, Jakarta Nama Gus Dur amat populer di Indonesia dan bahkan juga luar negeri. KH Abdurrahman Wahid, nama panjangnya, adalah presiden ke-4 RI.
Gus Dur juga pernah mengemban amanah prestisius, Ketua Umum PBNU. Tak hanya sekali, Gus Dur merupakan ketum tiga kali berturut-turut.
Advertisement
Baca Juga
Gus Dur merupakan sosok yang cerdas. Dia mampu melihat sesuatu dengan beragam perspektif. Maklum, Gus Dur juga menguasai berbagai bidang ilmu sekaligus.
Masa kecil Gus Dur juga spesial. Dia bocah nakal, tapi cerdas.
Saking nakalnya, satu ketika Gus Dur sampai diikat di tiang bendera oleh ayahnya, KH Wahid Hasyim. Berikut ini adalah potret masa kecil Gus Dur sebagaimana ditulis oleh Aros, mahasantri di Ponpes Tebuireng, dikutip dari laman tebuireng.com.
Simak Video Pilihan Ini:
Detik-Detik Wanita Nekat Terobos Paspampres dan Cegat Mobil Demi Salami Jokowi
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Masa Kecil Gus Dur: Hiperaktif
![Ziarah ke Makam Gus Dur, Jokowi Dikerumuni Santri Tebu Ireng](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/hyWixs7xk4iQ6_0qHgEsr-D8WSk=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/672221/original/5.jpg)
Gus Dur tumbuh dan berkembang di masa kecilnya memang berpindah-pindah, Jombang-Jakarta. Karena sang ayah pernah menjadi Menteri Agama, sekaligus juga pernah menjadi Pengasuh Pesantren Tebuireng. KH Abdurrahman Wahid lahir dengan nama Abdurrahman Addakhil.
“Addakhil” berarti “Sang Penakluk”, kata “Addakhil” tidak cukup dikenal dan diganti nama “Wahid”, dan kemudian lebih dikenal dengan panggilan Gus Dur.”
Abdurrahman Wahid lahir pada hari ke-4 dan bulan ke-8 kalender Islam tahun 1940 di Denanyar Jombang, Jawa Timur dari pasangan KH. Wahid Hasyim dan Nyai Solichah Bisri. Terdapat kepercayaan bahwa ia lahir tanggal 4 Agustus, namun kalender yang digunakan untuk menandai hari kelahirannya adalah kalender Islam yang berarti ia lahir pada 4 Sya’ban, sama dengan 7 September 1940.
Sejak Kecil Gus Dur dikenal sebagai anak yang aktif, bahkan hiperaktif, tidak bisa diam, dan bandel. Baik di Denanyar maupun di Tebuireng, Gus Dur sering berbuat ulah, jail, dan merepotkan. Tahun 1944, Gus Dur pindah ke Jakarta karena sang ayah diminta menjadi ketua pertama Majlis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).
"Tahun 1945 pasca-kemerdekaan, keluarga Gus Dur kembali ke Jombang. Namun, tahun 1949 setelah perang melawan sekutu selesai, kembali lagi ke Jakarta karena ayahnya, Kiai Wahid diangkat menjadi Menteri Agama RI," tulis Aros, di laman Tebuireng.com.
Pada tahun 1952, ketika berumur 12 tahun, saking aktif dan semaunya, Gus Dur pernah megalami dua kali patah tulang lengan. Pertama kali lengannya patah karena terjatuh dari pohon akibat dahan yang dia injak patah. Kemudian, Gus Dur juga hampir kehilangan tangannya untuk kedua kali dalam satu masa usia.
Kisahnya, waktu itu Gus Dur mengambil makanan dari dapur lalu memakannya di atas pohon besar. Karena keenakan di atas pohon sampai tertidur lalu menggelinding dan terjatuh ke bawah.
Greg Barton, dalam ingatannya soal Gus Dur, menceritakan dalam bukunya biografi Gus Dur, waktu itu dia mengalami patah tulang serius sehingga tulang lengannya menonjol keluar. Dokter pertama yang merawatnya khawatir kemungkinan dia akan kehilangan tangannya.
Beruntung, karena kecekatan dokter, tangannya bisa disambung kembali. Akan tetapi pengalaman ini hampir tak berpengaruh terhadap dirinya karena Gus Dur kecil tetap kurang berhati-hati dan selalu bertindak impulsif.
Advertisement
Diikat di Tiang Bendera
![Mengenang Gus Dur dalam Pameran Lukis Sang Maha Guru](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/kpzDItHJg8M7tz3MmO0zXGmn520=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2418785/original/003919100_1542892556-20181122-Gus-Dur-1.jpg)
Perilaku Gus Dur yang bandel itu, kadang membuat Sang Ayah yang sangat sabar itu juga harus berlaku tegas. Kadang-kadang, Dur kecil diikat dengan dengan tambang di tiang bendera di halaman depan sebagai hukuman buat leluconnya yang terlalu jauh atau sikapnya yang kurang sopan.
Saat sekolah di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP) Gus Dur juga pernah tidak naik kelas, karena sering bolos. Saat ditanya alasannya, mengaku tidak punya teman yang mengerti jalan pikirannya, sehingga malas sekolah, akhirnya bolos. Tapi bolosnya tidak ke mana-mana, dan mudah dicari sebenarnya, yaitu di perpustakaan Jakarta. Kadang juga bermain bola, olahraga kegemarannya.
Alhasil Gus Dur tidak naik kelas. Oleh ibunya Gus Dur dipindahkan ke Krapyak Jogja, diasuh oleh KH Aly Makshum. Tapi lagi-lagi, jiwa-jiwanya yang pemberontak tidak cocok dengan peraturan pesantren yang ketat. Gus Dur minta izin kepada ibunya untuk sekolah dan kos di luar pondok.
Pada akhirnya, dia kos di daerah Kauman, di lingkungan sekitar Keraton Yogyakarta. Gus Dur remaja tinggal di rumah Haji Djunaid, seorang tokoh organisasi Islam Muhammadiyah. Haji Djunaid merupakan sahabat dekat Wahid Hasyim, ayah Gus Dur saat nyantri di Tremas Pacitan. Benar saja, sejak kos di luar pondok itu, Gus Dur semakin giat belajar.
Tapi, di balik kenakalan dan kabandelannya, Gus Dur adalah sosok anak yang tumbuh sangat cerdas. Gus Dur kecil juga dikenal sebagai pecandu buku bacaan. M Hamid, dalam bukunya berjudul: Gus Gerr: Bapak Pluralisme & Guru Bangsa, mengisahkan soal hobi membaca Gus Dur. Hamid mengutip buku Beyond the Symbols: Jejak Antropologis Pemikiran dan Gerakan Gus Dur.
Dalam buku itu dikisahkan, beberapa kali Gus Dur ditegur oleh ibunya soal kebiasaannya membaca buku yang terlalu. Nyai Solichah meminta putranya itu untuk mengurangi membaca agar matanya tidak sakit. Gus Dur saat itu baru berusia 10 tahun dan sudah membaca novel-novel dengan tingkat sastra tinggi. Soal mata, tidak bisa dipungkiri, sejak kecil Gus Dur sudah mulai memakai kacamata, dan saat dewasa gangguan kesehatan matanya semakin memburuk.
Gus Dur memang maniak membaca. Dia benar-benar memanfaatkan perpustakaan pribadi ayahnya. Sudah dilahap semua dan merasa kurang, ia kerap berkunjung ke perpustakaan umum di Jakarta. Pada usia itu, dia sudah akrab dengan buku-buku serius, dari filsafat, cerita silat, sejarah, hingga sastra.
Menguasai Multibahasa Sejak Remaja
![Dua Putri Gus Dur Gagas Perubahan Lewat Gerakan Digital Nasional](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/ymkE-5O59VLibvfsb1PGqvxxQXU=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/690660/original/gusdur.jpg)
Sejak duduk di Sekolah Menengah Ekonomi Pertama (SMEP), Gus Dur sudah menguasai bahasa Inggris. Dalam waktu dua tahun, saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP), dia sudah melahap beberapa buku bahasa Inggris, di antaranya; Das Kapital karya Karl Marx, buku filsafat Plato, Thalles, Novel karya William Bochner.
