uefau17.com

Stasiun Kalideres Rawan Macet, Heru Budi Terapkan Rekayasa Lalin hingga Pengaspalan - News

, Jakarta - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memerintahkan Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk melakukan rekayasa lalu lintas (lalin) di persimpangan Stasiun Kalideres, Jakarta Barat. Heru melihat langsung situasi lalu lintas di perlintasan kereta api yang seringkali jadi titik kemacetan tersebut.

Menurut Heru rekayasa lalin di kawasan itu, dilakukan di Jalan Semanan Raya. Dia menjelaskan bahwa arus lalin di sana akan dibuat satu arah (one way), tepatnya mengarah ke utara.

"Jalan inspeksi untuk dilakukan rekayasa lalu lintas satu arah, sehingga kendaraan tidak bisa melintas (di jalur tertentu)," kata Heru dalam keterangan resmi, Senin (27/2/2023).

Rekayasa lalin dilakukan uji coba pada Senin (27/2/2023). Dalam uji coba ini, Heru menugaskan jajarannya untuk melakukan pengawasan agar rekayasa lalin berjalan dengan lancar.

"Nanti ada uji coba yang akan diawasi Pak Wali Kota (Jakarta Barat) dan Kadishub," kata Heru.

Selain itu, Heru juga menyampaikan usulan untuk dilakukan perbaikan jalan berupa pengaspalan para jalan-jalan yang bergelombang. Pasalnya, kata dia jalan yang tidak rata itu kerap menjadi hambatan bagi kendaraan yang melintas.

Lebih lanjut, Heru mengungkapkan bahwa rencana perbaikan jalan juga telah dikoordinasikan dengan PT Kereta Api Indonesia (KAI).

"Berikutnya, kami akan lakukan aspal. Tadi saya sudah meminta izin ke PT Kereta Api," kata Heru.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jakarta Disebut Semakin Macet, Ini Penjelasan Polda Metro Jaya

Belakangan ramai unggahan di media sosial meluapkan keluhan warganet atas kondisi macetnya jalanan di Jakarta.

Terlebih, ketika jam berangkat maupun pulang kerja pemandangan roda dua hingga empat saling mengantre dan maju perlahan sudah jadi pemandangan lumrah.

Menanggapi kondisi tersebut, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Latif Usman membeberkan salah satu faktor penyebab kemacetan di Jakarta.

Yaitu, karena transisi aktivitas masyarakat yang meningkat setelah Covid-19 dinyatakan endemi.

"Ya tentunya kan aktivitas masyarakat semakin tinggi, apalagi setelah pandemi, ini sudah dinyatakan sebagai endemi tentunya aktivitas masyarakat untuk berproduktivitas kan sangat tinggi," kata Latif kepada wartawan, Sabtu 11 Februari 2023.

Dia mengatakan, kondisi ini telah menjadi hukum kausalitas sebab akibat. Ketika aktivitas masyarakat kembali normal tanpa ada pembatasan, akibatnya kondisi mobilitas pun secara otomatis akan meningkat.

"Aktivitas tinggi, tentunya akan meningkatkan daripada perekonomian. Tetapi ya resikonya memang volume kendaraan akan semakin banyak di jalan," jelas Latif.

Sebagaimana data dari indeks kemacetan di DKI Jakarta berada di angkat 48 persen di akhir 2022. Angka itu naik drastis dari tahun 2020 yang berada di angka 34%, saat awal pandemi Covid-19. Sementata pada sebelum Covid-19, 2019 kemacetan tertinggi mencapai angka 53 persen.

"Tentunya kalau hitungan kemarin, di Desember kita indeks nya sudah di angka 48 persen. Kalau dulu di tahun 2019 indeks nya 53 persen, 2019 sebelum covid. Pasca covid 2020 itu di angka indeksnya 34 persen, mulai naik di tahun 2022 di angka 48 persen," kata Latif.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat