, Jakarta Kata halal bihalal sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Biasanya, halal bihalal dilakukan usai perayaan Hari Raya Idul Fitri. Meski menjadi tradisi yang selalu dilakukan umat Muslim di tanah air, namun masih banyak orang yang tidak mengetahui makna halal bihalal.
Baca Juga
Advertisement
Tradisi halal bihalal merupakan acara pertemuan yang digelar untuk bersilaturahmi dan saling bermaaf-maafan. Acara ini sangat melekat dan sudah menjadi tradisi tahunan bagi masyarakat Indonesia.
Halal bihalal ini biasanya dilakukan oleh para pekerja maupun pelajar. Supaya tidak salah mengartikan, sangat penting mengetahui makna halal bihalal. Selain itu, perlu juga memahami sejarah dari tradisi halal bihalal.
Berikut ulas mengenai makna halal bihalal dan sejarahnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (18/4/2023).
Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana membuka halal bihalal dengan mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri kepada Wapres Ma’ruf Amin dan Ibu Wury Handayani. Presiden dan Wapres bersilaturahmi secara daring karena berada di lokasi berbeda.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Makna Halal Bihalal
![Makna Halal Bihalal Usai Perayaan Hari Raya Idul Fitri, Lengkap dengan Sejarahnya](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/8vI0nTPC2i49I_D61xJRTgGl6y8=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1282431/original/018345900_1467789111-tr.jpg)
Dikutip dari laman resmi Kemenag, dijelaskan makna halal bihalal adalah tradisi masyarakat Indonesia yang dilakukan sesudah hari lebaran baik di kalangan instansi pemerintah, perusahaan dan dunia pendidikan. Makna halal bihalal sendiri dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang, yakni dari bahasa, hukum, dan Al-Qur’an.
a. Sudut pandang dari bahasa
Makna halal bihalal jika dilihat dari sudut pandang bahasa adalah budaya yang hanya ada di Indonesia dan istilahnya memakai bahasa Arab, maka untuk mengartikan makna halal bihalal digunakan pendekatan bahasa Indonesia dan bahasa Arab.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, makna halal bihalal adalah acara maaf-maafan pada hari lebaran, sehingga mengandung unsur silaturahmi. Sedangkan dalam bahasa Arab, halal bihalal berasal dari kata “Halla atau Halala” yang mempunyai banyak arti sesuai dengan konteks kalimatnya, antara lain penyelesaian problem (kesulitan), meluruskan benang kusut, mencairkan yang beku, atau melepaskan ikatan yang membelenggu.
Dengan demikian, melalui pendekatan kedua bahasa di atas, maka makna halal bihalal adalah suatu kegiatan saling bermaafan atas kesalahan dan kekhilafan sesudah lebaran melalui silaturahmi, sehingga dapat mengubah hubungan sesama manusia dari benci menjadi senang, dari sombong menjadi rendah hati dan dari berdosa menjadi bebas dari dosa.
b. Sudut pandang dari hukum
Dalam hukum Islam (Fiqih), kata halal lawan dari haram. Halal adalah suatu perbuatan yang diperbolehkan. Sedangkan haram adalah suatu tuntutan untuk ditinggalkan atau perbuatan yang melahirkan dosa dan mengakibatkan siksaan. Jadi dengan adanya halal bihalal bagi yang melakukannya akan terbebas dari semua dosa.
Dengan demikian, makna halal bihalal ditinjau dari segi hukum adalah menjadikan sikap yang tadinya haram atau berdosa menjadi halal dan tidak berdosa lagi. Hal tersebut dapat tercapai bila syarat-syarat lain terpenuhi, yaitu syarat taubat, di antaranya menyesali perbuatan, tidak mengulangi lagi, meminta maaf dan jika berkaitan dengan barang maka dikembalikan kecuali mendapat ridha dari pemiliknya.
c. Sudut pandang dari Al-Qur’an
Kata halal dalam Al-Qur’an dapat ditemukan dalam 6 ayat yang terdapat dalam lima surat, dua di antaranya dirangkaikan dengan kata haram yaitu dalam surat An-Nahl ayat 116 dan surat Yunus ayat 59. Dalam surat An-Nahl ayat 116, artinya
“Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta ‘ini halal dan haram’ untuk mengadakan kebohongan kepada Allah SWT. Sesungguhnya orang-orang yang mengadakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.” (Q.S. An-Nahl: 116).
Selanjutnya dalam surat Yunus ayat 59 juga digandengkan, sebagai berikut:
“Katakanlah, ‘terangkanlah kepadaku tentang rizki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal’. Katakanlah ‘Apakah Allah SWT memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada-ada saja terhadap Allah?’” (Q.S. Yunus: 59).
Sedangkan keempat sisanya selalu dirangkaikan dengan kata kuluu artinya makanlah dan kata thayyibah artinya yang baik. Hal ini dapat dilihat dalam surat al-Baqarah ayat 168, surat al-Anfal ayat 69, surat al-Maidah ayat 88 dan surat an-Nahl ayat 116.
Dalam surat al-Baqarah ayat 168, yang artinya:
“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. al-Baqarah: 168).
Dijelaskan juga dalam surat al-Anfal ayat 69, yang artinya:
“Maka makanlah dari sebagian rampasan perang yang telah engkau ambil itu, sebagi makanan yang halal lagi baik, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Q.S. al-Anfaal: 69).
Sedangkan untuk Surat Al-Maidah ayat 88, yang artinya:
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah SWT telah rizkikan kepadamu, dan bertaqwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.” (Q.S. Al-Maidah: 88).
Terakhir, tertuang juga dalam surat an-Nahl ayat 166, yang artinya:
“Maka makanlah yang halal lagi baik dari rizki yang telah diberikan Allah SWT kepadamu, dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya kepadaNya saja menyembah.” (Q.S. an-Nahl: 116).
Jadi kata halal dalam beberapa surat yang telah dijelaskan di atas selain dirangkaikan dengan kata haram dan kulu, juga dirangkaikan dengan kata thayyib yang berarti “baik lagi menyenangkan”. Dengan demikian, Al-Qur’an memerintahkan umat muslim untuk melakukan berbagai aktivitas yang memberikan makna kebaikan dan menyenangkan bagi semua pihak.
Inilah yang menjadi dasar mengapa Al-Qur’an tidak hanya menuntut umat muslim untuk saling memaafkan melainkan juga berbuat baik terhadap sesama. Pasalnya sikap saling memaafkan dan mengasihi antar manusia tentu dapat memberikan manfaat kebaikan di dunia.
Advertisement
Sejarah Tradisi Halal Bihalal
![Makna Halal Bihalal Usai Perayaan Hari Raya Idul Fitri, Lengkap dengan Sejarahnya](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/ElXO3lzvGA1B0q6bOSwJhn-5YUA=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3120420/original/094348400_1588699995-41087.jpg)
Dikutip dari laman NU Online, sejarah tradisi halal bihalal adalah berasal dari Indonesia. Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab, halal bihalal adalah tradsi hasil pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat Asia Tenggara.
Konon, tradisi halal bihalal pertama kali dirintis oleh Mangkunegara I yang lahir pada 08 April 1725, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Saat itu, untuk menghemat waktu, tenaga, pikiran dan biaya, setelah salat Idul Fitri, Pangeran Sambernyawa mengadakan pertemuan antara raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Dalam budaya Jawa, seseorang yang sungkem kepada orang yang lebih tua adalah suatu perbuatan yang terpuji. Tujuan sungkem adalah sebagai lambang penghormatan dan permohonan maaf.
Sumber lainnya menjelaskan, bahwa sejarah tradisi halal bihalal lahir bermula pada masa revolusi kemerdekaan, di mana Belanda datang lagi. Saat itu, kondisi Indonesia sangat terancam dan membuat sejumlah tokoh menghubungi Soekarno pada bulan Puasa 1946, agar bersedia di hari raya Idul Fitri yang jatuh pada bulan Agustus menggelar pertemuan dengan mengundang seluruh komponen revolusi. Tujuannya adalah agar lebaran menjadi ajang saling memaafkan dan menerima keragaman dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa.
Kemudian, Presiden Soekarno menyetujui dan dibuatlah kegiatan halal bihalal yang dihadiri tokoh dan elemen bangsa sebagai perekat hubungan silaturahmi secara nasional. Sejak saat itu, semakin maraklah tradisi halal bihalal dan tetap dilestarikan hingga sekarang oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu media untuk mempererat persaudaraan bagi keluarga, tetangga, rekan kerja dan umat beragama.
Terkini Lainnya
7 Bacaan Doa untuk Bersilaturahmi di Hari Raya Idul Fitri, Pahami Keutamaannya
Doa Saat Mendapat Hantaran Lebaran, Balas dengan Kebaikan
Doa Halalbihalal yang Dapat Dipanjatkan, Tradisi Lebaran Penyambung Silaturahmi
Makna Halal Bihalal
a. Sudut pandang dari bahasa
b. Sudut pandang dari hukum
c. Sudut pandang dari Al-Qur’an
Sejarah Tradisi Halal Bihalal
Ngabuburit
Lebaran
Lebaran Idul Fitri
Ramadan 2023
Festival Ramadan 2023
Idul Fitri
Idul Fitri 2023
halal Bihalal
Makna halal bihalal
Sejarah Halal Bihalal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Brasil vs Kolombia, Rabu 3 Juli Pukul 08.00 WIB di Indosiar dan Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Prediksi Copa America 2024 Brasil vs Kolombia: Misi Hindari Uruguay
Hasil Copa America 2024: Uruguay Singkirkan Amerika Serikat, Panama Melenggang ke Perempat Final
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Siaran Langsung Vietnam vs Indonesia di Vidio: Perebutan Peringkat 3 AFF U-16 2024
Ini Penyebab Kekalahan Lawan Australia Menurut Pelatih
Timnas Indonesia Gagal Pertahankan Gelar Piala AFF U-16, Nova Arianto Tetap Beri Apresiasi
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah dan Kebobolan 5 Gol, Garuda Nusantara Gagal ke Final
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Dapat Kartu Merah, Garuda Nusantara Paksa Skor Imbang di Babak Pertama
Judi Online
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Gawat! 82 Persen Pengguna Internet Terpapar Iklan Judi Online
Menko PMK Pastikan Pelaku Judi Online Dihukum Berat dan Tak Dapat Bansos
Puan Minta MKD Buka Daftar Anggota DPR yang Diduga Terlibat Judi Online
Dewan Pers Minta Kapolri-Kapolda Usut Kebakaran Rumah Wartawan di Karo
MKD: 2 Anggota DPR dan 58 Staf Terlibat Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 1,9 Miliar
Pilkada 2024
Menanti Langkah PDIP Menentukan Pilihan Sosok untuk Maju di Pilkada Jakarta
Survei: Elektabilitas Helldy Agustian Tertinggi di Pilwalkot Cilegon
KPU RI Resmi Terbitkan Peraturan Anyar soal Batasan Usia Kepala Daerah, Ini Isinya
Puan Sebut PDIP Pertimbangkan Kaesang Maju Pilkada Jateng
Hasto PDIP: Coklit Ini Penting Dalam Menjamin Hak Konstitusional Warga
PPP Sebut Pernyataan KPU soal Usia Cagub-Cawagub Bukan Hanya untuk Kaesang
TOPIK POPULER
Populer
Bolehkah Mengusap Wajah setelah Sholat, Apa Hukumnya?
UAH Sebut Ada Kebaikan di Setiap yang Mengecewakan, Temukan Hal Menakjubkan Ini
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Rabu 3 Juli 2024
Bolehkah Puasa di Tanggal 1 Muharram alias 1 Suro, Bagaimana Hukumnya?
Gus Baha Minta Jangan Minder Kerja ke Nonmuslim, Sitir Kisah Ali bin Abi Thalib
Mau Bikin Orang Tua Senang di Alam Kubur? Lakukan 3 Hal Ini Kata Buya Yahya
Keutamaan Ayat Seribu Dinar, Jaminan Rezeki Lancar dan Terhindar dari Kesulitan
Top 3 Islami: UAH Ungkap Jalan Keluar dari Kemiskinan, 30 Tanda Kiamat Menurut KH Hasyim Asy'ari
Tubuh Sebenarnya Menolak Maksiat, Gus Baha Beberkan Fakta-faktanya
Benarkah Syaikh Abdul Qadir al-Jilani Menentang Aqidah Asy'ariyah? Ini Kata Buya Yahya
Euro 2024
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Link Live Streaming Euro 2024 Austria vs Turki, Sebentar Lagi Tanding
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Hasil Euro 2024: Cody Gakpo dan Donyell Malen Menyala, Belanda Sikat Rumania 3-0 untuk Tiket Perempat Final
Berita Terkini
Geger Anak di Bawah Umur Dinikahi Pengurus Pesantren Tanpa Izin Orangtua, Kiai Said Aqil: Jangan Digeneralisir, Itu Oknum
Euro 2024: Sukses Hancurkan Rumania 3-0, Ronald Koeman Masih Punya Satu Penyesalan soal Permainan Belanda
Mengenal Latar Belakang Pendirian Museum Konferensi Asia Afrika Bandung
Pempek Palembang Masuk Daftar 50 Makanan Terbaik Berbasis Seafood Versi TasteAtlas
Mengenal Omega Centauri, Gugus Bintang Paling Terang dan Padat
Gus Baha Minta Jangan Minder Kerja ke Nonmuslim, Sitir Kisah Ali bin Abi Thalib
PKB Minta PKS Bersabar Soal Cawagub untuk Anies di Pilkada Jakarta: Duduk Bareng Dulu
Fakta Menarik Lombok Dijuluki Kota Seribu Masjid, Begini Asal Usulnya
Viral Penjual Ayam Goreng Dianggap Mirip Lisa BLACKPINK
Hasil Euro 2024: Segel Perempat Final, 2 Gol Mantan Bek Juventus Antarkan Turki Sikat Austria
Takut Ketahuan Orang Tua, Pasangan Mahasiswa di Ende Tega Buang Bayinya
Pendapat Suro atau Muharram Bulan Petaka adalah Suudzon kepada Allah, Kata Buya Yahya
Pimpinan MPR Sayangkan PPATK Belum Serahkan Nama Anggota DPR Terlibat Judi Online
Interaksi Paula Verhoeven dan Baim Wong di Acara Wisuda Kiano Jadi Sorotan
Korupsi Dana APBK Rp394 Juta, Mantan Kepala Kampung di Way Kanan Ditangkap Polisi