Adapun karya sastra yang dia baca di antaranya karya Ernest Hemingway, John Steinbeck, dan William Faulkner. Dia juga tuntas membaca beberapa karya Johan Huizinga, Andre Malraux, Ortega Y Gasset, dan beberapa karya penulis Rusia, seperti; Pushkin, Tolstoy, Dostoevsky, dan Mikhail Sholokov.
Kecerdasan, pikiran yang liar, dan kritis itulah yang membuat Gus Dur tumbuh menjadi pribadi yang penuh semangat dalam mendobrak tatanan. Dalam Orde Baru, Gus Dur menjadi orang yang sangat ditakuti oleh rezim. Hingga berkali-kali terancam keselamatannya.
Sang istri, Sinta Nuryah malah yang terkena. Sampai masa reformasi, saat menjadi presiden, Gus Dur juga suka melawan arus, seperti gonta-ganti pejabat pembantu presiden, konflik dengan Polri, memunculkan wacana dekrit membubarkan DPR, hingga dimakzulkan dari kursi RI 1.
Kita mungkin percaya bahwa apa yang dilakukan Gus Dur demi dan hanya demi bangsa ini. Bangunan pemikirannya tidak sesederhana yang kita pahami, sangat rumit dan bombastis. Namun, karena itu, tak semua orang mampu menerjemahkan alur pemikirannya. Bahkan cenderung dianggap ngawur dan desktruktif.]
Gus Dur memang tetaplah Gus Dur, keinginannya sangat kuat dan tidak goyah. Saat digoyang oleh keponakannya, Muhaimin dari kursi pimpinan PKB, Gus Dur tetap kekeh. Sering dikatakan Gus Dur soal para musuh-musuh politiknya, “Memaafkan sih iya, tapi lupa sih enggak”. Al-fatihah untuk Guru Bangsa ini.
Tim Rembulan
Terkini Lainnya
Karomah Gus Dur Usai Wafat, Bukti Tak Terbantahkan Seorang Wali
Kisah Gus Dur Ungkap Makam Mbah Kerto, Dikira Tokoh Klenik Ternyata Wali dan Keturunan Rasulullah
Sosok Irjen Pol Ahmad Haydar, Cucu Nabi Muhammad SAW yang Jadi Kapolda
Simak Video Pilihan Ini:
Masa Kecil Gus Dur: Hiperaktif
Diikat di Tiang Bendera
Menguasai Multibahasa Sejak Remaja
Gus Dur
Masa Kecil Gus Dur
Biografi Gus Dur
KH Wahid Hasyim
Profil Gus Dur
Islam
Berita Islami
Rekomendasi
Alasan Konkret Jaringan Gusdurian Tolak Izin Tambang untuk Ormas
Presiden Ke-4 Indonesia serta Masa Jabatannya, Dikenal Sebagai Tokoh Antikekerasan
Sinta Nuriyah Ungkap Rencana Bangun Diorama Gus Dur, Sebagai Pusat Kajian Islam Asia Tenggara
Kisah KH Hasyim Asy'ari Digelari Hadratussyaikh
Cerita Lucu Rhoma Irama mau Diwetkan dengan Air Keras oleh Gus Dur, Lho Kenapa?
Kisah Gus Dur Dijagokan Jadi Komentator Bola untuk Program TV
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Gol Lautaro Martinez Pastikan Argentina Lolos ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Gol Martinez Pastikan Kemenangan Argentina atas Chile
Erik ten Hag Membuat Permintaan Khusus pada Manchester United Buat Rekrut Pemain Ini
Hasil Copa America 2024: Kanada Unggul Tipis Atas Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
Data Terkini, Polda Metro Jaya Tangkap 56 Pelaku Judi Online
Berantas Judi Online, Polda Metro Jaya Bakal Kejar Bandar sampai ke Taiwan
Promosi Judi Online di Medsos, Selebgram Bogor Diringkus
Transaksi Judi Online Terus Melonjak, Nilainya Segini pada Kuartal I 2024
Antisipasi Judi Online, Kapolda Metro Jaya Instruksikan Bhabinkamtibmas Turun
Haji 2024
Bacaan Doa Menyambut Kepulangan Jemaah Haji 2024 yang Diajarkan Nabi
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
TOPIK POPULER
Populer
Sedekah kepada Keluarga atau Orang lain, Mana yang Lebih Utama?
5 Peristiwa Ajaib yang Mengiringi Kelahiran Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani, Tanda Kewalian Sudah Tampak sejak Bayi
Banyak yang Menganggap Remeh Neraka, Jangan Main-Main Kata Buya Yahya
Muhammadiyah Bakal Gunakan Kalender Hijriah Global Tunggal Mulai Tahun Baru 1446 H, Apa Itu?
Fadhilah Dahsyat Istighfar, Salah Satunya Melapangkan Rezeki, Caranya Begini Kata UAH
Bacaan Doa Menyambut Kepulangan Jemaah Haji 2024 yang Diajarkan Nabi
Top 3 Islami: Hukum Mengamalkan Sholawat Tanpa Ijazah Menurut Buya Yahya, Kritik Pedas Gus Baha kepada Hakim
Viral Film Ipar Adalah Maut Ada Hadisnya, Ini Penjelasan UAS - Ustadz Khalid Basalamah - Habib Jindan
4 Golongan yang Diharamkan Masuk Neraka, Siapakah Mereka?
Ingin Mengubah Takdir Jadi Lebih Baik? Ini Bacaan Doa dan Amalan yang Dianjurkan
Euro 2024
Link Live Streaming Euro 2024 Slovakia vs Rumania, Sebentar Lagi Tanding
Dapatkan Link Live Streaming Euro 2024 Ukraina vs Belgia, Tayang Sesaat Lagi
Link Live Streaming Euro 2024 Republik Ceko vs Turki, Kamis 27 Juni Pukul 02.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Slovakia vs Rumania, Rabu 26 Juni Pukul 23.00 WIB
Link Live Streaming Euro 2024 Ukraina vs Belgia, Rabu 26 Juni Pukul 23.00 WIB: Kesempatan Terakhir Rebut Tiket 16 Besar
Gareth Southgate Balas Seruan untuk Mainkan Cole Palmer dan Kobbie Mainoo di Euro 2024
Berita Terkini
Tetap Stylish dengan Kacamata Hitam, Intip Potret Sarwendah Liburan ke Korea Bersama Anak-anak dengan Wajah Pasca Operasi
Link Live Streaming Euro 2024 Slovakia vs Rumania, Sebentar Lagi Tanding
Ini Konsep Doa dalam Islam
Dapatkan Link Live Streaming Euro 2024 Ukraina vs Belgia, Tayang Sesaat Lagi
Dengue Slayers Challenge Jadi Terobosan Edukasi Penanganan DBD Bagi Generasi Muda
Indonesia Serius Garap Carbon Capture Storage, Nilai Ekonomi Jumbo Ini Bisa Dikantongi
Mutuagung Lestari Kantongi Kenaikan Laba 34,66% di Kuartal I 2024
Top 3 Berita Hari Ini: Warung PKL di Puncak Bogor Dibongkar, Warganet Sebut Sebagai Azab Cari Untung Berlebihan
Pupuk Indonesia Tepis Informasi NPK Phonska di Gorontalo Bercampur Kerikil
Rotasi Polri, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut
ONE Friday Fights 68 Hadirkan Duel Kejuaraan Dunia Kickboxing
Pembagian Wilayah Tambang ke Ormas Keagamaan akan Diatur Satgas Investasi
Sejalan dengan Indonesia, Rwanda Dorong Solusi Dua Negara untuk Konflik Palestina-Israel
9 Fakta Menarik Mata, Salah Satunya Otot yang Paling Aktif
Kasus Video Vulgar Libatkan Anak, Polisi Buru 3 Sosok Ini