, Jakarta - Suharso Monoarfa diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Pembangunan Pembangunan (Ketum PPP) melalui forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang digelar di Kabupaten Serang, Banten pada Minggu hingga Senin, 4-5 September 2022.
Forum tersebut juga memutuskan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Muhammad Mardiono sebagai Pelaksana tugas (Plt) Ketum PPP menggantikan Suharso Monoarfa.
"Mukernas telah memutuskan malam hari ini, saya menerima amanah yang diputuskan dalam rapat pengurus harian, yang mengamanatkan kepada saya untuk mengisi lowongan sebagai plt ketua umum," kata Mardiono di lokasi Mukernas, Senin (5/9/2022) dini hari.
Advertisement
Baca Juga
Mardiono mengklaim, dirinya ditunjuk sebagai Plt Ketum setelah mendapatkan dukungan dari para kiai di PPP. Dia pun akan membawa partainya untuk bisa mendulang kejayaan di Pemilu 2024.
"Atas dukungan, doa, para kiai yang ada di majelis-majelis ini, maka saya akan bekerja keras untuk bagaimana partai PPP sebagai warisan para ulama ini, bisa bangkit di Pemilu 2024 untuk mengulang sejarah kejayaan," tuturnya.
Mardiono mengatakan, semua tanggung jawab yang baru diamanahkan ini tentu tidak akan mudah. Namun, dia berkeyakinan semua kader PPP akan bekerja keras.
"Tantangan dan hambatan tentu akan kita hadapi, tapi itu adalah ujian untuk memperkuat kami semua. Tentu Muhammad Mardiono, tidak akan ada artinya, tanpa kebersamaan dari seluruh jajaran kader," kata Mardiono.
Sementara, Wakil Sekretaris Majelis Pertimbangan DPP PPP, Usman M Tokan mengatakan pemberhentian dilakukan setelah para pimpinan tiga majelis partai menyikapi kegaduhan antara Suharso secara pribadi dengan para kader dan simpatisan PPP.
"Sehingga pada tangga 30 Agustus 2022, dengan berat hati pimpinan 3 majelis yang merupakan Majelis Tinggi DPP akhirnya melayangkan surat ketiga yang atas dasar kewenangannya mengeluarkan fatwa majelis yakni memberhentikan saudara Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum DPP PPP terhitung sejak surat tersebut ditandatangani," kata Usman dalam keterangan yang diterima merdeka.com, Senin (5/9/2022).
Putusan tiga majelis juga dikuatkan dengan pendapat dari Mahkamah Partai. Dalam rapat Mahkamah Partai yang digelar di Bogor pada 2-3 September menyepakati usulan memberhentikan Suharso sebagai Ketum PPP.
"Dan mengeluarkan Pendapat Mahkamah Partai, bahwa menyepakati usulan tiga Pimpinan Majelis untuk memberhentikan Saudara Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum DPP PPP masa bakti 2020-2025," jelas dia.
Selanjutnya, Mahkamah Partai sesuai dengan AD/ART PPP bersama-sama Pengurus Harian (PH) DPP PPP diminta segera melaksanakan rapat untuk memilih dan menetapkan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum untuk mengisi lowongan jabatan tersebut.
Usman menambahkan, keputusan yang diambil para majelis dipastikan telah meminta pertimbangan banyak pihak. Tidak terkecuali Ketua Majelis Syari’ah, KH Mustofa Aqil Siraj.
"Selaku Ketua Majelis Syari’ah yang ucapannya, pandangannya, nasihatnya serta fatwanya harus diikuti oleh seluruh pengurus, kader dan simpatisan PPP seluruh Indonesia," kata dia.
"Selaku Ketua Majelis Syari’ah dalam arahannya meminta agar persoalan ini harus segera dapat diselesaikan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat dalam rangka kemaslahatan umat, bangsa dan negara, sesuai kaidah dan aturan organisasi PPP yang berazaskan Islam ini."
KH Mustofa Aqil Siraj, sambung Usman, juga mengimbau kepada seluruh jajaran pengurus dan pejuang Partai Persatuan Pembangunan untuk terus melakukan kerja-kerja organisasi dan kerja elektoral. Tidak terfokus hanya pada satu masalah tertentu.
Lebih lanjut, Usman menceritakan, tiga majelis PPP jauh-jauh hari telah melayangkan surat kepada Suharso untuk mengundurkan diri. Desakan pengunduran diri itu karena pernyataan kontroversial Suharso terkait amplop kiai di forum bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Namun, sampai Mukernas akan ditutup, Suharso tidak memberikan konfirmasi akan mengundurkan diri.
"Kabarnya beliau mau mengundurkan diri, namun ditunggu hingga ditutupnya acara Mukernas tidak ada konfirmasi baik melalui telepon, WA atau surat," ujar Usman.
Akhirnya Mukernas yang dipimpin oleh Waketum PPP Amir Uskara memutuskan untuk memberhentikan Suharso. Kekosongan kursi ketua umum dijabat pelaksana tugas (Plt) yaitu Muhammad Mardiono.
Usman menjelaskan, keputusan Mukernas diambil secara aklamasi. PPP satu suara memberhentikan Suharso.
"Aklamasi," katanya singkat.
Ratusan warga Banten yang tergabung dalam Forum Aliansi Santri Banten menggelar unjuk rasa di depan Kantor Dewan Pimpinan Wilayah PPP Provinsi Banten. Mereka menuntut ketum PPP Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya sebagai menteri.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Bukan Kudeta
![Muhamad Mardiono (tengah) ditunjuk sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggantikan Suharso Monoarfa (Istimewa)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/uwqKI6um63kHnl0sZVJDMC3tKv8=/0x0:1500x845/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4146663/original/049495000_1662351399-WhatsApp_Image_2022-09-05_at_10.51.17.jpeg)
Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Plt Ketum PPP menggantikan Suharso Monoarfa. Mardiono menegaskan, pemberhentian Suharso sebagai Ketum PPP melalui Mukernas bukan merupakan kudeta pimpinan.
"Tidak ada istilah kudeta, ini adalah estafet kepemimpinan menghadapai hal besar," kata Mardiono di lokasi Mukernas, Senin (5/09/2022).
Mardiono mengklaim telah berbicara dengan Suharso Monoarfa terkait pelaksanaan Mukernas PPP di Kabupaten Serang, Banten ini.
Namun tidak banyak yang dibicarakan melalui sambungan telepon seluler pada Minggu, 4 September 2022 kemarin. Mardiono beralasan, kesibukan Suharso yang menyebabkan komunikasi hanya berlangsung singkat.
"Tadi pagi beliau juga telepon saya, karena waktunya sempit dan beliau kembali ke Tanah Air, maka komunikasinya tidak banyak," terangnya.
PPP kubu Muhammad Mardiono beralasan, perpindahan kepimpinan di partai berwarna hijau ini untuk suksesi Pemliu 2024, sekaligus membiarkan Suharso Monoarfa fokus bekerja sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju.
Terlebih saat ini banyak agenda besar yang harus dilaksanakannya, seperti perhelatan G20 dan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Seluruh helatan agenda nasional itu bagus diselesaikan dengan konsentrasi penuh. Di sisi lain, partai harus terus bekerja untuk memenangkan Pemilu mendatang.
"Dalam pertimbangan, beliau juga mengemban amanah yang besar di kementrian, di Bappenas, menghadapai G20 dan sebagainya. Terutama beliau di tugas negara. Begitu juga di tugas kepartaian, agar sama-sama fokus karena tuntutan kedepan," jelasnya.
Lebih lanjut, Mardiono menyebut pemberhentian Suharso untuk meredam polemik yang belakangan menerjang PPP. Dia menegaskan, Suharso tidak dipecat dari PPP, tapi hanya diberhentikan dari jabatan Ketum.
“Bukan dipecat, tapi para kader itu memberikan solusi dalam rangka mengakhiri polemik,” kata Mardiono kepada.
Mardiono menyatakan para kader PPP melihat Suharso Monoarfa akan sibuk menghadapi agenda kenegaraan seperti G20, sehingga masalah pemilu dan partai dibagi tugas dan diserahkan pada Mardiono.
“Membagi tugas itu agar beliau fokus pada tugas kementeriannya dan saya juga mendapat kepercayaan untuk bisa fokus untuk mengurus tugas di partai menghadapi pemilu,” kata dia.
Advertisement
PPP Tidak Terbelah
![Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/f6DKBjRqhcnNe9o0DtIcdaaqBbo=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4146953/original/007797700_1662360497-DDFBE9DE-D97E-4AC7-837C-380802073893.jpeg)
Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digelar di Serang, Banten, Minggu 4 September 2022 memutuskan untuk memberhentikan Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum.
Mukernas juga memutuskan Muhammad Mardiono ditunjuk sebagai Plt Ketua Umum PPP. Ketua Penyelenggara Mukernas sekaligus Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani menyatakan bahwa Mukernas adalah forum permusyawaratan tertinggi di bawah muktamar.
“Dalam forum Mukernas itu memang ada keputusan untuk mengangkat Pak Haji Muhammad Mardiono sebagai Plt Ketum PPP. Ini apakah kemudian artinya Pak Suharso Monoarfa dipecat atau diberhentikan, jawabannya tidak,” kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Senin (5/9/2022).
“Jadi jangan dibayangkan PPP pecah. PPP terbelah. Insyallah tidak. Karena ini adalah hasil dari sebuah diskusi panjang di internal partai,” sambung Arsul.
Arsul menyebut internal partai berlogo Ka'bah ini sudah lama ada diskusi dan muncul riak yang ingin agar konsolidasi partai bisa lebih dimasifkan, sehingga perlu ketua umum yang fokus tak rangkap jabatan di pemerintahan.
“Kalau yang menjadi pimpinan PPP itu tidak merangkap di jajaran pemerintahan. Diskusi itu sudah lama dan Pak Suharso juga sudah mengetahui. Kemudian sedikit ketegangan antara Pak Suharso dengan majelis-majelis. Tapi saya kira yang diputuskan tadi malam di Mukernas itu bukan, bagi saya itu titik puncak dari katakanlah riak-riak,” jelasnya.
Menurut Arsul, dari 34 DPW se-Indonesia, hadir 30 DPW dan sepakat mengganti Suharso dari posisi ketua umum partai bernuasa hijau ini.
“Yang empat tidak hadir bukan karena tidak mau hadir, tapi karena enggak dapat tiket pesawat aja,” ujarnya.
Arsul mengaku, partainya akan menempatkan Suharso Monoarfa di tempat terbaik selain ketua umum. Saat ini, PPP tengah berkomunikasi dengan Suharso Monoarfa untuk ditempatkan ke posisi lain setelah diberhentikan sebagai ketua umum.
"Kita ini sekarang sedang berbicara lah berkomunikasi Pak Harso ini ingin posisi di mana. Kita ingin tempatkan beliau di posisi terhormat tapi tidak di puncak eksekutif partai," ujar Waketum PPP Arsul Sani.
Arsul menuturkan, PPP juga memberi opsi tukar posisi antara Suharso dengan Mardiono. Suharso bisa ditempatkan sebagai Ketua Majelis Pertimbangan PPP yang sebelumnya ditempati Mardiono.
"Apakah misalnya beliau berkeinginan di majelis pertimbangan ini seperti tuker tempat dengan Mardiono boleh saja kenapa tidak," ujar Arsul.
Namun demikian, partai berlogo Kabah ini masih belum memberikan keputusan apakah bakal ditukar posisi Suharso Monoarfa dengan Mardiono. Pasalnya sampai saat ini internal DPP PPP masih melakukan pembahasan.
"Tapi itu kan nanti musyawarah dulu," ungkapnya.
Buntut Pernyataan Blunder soal Amplop Kiai
![Partai Persatuan Pembangunan Daftar ke KPU](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/NxpZJ_kcl5EzTTfGTX0f38Iz4oc=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4118644/original/004394000_1660111285-Partai-Persatuan-Pembangunan-Daftar-ke-KPU-FANANI-6.jpg)
Pemberhentian Suharso Monoarfa dari jabatan Ketua Umum PPP merupakan kumpulan dari masalah di internal partai. Dari masalah elektabilitas PPP yang jeblok jelang Pemilu hingga pernyataan kontroversial Suharso soal amplop kiai yang memicu kemarahan banyak pihak.
Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengakui, masalah pernyataan amplop kiai menjadi pemicunya. Akibat pernyataan tersebut, tiga majelis PPP dua kali mendesak Suharso untuk mundur dari partai.
Ketegangan antara Suharso dengan majelis PPP mendorong digelarnya Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang memberhentikan Suharso dan mengukuhkan Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (Plt) ketua umum.
"Itu tidak bisa dipungkiri ada sebagai faktor pendorong, bukan penentu," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9/2022).
Akhirnya, PPP menggelar Mukernas untuk memberhentikan Suharso Monoarfa sebagai ketua umum. Dalam forum Mukernas, 30 DPW yang hadir menginginkan ada pemisahan fungsi dan tugas ketua umum. Ketua umum diminta fokus untuk konsolidasi dan tugas kepartaian. Tidak menjalankan fungsi di pemerintahan sebagai menteri.
"Jadi itu dominasi kesadaran dan keinginan agar ada diferensiasi atau pemisahan fungsi-fungsi dari fungsi kepartaian yang dibutuhkan untuk meningkatkan konsolidasi untuk memfokuskan kerja kepartaian dengan katakanlah fungsi-fungsi yang diemban pimpinan partai yang ada di pemerintahan," ujar Arsul.
Sejak lama di internal PPP menginginkan ketua umum tidak rangkap jabatan sebagai menteri. Diskusi di internal PPP sudah lama digaungkan dan Suharso juga sudah dengar.
"Kalau yang menjadi pimpinan PPP itu tidak merangkap di jajaran pemerintahan. Diskusi itu sudah lama dan Pak Suharso juga sudah mengetahui," ujar Arsul.
Alasannya tidak jauh dari urusan Pemilu 2024. Arsul mengungkap elektabilitas PPP yang jeblok menjelang 2024. Dalam beberapa survei, elektabilitas PPP disalip oleh Perindo.
"Apalagi ini sebagian, yang mau saya bilang adalah ketika kemudian katakanlah kok Perindo tiba-tiba di satu dua survei itu nyelip PPP, temen-temen itu kan ini gimana," ujar Arsul.
"Bukan tidak menyalahkan Pak Suharso, kemudian jawabannya kita harus melakukan pemisahan fungsi, pokonya yang di partai itu fokus ngurus partai gitu loh," tegas anggota Komisi III DPR RI ini.
Pernyataan blunder Suharso Monoarfa soal amplop kiai ini disesalkan sejumlah pihak, termasuk kader dan simpatisan PPP. Akibatnya, Suharso ramai-ramai didesak mengundurkan diri dari kursi Ketum PPP.
Pernyataan tersebut juga membuat sejumlah pihak geram. Buntutnya, mereka melaporkan Suharso Monoarfa ke polisi atas tuduhan menebar kebencian, permusuhan, penghinaan terhadap suatu agama atau beberapa golongan.
Advertisement
Suharso Monoarfa Minta Maaf
![Partai Persatuan Pembangunan Daftar ke KPU](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/vKU6RGd1c1s_ZcQoBHUkDwa6NfU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4118638/original/029386400_1660111124-Partai-Persatuan-Pembangunan-Daftar-ke-KPU-FANANI-2.jpg)
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengatakan sudah menjelaskan soal ungkapan amplop kiai yang disampaikannya kepada internal partai. Dia juga mengaku sudah meminta maaf terkait ucapannya tersebut.
"Kalau secara internal, sudah dijelaskan di beberapa kesempatan. Saya juga bahkan sudah menyatakan permohonan maaf saya. Mungkin cara memberi contohnya enggak pas," kata Suharso kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (25/8/2022).
Dia menyampaikan telah bertemu dengan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang juga Wakil Ketua Majelis Syariah PPP KH Afifuddin Muhajir untuk menjelaskan soal polemik 'amplop kiai'. Suharso menyebut KH Afifudin memang sempat suuzon, namun sudah menerima penjelesannya.
"Beliau menanggapi dengan baik dan senang sekali dengan penjelasan saya. Awalnya beliau suuzan, tetapi setelah mendengarkan penjelasan saya, beliau mengatakan lega dan dapat menerima penjelasan saya," katanya.
Suharso menuturkan, pernyataan yang disampaikannya tersebut sebagai edukasi dan mendukung upaya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam membangun budaya antikorupsi. Selain itu, kata dia, pidato tersebut sebagai peringatan agar tak terjadi politik uang di PPP.
"Jadi itu peringatan keras yang luar biasa. Itu saya coba sampaikan, konteksnya itu yang dibiaskan, diblurkan mengakibatkan orang memahaminya secara sepotong. Kami menolak money politic, ya, tetapi kami sedang berusaha secara sistematis di partai ini," tutur Suharso.
Adapun pernyataan Suharso Monoarfa soal amplop kiai ini disampaikan saat menghadiri acara Pembekalan Antikorupsi Politik Cerdas Berintegritas dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada, 15 Agustus 2022. Dia mengeluhkan adanya keharusan menyediakan amplop usai bertemu dengan para kiai atau ulama saat dirinya melakukan kunjungan ke sejumlah tempat.
Awalnya, Suharso yang diberikan kesempatan berbicara menyindir mantan ketua umum partainya yang tersangkut kasus korupsi. Kemudian, Suharso menceritakan pengalamannya bertemu dengan para kiai di pondok pesantren.
"Waktu saya Plt. Saya bertandang ke kiai-kiai besar, ke pondok pesatren besar, ini demi Allah dan Rasul-Nya terjadi," ujar Suharso dikutip dari akun Youtube ACLC KPK, Kamis 18 Agustus 2022.
Suharso mengaku, saat itu dirinya bersama rekan-rekannya menyambangi kiai besar hendak meminta doa. Namun dia tidak menjelaskan detail nama kiai yang dia temui tersebut.
"Saya datang ke kiai itu dengan beberapa kawan, lalu saya pergi begitu saja. Saya minta didoain, kemudian saya jalan. Tak lama kemudian saya dikirimi pesan di WhatsApp, 'Pak Plt, tadi ninggalin apa enggak untuk kiai?, ninggalin apa? Saya tidak tertinggal sesuatu di sana? Mungkin ada barang cucu saya waktu itu yang saya bawa," kata Suharso.
Suharso mengaku saat menerima pesan tersebut belum mengerti maksud dari kalimat meninggalkan sesuatu. Sampai akhirnya dia bertemu dengan orang yang mengirimkan pesan tersebut.
"Oh enggak, ada sesuatu, oh nanti saja, maka sampailah setelah keliling itu ketemu lalu dibilang pada saya, 'gini Pak Plt, kalau datang ke beliau-baliau itu mesti ada tanda mata yang ditinggalkan', 'wah saya ndak bawa, tanda matanya apa? Sarung, peci, Alquran atau apa?," kata dia.
Namun rupanya yang dimaksud adalah meninggalkan amplop yang sudah lebih dahulu diisi uang. Suharso menyebut hingga kini hal tersebut masih terjadi apabila bertemu dengan para tokoh agama.
"Kayak enggak ngerti saja Pak Harso ini, gitu Pak. I've provited one, every week. Dan bahkan sampai saat ini, kalau kami ketemu di sana, itu kalau salamannya, enggak ada amplopnya, pak, itu pulangnya, sesuatu yang hambar," kata Suharso.
![Infografis Golkar, PAN dan PPP Bentuk Koalisi Indonesia Bersatu. (/Trieyasni)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/HZaJYzSU9Ki7t_fZztAGqRVbYJQ=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4024879/original/034461900_1652783111-Infografis_SQ_Golkar__PAN_dan_PPP_Bentuk_Koalisi_Indonesia_Bersatu.jpg)
Terkini Lainnya
Mardiono Bantah Kudeta Suharso Monoarfa dari Ketum PPP
Polemik Amplop Kiai, dan Sederet Faktor yang Buat Suharso Terjungkal dari Ketum PPP
Mukernas Pemberhentian Suharso Jadi Ketum PPP Dipastikan Sah
Bukan Kudeta
PPP Tidak Terbelah
Buntut Pernyataan Blunder soal Amplop Kiai
Suharso Monoarfa Minta Maaf
Suharso Monoarfa
Suharso
Amplop Kiai
polemik amplop kiai
Muhammad Mardiono
Mardiono
PPP
Ketum PPP
Rekomendasi
Agar Bansos Tepat Sasaran, Menteri Suharso Terapkan Sistem Regsosek
Aneh, Eselon I Kementerian PPN/Bappenas Masih Terima Bansos
Hindari Anggaran Stunting Dipakai Beli Motor Trail, Menteri Suharso Usul Diurus 1 Kementerian
Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Minta Tambahan Anggaran Rp 804 Miliar, Terbanyak buat Bayar Ini
PPP Tak Lolos Ambang Batas Parlemen, Suhaso: Pimpinan Harus Tanggung Jawab
DPR Minta Defisit APBN 2025 Kecil, Menteri Suharso: Nanti Dibahas
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Wamenaker Afriansyah Noor Dianugerahi Gelar Kehormatan dari Kraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat
Tak Cuma Deportasi, Ditjen Imigrasi Juga Cekal 13 WNA Taiwan Pelaku Kejahatan Berat
Gempa Magnitudo 4,4 Guncang Batang dan Pekalongan, Ini Pemicunya
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Anies Baswedan Jadi Saksi Pernikahan Putri ke-7 Rizieq Shihab
673 Kepala Keluarga Terdampak Banjir di Tangsel, BNPB Terus Lakukan Penanganan
13 WNA Taiwan Dideportasi, Dirjen Imigrasi: Indonesia Tak Boleh Jadi Pelarian Penjahat Internasional
PSBI Ingin Ada Marga Simbolon Jadi Menteri atau Presiden
Tahun Ini BAF Donasikan Lebih dari 20 Ribu Mangrove Melalui BAF ECO Move
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Dirga Wira Berjaya di Indonesian Grandprix 2024, Gondol Piala Kemenpora
Prakiraan Cuaca Bandung Raya 7-9 Juli, Potensi Hujan dan Suhu Minimum
PBNU Tetapkan 1 Muharram 1446 H Senin 8 Juli 2024, Ini Perhitungannya
BNPB: Gempa Batang Sebabkan Bangunan Rusak dan 4 Warga Luka-Luka
Hasil IBL 2024: Menang Dramatis atas Pelita Jaya, Satria Muda Rebut 10 Kemenangan Beruntun
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi