, Jakarta - Anda tentu sudah berulang kali mendengar bahwa paparan merkuri berbahaya untuk tubuh. Karena itu, bukan tidak mungkin seseorang mengalami keracunan merkuri, yakni kondisi yang mengaku pada toksisitas "konsumsi" bahan tersebut.
Melansir laman Healthline, Jumat (15/7/2022), merkuri adalah jenis logam beracun yang datang dalam berbagai bentuk di lingkungan. Penyebab paling umum dari keracunan merkuri adalah terlalu banyak mengonsumsi metilmerkuri atau merkuri organik, yang terkait dengan makan makanan laut.
Merkuri tercipta secara alami, namun jumlahnya di lingkungan telah meningkat dari industrialisasi. Sejumlah kecil merkuri hadir dalam makanan dan produk sehari-hari, yang mungkin tidak memengaruhi kesehatan Anda. Tapi, terlalu banyak merkuri bisa jadi racun.
Advertisement
Baca Juga
Logam ini dapat masuk ke tanah dan air, dan akhirnya ke hewan, seperti ikan. Maka itu, penyebab lain keracunan merkuri bisa berasal dari lingkungan sekitar atau paparan logam berbentuk lain, seperti termometer yang rusak, tambalan gigi "perak," jenis perhiasan tertentu, penambangan emas dan ekstraksi emas rumah tangga, produk perawatan kulit, paparan udara beracun di kawasan industri, serta kerusakan bohlam CFL.
Merkuri paling terkenal karena efek neurologisnya. Secara umum, Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA) mengatakan bahwa paparan terlalu banyak merkuri dapat menyebabkan kecemasan, depresi, dan sifat lekas marah.
Bisa juga mengakibatkan masalah ingatan, mati rasa, rasa malu patologis, dan tremor. Dalam banyak kasus, keracunan merkuri menumpuk dari waktu ke waktu. Namun, timbulnya gejala-gejala ini secara tiba-tiba bisa jadi tanda toksisitas akut. Disarankan untuk segera mendapat bantuan media jika Anda khawatir telah keracunan merkuri.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Polisi membongkar home industry bahan berbahaya dan beracun (B3) jenis merkuri (air raksa).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Dampak Keracunan Merkuri
![9 Daftar Produk Kosmetik Berbahaya Mengandung Merkuri Terbaru dari BPOM](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/v6QYaZCiQbUf7Q6k9OlXfKqjhn0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3636434/original/066659400_1637211789-pexels-karolina-grabowska-7321658.jpg)
Pada orang dewasa, keracunan merkuri tingkat lanjut dapat mengalami kesulitan mendengar dan berbicara, kurang koordinasi, kelemahan otot, kehilangan saraf di tangan dan wajah, kesulitan berjalan, serta terdapat perubahan penglihatan. Keracunan merkuri juga dapat mengganggu perkembangan janin dan anak usia dini. Bayi dan anak kecil yang terpapar merkuri tingkat tinggi mungkin mengalami keterlambatan dalam memahami suatu hal, keterampilan motorik halus, perkembangan bicara dan bahasa, juga kesadaran visual-spasial.
Jumlah merkuri yang tinggi dapat menyebabkan perubahan neurologis jangka panjang dan terkadang permanen. Bahayanya terutama terlihat pada anak kecil yang masih berkembang.
Paparan merkuri dapat menyebabkan masalah perkembangan di otak, yang juga dapat memengaruhi fungsi fisik, seperti keterampilan motorik. Beberapa anak yang terpapar merkuri pada usia lebih muda dapat mengembangkan ketidakmampuan belajar, menurut Environmental Defense Fund, sebuah kelompok advokasi lingkungan nirlaba yang berbasis di Amerika Serikat.
Orang dewasa dengan keracunan merkuri mungkin mengalami kerusakan otak dan ginjal secra permanen. Kegagalan sirkulasi adalah kemungkinan jenis komplikasi lain dari kondisi tersebut.
Advertisement
Mengatasi Keracunan Merkuri
![Ilustrasi Salmon](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/hXpN3nNAxtqPcFyz7NxN45ELC80=/124x0:2397x1280/640x360/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2711414/original/012600600_1548245278-salmon-3139390_1920.jpg)
Tidak ada obat untuk keracunan merkuri. Cara terbaik untuk mengobati keracunan merkuri adalah menghentikan paparan logam tersebut. Jika banyak makan makanan laut yang mengandung merkuri, segera hentikan.
Jika toksisitas terkait lingkungan atau tempat kerja, Anda mungkin perlu mengambil langkah-langkah menjauhkan diri dari area tersebut untuk mencegah efek keracunan lebih lanjut. Jika kadar merkuri Anda mencapai titik tertentu, dokter umumnya akan meminta Anda melakukan terapi khelasi.
Dalam jangka panjang, Anda mungkin memerlukan perawatan lanjutan untuk mengelola dampak keracunan merkuri, seperti efek neurologis. Namun sebelum itu, ada baiknya mencegah paparan merkuri secara lebih maksimal.
Cara terbaik mencegah keracunan merkuri melalui makanan adalah dengan membatasi jumlah dan jenis makanan laut yang Anda makan. Anda juga bisa membatasi asupan ikan yang lebih besar. Selain, menghindari ikan yang mengandung merkuri tingkat tinggi jika sedang hamil.
Anda pun direkomendasikan untuk mengikuti pedoman penyajian ikan dan makanan laut untuk anak-anak. Menurut FDA, anak-anak di bawah usia tiga tahun dapat makan 1 ons ikan, sedangkan ukuran porsi untuk anak-anak usia 4--7 tahun adalah 2 ons.
Sushi sampai Produk Kecantikan
![Ilustrasi](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/Gp3byPpLufcVAUg4B_jerDWdw0E=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3471019/original/069808200_1622623992-pexels-ryutaro-tsukata-6249518.jpg)
Tidak ketinggalan, Anda diminta memilih konsumsi sushi secara bijak. Padalnya, tidak sedikit dari makanan ini dibuat dengan ikan yang mengandung merkuri. Lalu, waspadai rekomendasi ikan di daerah Anda. Ini sangat berguna jika memancing makanan laut Anda sendiri.
Lakukan tes merkuri darah atau urin sebelum hamil. Kemudian, segera cuci tangan jika Anda merasa telah terpapar merkuri dalam bentuk lain. Penting juga untuk mengelola tumpahan merkuri rumah tangga, seperti dari kerusakan bohlam CFL. Hindari aktivitas dengan risiko paparan merkuri yang diketahui, seperti ekstraksi emas di rumah.
Sementara menghindari paparan merkuri dari produk kosmetik bisa dilakukan dengan mencatat dari mana produk perawatan kulit Anda sebenarnya berasal, menurut Allure. Sebelum membeli, luangkan waktu sebentar untuk melihat detail produk dan mencari tahu persis di mana sebuah produk diproduksi, mengingat tidak semua negara melarang penggunaan merkuri pada produk kecantikan.
Alasan lain merkuri sulit ditemukan dalam kosmetik Anda mungkin karena memiliki banyak nama: Hg, mercuric iodide, mercurous chloride, quicksilver, cinnabaris, atau hydrargyri oxydum rubrum, menurut WHO. Produk dengan kadar merkuri yang sangat tinggi juga bisa tampak abu-abu karena warna merkuri adalah abu-abu gelap.
Jika mencari produk untuk menargetkan masalah bintik hitam pada kulit, disarankan mencari bahan-bahan ini sebagai gantinya: vitamin C, ekstrak licorice, dan ekstrak murbei.
Karena itu, jika Anda yakin telah membeli produk yang diformulasikan dengan merkuri dalam jumlah berlebihan, buang saja. Kemudian buatlah janji dengan dokter kulit, yang dapat menentukan tindakan yang tepat untuk Anda.
![Infografis Sampah Kemasan Produk Kecantikan](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/hxKZDEvP3mtlJ-9U8Ugmgcob2oA=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3519397/original/039300500_1627052765-210724_Sampah_Produk_Kecantikan_P.jpg)
Terkini Lainnya
Cegah Keracunan Berulang, PBSI Imbau Peserta Indonesia Open 2022 Tidak Makan di Luar Hotel
Indonesia Masters 2022: Atlet Malaysia Keracunan Makanan, Ini Penjelasan PBSI
Puluhan Warga di Lombok Tengah Keracunan Massal Usai Ziarah Kubur
Dampak Keracunan Merkuri
Mengatasi Keracunan Merkuri
Sushi sampai Produk Kecantikan
Depresi
merkuri
Keracunan Merkuri
Adalah
Copa America 2024
Reaksi Lionel Messi Gagal Penalti di Duel Argentina Vs Ekuador
Hasil Copa America 2024: Argentina Susah Payah Tundukkan Ekuador Lewat Adu Penalti
Hasil Copa America 2024: Lionel Messi Gagal Cetak Gol, Argentina Lolos ke Semifinal Lewat Adu Penalti Singkirkan Ekuador
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Saksikan Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador, Baru Dimulai
Ketua KPU
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Megawati Kecewa Kasus Ketua KPU Hasyim Asy'ari: Kok Begitu Ya, Pusing Saya
Infografis DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari Terkait Tindak Asusila
Top 3 News: Ketua KPU Hasyim Asy'ari Beri Fasilitas Korban Asusila Apartemen di Jaksel dan Uang Perbulan
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Pengamat Nilai Sinyal Dukungan Gerindra Perkuat Posisi Eman Suherman Maju Pilkada Majalengka 2024
Organisasi Sayap Gerindra PP Satria Dukung Marshel Widianto Jadi Calon Wakil Wali Kota Tangsel 2024
Puan Respons Wacana Duet Anies-Andika di Pilkada Jakarta 2024: Menarik
TOPIK POPULER
Populer
Perjalanan Cinta Baifern Pimchanok dan Nine Naphat sampai Putus Diduga karena Terhalang Restu Ibu, Warganet Ikut Patah Hati
Ini 3 Rekomendasi Blush On yang Cocok untuk Kulit Orang Indonesia
6 Fakta Menarik Gunung Jailolo di Maluku Utara yang Memiliki Sumber Air Panas
Tampilan Kostum Nasional Wakil Indonesia Harashta Haifa Zahra di Miss Supranational 2024 yang Terinspirasi Srikandi
Daftar Bridesmaid Pernikahan Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar, Mahalini sampai Azizah Salsha
Didesain Didit Hediprasetyo Anak Prabowo, Jersey Kontingen Indonesia di Olimpiade Paris 2024 Bikin Warganet Malaysia Iri
Bukchon Hanok Village di Seoul Bakal Batasi Jam Kunjungan Turis demi Kurangi Sampah dan Suara Berisik
Pengantin Habiskan Bujet Katering Pernikahan Rp216 Juta, Menunya Sushi Tei sampai Kopi Kenangan
Uncle Roger Segera Buka Restorannya di Malaysia, Siap-Siap Dibalas Komentar Pedas
Mengapa Food Testing Sebelum Pesta Pernikahan Penting Dilakukan Calon Pengantin?
Euro 2024
Prancis Vs Portugal 8 Besar Euro 2024: Les Bleus Siap Tampil Garang
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Prancis: Adu Ketajaman Cristiano Ronaldo dan Kylian Mbappe
Putusan Jude Bellingham Terungkap, Inggris Pertimbangkan Perubahan Radikal di Perempat Final Euro 2024
Spanyol Vs Jerman: Der Panzer Manfaatkan Status Tuan Rumah
Timnas Spanyol Percaya Diri Jelang Duel Perempat Final Euro
Berita Terkini
Simak Rekayasa Lalin di Jalan Tanjung Karang-Jalan Kota Bumi Jakpus Imbas Pembangunan MRT Tunnel
Berbasis MicroPET/CT, BRIN Kembangkan Radiofarmaka Baru untuk Deteksi Dini Kanker
Hands-On Oppo A79 5G: Smartphone Ringan dengan Layar Besar dan Kamera 50MP
Tak Cuma Gaji Puluhan Juta, Hasyim Asy'ari Dapat Sederet Fasilitas Ini Saat jadi Ketua KPU
Manchester United Dapat Titik Terang untuk Jual Pemain Tak Berguna, Ada Klub Prancis yang Mau Tawar Mahal
Menu yang Dikonsumsi Prilly Latuconsina hingga Berat Badan Turun 12 Kilogram
8 Potret Hewan Tersembunyi Ini Bikin Geleng Kepala, Uji Kejelian Mata
Influencer Saham Gagal Kelola Dana Investor Rp 71 Miliar Bukan Peserta Influencer Incubator BEI
Mendag Izinkan China Tarik Bea Masuk Tambahan dari Produk Ekspor RI
Peluang PDIP Usung Bobby Nasution di Pilgub Sumut, Puan: Belum Ada Keputusan, Tapi Bisa Jadi
Jangan Lewatkan Sinetron Saleha di SCTV Episode Jumat 5 Juli 2024 Pukul 18.15 WIB, Simak Sinopsisnya
Luhut: Kebijakan Tarif Impor 200 Persen Demi Kepentingan Nasional
Jokowi: IKN Akan Jadi Titik Pertumbuhan Ekonomi Baru
6 Potret Catherine Wilson di Ultah Teman Artis, Digoda Jadi Anggota 'Tiga Bule'
Buntut Video Viral, Polisi Sita Bendera Bintang Kejora dari Asrama Mahasiswa Papua di Makassar