uefau17.com

Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Sering ke Pasar, Bukan Zamannya Terima Laporan 'Asal Bapak Senang' - News

, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepala daerah rutin mengunjungi pasar, untuk mengecek harga-harga barang dan jasa. Menurut dia, sekarang bukan lagi jamannya kepala daerah hanya menunggu laporan dari para anak buah.

Hal ini disampaikan Jokowi saat menghadiri Rakornas Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompimda) di Sentul Jawa Barat, Selasa (17/1/2023). Dalam acara ini hadir, para kepala daerah, pimpinan DPRD, kejaksaan, kepolisian, hingga TNI.

"Ini tolong bupati, walikota, gubernur sering-sering masuk pasar, cek betul di lapangan apakah data yang diberikan itu sesuai dengan fakta-fakta di lapangan," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (17/1/2023).

"Jangan sampai, sudah enggak musim lagi sekarang ini yang namanya bawahan ABS (asal bapak senang), 'Pak baik pak', 'enggak ada yang naik pak', 'harga stabil pak," sambungnya.

Jokowi menyampaikan dirinya turun langsung ke pasar untuk memantau harga barang dan jasa di lapangan. Dengan turun langsung, kata dia, kepala daerah bisa mendeteksi dan mengantisipasi masalah-masalah di lapangan.

"Sehingga selalu terdeteksi sedini mungkin sebelum kejadian besarnya itu datang, sehingga bisa kita kejar dan kita antisipasi untuk kita selesaikan," ujarnya.

Ia pun mewanti-wanti kepala daerah soal kenaikan harga beras, telor, hingga daging ayam. Jokowi menyebut asbanyak 79 daerah di Indonesia mengalami kenaikan harga beras.

"Urusan telor, 89 daerah juga mengalami hal yang sama, naik. Urusan kecil-kecil, urusan tomat, 82 daerah mengalami kenaikan, dan daging ayam ras 75 daerah mengalami kenaikan," jelasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Minta BPS Beri Data Apa Adanya

Jokowi pun meminta Badan Pusat Statistik (BPS) di daerah memberikan data apa adanya kepada kepala daerah. Disisi lain, dia mengingatkan kepala daerah berhati-hati menentukan tarif PDAM dan angkutan masal sebab bisa membuat tingkat inflasi menjadi naik.

"Yang daerah, yang berkaitan dengan tarif angkutan misalnya, tarif PDAM hati-hati menentukan, itu bisa menjadikan inflasi naik," ucap Jokowi.

Dia meminta kepala daerah betul-betul mengkalkulasi dengan matang, sebelum menaikkan tarif PDAM dan angkutan masal. Jika memang harus naik, Jokowi meminta besarannya tak lebih 100 persen.

"Jadi dihitung betul, kalau masih kuat ditahan, kalau enggak kuat, naik enggak apa-apa tapi sekecil mungkin jangan sampai ada PDAM menaikan lebih dari 100 persen. Karena data yang masuk ke saya, ada," pungkas Jokowi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat