, Jakarta - Ada semakin banyak bukti bahwa paparan rutin bahan kimia "forever" buatan manusia berpengaruh pada peningkatan kasus kanker. Bahan kimia itu tercatat digunakan dalam berbagai produk rumah tangga, melansir New York Post, Rabu, 18 Agustus 2022.
Sebuah studi baru yang meneliti korelasi antara kanker hati dan keberadaan bahan kimia ini pada manusia menemukan bahwa orang dengan tingkat paparan tertinggi memiliki peluang 350 persen lebih besar untuk mengidap penyakit tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Istilah bahan kimia "forever" mengacu pada lebih dari 4.700 jenis zat perfluoroalkyl dan polifluoroalkil, atau PFAS, yang digunakan secara luas di seluruh industri manufaktur. Dinamai demikian karena zat tersebut terdegradasi sangat lambat dan menumpuk seiring waktu di tanah, air minum, dan di dalam tubuh.
PFAS pertama kali diperkenalkan pada 1930-an sebagai bahan revolusioner yang digunakan dalam pembuatan peralatan masak antilengket, seperti teflon dan segera disesuaikan dengan semua jenis produk dan kemasan, mulai dari bahan konstruksi hingga kosmetik. Pemanfaatannya mengandalkan sifat tahan cairan dan api, seperti yang dicatat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
Meski sangat berguna, bahan kimia tersebut sejak itu telah dikaitkan dengan timbulnya kanker dan penyakit lain pada hewan laboratorium. Mengikuti bukti yang kuat bahwa asam perfluorooctanesulfonic (PFOS) bersama zat umum lain yang disebut asam perfluorooctanoic (PFOA) membuat konsumen sakit, Badan Perlindungan Lingkungan AS pada 2006 memerintahkan delapan perusahaan manufaktur multinasional yang diwakili di AS untuk menghentikan penggunaan bahan kimia tersebut.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Pertama Kali
Studi terbaru yang diterbitkan dalam JHEP Reports adalah yang pertama menunjukkan hubungan yang jelas antara PFAS dan karsinoma hepatoseluler nonviral (jenis kanker hati yang paling umum) pada manusia. "Ini dibangun di atas penelitian yang ada, tapi membawanya satu langkah lebih jauh," kata Jesse Goodrich, peneliti kesehatan masyarakat pascadoktoral di Keck School of Medicine of the University of Southern California.
Ia menyambung, "Kanker hati adalah salah satu titik akhir paling serius pada penyakit hati dan ini adalah studi pertama pada manusia yang menunjukkan bahwa PFAS terkait dengan penyakit ini."
Menunjukkan hubungan antara PFAS dan kanker pada manusia bukanlah hal yang mudah bagi para ilmuwan. "Sebagian alasan mengapa hanya ada sedikit penelitian pada manusia adalah karena Anda memerlukan sampel yang tepat,” tambah profesor Fakultas Kedokteran Keck Veronica Wendy Setiawan.
"Ketika melihat paparan lingkungan, Anda memerlukan sampel jauh sebelum diagnosa karena kanker membutuhkan waktu untuk berkembang," imbuhnya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Butuh Studi Lebih Lanjut
Demi membuat lompatan ini, para peneliti diberi akses ke database Studi Kelompok Multietnis, yang mencakup survei perkembangan kanker di lebih dari 200 ribu penduduk Hawaii dan Los Angeles, California, yang dirangkum Universitas Hawaii.
Pencarian mereka dipersempit jadi 100 peserta survei, dengan 50 di antaranya mengidap kanker hati dan sisanya tidak. Para peneliti mencari jejak bahan kimia "forever" yang ada di dalam tubuh sebelum kelompok penderita kanker jadi sakit.
Mereka dilaporkan menemukan beberapa jenis PFAS di antara peserta, dengan PFOS muncul paling menonjol di antara mereka dalam kelompok dengan kanker hati. Penyelidikan tersebut mengungkap bahwa mereka yang termasuk dalam 10 persen teratas dari paparan PFOS 4,5 kali lebih mungkin mengembangkan karsinoma hepatoseluler dibandingkan dengan mereka yang paling sedikit paparan.
Hubungan yang jelas antara PFAS dan kanker pada manusia sangat penting untuk dibuktikan dalam studi lebih lanjut tentang bagaimana bahan kimia ini mengganggu proses biologis. Berdasarkan temuan saat ini, para ilmuwan USC percaya bahwa paparan konsentrasi tinggi PFOS telah mengganggu kemampuan hati untuk memetabolisme glukosa, asam empedu, dan asam amino.
Efek Jangka Panjang
Kondisi tersebut mengakibatkan tingkat akumulasi lemak yang tidak sehat di organ, atau dikenal sebagai penyakit hati berlemak nonalkohol. Ini kemudian jadi faktor risiko tinggi untuk mengembangkan kanker hati.
Itulah sebabnya banyak ilmuwan setuju bahwa bukan kebetulan munculnya dan meluasnya penggunaan bahan kimia "forever" berkorelasi dengan peningkatan penyakit hati, kanker, dan penyakit lain.
"Kami percaya pekerjaan kami memberikan wawasan penting tentang efek kesehatan jangka panjang yang dimiliki bahan kimia ini pada kesehatan manusia, terutama yang berkaitan dengan bagaimana mereka dapat merusak fungsi hati yang normal," kata penulis studi Dr. Leda Chatzi. "Studi ini mengisi celah penting dalam pemahaman kita tentang konsekuensi sebenarnya dari paparan bahan kimia ini."
Tahun lalu, PFOS juga ditemukan di sejumlah produk kosmetik di AS, lapor CNN. "PFAS yang paling umum adalah polytetrafluoroethylene, bahan lapisan panci. Tapi, secara keseluruhan, kami telah mengidentifikasi 13 bahan kimia PFAS di lebih dari 600 produk dari 80 merek," kata David Andrews, ilmuwan senior untuk Environmental Working Group, sebuah organisasi konsumen yang memelihara database pada produk perawatan pribadi yang mengandung racun.
Terkini Lainnya
Ayudia Bing Slamet Incar Momen Masak Untuk Perkuat Ikatan Batin dengan Buah Hati, Dia Sekala Bumi
Yuk, Kenalan dengan Nenek Yanah yang Viral Lewat Video Masak ala Komedi Betawi
Masak Bareng Keluarga, Kenapa Penting? Psikolog Ungkap Manfaatnya
Pertama Kali
Butuh Studi Lebih Lanjut
Efek Jangka Panjang
Kanker
Bahan Kimia Forever
Bahan kimia
Peralatan Masak
Alat Masak
memasak.
Produk Rumah Tangga
PFAS
Home and Decor
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Jadwal Link Siaran Langsung Copa America 2024 Venezuela vs Kanada, Sabtu 6 Juli di Vidio
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Ketua KPU
KPU Minta Kasus Pencabulan Hasyim Asy'ari Tidak Menyeret-nyeret Keluarga
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Pastikan Hak Politik Penyandang Disabilitas Terjamin di Pilkada 2024, KPU DKI Jakarta Mutakhirkan Data Pemilih
Infografis Bursa Bakal Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur di Pilgub Sumut 2024
Survei TBRC: Jelang Pilkada 2024 Kabupaten Yalimo Papua, Nama Bupati Petahana Unggul
Faldo Maldini Pamitan ke Jokowi Sebelum Maju Pilkada Tangerang
Pilkada Sulteng 2024, PKS Beri Surat Rekomendasi untuk Pasangan Anwar-Reny
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
TOPIK POPULER
Populer
Restoran Korea Hidden Gem di Jakarta, Ketika Resep Warisan Keluarga Berpadu Nuansa Premium
Jaksa Sebut Dior dan Armani Jual Tas Puluhan Juta Rupiah Buatan Pekerja Migran yang Dibayar Hanya Rp30 Ribu per Jam
Daftar Bridesmaid Pernikahan Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar, Mahalini sampai Azizah Salsha
Bella Saphira Lebih Bangga Unggah Kuliner Lokal daripada yang Mewah dan Pemilih Saat Terima Endorse
Bahan Baku Kosmetik Lokal, di Antara Tuntutan Kemandirian dan Minimnya Kepercayaan Pengusaha Dalam Negeri
Tren Belanja di Omnichannel, Kawinkan Pengalaman Online dan Offline
Brand Skincare Lokal Menjamur, Apakah Bikin Loyalitas Konsumen Menurun?
Bahaya Minum Obat Pereda Nyeri Migrain Secara Berlebihan, Begini Anjuran Dokter Syaraf
Top 3 Berita Hari Ini: Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia
Euro 2024
Keriuhan Suporter Prancis Sambut Kemenangan Les Bleus atas Portugal
Akhir Tragis Karier Toni Kroos Bersama Timnas Jerman
Prediksi Euro 2024 Inggris vs Swiss: 3 Singa Terancam Kuda Hitam
Gusur Portugal, Prancis Tantang Spanyol di Semifinal Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Berita Terkini
VIDEO: HUT ke-17, Paguyuban Marga Simbolon PSBI Ziarah ke TMPN Utama Kalibata
Kasus Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari, PKS: Pemilu Kita Kontroversial dan Dipimpin Ketua Bermoral Buruk
Luhut: Pajak 200% Bukan Hanya Barang dari China
Kunjungi Shanghai International Training Center, Menaker Ida Fauziah Sebut Ada Potensi Kerja Sama
Ilmuwan Inggris Sebut Kuda Nil 1.8 Ton Bisa Terbang, Bikin Penasaran
90 Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1446 H, Kata-Kata Penuh Harapan dan Doa
Dilatih Digital Marketing, UMKM Bisa Bersaing Bersaing di Era Digital
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Diwarnai Drama Adu Penalti, Kanada Kalahkan Venezuela dan Tantang Argentina di Semifinal
Soal Gibran Belanja Masalah di Jakarta, Heru Budi: Masih Ada yang Belum Tersentuh Selama Ini
Kembangkan Inovasi OPD, Kepala BSKDN Sarankan Pemkot Bogor Akses Aplikasi Tuxedovation
IHSG Melonjak 2,69% pada 1-5 Juli 2024, Kapitalisasi Pasar Sentuh Rp 12.431 Triliun
Kritik terhadap Netanyahu atas Perang di Gaza: Dia Membawa Israel pada Kekalahan
5 Dampak Utama Judi Online, Salah Satunya Tambah Beban Biaya Kesehatan
Banner Bertebaran, Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Maju Pilkada 2024?