uefau17.com

Setelah Terowongan, Kini Ditemukan Bunker di Bawah Depo Stasiun Bogor - News

, Bogor - Pemerintah Kota Bogor terus melakukan penelusuran terhadap informasi keberadaan terowongan bawah tanah yang disinyalisasi dibangun pada zaman Belanda. Hasil penelusuran terbaru, ditemukan bunker tepat di bawah Depo Stasiun Bogor.

Penelusuran tersebut dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor menyusul temuan bangunan bersejarah di bawah tanah kawasan Stasiun Bogor, Kecamatan Bogor Tengah.

"Ditemukan semacam bunker ternyata. Ukurannya nyaris bisa berdiri orang di situ," kata Wali Kota Bogor Bima Arya, Rabu (1/9/2021).

Namun, Bima tidak menyebut secara spesifik mengenai luas dan bentuk bunker yang disinyalisasi sebagai peninggalan masa penjajahan Belanda itu.

"Kita akan gali terus dengan melibatkan orang profesional, yang sudah biasa menggali terowongan atau goa, bukan penggali biasa," ujar dia.

Sebab, untuk menelusuri terowongan itu butuh keahlian dan peralatan yang memadai. Ia mengungkap, enam petugas PUPR tiba-tiba jatuh sakit saat membersihkan dan menggali sedimen sebuah bangunan kuno di bawah tanah yang ditemukan pada Jumat (27/8/2021) lalu.

"Yang menggali kemarin sakit sebanyak 6 orang, saya sudah minta cek ke dokter karena apa, apakah kurang oksigen atau ada hal lain," kata dia.

Meski diyakini peninggalan Belanda, Bima masih akan melakukan ekskavasi dan penelitian dengan melibatkan sejarawan serta peneliti cagar budaya.

"Saya sudah minta kerja sama karena di dalam itu ada semacam bunker. Kita akan fokus dulu ke situ, saya sudah komunikasi dengan Unpak (Universitas Pakuan)," terangnya.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Temuan Bangunan Bersejarah di Bawah Tanah Stasiun Bogor

Penemuan bunker merupakan hasil baru setelah sebelumnya ditemukan lebih dulu sebuah bangunan yang mirip saluran air berukuran besar pada Jumat (27/8/2021).

Bangunan mirip terowongan itu disinyalisasi dibuat oleh Belanda saat masa penjajahan. Bangunan itu membentang dari Jalan Nyi Raja Permas hingga Jalan Mayor Oking, membentuk huruf U mengelilingi Stasiun Bogor.

Saluran bawah tanah itu memiliki kedalaman sekitar 3 meter dari permukaan tanah. Dari ketinggian bangunan itu, orang dewasa bisa berjalan tanpa harus membungkuk di dalam terowongan tersebut.

"Cuma saluran itu engga ada air mengalir karena di atasnya ada saluran air yang kita bangun, cuma memang banyak sedimen. Kalau demen dibersihkan bisa berdiri tegak," ujar Bima.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat