uefau17.com

Luncurkan Holding BUMN Pertahanan Defend ID, Jokowi: Sudah Lama Saya Tunggu - News

, Jakarta Presiden Jokowi meluncurkan holding BUMN Industri Pertahanan yakni, Defend ID di Surabaya Jawa Timur, Rabu (20/4/2022). Jokowi mengatakan dirinya sudah lama menunggu holding BUMN tersebut terealisasi, agar ekosistem industri pertahanan Indonesia semakin kuat.

"Ini saya tunggu-tunggu dan saya kejar-kejar terus agar BUMN industri pertahanan kita jauh lebih terkonsolidasi. Ekosistemnya semakin kuat, mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan," kata Jokowi sebagaimana disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Rabu.

Menurut dia, Indonesia memang sudah harus membangun kemandirian industri pertahanan.

Selain itu, Jokowi juga mendorong industri pertahanan dalam negeri agar sepenuhnya siap memasuki era persaingan baru.

"Dan mampu memenuhi kebutuhan pertahanan pokok utk menjaga kedaulatan kita, kedaulatan negara kita, kedaulatan NKRI," ujarnya.

Jokowi menyebut kemandirian industri pertahanan tidak bisa dilakukan sendiri dan parsial, namun harus didukung oleh semua masyarakat. Tak hanya memperkuat industri pertahanan saja, Indonesia juga harus membangun ekosistemnya agar semakin maju.

"Karena itu, saya mengapresiasi pembentukan holding BUMN industri pertahanan, defense industry yang bernama Defend ID," ucap Jokowi.

Dia mengatakan akan mencatat janji Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menyampaikan Defend ID bakal menjadi Top 50 perusahaan pertahanan di dunia. 

"Ini saya catat janjinya. Janji ini saya catat. Defend ID akan menjadi top 50 perusahaan pertahanan dunia," tutur Jokowi.

Sementara itu, Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Bobby Rasyidin menjelaskan, bagi semua anggota Defend ID, pembentukan holding akan meningkatkan kemampuan finansial dan akses pendanaan. Holding juga akan meningkatkan skala bisnis di level regional dan internasional.

"Termasuk meningkatkan bargaining power dalam kerjasama dan alih-teknologi, serta mempercepat penguasaan teknologi melalui kolaborasi dalam membangun produk bersama yang berteknologi khusus dan tinggi berbasis dual use of technology (pertahanan dan non-pertahanan)," katanya dalam keterangan resmi, Kamis (3/2/2022).

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Saling Mendukung

Bagi Kementerian Pertahanan dan TNI, pembentukan holding akan memberi keuntungan berupa kesesuaian produk alat peralatan pertahanan dan keamanan (alpalhankam) dengan kebutuhan militer. Kemudian, pelayanan yang lebih baik dari sisi kualitas produk, serta dapat menjamin kemudahan perawatan dan pemeliharaan alpalhankam dalam negeri.

“Kuncinya, semua unsur industri pertahanan nasional harus dapat saling mendukung satu sama lain, baik BUMN maupun swasta. Kolaborasi dan keterkaitan antar lembaga stakeholder yang kuat merupakan prasyarat untuk menciptakan ekosistem industri pertahanan nasional yang kuat, mandiri dan sehat,” sambung Bobby.

Sementara, tantangannya, dalam meningkatkan kontribusi nasional dan bersaing di level internasional jadi tantangan utama dan target Holding BUMN Indhan Defend ID ke depan.

Berdasarkan prognosa, kinerja kelima BUMN Indhan pada akhir tahun 2021 meraup total pendapatan sebesar Rp15,98 triliun (pertahanan dan non-pertahanan). Sebesar Rp7,98 triliun berasal dari sektor pertahanan atau 19 persen penyerapan terhadap anggaran alpalhankam tahun 2021.

Pencapaian tersebut meningkat dari total pendapatan tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp12 triliun (pertahanan dan non-pertahanan) atau sebesar Rp5,8 triliun dari sektor pertahanan atau 16 persen penyerapan terhadap anggaran alpalhankam tahun 2020.

3 dari 3 halaman

Target Raup Pendapatan Rp 20,87 triliun

Sementara itu, prognosa total aset Defend ID di akhir tahun 2021 sebesar Rp36,04 triliun dan ditargetkan tumbuh menjadi Rp39,88 triliun di tahun 2022.

Ia menuturkan kinerja tahun 2020 belum dapat membawa Defend ID masuk dalam daftar Top 100 Global Defence Company di tahun 2021. Di tahun 2022 ini, pendapatan konsolidasi ditargetkan bisa mencapai Rp20,87 triliun atau Rp11 triliun di antaranya dari sektor pertahanan.

Jika itu tercapai maka diprediksi Defend ID dapat merangsek ke Top 90 Global Defence Company dengan asumsi pendapatan perusahan lain tidak berubah.

"Kondisi saat ini antara lain dipengaruhi oleh keterbatasan pembiayaan modal kerja dan investasi, keterbatasan kontrak jangka panjang 5 hingga 10 tahun, ekosistem industri pertahanan dan pengadaan yang belum sepenuhnya terintegrasi, serta rasio TKDN dan anggaran R&D yang perlu semakin ditingkatkan", jelas Bobby.

Sementara itu, di level internasional, Holding BUMN Indhan dituntut dapat meningkatkan bargaining position dengan mitra asing dan meningkatkan kerjasama dengan berbagai skema. Seperti join production, join investment, join development, join marketing, join operation dan skema bisnis lainya yang saling menguntungkan. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat