, Cilacap - Gus Huda adalah sapaan akrab untuk Kiai muda asal Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, KH Hizbullah Huda. Gus Huda merupakan putra dari pasangan suami istri Kiai Imam Mahdy bin KH Maqsudy dan Ibu Nyai Mahabbah Hidayah binti H. Zainuddin Darudy.
Baca Juga
Advertisement
Gus Huda merupakan sosok yang ramah, pembawaanya wellcome kepada siapa saja. Meski demikian, tidak lantas mengurangi kewibawaannya sebagai seorang kiai yang alim. Selain pandai masalah agama, beliau juga jago bahasa asing, yakni bahasa Inggris dan Arab.
Beliau merupakan kiai yang berani dan berhasil mengubah daerah puncak yang semula menjadi bisnis esek-esek menjadi kawasan agamis. Boleh dibilang Gus Huda adalah Gus Iqdamnya Cilacap.
Segmen dakwah Gus Huda ini memang sama dengan Gus Iqdam dan Gus Miftah. Beliau mengambil objek dakwah bagi kaum marginal yang selama ini tidak tersentuh pengetahuan agama Islam.
Perjuangan Gus Huda tidak mudah, semudah membalikan telapak tangan. Banyak rintangan dan hambatan yang kerap beliau hadapi.
Namun, atas kegigihan dan keikhlasannya yang hanya mengharapkan ‘dekengane pusat’ ini, akhirnya beliau berhasil mengubah daerah gelap menjadi terang penuh pancaran cahaya keimanan. Berikut ini kisahnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Kesibukan Salon Kambing Cilacap Sebelum Idul Adha
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sekilas tentang Kondisi Puncak Masa Lalu
![KH Hizbullah Huda atau Gus Huda, menyulap kawasan prostitusi jadi kompleks pondok pesantren, di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: /Imam Hamidi untuk )](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/CDhrRcwIHqMzgoQJkafLD6GF1hM=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3363897/original/007780700_1612010135-KIAI_HUDA_2.jpg)
Dikisahkan oleh Kustiwa (alm) yang merupakan mantan muncikari, perjalanan Gus Huda begitu panjang dan berliku. Belakangan, Kustiwa menjadi salah seorang sahabat terdekat Gus Huda dalam dakwahnya.
Kustiwa telah meninggalkan jauh-jauh kebiasaan terlarang ini dan menjadi penyokong dakwah Islam dan pembangunan lembaga pendidikan agama Islam di Puncak hingga akhir hayatnya. Selain itu, Kustiwa juga merupakan salah satu penggerak mujahadah an-Nahdliyah dan Banser NU Kecamatan Majenang.
Kustiwa bercerita, komplek lokalisasi Puncak Majenang itu sudah ada sejak tahun 1960-an. Ada yang menyebutkan lokalisasi itu merupakan pindahan dari Cigobang, Jenang area Kawedanan Majenang yang sudah ada sejak zaman Jepang, sekitar tahun 1943.
Penyebab pindahnya lokalisasi ini karena penolakan dari masyarakat sekitar. Dari Cigobang, lokasi Puncak ini berjarak kurang lebih tiga kilometer, arahnya berada di timur laut Kota Majenang.
Di Puncak ini hampir 85 persen rumah-rumah yang ada dijadikan tempat untuk berbuat mesum. Jumlah PSK-nya mencapai 300-an.
Advertisement
Pendidikan Gus Huda dan Jalan Dakwah yang Berliku
![Ilustrasi dakwah](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/a_Cdd9tx-knuN97wj73U5pyRMS8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3324451/original/043947000_1608020102-book-1283468_1920.jpg)
Gus Huda menimba ilmu di beberapa pondok pesantren, yaitu Pondok Pesantren Matlabul Anwar Salebu, Majenang, PP An-Nur Cigulingharjo, Padangjaya, Majenang, PP Cijantung, Ciamis dan terakhir PP Attaujieh Al-Islamy, Leler, Kebasen, Banyumas. Saat nyantri di Leler, beliau sembari menempuh studi S-1 dan mengambil jurusan Hukum di Universitas Wijaya.
Setelah mendapat banyak ilmu dan pengalaman, Gus Huda pulang kampung. Ia meneruskan apa yang dilakukan ayahnya, yakni mengajar ngaji di pesantren dan mengembangkan ilmunya dalam dunia pendidikan, baik formal atau non formal.
Keberadaan lokalisasi prostitusi di Puncak Majenang juga menjadi keprihatinan ulama Majenang. Perlahan, di tangan seorang kiai kharismatik bernama Hizbullah Huda, lokalisasi tersebut berhasil diubahnya menjadi kompleks islami dan tempat berseminya pengetahuan agama Islam.
Usaha dakwahnya tidak mudah dan sangat berat, banyak onak dan duri yang ia lalui. Ketika itu beliau sempat menjadi omongan masyarakat sekitar karena dakwah di tempat yang tidak seharusnya. Namun, ia tetap tegar dan semangat melakukannya. Berkat kegigihan dan keberaniannya, jalan dakwahnya lambat laun diterima kalangan PSK.
Kiai Hud bukanlah warga asli Puncak. Namun sepak terjang dakwahnya hingga sampai di sana. Inilah hebatnya, pejuang gigih dan tulus.
Kedua orangtuanya tinggal di Kampung Baru, Sindangsari, Majenang. Pada tahun 1970, di kampung itulah orangtuanya membuka pesantren dan sekolah, di bawah naungan Lembaga Pendidikan Maarif NU. Di tempat ini juga, Gus Huda lahir dan dibesarkan.
Gusnya para PSK dan Mucikari
![KH Hizbullah Huda atau Gus Huda, menyulap kawasan prostitusi jadi kompleks pondok pesantren, di Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. (Foto: /Imam Hamidi untuk )](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/N3MgrcfcjIpymFPU6cr-5fIrHbI=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3363898/original/020711800_1612010135-KIAI_HUDA_3.jpg)
Kalau Gus Iqdam mendapatkan julukan ‘gusnya para garangan’, demikian juga dengan Gus Huda. Beliau mendapatkan julukan ‘gusnya para WTS dan Micikari.’ Gus Huda tidak keberatan dengan julukan yang disematkan kepada beliau ini.
Gus Huda mengisahkan awal mula menjalani dakwah kepada para PSK dan Mucikari ini. Semula ia bersilaturahmi, bertamu kepada salah satu pemilik rumah bordir di kompleks. Di situ, ia mengajak mereka (psk sekaligus micikari) berbagi cerita. Banyak kisah suka dan duka yang mereka ceritakan.
Metode dakwah yang digunakan Gus Huda tidak kaku, beliau menyampaikannya dalam suasana santai dan tidak terkesan formal. Beliau menyampaikan materi-materi dakwah sembari minum kopi bareng. Konsep dakwah yang dibangun duduk sama rendah, berdiri sama tinggi inilah yang membuat mereka merasa tertarik dengan dakwah Gus Huda ini.
Dakwahnya yang mudan dimengerti dan jauh dari kesan menghakimi inilah yang membuat mereka lambat laun menyadari kesalahannya. Kegiatan bersilaturahmi itu sebagai ajang tukar kaweruh juga dilakukan, yang dalam bahasa pesantren disebut mujahadah bil wujuh ini merupakan cara kiai memperbaiki lahir batin santrinya (mantan PSK dan muncikari).
Hari-hari berjalan dan gerakan perjuangan Gus Huda pun terus dilakukan. Kegiatan Mujahadah pun menjadi kegiatan rutinan. Hingga kini Gus Huda bersama jemaahnya memberi nama Mujahadah Istighotsah '@syieq ilalloh.'
Secara etimologi, '@syieq' atau 'asyiq' bermakna rindu atau cinta berat, sementara 'ilalloh' artinya kepada Allah SWT. Dengan demikian 'Asyik ilallah' yang menjadi nama mujahadah Gus Huda dan jemaahnya ini berarti rindu atau cinta berat kepada Allah SWT.
Dakwahnya mendapat respons baik hingga kemudian kawasan puncak yang dikenal sebagai lokalisasi alias pusat prostisi, kini telah berdiri sebuah Madrasah Diniyah Awaliyah dan Wathoniyah. Bahkan lembaga pendidikan formal seperti Madrasah Ibtidaiyah Al-Mahdi.
"Kiprahnya yang gigih dan berani, bukti dakwahnya meneladani, menginspirasi kami untuk meniti jalan kebaikan untuk menggapai ridho illahi," kata Kustiwa, warga puncak, salah seorang saksi sejarah Gus Huda dalam berdakwah di tempat ini.
Penulis : Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Terkini Lainnya
Kisah 7 Garangan Muasal Berdirinya Majelis Sabilu Taubah Asuhan Gus Iqdam
5 Golongan Manusia yang Menyesal di Hari Kiamat, Siapa Saja?
Saat Wisata Pantai Sudah Tak Aman, Drama Gus Iqdam dan Istri Dikejar-kejar Penggemar
Simak Video Pilihan Ini:
Sekilas tentang Kondisi Puncak Masa Lalu
Pendidikan Gus Huda dan Jalan Dakwah yang Berliku
Gusnya para PSK dan Mucikari
Gus Iqdam
KH Hizbullah Huda
Gus Miftah
dekengane pusat
Gus Iqdamnya Cilacap
Gus Huda
Berita Islami
Islam
majenang
Rekomendasi
Inul Daratista Unggah Momen Gus Iqdam Doakan Ruben Onsu Sembuh saat Acara Tasyakuran
8 Potret Meriah Ultah Anak Inul Daratista, Dirayakan 3 Hari 3 Malam di Pasuruan
Pesan Gus Iqdam di Hari Jadi Kota Surabaya: Bersyukur, Jaga Hati, dan Ketentraman
Meluber, Pengajian Gus Iqdam di Balai Kota Surabaya Dipenuhi 30 Ribu Jemaah
Gus Iqdam: Majukan Surabaya Lewat Jalur Langit, Apa Maknanya?
100 Nakes Siaga Kawal Pengajian Gus Iqdam di Balai Kota Surabaya Jumat Malam Ini
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Judi Online
Nama Jurnalis Dicatut untuk Hoaks Promosi Situs Judi, Simak Daftarnya
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Santun dan Sederhana, Dukungan pada Eman Suherman Maju Cabup Disebut Terus Datang
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
TOPIK POPULER
Populer
30 Tanda Kiamat yang Disebut Pendiri NU Mbah Hasyim Asy’ari Lengkap Penjelasannya
Gus Baha Kisahkan Raja Angkuh yang Ternyata Gak Ada Apa-apanya
Kalau Ada yang Tidak Bisa Sholat, Siapa yang Salah? Ini Penjelasan Buya Yahya
Kapan Tahun Baru Islam 1446 H? Ini 12 Amalan Muharram yang Jangan Dilewatkan
5 Bacaan Wajib dalam Sholat, apabila Ditinggalkan Sholat Tidak Sah Kata Buya Yahya
Sejarah Menakjubkan Sholawat Jibril, Amalan Pembuka Pintu Rezeki dan Pelunas Utang
Kisah Iblis Curhat kepada Nabi Musa Ingin Taubat, Diceritakan Gus Baha
Prediksi Peramal India Kiamat 29 Juni Tak Terbukti, Ini 10 Tanda Hari Akhir dan Urutannya dalam Hadis
Timwas Bentuk Pansus Angket, Dalami Indikasi Jual Beli Visa dan Kuota Haji Khusus
Doa Terhindar dari Siksa Kubur dan Fitnah Dajjal, Lengkap dengan Terjemahannya
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Total Penghimpunan Dana di Pasar Modal Tembus Rp 479,42 Triliun
Mengenal Cedera Otot dan Cara Mengatasinya, Ketahui Juga Penyebabnya
ASN Pemda sekitar IKN Bisa Ajukan Pindah ke Nusantara
Miliarder di Inggris Bakar Rumah Mewahnya, Tak Rela Dimiliki oleh Mantan Istri
Cara Bakar Sate yang Enak dan Empuk, Ternyata Tekniknya Gampang
Kronologi Meninggalnya Pebulu Tangkis China Zhang Zhi Jie Saat Bertanding di GOR Amongrogo Yogya
Isuzu ELF NMR Adopsi Sistem Filter Bahan Bakar Baru
Angka Kemiskinan di Jateng Turun, Nana Sudjana Minta Semua Pihak Tetap Bekerja Keras
Baru 40 Persen Tenaga Teknis Museum Tersertifikasi, IHA Gandeng Prancis Latih Kurator
Kenali Conflict Resolution Style Demi Hubungan yang Lebih Sehat
KPK Lelang Ruko Milik Mantan Wakil Rektor UI Tafsir Nurchamid di Depok
5 Tips untuk Memulai Suka Makan Sayur, Bisa dari Sayuran yang Manis
Indonesia Deflasi di Mei dan Juni, Hati-hati PHK Besar-besaran