uefau17.com

Top 3 Islami: Kisah Karomah Mbah Kholil Ngaji Lewat Mimpi, Tanda Kiamat yang Sering Terjadi tapi Tak Disadari - Islami

, Jakarta - Indonesia memiliki banyak ulama yang alim lagi bijak. Beberapa di antaranya bahkan begitu berpengaruh dan menjadi tonggak penting untuk perkembangan Islam seperti yang kita kenal hari ini dan bahkan dikenal sebagagai waliyullah.

Misalnya KH Hasyim Asy'ari, pendiri NU. Kiai Hasyim dan banyak ulama besar lain memiliki guru KH Muhammad Kholil, yang di kemudian hari lebih dikenal dengan Syaikhona Kholil atau Mbah Kholil Bangkalan.

Disebut syaikhona karena beliau adalah mahaguru dari kiai-kiai se-Nusantara. Mbah Kholil semenjak muda sudah tampak cerdas dan dianugerahi karomah.

Ada kisah Mbah Kholil muda mengaji melalui mimpi dan langsung hafal tiga kitab nahwu shorof. Artikel mengenai karomah wali ini menjadi salah satu artikel terpopuler di kanal Islami , Kamis (2/5/2024).

Artikel lain yang tak kalah diminati oleh pembaca adalah tanda kiamat yang sudah sering terjadi tapi jarang disadari.

Sementara, artikel ketiga terpopuler yakni peringatan Buya Yahya supaya orang tidak menunda membayar utang, apabila tidak mau terkena dampak negatifnya.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Kisah Mbah Kholil Bangkalan Berguru dalam Mimpi Langsung Hafal 3 Kitab, Karomah Wali

Indonesia punya banyak ulama kharismatik yang berpengaruh besar di daerahnya. Salah satunya adalah Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Mbah Kholil Bangkalan.

Mbah Kholil bukan hanya berperan besar dalam perkembangan Islam di Bangkalan, Jawa Timur. Melalui murid-muridnya dari berbagai daerah, Mbah Kholil secara tidak langsung punya andil dalam dakwah Islam di Nusantara.

Mbah Kholil dikenal sebagai mahaguru para kiai Nusantara. Julukan ini tidak terlepas dari keberhasilannya dalam mencetak ulama dan kiai besar di daerahnya. Salah satu murid Mbah Kholil yang masyhur adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU), Hadratus Syekh KH Hasyim Asy’ari.

Mbah Kholil juga dikenal sebagai bukan ulama biasa. Beliau adalah wali Allah. Sebagai kekazih Allah, lazim jika Syaikhona Kholil Bangkalan dianugerahi karomah.

Proses Mbah Kholil menjadi ulama besar tidaklah instan. Ia digembleng dengan pendidikan agama sejak kecil. Mbah Kholil sejak muda sudah haus ilmu, terutama Fiqih dan Nahwu.

Dalam perjalanan menimba ilmu agamanya, ada satu kisah karomah yang pernah dialami Mbah Kholil, yakni berguru dalam mimpi. Anehnya, meskipun belajar agama tidak langsung, Mbah Kholil hafal tiga kitab Nahwu dan Shorof. Simak berikut kisahnya.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Tanda Kiamat Ini Sudah Sangat Sering Terjadi tapi Kerap Diabaikan, Apa Itu?

Banyak sekali informasi mengenai tanda-tanda kiamat yang dapat dilacak dalam hadis-hadis Rasulullah SAW.

Di antara dari sekian banyaknya tanda kiamat tersebut rupanya ada yang sudah sangat sering terjadi. Sayangnya tanda kiamat yang sudah terjadi satu ini kerap diabaikan.

Padahal mengabaikan tanda-tanda kiamat tersebut sama halnya dengan acuh akan datangnya peristiwa dahsyat di hari akhir.

Lantas apakah tanda kiamat yang sudah sangat sering terjadi tapi kerap diabaikan oleh manusia? Berikut ini ulasan selengkapnya.

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Buya Yahya Ingatkan Bahaya Menunda Bayar Utang: Hidup Susah, Sulit Kaya!

Ulama kharismatik kelahiran kota Blitar, Jawa Timur yang merupakan pengasuh Lembaga Pendidikan dan Dakwah (LPD) Al-Bahjah, Cirebon, KH Yahya Zainul Ma’arif atau populer dengan sapaan Buya Yahya mengingatkan bahaya menunda membayar utang.

Perihal ini, Rasulullah SAW mewanti-wanti agar secepatnya bayar utang. Pasalnya jika meninggal dalam keadaan masih behutang maka kebaikannya akan menggantikan hitangnya di hari kiamat. 

Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah SAW bersabda, 

مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ 

“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih).

Selengkapnya baca di sini

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat