uefau17.com

6 Fakta Menarik Gunung Ambeso di Tana Toraja yang Terkenal Sebagai Penghasil Kopi - Lifestyle

, Jakarta - Gunung Ambeso merupakan salah satu gunung yang berada di Kecamatan Gandang Batu Sillanan, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Gunung yang dikenal dengan nama lain Benteng Ambeso, Ambesu ini memiliki ketinggian sedang yaitu 1.971 mdpl.

Mengutip dari laman Gunung Bagging, Selasa, 28 Mei 2024, Gunung Ambeso terbilang kurang dikenal dibanding gunung lainnya di Indonesia. Puncaknya dapat dicapai dengan pendakian setengah hari. 

Dikelilingi oleh pegunungan karst, arsitektur lokal yang mempesona, dan masyarakat yang sangat ramah, hanya masalah waktu sebelum Gunung Ambeso menjadi lebih terkenal. Saat ini, Ambeso didaki beberapa kali dalam setahun oleh pelajar lokal dari wilayah Toraja bagian selatan.

Masih banyak hal lain menganai Gunung Ambeso selain lokasi maupun ketinggiannya. Berikut enam fakta menarik Gunung Ambeso yang dirangkum Tim Lifestyle dari berbagai sumber. 

1. Titik Awal Pendakian

Siapapun yang terbang ke bandara baru Tana Toraja akan dapat melihat Gunung Ambeso dalam cuaca cerah. Seiring dengan semakin seringnya penerbangan, sangat mungkin minat orang menyambangi Gunung Ambeso akan meningkat.

Dari jalan utama di selatan bandara, arahkan kendaraan Anda ke Gandang Batu Silanan. Terlepas dari apa yang disarankan oleh aplikasi peta, yang terbaik adalah tetap berada di jalan aspal utama sampai ke Benteng Ambeso daripada mencoba jalan pintas di sepanjang jalur sempit. Sepanjang perjalanan, Anda akan menemukan pemandangan menakjubkan, dengan punggung bukit karst mendominasi cakrawala di beberapa arah.

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

2. Rute Pendakian

Setelah melewati Gandang Batu Silanan, pada ketinggian sekitar 1.300 mdpl, Anda perlu mengambil belokan kanan dan langsung belok kiri hingga jalan berubah menjadi jalur batu. Sepeda motor bisa diparkir di sini pada ketinggian sekitar 1.340 mdpl.

Ikuti jalan batu sampai ke persimpangan dan belok kiri (1.369 mdpl). Segera setelah itu, belok kanan di belakang sebuah rumah kayu besar (1.379 mdpl) yang merupakan ujung jalan setapak namun tidak memiliki tanda.

Ikuti jalan ini melewati perkebunan kopi sebelum mencapai gubuk kayu kecil (1.455 mdpl). Ini diasumsikan sebagai Pos 1. Di luar gubuk terdapat genangan air kecil (1.491 mdpl).

Para pendaki lokal telah mengikatkan potongan plastik biru dan hijau ke dahan untuk membantu navigasi. Berikutnya adalah area berbatu (1.534 mdpl), yang tampak seperti taman bertembok yang tidak disengaja. Pemandangan di sini ke perbukitan di sisi lain lembah sangat bagus.  

Setelah melewati Pos 3, medan menjadi lebih berbatu dengan batu-batu besar (1.813 mdpl). Kemudian memasuki ketinggian 1.848 mdpl di bagian jalan curam jadi penanda ujung hutan dan awal dari pemandangan yang benar-benar menakjubkan saat Anda mendekat. 

 

3 dari 4 halaman

3. Terdapat Sungai dan Tempat Berkemah

Sebuah sungai kecil dengan pipa air (1.539 mdpl) adalah satu-satunya tempat untuk mengisi botol air, namun mengingat singkatnya perjalanan, hal ini tidak diperlukan. Di luar pipa air terdapat Pos 2 (1.616 mdpl), yang mana jalur tersebut sudah memasuki hutan yang layak.

Pendaki bisa berkemah di Pos 2 dengan tempat kecil dan datar sebagai ruang yang cukup untuk beberapa tenda kecil. Pos 3 (1.728 mdpl) mirip dengan Pos 2 juga bisa dijadikan tempat kemah.

4.  Terkenal Sebagai Penghasil Kopi

Mengutip dari laman Kopi Sulawesi, Seperti banyak daerah di Toraja, tempat ini terkenal dengan kopi berkualitas tinggi. Kopi Toraja Benteng Ambeso bagaikan permata yang tersembunyi di dalam sebuah hutan belantara, di mana ia tidak dikenal oleh banyak orang, tetapi memiliki rasa istimewa yang sebanding dengan keindahan dan kelangkaannya.

Kopi ini merupakan salah satu jenis kopi yang berasal dari daerah Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Kopi ini terkenal dengan cita rasanya yang khas dan menjadi salah satu kebanggaan dari Sulawesi Selatan. 

4 dari 4 halaman

5. Puncaknya Seperti Benteng

Setelah melewati Pos 3, tebing puncak vertikal di utara kini terlihat jelas dan Anda perlu melintas ke arah kiri. Pos 4 (1.932 mdpl) tidak cocok untuk berkemah dan sebenarnya hanyalah persimpangan jalan kecil antara Puncak 1 (puncak sebenarnya) dan Puncak 2 kecil (1.965 mdpl).

Puncak yang sebenarnya benar-benar terasa seperti sebuah benteng, dengan apa yang tampak seperti tembok batu di puncaknya. Pemandangannya menakjubkan dan dalam cuaca cerah mencakup pegunungan karst yang tak terhitung jumlahnya.

6. Terlihat Puncak Latimojong

Sudut pandang puncak bukit Pango Pango di timur laut di atas kota Makale, dan pegunungan Latimojong di kejauhan di tenggara. Kebanyakan pendaki akan sampai di sini dalam waktu kurang dari 2 jam, dan pemandangannya merupakan hadiah luar biasa untuk pendakian singkat. 

Jika Anda memutuskan untuk mengunjungi Puncak 2, maka berhati-hatilah karena jalannya lebih sulit. Untuk perjalanan turun, kebanyakan pendaki dapat kembali ke ujung jalan setapak dalam waktu sekitar 90 menit.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat