih santri itu, pemilih nahdliyin itu, biasanya ikut apa kata kiainya. Ikut kepentingan pesantrennya, ikut ustaznya," kata Ujang.
"Ketika kiainya memilih pasangan capres-cawapres A, maka santri-santrinya memilih pasangan A. Ketika kiainya memilih pasangan capres-cawapres C, maka santri-santrinya akan memilih pasangan C. Sampai segitunya samina wa athona itu. Jadi pengaruh kiai itu besar dalam konteks di budaya NU," Ujang menambahkan.
Baca juga: Kiai-kiai Besar NU Disebut Banyak Berikan Dukungan untuk Prabowo
Advertisement
Keluarga Gus Dur dan Yenny Wahid Jadi Magnet
Bakal calon presiden belakangan ini bergantian sowan ke keluarga Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Ganjar dan Prabowo sudah sowan ke keluarga Gus Dur. Mereka menemui istri Gus Dur, Sinta Nuriyah dan sang putri, Yenny Wahid. Berharap dukungan dari keluarga besar NU dan Gusdurian.
Nama Yenny Wahid belakangan masuk radar PDIP untuk dipasangkan dengan Ganjar Pranowo. Yenny juga digadang-gadang layak jadi cawapres Prabowo Subianto. Kuatnya pengaruh keluarga Gus Dur menjadi alasan Ganjar dan Prabowo mempertimbangkan nama Yenny Wahid.
"Bisa jadi Yenny Wahid jadi cawapresnya Prabowo atau tim suksesnya Prabowo. Atau bisa jadi cawapresnya Ganjar Pranowo. Mungkin-mungkin saja, karena darah NU Yenny sangat kental, sangat bagus, maka peluang menjadi cawapres sangat besar," kata Ujang.
Meski demikian, Ujang belum bisa membaca Yenny Wahid akan merapat ke mana, Prabowo atau Ganjar. Pastinya, Yenny tidak akan mendukung Anies karena berpasangan dengan Cak Imin, yang dianggap sebagai musuh politik.
"Yenny Wahid merapat ke mana, yang pasti tidak ke Anies ya. Karena Yenny Wahid sedang tidak bagus hubungannya dengan Cak Imin. Kemungkinan ke Prabowo atau Ganjar," kata Ujang.
Pengamat politik M. Riza Widiyarsa menilai pertemuan Prabowo dengan Yenny di kediaman Prabowo pada Rabu, 6 September 2023, sebagai bentuk respons dari perginya PKB dari Koalisi Indonesia Maju.
Menurut Riza, hengkangnya PKB dari Koalisi Indonesia Maju menjadi kerugian bagi Prabowo. Sebab, potensi mendulang suara di Jawa Tengah dan Jawa Timur, menjadi sulit. Oleh karena itu, potensi ini akan dijaga oleh Prabowo. Salah satunya dengan menggandeng Yenny Wahid dan keluarga Gus Dur.
"Menurut berbagai survei, dalam pilpres 2024 akan ada 38 juta warga NU yang punya hak pilih," ujar Riza dalam keterangannya, Kamis, 7 September 2023.
Capres dari PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, juga sebelumnya telah bertemu dengan Yenny Wahid dan sang ibu, Sinta Nuriyah. Ganjar bahkan berkelakar ingin "mengajak" Yenny Wahid.
Ganjar tiba di kediaman rumah keluarga Gus Dur di kawasan Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu malam, 13 Agustus 2023.
Kedatangan Ganjar pun turut disambut hangat oleh istri Gus Dur Sinta Nuriyah yang ditemani anaknya, Yenny Wahid.
Ketiganya berbincang sambil ditemani teh hangat lalu dilanjutkan dengan jamuan makan malam.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai strategi politik Ganjar Pranowo yang mendekati keluarga Gus Dur, merupakan langkah politik yang canggih.
"Mendekati basis massa NU, yang terbesar di Indonesia, bahkan di dunia. Hampir 50 persen orang Indonesia dekat dengan NU, di saat yang sama Ibu Sinta dan Mbak Yenny salah satu reprentasi simbolik yang sangat krusial bagi warga NU," kata Burhanuddin Muhtadi dalam acara bertajuk, Bertemu Ganjar, Yenny: Kami Punya Kedekatan, Kompas TV, Senin, 14 September 2023.
"Bukan hanya representasi partai politik yang didekati Mas Ganjar atau PDIP, tapi representasi organisasi krusial yang mungkin tidak merupakan representasi politk formal tapi representasi umat Islam yang besar," ujar Burhanuddin.
Baca Survei Elektabilitas Cawapres Perempuan oleh Rumah Demokrasi: Yenny Wahid Pertama, Khofifah Kedua
Jangan Seret-seret NU
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta bakal calon presiden dan calon wakil presiden tidak mengatasnamakan Nahdlatul Ulama dalam pemilihan presiden 2024.
Pernyataan itu disampaikan Gus Yahya, sapaan akrabnya, tak lama setelah deklarasi Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Hotel Majapahit, Surabaya, Sabtu, 2 September 2023
"Jangan ada calon mengatasnamakan NU. Kalau ada calon mengatasnamakan (NU), kredibilitasnya atas nama perilakunya sendiri-sendiri, bukan atas nama NU," ujar Gus Yahya, Sabtu, 2 September 2023.
Gus Yahya menjelaskan, secara struktural NU maupun kiai-kiai NU juga tidak akan memberikan dukungan kepada calon tertentu.
"Kalau ada klaim, kiai-kiai NU merestui, itu sama sekali tidak betul. Selama ini tidak ada pembicaraan terkait calon presiden atau wakil presiden," kata Gus Yahya, dikutip Antara.
