uefau17.com

Bolehkah Makan Sebelum Mandi Junub, Apa Hukumnya? - Islami

, Jakarta - Mandi junub adalah suatu tindakan mandi wajib dalam Islam yang dilakukan oleh seseorang setelah mengalami keadaan junub. Junub adalah ke adaan dimana seseorang telah mengeluarkan mani, entah melalui hubungan intim atau pun karena alasan lain seperti mimpi basah.

Mandi junub ini dilakukan untuk membersihkan diri dari hadas besar, sehingga seseorang dapat kembali bersuci dan layak untuk melaksanakan ibadah, seperti sholat.

Proses mandi junub melibatkan mencuci seluruh tubuh, mulai dari kepala hingga kaki, dengan menggunakan air bersih. Selain membersihkan diri secara fisik, mandi junub juga mencakup niat untuk mandi junub sebagai bagian dari ibadah.

Pentingnya mandi junub dalam Islam menekankan kebersihan spiritual dan ritual sebagai syarat untuk dapat melakukan ibadah dengan baik.

Pertanyaannya kemudian, bolehkah seseorang beraktivitas lain yang tidak terkait dengan peribadatan, misal makan sebelum mandi junub, apa hukumnya dalam Islam?

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Hukum Makan Sebelum Mandi Junub

Mengutip Laduni.id, rujukan kitab minhajul qowim syarah shihabuddin ahmad bin majrul haytami almakkissyafi'i, 'alal muqoddimah al-hadromiyyah, fi fiqqis sadatis syafi'iyyah.

قال أصحابنا ويكره للجنب أن ينام حتي يتوضأ ويستحب إذا اراد أن يأكل أو يشرب أو يطأ من وطئها أولا أو غيرها أن يتوضأ وضوءه للصلاة ويغسل فرجه في كل هذه الاحوال

Berkata Para pengikut as-Syafi'i "Dimakruhkan bagi orang junub tidak hingga ia wudhu dan disunahkan bila hendak makan atau minum atau menggauli istri yang ia gauli pertama atau lainnya menjalankan wudhu sebagaimana wudhu saat ia hendak shalat dan juga disunahkan membasuh kemaluannya". [ Al-Majmuu’ ala Syarh al-Muhaddzab II/156 ].

ويكره للجنب الأكل والشرب والنوم والجماع قبل غسل الفرج والوضوء وكذا منقطعة الحيض والنفاس

Dimakruhkan bagi orang junub makan, minum, tidur dan senggama sebelum ia membasuh kemaluannya dan melakukan wudhu begitu juga bagi wanita yang telah putus haid dan nifasnya. [ Al-Muqaddimah al-Hadramiyyah I/43 ].

( ويكره للجنب الأكل والشرب والنوم والجماع قبل غسل الفرج والوضوء ) لما صح من الأمر به في الجماع وللاتباع في البقية إلا الشرب فمقيس على الأكل ( وكذا منقطعة الحيض والنفاس ) فيكره لها ذلك كالجنب بل أولى

Dimakruhkan bagi orang junub makan, minum, tidur dan senggama sebelum ia membasuh kemaluannya dan melakukan wudhu karena berdasarkan perintah agama yang shahih dalam masalah senggama dan mengikuti nabi dalam masalah lainnya kecuali dalam masalah minum yang hukumnya diqiyaskan pada masalah makan, begitu juga bagi wanita yang telah putus haid dan nifasnya maka makruh baginya sebagaimana orang junub bahkan baginya lebih utama. [ Minhaj alQawim I/95 ]. Wallahu a'lam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

3 dari 3 halaman

Hikmah Wudhu Orang yang Junub

Orang junub yang hendak makan disunahkan berwudhu dahulu.

وفي الصَّحِيحَيْنِ كان النبي صلى اللَّهُ عليه وسلم إذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ وهو جُنُبٌ غَسَلَ فَرْجَهُ وَتَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ وكان صلى اللَّهُ عليه وسلم إذَا كان جُنُبًا فَأَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ أو يَنَامَ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ

وقيس بالجنب الحائض والنفساء إذا انقطع دمهما وبالأكل والشرب والحكمة في ذلك تخفيف الحدث غالبا والتنظيف وقيل لعله ينشط للغسل

Dalam Riwayat Bukhari dan Muslim : ”adalah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bila hendak tidur sementara beliau junub membasuh kelaminnya dan mengambil wudhu sebagaimana wudhunya untuk mengerjakan shalat”. ”adalah Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam saat beliau junub dan berkehendak makan mengambil wudhu sebagaimana wudhunya untuk mengerjakan shalat”.

Hikmah wudhu bagi orang junub menjalankan wudhu:

1. Meringankan hadas yang sedang ia tanggung

2. Kebersihan

3. Memberi kesemangatan dalam bersegera mandi. [ Asnaa al-Mathaalib I/68, Mughni al-Muhtaaj I/63 ].

Wayukrohu Liljunubil Aklu Wassharbu Wannaumu Waljima'u Qobla Ghuslil Farji Walwudhu,i Lima Syohha Minal Amribihi Fil Jima'i Walil Ittiba'i Filbaqiyyati Illassharbu Famuqisun 'alal Akli.

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat