, Purwokerto - Kabar gembira bagi penutur Bahasa Banyumasan. Kementerian Agama baru saja meluncurkan terjemahan Alquran dalam bahasa yang kondang disebut bahasa Ngapak itu, pekan lalu. Usaha penerjemahan itu dirintis sejak 3 tahun lalu.
Salah satu anggota tim penyusunnya, budayawan Ahmad Tohari (67), mengatakan upaya itu juga untuk lebih mendekatkan Alquran ke komunitas abangan. Selain itu juga sekaligus untuk melestarikan bahasa Ngapak yang disinyalir terancam punah.
Tohari mengaku usaha penerjemahan itu bukan hal mudah. Banyak kosakata bahasa Indonesia dan Arab yang sulit dicarikan padanannya dalam Bahasa Banyumasan.
Baca Juga
Penulis novel Ronggeng Dukuh Paruk itu mengaku berat badannya sampai turun 1,5 kilogram. "Saya sempat stres, tapi karena niatnya ibadah saya jalani dengan nikmat," ujar Tohari saat ditemui di rumahnya di Jatilawang, Banyumas, Senin (7/12/2015).
Advertisement
Tohari terpilih menjadi salah satu dari Tim 11 yang dibentuk Kementerian Agama untuk proyek penerjemahan itu. Ia terpilih karena selama ini dikenal sebagai penyusun kamus Jawa dialek Banyumasan.
Dimulai pada 2011, masing-masing anggota berbagi tugas menerjemahkan 1/11 Alquran. Mengingat tak semua anggota tim berasal dari Banyumas, proses penerjemahan terbagi dalam beberapa tahap.
Tahap pertama penerjemahan bisa diselesaikan dalam waktu 1,5 tahun. Sebagai basis terjemahan digunakan Alquran terjemahan Indonesia keluaran Kemenag 2011. Namun, tim tetap kembali ke teks asli untuk bisa mencari akar makna dari teks asli.
Selanjutnya, seluruh hasil terjemahan diserahkan ke Tohari untuk diedit. Pada tahap ini, Tohari bisa menyelesaikannya dalam waktu 6 bulan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Padanan Kata
Berikutnya ialah tahap validasi. Pada tahap ini, ujar Tohari, ikut dilibatkan ahli bahasa Arab, penghapal, pengasuh pondok pesantren dan tokoh Nahdlatul Ulama (NU) untuk lebih mendekatkan makna sesungguhnya. Terjadi perdebatan saat penyusunan itu meski akhirnya bisa diatasi.
"Misalnya, di dalam Alquran, kata ganti Allah itu ada dua, yakni aku dan kami. Dalam terjemahan Banyumasan, semua mendasarkan pada kata ganti aku atau ingsun," ujar Tohari.
Selain itu, ada beberapa kosakata bahasa Indonesia yang di dalam bahasa Banyumasan tidak ada. Seperti, kata ganti orang pertama jamak kami dalam bahasa Jawa standar adalah kita. Namun, dalam bahasa Banyumasan tidak mengenal kata kita, mereka lalu menggantinya menjadi Inyong Kabeh.
Contoh lainnya, sambung dia, teks Wal Ashri atau yang berarti demi waktu atau demi masa. Di dalam bahasa Banyumasan tidak populer dan tidak ada padanan untuk kata demi. Lalu, mereka memilih kata Sekawit untuk mengganti kata demi walau kata itu saat ini sudah sangat jarang digunakan bahkan nyaris tidak dikenal.
Advertisement
Islam Abangan
Tohari menegaskan penerjemahan tersebut memang sejak awal bertujuan untuk mendekatkan Alquran kepada masyarakat abangan. Golongan itu, menurut dia, jumlahnya lebih besar dibanding pengikut NU maupun Muhamadiyah.
"Menurut penelitian, jumlah Islam abangan sekitar 62 persen," kata Tohari.
Dalam penggunaan kosakata pun, ia lebih memilih kosakata awami atau populer di masyarakat, yang ia sebut kosakata kerakyatan. Tujuannya agar masyarakat lebih mudah untuk memahaminya.
Ia menerangkan bahasa Banyumasan aslinya ialah bagian dari bahasa Jawa Kuno yang tidak memakai unggah-ungguh dan tidak ada dominasi vokal O. Namun, bahasa Banyumas saat ini sudah mulai mengenal unggah-ungguh karena lama menjadi daerah kekauasaan Mataram yang masuk dalam kategori Jawa Anyar.
Perubahan rasa bahasa itu berpengaruh pada terjemahan Banyumasan. Ia mencontohkan dialog antara Tuhan dengan manusia tetap menggunakan bahasa krama tapi dalam tingkatan yang sederhana.
Contoh lainnya, orang Banyumas mempunyai padanan kosakata 'bagaimana' yang beragam, seperti kepriwe, kepriben, kepimen dan lainnya. Mereka sepakat untuk menggunakan standar kata kepriwe.
Lainnya, kata 'dimakan' dalam Banyumasan menggunakan 'depangan' bukan 'dipangan'. Sebab, kata 'dipangan' merupakan kata yang lazim di daerah Jawa bagian wetan atau Surakartaan.
"Kami usahakan pakai bahasa yang khas Banyumas," jelasnya. (*)
Terkini Lainnya
NU Jadi Ormas Pertama yang Dapat Konsesi Tambang dari Jokowi
Bahlil Blak-blakan Alasan Kasih Konsesi Tambang ke Ormas Keagamaan NU
Cegah Hoaks hingga Politik Uang Saat Pilkada 2024, Bawaslu Bantul Gandeng NU dan Muhammadiyah
Padanan Kata
Islam Abangan
ngapak
Al Quran
Kemenag
Nahdlatul Ulama (NU).
Rekomendasi
Bahlil Blak-blakan Alasan Kasih Konsesi Tambang ke Ormas Keagamaan NU
Cegah Hoaks hingga Politik Uang Saat Pilkada 2024, Bawaslu Bantul Gandeng NU dan Muhammadiyah
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
Survei WRC Pilkada Sulut 2024: Elektabilitas Jan Maringka 27,3%, Disusul Elly Lasut 27,1%
Survei GRC Jelang Pilkada Jember 2024: Mantan Bupati Faida Unggul, Disusul Petahana Hendy Siswanto
PKB Tegaskan Tidak Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jabar 2024
TOPIK POPULER
Populer
Indonesia Maju Expo dan Forum 2024 Resmi Dibuka, Kemendagri Dukung Penggunaan Produk Dalam Negeri
Kurikulum Merdeka Dinilai Bebas dan Terarah, Guru SDI Pelibaler NTT Buat Pojok Curhat bagi Murid
Megawati Kritik Utang Makin Membengkak di Zaman Jokowi: Cara Bayarnya Gimana?
Megawati Tantang Penyidik KPK yang Panggil Hasto: AKBP Rossa Suruh Dateng Ngadepi Aku
Polisi Buru 2 DPO Terkait 45 Kg Sabu yang Disimpan dalam Mobil di Parkiran RS Fatmawati
Plang Jakhabitat DP Rp0 di Rusunami Cilangkap Hilang, Heru Budi: Saya Enggak Pernah Utak-Atik
Sosialisasikan Kemudahan Perizinan Usaha, Satgas UU Ciptaker Gelar Coaching Clinic di Pontianak
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Sinopsis Film Komedi Baby Assassins: 2 Babies di Vidio, Akrobasi Maut dan Humor Garing
Hasil MotoGP Jerman 2024: Asapi Marc Marquez, Jorge Martin Kuasai FP1
Selain Bali, Family Office Juga Bakal Diterapkan di IKN
7 Bumbu Sate Kambing dan Sapi Enak, dari Marinasi Hingga Cocolan
Kartu Prakerja Gelombang 70 Dibuka! Ini Cara dan Link Daftarnya
Bantu Nasabah Kelola Keuangan, BBNI Luncurkan wondr by BNI
Istri Kerja Suami Nganggur, Bagaimana Hukum Wanita Menafkahi Suaminya?
Tips Menghindari Hoaks di WhatsApp, Simak Biar Tetap Aman di Era Digital
Novia Bachmid Kini Nyaman di Dunia Seni Peran, Padahal Cuma Berawal dari Rasa Penasaran
Gunung Etna Meletus, Semburan Abu Vulkanik dan Lava Picu Bandara Catania Ditutup
Baca Nota Pembelaan, SYL: Seolah-olah Saya Manusia Rakus dan Maruk
Daftar Wakil Presiden Soeharto Selama 3 Dekade, Simak Masa Jabatannya
Jerawat Membandel di Pipi, Ini Penyebab dan Solusi Efektif untuk Mengatasinya
Bitcoin Amblas 3 Hari Beruntun, Ini Biang Keroknya