, Jakarta - Erni Suyanti Musabine sadar betul, nyawa selalu menjadi taruhan saat ikut serta dalam operasi lapangan dalam penyelamatan satwa liar di hutan rimba. Namun, baginya, itu seperti menjadi hal yang biasa. Masuk keluar hutan sudah menjadi kegiatan yang rutin dilaluinya hampir 18 tahun terakhir.
Yanti merupakan salah satu dokter hewan yang bertugas di Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan. Dia mengaku baru sebulan dipindahtugaskan. Dokter hewan lulusan Universitas Airlangga itu sempat bertugas di Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu sejak 2004.
Yanti merupakan salah satu garda terdepan untuk melakukan penyelamatan pada satwa liar. Mulai dari gajah, harimau sumatera, beruang, hingga orang utan. Yanti memang lebih sering melakukan penanganan untuk penyelamatan harimau.
Advertisement
Tak hanya di Bengkulu, beberapa provinsi di kawasan Sumatera bagian selatan juga seringkali memintanya untuk membantu. Sebab jumlah dokter hewan terlebih untuk penanganan harimau masih terbatas. Kasus yang dihadapi dimasyarakat juga cukup beragam.
Baca Juga
Mulai dari korban perburuan hingga adanya konflik dengan manusia yang memiliki frekuensi sering. Biasanya kata Yanti konflik itu terjadi karena kondisi habitat satwa tersebut yang semakin lama semakin tumpang tindih dengan aktivitas manusia, baik yang legal ataupun ilegal.
"Jadi semakin tinggi frekuensi aktivitas manusia di dalam kawasan atau area yang sama tentu konflik akan terjadi," kata Yanti kepada .
Dengan adanya aktivitas tinggi manusia itu juga berdampak banyaknya akses yang lebih mudah untuk masuk ke dalam kawasan hutan. Seperti halnya mempermudah para pelaku aktivitas ilegal misal para pemburu liar. Yanti mengaku sejak tahun 2007 hingga 2021 hanya sekitar 15 harimau yang terselamatkan dari konflik yang yang terjadi.
Dalam penyelamatan harimau dari jerat pemburu biasanya Yanti ataupun BKSDA Bengkulu mendapatkan laporan dari warga ataupun dari para patroli hutan. Nantinya tim penyelamatan langsung diterjunkan ke lapangan.
![infografis journal](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/G_E0v2n56Wk34t7J2vv9Z3mRJu4=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3952425/original/086247700_1646385406-Infogarfis_Jurnal2.jpg)
Untuk kawasan hutan, biasanya Yanti hanya menerima titik koordinat lokasi sekitar hewan dilindungi itu ditemukan. Titik itu juga dijadikan acuan untuk mencari jalan tercepat untuk menuju lokasi.
Dia mencontohkan seperti halnya penyelamatan harimau yang terjadi di kawasan Taman Nasional. Biasanya tak banyak orang yang ikut serta dalam penyelamatan itu. Terpenting yaitu ada dokter hewan dan beberapa tenaga fungsional seperti halnya polisi hutan. Perencanaan atau strategi yang matang pun harus dipersiapkan.
Sebab saat penyelamatan hanya dibutuhkan kesigapan tanpa menimbulkan suara. Sebab hal itu dapat menganggu penyelamatan. Harimau menurut Yanti merupakan hewan buas yang sensitif dengan manusia, apalagi dalam kondisi terkena jerat pemburu. Salah langkah pun sewaktu-waktu haraimau itu siap menerkam.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Strategi Penyelamatan
![Anak harimau sumatera ini lahir di kebun binatang tersebut sejak satu bulan (Xinhua/Han Yan)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/awr3oJCi76N_pkScvQaF6x545U0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3917694/original/010105100_1643359491-20220128a249992b7e4c471783c0039027823a12_906c367d96-3848-44d1-9976-6e8ecd8b631d.jpg.jpg)
Berprofesi sebagai dokter hewan, Yanti harus bergegas untuk segera menyelamatkan pasiennya. Bahkan berkali-kali pun dia harus bergegas dan berlomba untuk mendahului para pemburu. Melalui pengetahuan mengenai perilaku harimau, Yanti harus selalu tenang dan waspada saat proses evakuasi berlangsung.
