uefau17.com

Butuh Kekompakan untuk Tekan Timbulan Sampah Kemasan di Lingkungan dan TPA - Lifestyle

, Jakarta - Semangat menekan timbulan sampah kemasan tiada henti digaungkan berbagai pihak saat ini. Mengingat, sampah masih menjadi problem yang belum sepenuhnya terselesaikan di Indonesia.

Founder dan Managing Director Waste4Change, M. Bijaksana Junerosano menyampaikan, lebih dari separuh sampah yang diproduksi masih masuk tempat pemrosesan akhir. Hal tersebut turut diikuti dengan pengolahan yang belum bertanggung jawab, seperti sampah yang dibakar, dikubur sembarangan, bahkan tercecer sampai masuk ke lingkungan.

"Sulit sekali hanya mengandalkan satu pihak saja. Tidak bisa pemerintah begitu pula swasta jalan sendiri. Secara bersama-sama, secara kondusif, sinergi dan kompak bersatu, insya Allah kemungkinan berhasil lebih tinggi," katanya dalam Webinar Bijak Kelola Sampah Kemasan, Rabu, 28 April 2021.

Sano, begitu ia akrab disapa, menyebut laporan Greenpeace pada 2019 menyatakan 855 miliar sampah kemasan terjual di pasar global, dengan Asia Tenggara memegang pangsa pasar hingga 50 persen. Hal ini diperkirakan akan meningkat hingga 1,3 juta triliun kemasan pada 2027.

"Maka, penting bagi para pemangku kebijakan, pelaku perusahaan pengemasan, dan produsen untuk turut bergotong royong menyelesaikan isu ini. Sejauh ini, Tetra Pak sendiri sudah bekerja sama dengan kami beberapa tahun terakhir mengelola kemasannya agar tidak berakhir di lingkungan atau TPA," lanjutnya.

Sano juga mengapresiasi hasil kerja dari tim Indonesian Packaging Federation (IPF) yang terus berupaya menghadirkan inovasi dalam mengembangkan kemasan-kemasan yang lebih sustainable dan lebih mudah didaur ulang dan memiliki nilai sirkular ekonomi semakin tinggi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prinsip Keberlanjutan

Sustainability Manager Tetra Pak, Reza Andreanto menyebutkan, langkah nyata pihaknya melindungi Bumi adalah berupaya menyediakan kemasan karton yang berkelanjutan di masa depan.

"Artinya, kemasan yang punya dampak lingkungan seminimal mungkin dan tidak berkontribusi pada semakin menipisnya ketersediaan sumber daya alam," jelas Reza.

Ia menyebut, pihaknya berkomitmen pada ekonomi sirkular rendah karbon lewat kemasan karton. Dalam ekonomi sirkular rendah karbon, seluruh rantai nilanya, dari bahan baku sampai manufacturing dioptimalkan untuk meminimalkan dampak lingkungan.

"Fungsi kemasan karton punya keunggulan lain, yaitu menggunakan bahan baku dari sumber daya terbarukan, pohon yang ditanam di hutan yang menerapkan prinsip-prinsip kelestarian kemudian dipanen, dikelola secara bertanggung jawab dan end of life-nya terbukti dapat didaur ulang sepenuhnya," ungkap Reza.

3 dari 3 halaman

Timbulan Sampah Sebelum dan Sesudah Pandemi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat