, Jakarta - Peringatan Hari Pahlawan di Kota Surabaya, Jawa Timur, berubah menjadi tragedi. Tiga orang tewas dan belasan lainnya luka-luka saat menonton drama kolosal Surabaya Membara.
Mereka jatuh dari viaduk atau jalan kereta api yang ada di atas jalan raya yang terletak di Jalan Pahlawan, Surabaya.
Penonton yang ada di bawah viaduk pun menjerit melihat beberapa orang terjun bebas dari ketinggian enam meter. Mereka tak lagi memperhatikan drama kolosal untuk memperingati Hari Pahlawan itu.
Advertisement
Masyarakat segera menolong dan melarikan korban ke rumah sakit terdekat.
Polisi pun langsung menggelar olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi, mulai dari penonton hingga penyelenggara Surabaya Membara.
"Yang pasti polisi memintai keterangan sejumlah saksi, baik warga maupun pihak penyelenggara," ujar Wakapolda Jatim Brigjen Pol M Iqbal usai mengikuti apel renungan suci Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Surabaya, Sabtu (10/11/2018) dini hari.
Berikut ini 5 fakta tentang insiden Surabaya Membara yang dihimpun :
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sejumlah penonton yang duduk di jembatan kereta api jatuh saat menonton drama kolosal Surabaya Membara. 3 warga tewas, puluhan lainnya mengalami luka-luka.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Jatuh karena Panik
![Ilustrasi Garis Polisi (AFP)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/iL84WZnjKL5FaZVq6ukgXBL0_dg=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1592251/original/098062600_1494590046--mayat.jpg)
Seorang saksi mata, Sahluki menceritakan tentang insiden Surabaya Membara. Dia menuturkan, banyak orang yang menonton Surabaya Membara dari viaduk di Jalan Pahlawan Surabaya.
Tiba-tiba, penonton drama kolosal di viaduk panik karena melihat kereta api datang. Masing-masing orang ingin menyelematkan diri.
"Di tengah kerumunan orang yang panik, putri saya terlepas dari genggaman ibunya," kenang Sahluki.
Dia bersama istrinya, Liana, lantas terjatuh dari viaduk sempit setinggi 6 meter, karena terdorong para penonton lain yang ingin menyelamatkan diri. Ternyata, putrinya pun ikut terjatuh dalam insiden itu dan meninggal dunia.
Advertisement
2. Panitia Tak Koordinasi
![20151120-Ilustrasi-Jenazah-iStockphoto](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/DdanL8OcIVe2Bqpjf2R2qzDDZ9E=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1061703/original/096473300_1448008231-20151120-Ilustrasi-Jenazah-iStockphoto1.jpg)
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan, tidak ada koordinasi dari pihak panitia saat kegiatan drama kolosal Surabaya Membara digelar. Akibatnya, insiden itu mengakibatkan korban jiwa di viaduk Jalan Pahlawan Surabaya, Jumat 9 November 2018 malam.
"Kalau seandainya ada koordinasi, kami siap bantu dengan menurunkan petugas untuk mengamankan jalur kereta api yang ada di viaduk Jalan Pahlawan Surabaya," kata Gatut di Surabaya, seperti dikutip Antara, Sabtu (10/11/2018).
Dia mengatakan, jalur kereta api yang ada di viaduk merupakan jalur padat kereta api, sehingga selalu dilalui kereta, baik siang maupun malam.
Kereta api yang melintas di atas viaduk Jalan Pahlawan Surabaya pada Jumat (9/11/2018) malam menewaskan tiga orang dan belasan orang luka-luka. Insiden itu terjadi saat para korban sedang menonton pertunjukan drama kolosal "Surabaya Membara".
Menanggapi peristiwa itu, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyesalkan panitia acara "Surabaya Membara" tidak melakukan koordinasi dengan pemkot setempat.
"Kami tidak tahu. Saya sudah cek mulai camat, asisten, sekda tidak ada yang tahu. Saya juga tidak tau, saya tau setelah kejadian," kata Risma seperti dilansir dari Antara, Sabtu (10/11/2018).
3. Masinis Sudah Bunyikan Klakson
![20151120-Ilustrasi-Jenazah-iStockphoto](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/bqT0TOoIfGnF-ddqTcjmxYUC-jE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1061702/original/054242200_1448008230-20151120-Ilustrasi-Jenazah-iStockphoto2.jpg)
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko menambahkan masinis KA KRD jurusan Sidoarjo-Surabaya Pasar Turi juga sempat memberi peringatan saat akan melintasi viaduk Jalan Pahlawan Surabaya, namun kecepatan kereta tidak bisa berhenti mendadak.
"Akibatnya ada korban jatuh saat menyaksikan drama kolosal Surabaya Membara, serta beberapa korban meninggal dunia akibat tertabrak kereta," katanya.
Gatut mengatakan, kereta api yang akan melintas juga sudah membunyikan semboyan 35 (seruling lokomotif) saat melintas di viaduk. Meski demikian, sesuai peraturan setiap orang memang dilarang berada di ruang kereta api, termasuk menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain.
Hal itu sesuai Pasal 181 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, yakni setiap orang dilarang berada di ruang jalur kereta api, menyeret, menggerakkan, meletakkan atau memindahkan barang di atas rel atau melintasi jalur kereta api, atau menggunakan jalur kereta api untuk kepentingan lain, selain untuk angkutan kereta api.
Selain itu, di pasal yang sama ayat (2) juga tertulis, ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi petugas di bidang perkeretaapian yang mempunyai surat tugas dari Penyelenggara Prasarana Perkeretaapian.
Advertisement
4. Jalur Sibuk
![Dilarang Melintas Garis Polisi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/gzmVxWtVHsFA-AXfyIcX1gDiHwU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2215290/original/007512400_1526452094-Garis-Polisi11.jpg)
Belasan penonton drama kolosal Surabaya Membara terluka saat kereta api melintas di viaduk Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat (9/11/2018) malam. Tiga orang lainnya meninggal dunia.
Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko mengatakan, kereta api yang melintas adalah KRD Sidoarjo-Surabaya Pasar Turi.
Jalur KA tersebut setiap hari aktif dilewati KA penumpang dan barang. Oleh karena itu, sangat berbahaya bermain di jalur KA apalagi di jembatan atau viaduk karena KA tidak dapat mengerem mendadak.
5. Salah Tempat
![Ilustrasi garis polisi (AP/Eric Risberg)](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/d5peD_2tXmraGTxZbBGfSNWIVr4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2382833/original/095576100_1539489219-ilustrasi_garis_polisi.jpg)
Polisi masih terus mendalami kasus viaduk Surabaya ini, termasuk mengecek kereta dan siapa masinisnya.
"Pemicunya bukan karena lokasi yang sesak tapi memang masyarakat mengambil tempat yang salah. Semestinya tidak duduk di viaduk dan sebelumnya juga sempat ada petugas yang memberikan imbauan," kata Rudi Setiawan.
Namun, polisi tetap menelusuri ada atau tidaknya unsur kelalaian dari pihak penyelenggara. Wakapolda Jatim Brigjen Pol M Iqbal memastikan polisi telah meminta keterangan sejumlah saksi terkait insiden jatuhnya belasan penonton pertunjukan drama kolosal Surabaya Membara dari atas viaduk Jalan Pahlawan, Surabaya, Jumat 9 November 2018 malam.
"Yang pasti polisi memintai keterangan sejumlah saksi, baik warga maupun pihak penyelenggara," ujar Iqbal usai mengikuti apel renungan suci Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Bangsa, Surabaya, Sabtu (10/11/2018) dini hari.
Terkini Lainnya
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Jatuh karena Panik
2. Panitia Tak Koordinasi
3. Masinis Sudah Bunyikan Klakson
4. Jalur Sibuk
5. Salah Tempat
Insiden Surabaya Membara
Surabaya Membara
Kecelakaan Surabaya Membara
Viaduk Surabaya
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Soal Pilkada Banten, AHY Ragu dengan Kader Sendiri?
TOPIK POPULER
Populer
Banyak Pendatang Masuk DKI, Heru Budi Sebut Jakarta Bakal Terus Kekurangan Sekolah
Penampakan Afif Maulana saat Pose Memegang Pedang Panjang
BPOM Ingatkan Kadar Bromat Air Minum Dalam Kemasan Tidak Boleh Melebihi Ambang Batas
Periksa 26 Titik Ganjil Genap Jakarta yang Berlaku Jelang Akhir Pekan, Jumat 5 Juli 2024
Ada Peran Bahlil soal Berdirinya Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Asia Tenggara
Polri Geledah Ditjen Energi Terbarukan ESDM, Sita Dokumen hingga Barbuk Elektronik
Plang Jakhabitat DP Rp0 di Rusunami Cilangkap Hilang, Heru Budi: Saya Enggak Pernah Utak-Atik
Cuaca Besok Sabtu 6 Juli 2024: Waspada di Siang Hari Jabodetabek Bakal Hujan Petir
Baca Nota Pembelaan, SYL: Seolah-olah Saya Manusia Rakus dan Maruk
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Portugal vs Prancis, Sabtu 6 Juli Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Spanyol vs Jerman Jumat 5 Juli Pukul 23.00 WIB, Duel Raksasa di 8 Besar
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Berita Terkini
Kepemilikan Harta Dipertanggungjawabkan di Hari Kiamat, Bagaimana Cara Selamat?
Mau Jadi Pemain Utama Industri Kendaraan Listrik Dunia, Indonesia Perlu Perkuat Pasar Domestik
Bella Saphira Lebih Bangga Unggah Kuliner Lokal daripada yang Mewah dan Pemilih Saat Terima Endorse
Lirik Lagu Forever dari Babymonster Trending Nomor 1, Mendulang 35 Juta Views Hanya Dalam 4 Hari
Kalah di PTUN dalam Kasus Kresna Life, OJK Ajukan Kasasi
Sulap Sampah jadi Bahan Bakar PLTU, 2 Masalah Ini Teratasi Sekaligus
Indonesia Siap Bagi Pengalaman Keharmonisan Antar Umat Beragama di Konferensi Internasional Ini
Kronologi Putusnya Baifern Pimchanok dan Nine Naphat, Terhalang Restu Ibunda
LPG 3 Kg Langka di Pasaran, DPRD Desak Pemkab Banyuwangi Cari Solusi
Toyota Indonesia Resmikan Fasilitas Isi Ulang Baterai xEV di Gandaria City Mal
3 Kode Redeem Genshin Impact Terbaru 5 Juli 2024, 300 Primogems Gratis Siap Diklaim!
Saham GOTO Lolos Papan Pemantauan Khusus Meski Parkir di Level Gocap 3 Bulan