Berjarak tak jauh dari harimau terjerat dia langsung mencari posisi berdiri yang tepat untuk menembakkan obat bius dengan sumpit bambu yang sudah dipersiapkannya. Petugas fungsional lainnya pun juga langsung mencari posisi aman dan tercepat jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
"Harimau yang terjerat kan mobilitasnya terhambat nih, saya biasa nya melakukan dengan cara pembiusan. Saya memakai sumpit bius biar tidak menimbulkan suara, agar harimau-nya juga tidak stres dan tidak tahu lagi disuntik kadang tidak menyadari," ucapnya.
Posisi Yanti berdiri biasanya berpatokan dari jarak terkam harimau. Itu ditandai dengan lokasi yang bersih atau tumbuhan sekitar yang pada jatuh akibat harimau yang memberontak kesakitan. Saat posisi aman atau di samping bagian badan harimau tembakan bius dilakukan.
Untuk melakukan pembiusan pun tak sembarangan. Ada bagian-bagian tubuh harimau yang berbahaya atau fatal jika terkena bius. Selain itu penembakan bius menggunakan sumpit juga harus dilakukan dengan pelatihan sebelumnya, mulai dari dokter hewan atau tenaga fungsional lainnya yang seringkali membantu proses evakuasi. Namun dosis bius tetap otoritas dari dokter hewan.
Pembiusan bukanlah langkah akhir dari proses evakuasi binatang buas. Sebab saat proses bius hal apapun tetap bisa terjadi. Seperti halnya jantung harimau tiba-tiba berhenti hingga suhu tubuh yang tidak normal.
"Nah ini perlu mendapat perhatian rescue itu bukan hanya pembiusan terus berjalan mudah kita angkut atau tandu. Sampai dia sadar kembali kita monitoring terus apakah kondisi nya fisiologi nya normal atau tidak jantung normal nafas normal tidak," ujar Yanti.
![infografis journal](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/7OIY1wLOMxeLQTxFEVbGWgpcepE=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3952424/original/067216300_1646385286-Infogarfis_Jurnal__4_.jpg)
Pelatihan Evakuasi Harimau
Yanti sudah diperbantukan untuk melakukan pelatihan penembakan bius kepada harimau sejak tahun 2012 hingga 2020. Sebab setiap proses evakuasi harimau akan memiliki tantangan yang berbeda-beda. Sementara itu evakuasi dalam proses konflik dengan manusia pun berbeda.
Penanganannya pun lebih lama dan panjang dibandingkan penyelamatan dari jerat pemburu. Bahkan bisa sampai tiga bulan lamanya jika banyak memakan banyak korban jiwa. Mulai dari pengawasan, patroli rutin, hingga sosialisasi dilakukan kepada masyarakat. Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi korban jiwa dengan adanya sikap anarkis ataupun adanya pemburu yang menyusup.
Sosialisasi itu dilakukan misalnya dengan memberikan arahan ataupun tips saat warga berpapasan dengan harimau atau binatang buas lainnya. Tips itu untuk menghindari adanya interaksi negatif yang dapat merugikan semua pihak.
"Kadang harimau itu macam-macam konflik. Ada yang melintas saja, terus ada yang memang homering nya di situ. Terkadang masih perlu penelitian (mengenai perilaku harimau), konflik muncul sebelumnya tidak ada lalu (setelah konflik) harimau balik ke hutan dan tidak ada konflik lagi," dia menjelaskan.
Terkini Lainnya
Journal: Parpol Baru Bermunculan Jelang Pemilu, Ditakdirkan Hilang Cepat?
Parpol Baru Jelang Pemilu, Hanya Hiasan Demokrasi Elektoral?
Geliat Parpol Baru Jelang Pemilu 2024, Optimistis Lolos Verifikasi KPU?
Strategi Penyelamatan
Journal
Special Content
harimau
Harimau Sumatera
Satwa Liar
pemburu liar
taman nasional
Rekomendasi
Dari Layar ke Pelaminan: Cerita Taaruf Online
Pernikahan dengan Proses Taaruf, Seperti Apa?
Cerita Taaruf Online: Dari Layar Turun ke Hati
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay
Timnas Indonesia U-16
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
TOPIK POPULER
Populer
Keseruan Memburu Sunset dari Atas Kapal Sarawak River Cruise
Kemenag Catat Safari Wukuf KKHI 2024 Menurun Dibanding Tahun Lalu
Polri Gelar Pesta Rakyat Hari Bhayangkara di Monas 1 Juli 2024, Ada Makanan dan Minuman Gratis
Penutupan Bulan Bung Karno 2024, Festival Kopi Nusantara Diserbu Anak Muda
Polwan Dokter Forensik Sumy Hastry Purwanti Naik Pangkat Jadi Brigjen
Relawan Mas Gibran Tutup Juni 2024 Bagikan Makanan Bergizi dan Sembako untuk Pengemudi Ojol
Isyana, Ari Lasso hingga Gigi Akan Meriahkan HUT ke-78 Bhayangkara di Monas
Soekarno Run, Ganjar: Bung Karno Tak Pernah Bicara Kepentingan Pribadi dan Keluarga
Polisi Temukan Surat Permintaan Maaf Guru Honorer yang Bunuh Diri di Fly Over Cimindi
Antisipasi Perayaan HUT ke-78 Bhayangkara, KAI Ubah Pola Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh
Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Euro 2024: Tekuk Georgia, 2 Wonderkid Spanyol Lamine Yamal dan Nico Williams Malah Girang Jumpa Jerman di Perempat Final
Euro 2024: Komentar Jude Bellingham Usai Cetak Gol Salto Lawan Slovakia, Inggris Makin Pede di Perempat Final?
Berita Terkini
IHSG Bakal Menguat Terbatas, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 1 Juli 2024
Beberapa Trik Ini Bisa Membuat Anda Menyenangi Pekerjaan Digeluti
PGN Kantongi 1 Kargo Pasokan Gas dari LNG Tangguh
Aceh Besar Krisis Air Bersih, Anggota DPRK Turun Pasok Kebutuhan Air untuk Warga Terdampak
Charlotte dan Louis Mungkin Didorong Tidak Menjadi Bangsawan Aktif Saat Pangeran William Naik Takhta
7 Potret Angelina Sondakh dan Keanu Massaid Waktu Ikut Summer Camp di Barcelona
Catat, Google bakal Luncurkan Pixel 9 pada 13 Agustus 2024
Ustadz Adi Hidayat Ungkap Jalan Keluar dari Kemiskinan dan Maksiat
Konser di Jakarta, Hyunsuk Treasure Sebut Tak Akan Pernah Pensiun Jadi Penyanyi
Dokter Sarankan Jangan Tunda Periksa Mata untuk Cegah Kebutaana Mata untuk Cegah Kebutaan
Harga Kripto Hari Ini 1 Juli 2024: Bitcoin Cs Kompak Menghijau
Cegah Perburuan, Cula Badak di Afrika Dipasang Bahan Radioaktif Agar Beracun
Operasi Kakinya Sukses, Prabowo Ucapkan Terima Kasih ke Tim Dokter
Pencurian Tali Pocong Makam Wanita Gegerkan Warga Banyuwangi, Diyakini untuk Syarat Ilmu Gaib
Daftar Lengkap Harga BBM Terbaru Pertamina, Shell dan BP-AKR pada 1 Juli 2024