, Jakarta - Menembuskan tenun ke pasar global tampaknya masih menemui tantangan besar, sebab bangsa Indonesia harus kompak. Bahkan mengenai perkembangan tenun, Desainer Musa Widyatmodjo mengatakan hal itu belum bisa dilihat secara merata di seluruh daerah.
Ia mengatakan perkembangan tenun ada yang memang maju khususnya di daerah Jawa. Namun di luar Jawa masih hanya beberapa seperti Nusa Tenggara Timur (NTT) yang turut mengambil andil dari kegesitan upaya pemerintah daerah setempat hingga bisa kembali bangkit.
Advertisement
Baca Juga
"Kalau di daerah terpencil misalnya Samarinda itu agak merosot, karena semua larinya ke batik. Jadi pemakaian batik meningkat, dibanding pemakaian tenun, karena tenun itu tidak bisa dibikin murah," ujar Musa saat ditemui di Jakarta, Jumat 23 September 2022.
Tenun sendiri memang memiliki kelebihan yang bisa menarik masyarakat global. Ada permainan motif, benang, warna, dan semua elemen kain ini banyak yang bisa diolah dan dikembangkan.
Namun Musa mengatakan penerimaan tenun di pasar global masih agak sulit. "Pasar global itu mereka ingin modernity, luxury. Tenun-tenun kita belum bisa masuk ke kategori modernity dan luxury," sebut desainer senior ini.
Tenun dikatakan Musa sangat mungkin untuk mengglobal, tapi segmentasinya harus jelas karena tenun sangat beraneka ragam. Baik tenun maupun batik menurut Musa memiliki PR yang sama dan keduanya bisa mendunia. “Agar sampai ke sana kita sendiri harus kompak bangsa ini untuk memakai tenun, memproduksi tenun, mempromosikan tenun dan memasarkan tenun, itu dulu,” ucap Musa
Dari sisi pengakuan internasional, tambah Musa, hanya memerlukan bukti bahwa tenun itu dipakai dan pengrajinnya masih hidup. Sama dengan kebaya, semua kunci keberhasilan agar tenun mengglobal adalah harus kompak dulu.
Kain Tenun NTT Mencuri Perhatian di New York Fashion Week
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Mulanya untuk Ceremonial Adat
![FOTO: Tarian dan Fashion Show Kain Tenun Tradisional Memperingati Hari Ibu](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/gkiwc3aTVdybd-P7j0wdgZzbrb4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3792247/original/078110100_1640167175-20211222-Fashion-Show-Hari-Ibu-1.jpg)
Mengenai tenun yang ingin diperkenalkan ke pasar dunia, tentu harus menilik dulu dari mana kain tenun berasal dan dipakai sehari-hari. Sebab asal usul ini akan membuka tabir bagaimana kain yang amat berharga ini patut dikenal hingga ke penjuru dunia.
Desainer Edward Hutabarat, telah berkeliling Indonesia hingga 20 tahun lebih lamanya untuk mempelajari ragam tenun di seluruh Nusantara. Kecintaannya akan tenun telah dimulai sejak 1985, ketika ia pergi ke kampung halaman ibunya.
Sejak itu Edwad mengaku juga merekam bagaimana tradisi masyarakat mengenakan tenun dalam banyak foto dan video. Bagaimana keindahan tenun menginspirasinya pada banyak potongan baju yang diperagakan di atas catwalk.
Menurutnya mengembangkan tenun bukan hanya di sebuah pameran, sebab tenun adalah kain peradaban, merupakan lifestyle, bahkan akan lain motif dan gayanya di zaman Mesopotania, hingga Cina peranakan. “Jadi sebenarnya yang harus dikokohkan selain pameran adalah kegiatan-kegiatan tradisi dan ceremonial,” ungkap Edward saat menjadi pembicara di acara talkshow Tenun Nusantara Lestari Kini dan Nanti, Jumat 23 September 2022.
Bahkan diakuinya untuk bisa mengenali tenun itu sendiri, dia datang ke desa-desa dan berbaur dengan masyarakatnya. Dalam istilah yang dinamakan kulonuwon, sebab tak sembarangan orang luar bisa masuk dan mengenali tenun di suatu daerah. “Dari tenun itu sendiri, yang saya dapat adalah the woman empowerment, kekuatan tangan perempuan Indonesia,” tuturnya lagi.
Edward mengaku baru menemui karya tenun terbaik dengan ukuran bermeter-meter panjangnya di kegiatan ceremonial. Para penduduk asli desa pemilik kain tenun akan mengenakan pakaian terbaik mereka di acara besar, perkawinan, penobatan raja, bahkan untuk upacara kematian.
Sebab tenun awalnya diciptakan untuk melengkapi sebuah ceremonial untuk leluhur, sehingga memang sejak zaman nenek moyang harus dibuat dengan cara yang terbaik. “Artisan penenun itu membuat tenun untuk acara babtis anaknya, pernikahan, bahkan kematian suaminya,” cerita Edward.
Advertisement
Bisa Mengglobal
![Founder Rasa Wastra, Monique Hardjoko bersama pecinta kain lainnya saat kunjungan ke beberapa daerah penghasil tenun.](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/CE6c-WZ6G9kyiOUIJQuZWgyIBt4=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4170083/original/077317800_1664067212-WhatsApp_Image_2022-09-25_at_07.49.44.jpeg)
Mengenai tenun, dengan segala keindahan bahan, motif dan warnanya makin banyak komunitas maupun pecinta dan pegiat tenun yang mempopulerkannya. Tentunya ini menjadi satu jalan menuju global, karena masyarakat Indonesia sendiri harus mengenal dan mencintai dulu produknya.
Pendiri Rasa Wastra Indonesia, Monique Hardjoko mengatakan tenun tersebar di seluruh wilayah Indonesia, bahkan di tiap desa bisa jadi memiliki motifnya sendiri. Perkembangan tenun sendiri selama 5 tahun cukup signifikan, dari segi inovasi, desain, pewarnaan kombinasi motif bahan tenun-tenun sekarang pun sudah tidak sekaku dulu.
Dulu tenun yang relatif tebal sekarang oleh artisan prosesnya dilakukan dengan menggunakan bahan yang lebih halus dan lebih tipis. Hal inilah yang membuatnya optimis bahwa tenun makin bisa diaplikasikan untuk dipakai sehari-hari dan mengglobal.
"Lima tahun terakhir proses pewarnaan yang ramah lingkungan, banyak di encourage pewarnaan alam. Ikut membantu dalam hal sustainable fashion atau eco fashion," kata Monique saat ditemui , Jumat 23 September 2022.
Kreasi produk tenun oleh para desainer juga lebih mengikuti tren. Sementara itu produk tenun tak hanya diaplikasikan untuk busana saja, tapi menjadi tas hingga sepatu yang akhirnya memang lebih kreatif dan bisa diterima semua kalangan.
Inovasi
![masyarkat badui](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/lZb1R4XCUl8aRXEQocrkZzssero=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1311184/original/085830400_1470656319-P_20160808_154414.jpg)
Mengenai inovasi tenun, menurut Monique ada peran dari regenerasi artisan penenun yang memang saat ini belum terjadi di semua daerah penghasil. "Saya mengamati dari perjalanan ke Bajawa dan Sikka, dua tempat itu bagaimana para artisan di sana sudah melakukan pemberdayaan agar anak-anak daerah ikut meneruskan membuat tenun," sebut Monique.
Anak mudah di sana didorong para orangtua artisan penenun untuk berkarya sebagai artisan dan mengembangkan desanya, dibanding pergi ke kota mencari pekerjaan. Meski, katanya para orangtua di sana juga memberikan kebebasan anak-anaknya untuk memilih tapi mereka tetap mengajarkan cara menenun.
Karena itu tenun di Sikka sudah lebih berkreasi lagi dengan tenunnya, tidak melulu memiliki bahan yang kaku. Mereka mengkreasikan tenun menjadi lebih kontemporer dalam bahan yang lebih tipis dan colourful. Meski ada beberapa daerah juga mengembangkan desain yang mengambil warna alam sesuai dengan ketersediaan sumber alam dari jenis tanaman dan ekosistem laut sekitar daerah penghasil tenun.
Kini tenun yang dulunya identik dengan kesan hanya cocok "dipakai ibu-ibu" juga sudah berganti image karena inovasi yang dilakukan para penenun dan generasinya. Akan tetapi tentu inovasi lainnya agar tenun bisa diterima secara global masih menemui pekerjaan rumah yang panjang.
![Infografis Penyebaran Tenun Nusantara](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ml4KNvhJ2l7FFst7ep7DG4lo5cA=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4169182/original/060895200_1663940474-Infografis_Akhir_Pekan.jpg)
Terkini Lainnya
Cerita Akhir Pekan: Merajut Tenun Menuju UNESCO
Cerita Akhir Pekan: Regenerasi Penenun Indonesia
Mengulik Sejarah Hari Tani Nasional yang Diperingati Setiap 24 September
Mulanya untuk Ceremonial Adat
Bisa Mengglobal
Inovasi
Cerita Akhir Pekan
Tenun
Tenun NTT
tenun indonesia
Global
produksi tenun
Rekomendasi
Inklusivitas Produk Kosmetik Apakah Bikin Makin Laris?
Bahan Baku Kosmetik Lokal, di Antara Tuntutan Kemandirian dan Minimnya Kepercayaan Pengusaha Dalam Negeri
Brand Skincare Lokal Menjamur, Apakah Bikin Loyalitas Konsumen Menurun?
Budayakan Teknologi Pasca-panen Sejak di Tingkat Petani, Ekstra Usaha di Awal Tambah Cuan Kemudian
Pro Kontra Daging Buatan Laboratorium di Indonesia yang Masih Punya Banyak Sumber Alternatif Pangan
Serba-serbi Bisnis Daging Marinasi yang Bikin Masak Jadi Simpel
Bahaya Diet untuk Anak Dihubungkan Status Gizi dan Body Goals Menurut Ahli
Kapan Kita Perlu Ikut Program Diet dengan Pengawasan Ahli dan Dokter Gizi?
Mengenal Operasi Bariatrik dan Efek Sampingnya
Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Kolombia vs Panama: Gulung Los Canaleros 5-0, Luis Diaz Cs Kunci Tiket Semifinal
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Uruguay vs Brasil, Segera Dimulai
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Maju Pilkada 2024, Eman Suherman Berkomitmen Tulus Bantu Warga Majalengka
KPU Diminta Perkuat Iman Usai Tercoreng kasus Asusila Hasyim Asy'ari
Lumayan! Ini Besaran Gaji PPS Pilkada 2024 dan Masa Kerjanya, Simak Cara Daftarnya
Bawaslu Sulut Pastikan Pengungsi Gunung Ruang Punya Hak Pilih dalam Pilkada 2024
Nadiem Makarim Masuk Daftar Usulan Cagub DKI dari PSI Jakut
Hasil Mukerwil DPW PPP Sulsel: Dukung Kepemimpinan Mardiono hingga Sepakat Sukseskan Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Lindungi Ubur-ubur Tak Menyengat, Danau Kakaban di Derawan Akan Jadi Zona Dilarang Berenang
Viral Transformasi Wajah Mahalini karena Bentuk Hidung dan Mata Berubah, Warganet Sebut Mirip Chelsea Idola Cilik hingga Alyssa Daguise
Pelita Air Tanam 10 Ribu Pohon, Diperkirakan Bisa Serap Emisi Karbon hingga 150 Ton per Tahun
Tanpa Kate Middleton, Pangeran William Eksis di Serial Dokumenter tentang Tunawisma di Inggris
6 Potret Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024, Cetak Prestasi Tertinggi untuk Indonesia
Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani Menikah dengan Adat Sunda, Mas Kawinnya Pakai Mata Uang Asing
Dinilai Gandeng Penjahat Seksual, Kolaborasi Terbaru Jennie BLACKPINK dengan Adidas Dikritik
3 Resep Praktis Menu Serba Kulit Tahu dari Odeng hingga Sup yang Lezat Menggugah Selera
Hubungan Pangeran Harry dan Meghan Markle Disebut Mulai Retak Akibat Bisnis Tak Berjalan Mulus
Euro 2024
Hadiah Piala Eropa atau Euro 2024 Bikin Ngiler, Cek di Sini Besarannya
Akanji Gagal Penalti di Laga Inggris Vs Swiss, Punya Nilai Pasar Rp 782 Miliar
Cristiano Ronaldo Buka Suara usai Gagal Antar Portugal ke Semifinal Euro 2024, Apa Katanya?
Tampil Kompak, Ini 7 Potret Andrea Dian dan Ganindra Bimo Nonton Euro 2024 di Jerman
Top 3: Zodiak yang Paling Suka Traveling
Top 3 Berita Bola: Prancis Rebut Tiket Semifinal Euro 2024 usai Menang Dramatis atas Portugal Lewat Adu Penalti
Berita Terkini
Hasil IBL 2024: Menang Dramatis atas Pelita Jaya, Satria Muda Rebut 10 Kemenangan Beruntun
Hasil PLN Mobile Proliga 2024: Sikat PBS, LavAni Juara Putaran Pertama Final Four
Potret Han So Hee Kembali Potong Rambut Pendek Setelah 3 Tahun Panjang, Dipuji Makin Cantik
PBSI Masih Tunggu Keputusan Keluarga soal Jenazah Zhang Zhi Jie
Antisipasi Bencana, Sekda Sebut Jabar Perlu Manajemen Penanggulangan Super Team
Satu Korban Longsor di Blitar Akhirnya Ditemukan Setelah 8 Hari Pencarian
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Buka Layanan Paspor 'After Hour', Imigrasi Tanjungpandan Raih Penghargaan di Belitung Expo 2024
Dihadiri 2.022 Orang, Pagelaran Reuni Akbar Jemaah Umrah di TMII Pecahkan Rekor MURI
Tambang Emas Suwawa Longsor, Puluhan Orang Dilaporkan Tertimbun
Jokowi Khawatir Dampak Perubahan Iklim, PAN Komitmen Percepat Transisi Energi
Astronot NASA Keluar dari Simulasi Misi Mars Setelah Bertahan 378 Hari
3 Tips Velove Vexia 18 Tahun Eksis di Dunia Seni: Persiapan dengan Rasa Percaya Diri hingga Support System
Ustad di Makassar Disekap dan Dianiaya, Polisi Tangkap 5 Terduga Pelaku
Beda dengan Pemerintah, PBNU Tetapkan 1 Muharram Jatuh Senin Besok 8 Juli 2024