, Jakarta Proklamasi kemerdekaan RI yang dikumandangkan Sukarno-Hatta pada 17 Agustus 1945, terus menuai cobaan. Persatuan dan kesatuan bangsa yang baru seumur jagung, harus menghadapi rongrongan perpecahan dari sejumlah wilayah yang tidak puas dengan kinerja pemerintahan pusat, Jakarta.
Salah satu daerah yang menyatakan ketidakpuasannya terhadap kebijakan pemerintah pusat kala itu adalah Aceh. Tepat hari ini, 66 tahun yang lalu atau 20 September 1953, tokoh kenamaan Aceh Daud Beureueh memproklamirkan diri sebagai bagian Negara Islam Indonesia (NII) di bawah kepemimpinan Imam Besar Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo.
Pembentukan NII dideklarasikan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo pada 7 Agustus 1949 di Tasikmalaya. Dalam pergerakannya, gerakan NII disebut dengan Darul Islam (DI) sedangkan para tentaranya disebut Tentara Islam Indonesia (TII).
Advertisement
Dikutip dari sejumlah sumber, Daud yang dikenal sebagai tokoh sipil, militer sekaligus agama berhasil menggiring opini publik untuk melakukan pemberontakan dan melawan pemerintah pusat.
Daud Beureueh yang merupakan Gubernur Militer Daerah Istimewa Aceh berhasil mempengaruhi banyak pejabat-pejabat Pemerintah Aceh, khususnya di daerah Pidie. Di bawah komandonya, NII Aceh berhasil mengusai sebagian besar daerah Aceh termasuk beberapa kota.
Pemberontakan NII Aceh dilandasi kekecewaan para tokoh Aceh karena Provinsi Aceh digabung dengan Provinsi Sumatra Utara. Peleburan itu dianggap sebagai sebuah penghianatan dan mengabaikan jasa baik masyarakat Aceh ketika perjuangan mempertahankan kedaulatan kemerdekaan Indonesia (1945-1950).
Sejarawan Belanda Cornelis Van Dijk menyebutkan, kekecewaan Daud Beureueh terhadap Jakarta semakin berat dengan beredarnya rumor tentang sebuah dokumen rahasia dari Jakarta.
Dokumen itu disebut-sebut dikirim oleh Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo yang isinya berupa perintah pembunuhan terhadap 300 tokoh masyarakat Aceh.
Rumor ini disebut sebagai les hitam. Perintah tersebut dikabarkan diambil oleh Jakarta berdasarkan kecurigaan dan laporan bahwa Aceh sedang bersiap untuk sebuah pemberontakan guna memisahkan diri dari negara Indonesia.
Pemberontakan DI/TII Aceh berlangsung sembilan tahun. Sekitar Desember 1962, pemerintah menumpas kelompok pemberontak ini lewat perundingan Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh yang diprakarsai Panglima Komando Militer I Sultan Iskandar Muda Kolonel M Jassin.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Ikrar Setia Dukung NKRI
Puluhan tahun berlalu sejak dibentuk pada 1949, jejak-jejak DI/TII mulai terhapus. Pada Selasa, 13 Agustus 2019 sejumlah mantan anggota eks Harokah Islam Indonesia, eks Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), dan eks Negara Islam Indonesia (NII), membacakan ikrar setia kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Total ada sekitar 14 orang yang hadir dan ikut membacakan ikrar tersebut. Sumpah setia terhadap NKRI itu disaksikan langsung Menko Polhukam Wiranto.
"Ikrar setia kepada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Kami keluarga besar Harokah Islam beserta Eks Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), dan eks Negara Islam Indonesia (NII), bersama segenap pendukungnya, dengan ini berikrar, satu, berpegang teguh kepada Pancasila dan UUD 1945," ucap Sarjono Kartosoewirjo, sebagai salah satu perwakilan, di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Sarjono merupakan putra Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo atau dikenal Kartosoewirjo. Dia adalah penggagas berdirinya Negara Islam Indonesia (NII).
"Kedua, setia kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Tiga, menjaga persatuan dalam masyarakat majemuk agar tercipta keharmonisan, toleransi, kerukunan dan perdamaian untuk mencapai tujuan nasional. Empat, Menolak organisasi dan aktivitas yang bertentangan dengan Pancasila. Kelima, meningkatkan kesadaran bela negara dengan mengajak komponen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa," imbuh dia.
Usai membacakan ikrar, semua peserta langsung memberikan hormat, kemudian mencium bendera merah putih yang berada di dalam ruangan Nakula, Gedung A Kemenko Polhukam itu.
"Acara seperti ini sudah kita nanti-nantikan. Ini momen yang sangat penting, dan tonggak sejarah," ungkap Menko Polhukam Wiranto.
Dia bersyukur ada niatan dari para pihak, untuk sadar betul akan menjaga persatuan Indonesia ini.
"Telah kita saksikan bersama, mereka berikrar, mencium merah putih sebagai simbol dan sadar, bahwa satu-satunya ideologi adalah Pancasila. Dan menyadari wadah satu Nusantara adalah NKRI. Presiden sangat bangga, dengan kesediaan dan ikhlas untuk berikrar," jelas Wiranto.
Dia menuturkan, kesadaran ini bisa diikuti oleh semua pihak, yang masih menduakan idelogi Pancasila dan NKRI.
"Berharap kesadaran ini tidak hanya berlaku di ruangan ini. Menyebar, dan ditiru oleh yang lain, yang masih menduakan Ideologi Pancasila," pungkasnya.
Terkini Lainnya
Ikrar Setia Dukung NKRI
Sahrini
Pemberontakan DI/TII
DI/TII Aceh
NII Aceh
Euro 2024
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Prediksi Euro 2024 Spanyol vs Jerman: Duel Kelas Berat di Stuttgart
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Copa America 2024
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Live Streaming
Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Berujung Dipecat
Populer
Ma’ruf Amin: Masalah Palestina Bukan Isu Agama, Tapi Politik Kemanusiaan
Raja Juli Yakin Akan Kemampuan Basuki Hadimuljono, Perayaan HUT RI di IKN Akan Berjalan Baik
RUU Penyiaran di Mata Media Siber Indonesia
Pemprov Jateng dan BNPT Siap Penuhi Kebutuhan 40 Penyintas Tindak Pidana Terorisme
Jokowi Tekankan Pentingnya Back Up Data untuk Antisipasi Peretasan di Masa Depan
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Hasil Studi Ungkap Dampak Pelarangan Produk Vape Berperasa di Masyarakat
Gantikan Hasyim Asy'ari, Afifuddin: Jadi Ketua dan Anggota KPU Sangat Berat
Ketua DPR Sayangkan Sikap Amoral Hasyim Asy'ari, Proses Seleksi Komisioner KPU Perlu Evaluasi
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Kaesang Pangarep Disebut Unggul di Pilkada Jateng, Peluang Calon Lain Masih Ada
12 Cara Membuat Daging Kambing Empuk dan Tidak Bau, Wajib Dicoba
Sinopsis Film Stuart Little: Petualangan Komedi Seekor Tikus Putih, Tayang di Vidio
Bursa Saham Asia-Pasifik Mayoritas Menghijau Hari Ini
7 Potret Richard Kyle dan Pacar Bulenya yang Romantis, Bak Pasangan Hollywood
Kabar Teranyar Nasib Pelita Air Gabung Garuda Indonesia Group
Threads Raih 175 Juta Pengguna Aktif Bulanan dalam Setahun
Doa Awal dan Akhir Tahun Baru Hijriyah 1 Muharram, Lengkap Latin dan Terjemahan
6 Fakta Menarik Gunung Jailolo di Maluku Utara yang Memiliki Sumber Air Panas
Ma’ruf Amin: Masalah Palestina Bukan Isu Agama, Tapi Politik Kemanusiaan
Pemkot Tangsel Gelar Pekan Imunisasi Nasional Polio, Targetkan 156 Ribu Anak Divaksin
Sinopsis & Fakta Menarik Film The Snowman yang di Vidio, Ternyata Adaptasi Novel Terkenal
7 Potret Nagita Slavina Kembali Lepas Hijab Sepulang Haji, Sibuk Momong Lily
Cuaca Besok Sabtu 6 Juli 2024: Waspada di Siang Hari Jabodetabek Bakal Hujan Petir