, Jakarta - Tahun ini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menominasikan empat elemen budaya Indonesia terdaftar sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) UNESCO, yaitu tenun Indonesia, Reog, jamu, dan tempe. Pengajuan nominasi ini telah melewati kajian dan tahapan yang panjang sampai akhirnya diajukan secara resmi pada 25 Maret 2022.
Hilmar Farid Direktur Jenderal (Dirjen) Kebudayaan Kemendikbudristek mengaku terus mengupayakan agar elemen budaya Indonesia tidak hanya mendapatkan status di tingkat Internasional. Namun, yang terpenting adalah agar masyarakat Indonesia turut memberikan perhatian dan ikut melestarikan.
Lalu, bagaimana proses pengajuan tenun sebagai Warisan Budaa Tak Benda ke UNESCO? Menurut Kemendikbudristek, tenun masih masuk dalam daftar antrean yang akan diusulkan ke sekretariat IIntangible Cultural Heritage (ICH) atau Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.
Advertisement
Baca Juga
Irini Dewi Wanti selaku Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya atau BPNB Aceh dari Kemendikbudristek, setiap satu WBTB yang diusulkan sebagai ICH UNESCO, butuh waktu dua tahun. "Waktunya dimulai dari pengiriman berkas dokumen, verifikasi dan valdiasi melalui berbagai sidang di sekretariat ICH hiingga penetapannya. Hal itu sesuai dengan ketetapan yang diberlakukan oleh UNESCO kepada negara yang memberi pengajuan," terang Irini lewat pesan tertulis pada , Kamis, 22 September 2022.
Irini menambahkan, ada berbagai alasan kenapa tenun harus diajukan ke UNESCO. Tenun sebagai warisan budaya leluhur bangsa Indonesia memiliki sedikitnya lima unsur yang memenuhi syarat utama pengajuan yaitu Objek Pemajuan Kebudayaan, mulai dari tradisi lisan, adat istiadat, ritus, seni, pengetahuan tradisional dan teknologi tradisional.
Pada tenun tradisional tidak hanya berbicara tentang sebuah karya seni, bukan hanya bicara tekstil, tetapi di dalam tenun terkandung unsur filosofi yang tinggi sebagai sebuah kearifan kehidupan masyarakat, Tenun sendiri memiliki simbol-simbol kehidupan mulai dari kelahiran, kebahagiaan (pernikahan, penganugerahan), dan kematian.
"Selain itu tenun juga erat sekali dengan ekosistem kebudayaan, misalnya dengan lestarinya tenun maka lestari juga adat istiadat, karena tenun adalah bagian perangkat berbagai upacara adat," terang Irini. Untuk melestarikan tenun, kita juga bisa menjaga tumbuhan dan air tanah, karena dengan tenun pewarnaan alami yang dihaslkan dari tumbuh-tumbuhan, mulai kapas, hingga berbagai jenis pewarna berasal dari tumbuhan.
Hal itu, menurut Irini, akan melestarikan tumbuh-tumbuhan dan tidak merusak air tanah akibat limbah pewarna kimia. "Lestarinya tenun juga menghidupkan ekonomi kreatif dan menjadi bagian penguatan ekonomi keluarga para perajin tenun," tuturnya. Sementara iru, ada berbagai faktor penghambat dan pendukung dalam mengajukan tenun ke UNESCO.
Pulau Dewata Bali tidak hanya terkenal dengan pesona pantai yang memukau, tetapi juga kental dengan budaya dan adat istiadat yang turun-temurun. Salah satu potret pesona itu dapat kamu temukan di Desa Wisata Tenganan Pegringsingan, Kecamatan Manggis,...
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Meregenerasi Tenun
![9 Gaya Busana Kekinian Iriana Jokowi dengan Selipan Wastra Nusantara](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/arjCnWQetmoVgYq4eRHm3unP2iE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4136011/original/050336200_1661437166-presidenri.go.id-04062022195151-629b5567a3f840.02141218-1280x971.jpg)
Faktor penghambatnya menurut Irini, ketika ekosistem tidak terjaga, misalnya tenun dengan bahan sintetis dan pewarna kimia. Selain itu masih terbatasnya pewaris atau transfer pengetahuan mengenai tenun terutama tenun tradisional.
Meski begitu ada berbagai faktor pendukung, seperti saat ini semakin banyak komunitas pecinta tenun di berbagai daerah di Indonesia. "Mereka-mereka inilah yang akan meregenasi tenun dengan berbagai aktivitasnya, seperti melakukan revitalisasi tenun, dan melakukan berbagai inovasi," tutup Irini.
Pengajuan tenun ke UNESCO dan bahkan penetapan Hari Tenun Nasional tiap tanggal 7 September, tak lepas dari usaha berbagai pihak termasuk desainer tenun dan songket Anna Mariana. Pada 16 Agustus 2021 lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menandatangai Keputusan Presiden (Kepres) tentang ditentukannya Hari Tenun Nasional (HTN) yang akan diperingati setiap tanggal 7 September.
Keputusan itu pu disambut baik berbagai pihak, termasuk Anna Mariana selaku ketua umum Asosiasi Perajin Tenun Songket Indonesia. "Hal ini menjadi hadiah untuk para pengrajin tenun songket Indonesia. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat kaya dengan karya tenun tradisional dengan keaneka ragam motif. Hak paten pun harus segera di deklarasikan. Jika tidak segera dilindungi dan dideklarasikan sebagai milik bangsa Indonesia, tidak mustahil akan ada bangsa lain yang mengakuinya," ungkap Anna Mariana pada .
Advertisement
Pemakaian Tenun
![Desa Wisata Bonjeruk Lombok, Destinasi Menarik untuk Dikunjungi di Sela-Sela World Superbike](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/6o6jSFSq0Ica4zuzR5mxJp0bMPQ=/0x52:1280x773/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3622708/original/069794100_1636005669-WhatsApp_Image_2021-11-03_at_19.58.49.jpeg)
Adapun usaha untuk melahirkan peringatan Hari Tenun Nasional, terus dilakukan sejak 24 Februari 2019 lalu. Sedangkan ditetapkannya Hari Tenun Nasional pada tanggal 7 September berkaitan dengan sejarah diresmikannya Sekolah Tenun pertama di Indonesia, pada tanggal 7 September tahun 1929 oleh dr. Soetomo di Surabaya.
"Penetapan Hari Tenun Nasional, menjadi momentum untuk menggerakkan kegiatan tenun tradisional dan industri tenun serta melestarikan, sekaligus mengembangkan tenun tradisional di seluruh Indonesia," ucapnya. Selain Hari Tenun Nasional, Anna juga ikut mengusahakan agar tenun diajukan sebagai WBTB ke UNESCO sejak beberapa tahun lalu.
Ia berharap tenun bisa diterima UNESCO sama seperti posisi batik yang masuk dalam warisan budaya dunia UNESCO sejak 2009 lalu. "Kami sudah lama memperjuangkan itu. Kami juga sedang memperjuangkan agar ada hari pemakaian tenun di instansi pemerintah maupun swasta, seperti juga hari pemakaian Batik. Semoga pemerintah melihat dan membantu, karena upaya kami ini adalah dalam rangka pelestarian budaya bangsa," ujar Anna.
Ia menyadari butuh waktu tidak sebentar agar tenun diterima oleh UNESCO. Meski begitu, Anna mengaku akan terus mendukung dan mengikuti perkembangan dari proses pengajuan tersebut.
Pentingnya Pengakuan Internasional
![Anna Mariana](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/LMazr8qHKse84yVYhY5HPdgqqdM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2761832/original/025453400_1553608843-Anna_1.jpg)
Anna yang juga pendiri Komunitas Tekstil Tradisional Indonesia (KTTI) bersama Yayasan Cinta Budaya Kain Nusantara dan Asosiasi Pengrajin Tenun Indonesia mendedikasikan dan berjuang untuk menaungi para pengrajin di semua provinsi di Indonesia. "Tenun layak diperlakukan seperti kita mengenakan dan memposisikan batik. Kita perlu terus mendukung perkembangan pembinaan pengrajin tenun Indonesia agar berkembang lebih lebih banyak sekaligus dapat meningkatkan produksi," jelas Anna.
Wanita yang pernah dinobatkan sebagai Pelopor Budaya Kain Tenun dan Songket Nusantara ini menambahan, pemgakuan internasional termasuk penting terutama agar tidak diklaim sebagai budaya dari negara lain. Anna menambahkan, faktor lainnya yang membuat tenun sangat identik dengan Indonesia adalah masing-masing daerah memiliki ciri dalam teknik pembuatan dan motif yang berbeda sebagai Identitas budaya daerah tersebut.
"Tenun dan songket hakikinya bukan hanya selembar kain. Tenun juga termasuk simbol budaya yang telah merasuk dalam kehidupan sosial dan spiritual masyarakatnya," pungkasnya.
![Infografis Penyebaran Tenun Nusantara](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ml4KNvhJ2l7FFst7ep7DG4lo5cA=/640x640/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4169182/original/060895200_1663940474-Infografis_Akhir_Pekan.jpg)
Terkini Lainnya
Kain Tenun Ulap Doyo Khas Kalimantan Timur yang Mendunia
Keunikan Tenun Garut yang Bakal Mejeng di London Fashion Week 2022
Klamby Siap Boyong Koleksi Tenun Garut ke London Fashion Week 2022
Meregenerasi Tenun
Pemakaian Tenun
Pentingnya Pengakuan Internasional
Cerita Akhir Pekan
Tenun
tenun indonesia
UNESCO
Kemendikbudristek
Rekomendasi
Inklusivitas Produk Kosmetik Apakah Bikin Makin Laris?
Bahan Baku Kosmetik Lokal, di Antara Tuntutan Kemandirian dan Minimnya Kepercayaan Pengusaha Dalam Negeri
Brand Skincare Lokal Menjamur, Apakah Bikin Loyalitas Konsumen Menurun?
Budayakan Teknologi Pasca-panen Sejak di Tingkat Petani, Ekstra Usaha di Awal Tambah Cuan Kemudian
Pro Kontra Daging Buatan Laboratorium di Indonesia yang Masih Punya Banyak Sumber Alternatif Pangan
Serba-serbi Bisnis Daging Marinasi yang Bikin Masak Jadi Simpel
Bahaya Diet untuk Anak Dihubungkan Status Gizi dan Body Goals Menurut Ahli
Kapan Kita Perlu Ikut Program Diet dengan Pengawasan Ahli dan Dokter Gizi?
Mengenal Operasi Bariatrik dan Efek Sampingnya
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Sudah 39 Tahun, Cristiano Ronaldo Beri Bocoran Terkait Masa Depannya di Portugal
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
HEADLINE: Pudarnya Sinar Bintang di Euro 2024 dan Copa America 2024, Siapa Jadi Pembeda di Semifinal?
Infografis Jadwal Semifinal dan Final Euro 2024 dan Copa America 2024
Kesedihan Selimuti Fan Zone Copacabana Brasil
Mengejutkan, Uruguay Depak Brasil dari Copa America 2024
Hasil Copa America 2024 Uruguay vs Brasil: Selecao Kalah Dramatis Lewat Adu Penalti, La Celeste Tantang Kolombia di Semifinal
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Kinerja Sudah Terbukti, Anwar Hafid Disebut Paket Komplit Cagub Idaman Warga Sulteng
Diskominfo Kepulauan Babel Tingkatkan Pengawasan untuk Lawan Hoaks Menjelang Pilkada 2024
Kaesang Pangarep Ungkap PSI-PKS Jalin Kerja Sama di Pilkada untuk 3 Wilayah Ini
Kapan Pilkada 2024? Simak Jadwal Persiapan dan Penyelenggaraannya
Jelang Pilkada 2024, Masyarakat Aceh Barat Diminta Tak Terprovokasi Hoaks
Proses Pendaftaran PPS Pilkada 2024, Simak Tanggung Jawab dan Masa Kerjanya
TOPIK POPULER
Populer
10 Cara Merawat Rambut Rontok Paling Mudah, Bisa Kamu Lakukan di Rumah
Kawasan Puncak Bakal Dibangun Taman dan Tempat Penampungan PKL Akan Dilengkapi Wifi dan Berbagai Fasilitas
Rahasia di Balik Shampo Rambut Rontok dan Ketombe Terbaik Bagi Wanita
Spanyol Segera Rilis Paspor Porno Digital yang Berlaku 30 Hari, Apa Fungsinya?
Miss Supranational 2024 Harashta Haifa Zahra Buka Suara soal Tudingan Jadi Juara Puteri Indonesia Titipan Ridwan Kamil
Kontroversi Kontestan Ajang Kecantikan Singapura, Dirujak Warganet karena Dianggap Tak Ada yang Cantik
Main Air ke Rodjo Tater Tegal, Rekomendasi Tempat Wisata di Liburan Sekolah Anak
6 Fakta Menarik Gunung Sawal di Ciamis yang Dihuni Populasi Macan Tutul Langka
Pemandangan Langka bagi Turis, Penjaga Gerbang Istana Buckingham Inggris Menangis Saat Bertugas
Pahami Risiko Operasi Hidung yang Diduga Dijalani Mahalini
Pegi Setiawan
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Pegi Setiawan Menang Praperadilan, Salah Tangkap atau Salah Prosedur?
Pegi Setiawan Bebas, Kapolri: Kita Hormati Putusan Pengadilan
DPR Minta Semua Pihak Hormati Putusan Praperadilan Pegi Setiawan
Profil Eman Sulaeman, Hakim PN Bandung yang Kabulkan Praperadilan Pegi Setiawan
5 Fakta Terkait Pegi Setiawan Bebas dari Tahanan, Kabulkan Gugatan Praperadilan
Berita Terkini
Kalah di Praperadilan Pegi Setiawan, Kasus Vina Cirebon Bakal Ditarik ke Mabes Polri?
Saat Gedung Tiba-Tiba Miring karena Diinjak Mbah Kholil Bangkalan, Kisah Karomah Wali
Anggota DPRD Lampung Tengah yang Tembak Mati Warga Sempat Berusaha Hilangkan Barang Bukti
Bertabur Bintang, Daftar Tamu Undangan Diduga Hadiri Pernikahan Anak Orang Terkaya di Asia Anant Ambani dan Radhika Merchant
Amalan Pelunas Utang dan Pelancar Rezeki dari Syaikh Abu Hasan As-Syadzili
Niat Cari Kerja, Data 26 Pelamar Ini Malah Dipakai untuk Pinjol dengan Kerugian Rp 1 Miliar
Lama Hiatus, Lia ITZY Akan Ikut Rayakan Anniversary MIDZY
3 Kisah Pemain Belanda Tersukses di Manchester United
Anisha Rosnah Berhijab dan Tenteng Tas Rp50 Jutaan Saat Kunjungan ke Sekolah Bareng Pangeran Mateen
Cegah Kepunahan, Ilmuwan Suntik Cula Badak dengan Radioaktif
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Selasa 9 Juli 2024
Mantan Ajudan Wapres Brigjen Pol Sabilul Alif Jadi Wakapolda Kaltim
Polisi Tetapkan 1 Tersangka Baru Kasus Anggota DPRD Lampung Tengah Tembak Warga hingga Tewas
Dosanya Berlipatganda, Jangan Lakukan Ini di Bulan Muharram Kata UAH
Anak Pergi ke Ladang, Ayah Mertua Rudapaksa Menantu yang Sedang Sakit di Rumah