uefau17.com

Ahok Ungkap Berat Badannya Turun 12 Kg dan Kondisi Kesehatannya Saat Ini - Lifestyle

, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau BTP atau lebih dikenal dengan nama Ahok, termasuk aktif di media sosial. Melalui akun Instagram@basukibtp, ia kerap membuat konten berdasarkan ragam pertanyaan dari warganet.

Hal itu tertuang dalam A3 (Ask Ahok Anything). Yang terbaru, mantan Komisaris Utama (Komut) Pertamina tersebut menjawab pertanyaan yang penasaran dengan kondisi kesehatannya saat ini.

"Orang bilang saya kurus. (Berat badan) saya masih 87 88 (kilogram). Hanya mungkin Anda yang tanya biasa liat saya yang 96 atau 98 kilo," kata Ahok dalam video yang diunggah pada Sabtu, 15 Juni 2024.

Dalam video itu, Ahok juga mengungkapkan berat badannya turun sekitar 12 kilogram. Meski berat badannya turun, ia merasa dengan angka 87-88 kilogram ini menjadi lebih sehat. "Saya memang turun mungkin 12 kilo ya, Tapi saya kira lebih enak lebih sehat dan jauh lebih kuat rasanya," terangnya.

Ahok kemudian membeberkan tipsnya bisa turun berat badan hingga 12 kilogram. Ia mengatakan dirinya rajin melakukan jogging dan golf. Olahraga ini rutin dilakukan sejak masa pandemi Covid-19 sampai saat ini.

"Saya tuh lari jogging setahun turun 4 kilo. Tahun 2020 saya lari bisa sampai 1.800 kilometer. Saya belajar golf, golf juga banyak buang kalori ketika latihan dan jalan kaki. Saya kayak intermittent, jadi jam 12 siang makan. Saya olahraga tuh sore di masa Covid," bebernya.

Selain itu, pria berusia 57 tahun ini juga pergi ke gym agar tubuhnya lebih lentur. Ia banyak melakukan olahraga sehingga berat badannya turun. Namun, ia tidak pernah meninggalkan waktu untuk makan.

"Supaya lentur saya ke gym, saya latihan golf, terus saya juga turun di lapangan sampai malam, jam 6.00 (baru) saya makan," ucapnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Cara Ahokj Atasi Masalah Emosi

Ahok memastikan secara fisik, kesehatannya tidak ada masalah. Namun, hal itu terdapat pada emosi serta tempramennya. Jadi, ia melakukan terapi, seperti bermain piano dan menulis.

"Secara kesehatan, hampir nggak ada masalah ya. Mungkin ada masalah itu emosi saya saja. Ini saya lagi terapi. Golf itu buat terapi. Main piano juga, saya belajar nulis mandarin, belajar nulis bahasa inggris, grammar yang bener," tuturnya.

Di akhir video, Ahok meminta doa agar ia bisa tetap sehat. Meski sedang ada masalah secara emosi, politisi PDIP ini mengaku selalu semangat dalam menjalani hidup.

Sampai tulisan ini dibuat, unggahan itu sudah ditonton lebih dari 499 ribu kali dan disukai lebih dari 13,4 ribu kali serta ratusan komentar. Kebanyakan dari mereka mendoakan Ahok agar selalu sehat.

"Sehat selalu bapak dalam bekerja menjalankan tugas untuk NKRI. GBU," komentar seorang warganet.

"Wahh jiwa belajarnya tinggi👏 semoga bs nular semangat belajarnya😍,” kata yang lain.

"Pantesan lebih mudaan jadinya," puji warganet yang lain.

"Bagus ini, setahun turun 4 kilogram. Jangan ngebut langsung 20 kg misalnya, tapi bertahap. Begitu juga dengan kesuksesan kan pak? Secara bertahap tidak dengan cara instan. Keren nih pesan tersiratnya," tulis warganet lain.

3 dari 4 halaman

Calon Gubernur DKI Jakarta

Belakangan ini BTP alias Ahok makin sering membaha tentang Jakarta. Ia pun dikabarkan bakal kembali mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta pada Pilkada di tahun ini. Salah satu yang dibahasnya adalah masalah sampah.Beberapa waktu lalu, Ahok menyatakan satu-satunya cara untuk mengelola sampah di Jakarta adalah dengan membangun fasilitas pengolahan sampah Intermediate Treatment Facility (ITF).

"Satu-satunya (cara kelola sampah di Jakarta) bangun ITF untuk pengelolaan jadi energi," kata Ahok melalui YouTube Panggil Saya BTP, dikutip Sabtu, 18 Mei 2024, mengutip kanal News , 18 Mei 2024.

Menurut Ahok, Jakarta harus bekerja sama dengan daerah-daerah aglomerasi Jabodetabekjur (Jakarta, bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Cianjur) untuk mengelola sampah. "Misalnya di Bantargebang, kita kasih saham kepada mungkin Bekasi (bangun pabrik pupuk)," ujar Ahok.

Selain itu, menurut Ahok, warga juga harus dilatih untuk memilah sampah rumah tangga dibantu oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta dengan menyediakan bank-bank sampah untuk warga.

"Kita bisa kasih mereka semacam hadiah insentif. Mereka pilahkan, kemudian ada bank-bank sampah, punya masyarakat sebetulnya. DKI bisa pinjamkan mereka tempat untuk pilahkan," kata Ahok.

 

4 dari 4 halaman

Masalah Sampah di Jakarta

Suami dari Puput Nastiti Devi ini tidak menampik persoalan sampah tidak bisa dihindari. Oleh sebab itu, dulu saat menjabat gubernur Jakarta, Ahok punya keinginan membangun ITF di Sunter dan Marunda, namun terhalang sengketa lahan.

"Dulu cita-cita seperti itu, tapi sayang ada sengketa di Sunter sama di Marunda. Kalau enggak (ada sengketa) kita sudah berhasil bangun ITF karena lelangnya enggak diputus. Saya bilang, kalau cuma Rp1,2 triliun, ngapain pakai lelang swasta, enggak ketemu harganya. Ini yang lucu menurut saya," jelasnya.

Ahok mengungkapkan, penyelesaian masalah di Jakarta kerap pelik karena adanya keterlibatan oknum. Padahal, menurut Ahok, Jakarta memiliki dana dan lahan yang cukup untuk membangun fasilitas pengolahan sampah.

"Harusnya kalau Rp1,2 triliun bangun fasilitas Intermediate Treatment Facility, olah sampah itu kayak di Jepang, Singapura. Itu Rp1,2 triliun mah kecil buat DKI. Cuma gara-gara soal nanti fee-nya berapa, mau bayar swasta berapa nggak ketemu ya punya DKI saja kenapa pusing," ucap Ahok.

"Rp1,2 triliun kita bangun aja sendiri, orang swasta juga enggak punya duit bangun kok. Masalahnya enggak punya tempat bangun katanya. Ini banyak oknum-oknum yang bermain yang mesti diberantas," sambung dia.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat