, Jakarta - Inisiatif pelestarian air tiada henti menggema di tengah ancaman krisis air. Menurut data yang dirilis World Meteorological Organization, sebagian besar negara di dunia tak siap menghadapi krisis air dan secara global laporan itu menemukan 25 persen dari semua kota yang disurvei telah mengalami kekurangan air secara berkala.
Berkaca dari hal tersebut, perlindungan siklus air untuk ketersediaan air turut dilakukan Danone-Aqua. Sebagai salah satu pengguna sumber daya air untuk pilar keberlangsungan usaha, pihaknya memiliki desain pengelolaan sumber daya air terpadu seperti mendorong pertanian berkelanjutan yang ramah air.
Advertisement
Baca Juga
Sustainable Development Director Danone Indonesia Karyanto Wibowo menjelaskan di Daerah Aliran Sungai (DAS) sebagian besar untuk praktek pertanian yang sangat relevan bagi pihaknya bersama pertani memperkenalkan praktek pertanian ramah lingkungan. Sejauh ini, lahan pertanian yang diintervensi seluas 407 hektare dengan melibatkan 1.154 petani di 11 kabupaten.
"Aktivitas pertanian itu harus kita akui kalau kita tidak melakukan dengan baik dan benar, maka punya potensi untuk berpengaruh terhadap keberlanjutan sumber daya itu sendiri, karena di suatu DAS (Daerah Aliran Sunga) atau watershed, aktivitas pertanian berkontribusi kurang lebih 80 persen dari pemakaian air di watershed itu," kata Karyanto dalm bincang virtual, Senin, 28 Maret 2022.
Karyanto mengungkapkan ketika aktivitas pertanian tidak dilakukan dengan baik dan benar, maka dapat berpengaruh pada kualitas maupun kuantitas hasil pertanian. Penggunaan pestisida dan pupuk secara berlebih bisa berpotensi mencemari air.
"Jika mereka tidak mempergunakan air dengan bijak tentunya, air bisa eksesif pemakaiannya sehingga terjadi banyak konflik terkait dengan air karena mereka tidak memakai air dengan cukup," tambahnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kenaikan berbagai komoditas terus terjadi jelang pergantian tahun 2021. Di Ambon, Maluku, harga cabai per kilogramnya menembus angka Rp 170 ribu, hal ini disebabkan gagal panen oleh petani.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Tantangan
![Sektor Pertanian Bisa Bertahan di Tengah Pandemi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/zDmxpCMoL5UT-sK4EpkK-enBxZE=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3535745/original/004105300_1628509697-20210809-Sektor_Pertanian_Bisa_Bertahan_di_Tengah_Pandemi-1.jpg)
Karyanto menerangkan beberapa contoh kasus yang terjadi di sekitar lokasi pihaknya beroperasi. Ia menyebut, di masing-masing tempat isu dan tantangan yang dihadapi berbeda-beda.
Ia mencontohkan seperti yang terjadi di Pasuruan, beberapa tahun lalu di sana terdapat pabrik gula dan masyarakat menanam tebu. Ketika pabrik gula tak lagi beroperasi, masyarakat tidak menanam tebu dan beralih menanam padi.
"Yang terjadi menanam tebu dan padi berbeda infrastruktur untuk pengairan berbeda, infrastruktur pengairan masyarakat menanam padi tidak tersedia dengan baik di sana, masyarakat mengambil air dari tanah karena kebetulan sumber air gampang, masyarakat mengebor 10 meter misalkan bisa keluar air dan sangat bagus itu yang terjadi," katanya.
Dikatakan Karyanto, kondisi ini membuat masyarakat setempat mengebor secara masif. "Sempat kita lakukan riset sekitar 600 dan mungkin growing, itu air mengalir tujuh hari seminggu," ungkapnya.
Advertisement
Cegah Air Tercemar
![Produksi Pertanian Sebagai Bantalan Ekonomi Nasional](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/pKiryqJS-1hlVknt2H0kOwiDIsU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3939357/original/000810200_1645254602-20220219-Produksi-Pertanian-sebagai-Bantalan-Ekonomi-Nasional-ANGGA-4.jpg)
Karyanto melanjutkan, "Karena air melimpah, kebanyakan masyarakat di sana para petaninya memakai air secara berlebihan sehingga di daerah tersebut, produktivitas petani itu rendah dibanding daerah-daerah lain, masyarakat juga tidak mengetahui mengapa produktivitas rendah."
"Itu yang kemarin kita lakukan intervensi, berusaha memperkenalkan pola pertanian yang lebih ramah air dan hemat air. Alhamdulillah itu terbukti, karena kita perkenalkan jenis padi berbeda, cara tanam berbeda, air kita kontrol, memang agak ribet buat petani, tapi hasilnya bisa lebih dari 20 persen lebih tinggi," tutur Karyanto.
Ia menjelaskan pula yang terjadi di Klaten dengan salah satu isu yang mencuat adalah irigasi. "Pada waktu itu HIPPA, organisasi yang mengelola air irigasi tidak berfungsi dengan baik sehingga masyarakat berebut untuk mendapatkan irigasi," ungkapnya.
Karyanto mengatakan itu salah satu permasalahan terkait petani sehingga pihaknya intervensi dan memastikan air bisa terdistribusi dengan baik kepada para petani di sana dengan cara bergotong-royong merawat saluran irigasi. Contoh lainnya di Klaten adalah pemakaian pestisida dan insektisida secara berlebih yang berpotensi mencemari air.
Memfasilitasi
![Sektor Pertanian Bisa Bertahan di Tengah Pandemi](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/OCvQZmLeJOINutj0nAb9zGo0Mq0=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3535752/original/006732500_1628509701-20210809-Sektor_Pertanian_Bisa_Bertahan_di_Tengah_Pandemi-8.jpg)
Pihaknya memperkenalkan cara mengurangi pemakaian pestisida kimia dengan mengembangkan burung hantu dan pestisida organik. Tak dipungkiri Karyanto, cara itu menjadi tantangan pola pertanian yang membutuhkan usaha yang lebih dari petani dan mereka lebih mudah menjalankan praktik yang seperti biasanya.
"Memperkenalkan pola yang baru ini memang lebih repot dan kadang itu kalau di-convert menjadi cost relatif lebih tinggi khususnya untuk biaya tenaga kerja, sehingga timbul pemasalahan baru jual produk organik ini lebih mahal," kata Karyanto.
Ia menambahkan, "Kita mencoba memfasilitasi masyarakat mereka mau beralih ke pertanian organik, tetapi kita mencoba membuka market untuk mereka bisa menjual padi organik. Ada juga komoditas lain, seperti paprika di Cianjur atau Boyolali yang memang kita ke depankan pola pertanian yang lebih ramah lingkungan."
Advertisement
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
![Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/SFIPSNnVGEdQRV3MSkc087GvSzc=/640x853/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3473592/original/006527300_1622818058-Info_2.jpg)
Terkini Lainnya
Hari Air Sedunia 2022, dari Tantangan hingga Upaya Pelestarian Air
Seputar Biopori, Lubang Resapan untuk Alat Menampung Air Hujan
Tantangan
Cegah Air Tercemar
Memfasilitasi
Infografis: 4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
pertanian
berkelanjutan
ramah air
Air
krisis air
memakai air
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Copa America 2024: Laga Brasil Melawan Kolombia Berakhir Tanpa Pemenang
Hasil Copa America 2024: Kolombia Jadi Juara Grup Usai Tahan Imbang Brasil, Kosta Rika Tekuk Paraguay
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Sesaat Lagi Tanding di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Timnas U-16 Indonesia Vs Vietnam: Nova Arianto Yakin Garuda Muda Bisa Bangkit
Judi Online
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?
Muhammadiyah: Judi Online Harus Diberantas
Sidak Ponsel Personel Polisi di Ponorogo Antisipasi Judi Online, Apa Hasilnya?
5 Ciri Jika Kamu Sudah Kecanduan Judi Online, Segera Tangani
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Bacagub NTB Lalu Muhamad Iqbal Bertemu Kaesang
Kinerja Pj Walikota Pekanbaru Muflihun Dinilai Jadi Tolak Ukur di Pilkada 2024
Komisi II DPR Pastikan Pemberhentian Ketua KPU Hasyim Asy'ari Tak Ganggu Proses Pilkada
Sosok Sudaryono di Mata Menantu Habib Luthfi Bin Yahya Pekalongan
Jelang Pilkada 2024, Pemkot Mojokerto Minta Masyarakat Manfaatkan Klinik Hoaks
Bawaslu Ungkap Potensi Kerawanan Pilkada Jakarta, Heru Budi: Akan Dianalisis
TOPIK POPULER
Populer
3 Resep Ayam Kukus Suwir yang Lezat supaya Tidak Selalu Makan Gorengan
Manisnya Kahiyang Ayu Berkebaya Janggan Dampingi Bobby Nasution di Perayaan HUT Kota Medan
Profil Xaviera Putri, Mahasiswi Indonesia di KAIST Curi Perhatian Usai Jadi Peserta Clash of Champions
Imbas Overtourism Barcelona Kembali Naikkan Pajak Turis Oktober 2024, Berapa Besarnya?
Fasilitasi Anak Bermain Sambil Belajar di Bandara Soetta, Toys Kingdom Hadirkan Replika T-Rex Raksasa hingga Lego
Penyakit Kulit Berbahaya Intai Anak-anak Gaza Palestina, Obat dan Air Bersih Tak Tersedia
Jakarta Urutan Ketiga Destinasi Paling Bikin Stres di Dunia, Sandiaga Uno: Jangan Baper
Pandji Pragiwaksono Singgung Marshel Widianto yang Maju Pilkada dan Kritik Parpol Pengusung, Apa Alasannya?
Skandal Gaun Pengantin Putri Susan Sarandon, Dianggap Terlalu Ekspose Belahan Dada
6 Fakta Menarik Gunung Halau-Halau di Kalimantan Selatan yang Dianggap Keramat Bagi Suku Dayak Meratus
Euro 2024
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Cristiano Ronaldo Mau Pensiun? Euro 2024 Jadi Laga Terakhir Membela Portugal
Manchester United Naksir Bintang Turki di Euro 2024, Harganya Masih Murah Meriah
Daftar Tim 8 Besar Euro 2024 Beserta Ranking Masing-masing, Cek di Sini
Berita Terkini
Ketua KPU Hasyim Asy'ari Harus Rela Lepas Gaji Segini Usai Dipecat Gara-Gara Tindak Asusila
Tak Ada Lagi Wahyu kepada Nabi, Apa Tugas Malaikat Jibril Saat ini?
Viral Plang Jakhabitat Era Anies di Rusunami Cilangkap Hilang, Begini Kata Pemprov Jakarta
Perluas Nasabah UMKM, Bank Sampoerna dan JULO Tambah Fasilitas Kredit Rp 600 Miliar
Top 3 Berita Hari Ini: Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Hasil Final Piala AFF U-16 2024: Lewati Marathon Adu Penalti untuk Hajar Thailand, Australia Rebut Gelar Juara
Puluhan WNA Terdampar di Sukabumi, Imigrasi Duga Korban Perdagangan Manusia
Legenda Jerman Remehkan Skuad Spanyol di Euro 2024, Dianggap Tim Bau Kencur
Konsep Wisata Berkelanjutan ala Hilton Singapore Orchard, Jadi Surga Pebisnis, Pelancong dan Pencinta Mode
Pabrik Narkoba di Kota Malang Berkedok Kantor EO, Dikendalikan Warga Malaysia
Mayat Wanita Ditemukan di Kamar Mandi Kos Cipayung Jaktim, Saksi Sempat Lihat Ada Laki-Laki
Kemnaker Tertarik Pelajari Pengelolaan SDM di China, Simak Alasannya
Satpol PP Garut Kembali Segel Tempat Ibadah Ahmadiyah
Polres Kota Dumai Razia Judi Online di Telepon Genggam Anggota, Hasilnya?