Kalaupun ada warga NU yang ingin mencalonkan diri, Gus Yahya mempersilakan untuk bisa berjuang lewat partai politik, bukan lewat NU. "Orang tahu NU ini punya warga banyak sekali. Survei Alvara 52,9 persen populasi muslim Indonesia mengaku NU," jelas Gus Yahya.
Menurutnya, warga NU sangat cerdas sehingga tidak bisa lagi ditarik-tarik untuk memenuhi ambisi calon tertentu.
"Pola pikir NU ini dulu dianggap kayak kebo (kerbau). Ini menghina sekali, padahal warga NU ini sudah cerdas, mereka sudah bisa menilai orang. Kami tidak mau NU ini dicocok-cocok hidungnya dibawa ke sana ke mari," tambahnya.
Gus Yahya juga memastikan bahwa keputusan Muktamar NU sebagai lembaga tidak akan ikut dukung mendukung dan juga tidak akan jadi kompetitor dalam politik.
Pengamat politik Ujang Komaruddin menilai, pernyataan Ketua Umum PBNU itu ditujukan untuk Cak Imin agar tidak membawa nama-nama, simbol-simbol NU ke PKB dan pencalonannya sebagai wakil presiden.
"Karena saat ini PBNU dan PKB adalah pihak yang berlawanan, pihak yang berbeda. Secara politik tidak ketemu," kata Ujang.
"Kalau nanti arah dukungan PBNU ke mana, ya kita lihat saja nanti. Tetap saja dukung mendukung. Tetap saja punya kepentingan. Mungkin bermainnya nanti, tidak dari sekarang. Yang jelas simbolnya tidak digunakan dulu oleh PKB, maka suara dukungan PBNU nantinya ya kita lihat saja," Ujang menambahkan.
Baca juga: PBNU akan Sanksi Pengurus yang Bawa-bawa NU untuk Politik Praktis
Terkini Lainnya
Megawati Sebut Ada Ilalang Ambisius Kejar Kekuasaan, Singgung Siapa?
Megawati Lantik Pengurus Baru DPP PDIP, Ada Ganjar Pranowo hingga Ahok
Soekarno Run, Ganjar: Bung Karno Tak Pernah Bicara Kepentingan Pribadi dan Keluarga
Pengaruh Besar Kiai NU
Keluarga Gus Dur dan Yenny Wahid Jadi Magnet
Jangan Seret-seret NU
Prabowo Subianto
Ganjar Pranowo
Anies Baswedan
Pemilu 2024
Gus Dur
nahdlatul ulama
PBNU
Cak Imin
Yenny Wahid
nahdliyin
Capres
Warga NU
Pilpres 2024
Rekomendasi
Megawati Lantik Pengurus Baru DPP PDIP, Ada Ganjar Pranowo hingga Ahok
Soekarno Run, Ganjar: Bung Karno Tak Pernah Bicara Kepentingan Pribadi dan Keluarga
Sekjen PDIP Hingga Ganjar Pranowo dan Menteri Ikut Meriahkan Soekarno Run di GBK
Solid di Barisan Rakyat, Ganjarist Siap Kawal Ganjar Maju Kembali di Pilpres 2029
Ganjar Sebut Sikap Politik PDIP akan Diperjelas Megawati saat Kongres
Ganjar: Jangan Berpikir Jika PDIP di Luar Pemerintahan Akan Ngerecokin
Ganjar Ungkap Arahan Tertutup Megawati di Rakernas V PDIP
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
TOPIK POPULER
Populer
Didampingi Prananda, Megawati Hadiri Pengambilan Sumpah Jabatan Pengurus DPP PDIP
Baca Nota Pembelaan, SYL: Seolah-olah Saya Manusia Rakus dan Maruk
Bawa Spirit Pancasila, UU Cipta Kerja Dinilai Wujudkan Kebijakan yang Berkeadilan Sosial
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Heru Budi Ajak Daerah Lain Bangun Sekolah Berkualitas Setara Jakarta
Penampakan Afif Maulana saat Pose Memegang Pedang Panjang
Menangis Saat Baca Pleidoi, SYL: Kesaksian dalam Sidang Bagai Guntur dan Petir
Hari Kedua di Sulsel, Jokowi dan Iriana Cek Pasar Cekkeng Bulukumba
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Mendag Izinkan China Tarik Bea Masuk Tambahan dari Produk Ekspor RI
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Jangan Lewatkan Sinetron Saleha di SCTV Episode Jumat 5 Juli 2024 Pukul 18.15 WIB, Simak Sinopsisnya
Luhut: Kebijakan Tarif Impor 200 Persen Demi Kepentingan Nasional
Jokowi: IKN Akan Jadi Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru
6 Potret Catherine Wilson di Ultah Teman Artis, Digoda Jadi Anggota 'Tiga Bule'
Buntut Video Viral, Polisi Sita Bendera Bintang Kejora dari Asrama Mahasiswa Papua di Makassar
Tren Belanja di Omnichannel, Kawinkan Pengalaman Online dan Offline
Suami Barbie Kumalasari Menghilang dan Diduga Bawa Kabur Perhiasan
Baifern Pimchanok dan Nine Naphat Resmi Putus Usai pacaran 2 Tahun
Megawati Sebut Nama Jokowi di Hadapan Kader PDIP
Jangan Lewatkan Mega Series Magic 5, di Indosiar Jumat 5 Juli 2024, via Live Streaming Pukul 18.00 WIB
Ini Daftar Penyakit Kardiovaskular yang Dijamin BPJS Kesehatan
Erick Thohir Angkat Megy Sismandany Jadi Direktur PTDI
5 Trik Ini Bantu Gula yang Menggumpal Saat Disimpan Kembali Masir dan Bisa Digunakan