, Cilacap - Salah satu organisasi sayap NU, Barisan Ansor Serbaguna (Banser) turut andil dalam puncak resepsi hari lahir (harlah) 1 abad NU yang akan digelar di stadion Delta Sidoarjo besok pada tanggal 7 Februari.
Baca Juga
Advertisement
Banser ambil bagian dalam tugas yang tak kalah pentingnya, yakni tugas pengamanan. Dalam menjalankan tugas ini, Banser akan bekerjasama dengan TNI guna upaya keamanan dan kelancaran jalannya acara ini.
Berdasarkan keterangan Kepala Satuan Koordinasi Nasional (Kasatkornas) Banser Hasan Basri Sagala, mengatakan pihaknya mengerahkan 25.000 personel Banser dan 5.000 pasukan Pagar Nusa untuk mengamankan Puncak Resepsi Hari Lahir (Harlah) 1 Abad NU.
"Pasukan Banser diturunkan sebanyak 25 ribu personel, terdiri dari pengamanan outdoor (luar stadion) dan indoor (dalam stadion). Ditambah Pasukan Pagar Nusa 5 ribu," ucap Hasan dikutip dari NU Online, Senin (6/2/2023).
Selain itu, ada penambahan tim pengamanan dari unsur TNI, dan Polri serta dinas terkait. Berdasarkan penuturan Hasan, total personel untuk mengamankan puncak Resepsi 1 Abad NU ini mencapai 40 ribu personel.
Sejatinya, Banser dan tugas keamanan dalam berbagai acara, khususnya yang digelar warga nahdliyyin ini menjadikan namanya tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.
Namun, perihal sejarah Banser, ternyata masih banyak yang belum mengetahui. Berikut ini pembahasan tentang sejarah Banser.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Nahdlatul Ulama atau NU akan genap berusia 100 tahun. Peringatan puncak Hari lahir (Harlah) 1 Abad NU akan digelar di lapangan Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur pada 16 Rajab 1444 H atau 7 Februari 2023.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Sejarah Berdirinya
![Ribuan Banser Ikuti Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/bEvpsPLmOGVme6y1jaSQeBINB9k=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1570458/original/095604100_1492510860-20170418-Apel-banser-NU-HEL5.jpg)
Menurut catatan dalam Ensiklopedia NU, Banser berdiri pada 1962, atau 32 tahun setelah pendirian GP Ansor. Tujuan pendiriannya adalah untuk memberikan pengamanan pada kegiatan-kegiatan yang digelar oleh Partai NU.
Namun, diyakini bahwa pendiriannya juga berkaitan dengan semakin keras dan menghangatnya persaingan politik pada waktu itu, baik di tingkat nasional dan regional maupun internasional.
Di tingkat internasional, Indonesia terlibat konfrontasi dengan Malaysia yang melahirkan program politik Ganyang Malaysia, sedangkan di tingkat nasional dan regional, konflik antar-partai, yang melibatkan juga NU sebagai salah satu partai, semakin tajam dan keras.
Nama Banser mencuat ketika pecah peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang berujung pada pemakzulan Presiden Soekarno. Diyakini bahwa Banser berperan dalam penangkapan dan penumpasan para aktivis PKI dan berbagai onderbouw-nya, terutama di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Barat.
Peristiwa tersebut didahului oleh letupan-letupan kecil akibat tajamnya konflik kepentingan dan ideologi di antara kalangan kiri yang terutama diwakili oleh PKI dan golongan kanan yang diwakili oleh partai-partai nasionalis dan keagamaan, termasuk NU, di dalam sistem politik kepartaian yang liberal.
Advertisement
Sudah Berdiri Sebelum Tahun 60-an
![Ilustrasi – Ratusan anggota Banser, Ansor dan sejumlah ormas lain di Cilacap berdemonstrasi menolak HTI, April 2017 . (Foto: /Muhamad Ridlo)](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/jXc6LHU4-r5lhWSPINC_ytSd93Y=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/2809020/original/020166000_1558118457-DEMO_BANSER-ridlo.jpg)
Menurut sumber lain, Banser diyakini sudah ada jauh sebelum tahun 1960-an. Dalam Kongres Ke-2 pada 1937 di Malang, Jawa Timur, Gerakan Pemuda Ansor, atau ANU (Ansor Nahdlatul Ulama) namanya saat itu, mengembangkan sebuah organisasi gerakan kepanduan yang disebut Barisan Ansor Nahdlatul Ulama (BANU).
Keberadaan BANU memperoleh lampu hijau dengan adanya pengakuan NU pada Muktamar Ke-14 di Magelang, Jawa Tengah. Pada Muktamar NU ke-15 di Surabaya, NU bahkan mengesahkan AD/ART BANU, seragam, mars resmi Al-Iqdam, atribut-atribut, serta yang paling penting diperbolehkannya mereka memainkan terompet dan genderang.
Diyakini bahwa BANU inilah yang menjadi cikal-bakal Banser NU yang dikenal sekarang. Pendirian BANU merupakan respons terhadap kemunculan organisasi-organisasi kepanduan saat itu.
Sifatnya yang menitikberatkan pada aspek kebangsaan dan pembelaan tanah air juga memperlihatkan respons nasionalistis NU. Jika ANU adalah organisasi pemuda, maka BANU adalah organisasi kepanduan. Kegiatan BANU, seperti banyak organisasi-organisasi kepanduan, adalah:
1. Pendidikan baris-berbaris
2. Latihan lompat dan lari
3. Latihan angkat-mengangkat
4. Latihan ikat-mengikat (pioner)
5. Fluit Tanzim (belajar kode atau isyarat suara)
6. Isyarat dengan bendera (morse)
7. Perkampungan dan perkemahan
8. Belajar menolong kecelakaan (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan atau PPPK)
9. Musabaqoh fil Kholi (pacuan kuda)
10. Muromat (melempar lembing dan cakram)
Ketika Jepang menduduki Indonesia pada 1942, banyak anggota Gerakan Pemuda Ansor umumnya dan Banser khususnya yang direkrut dalam pelatihan militer. Laskar Hizbullah yang kemudian dikenal sebagai salah satu laskar penting dalam perang kemerdekaan diisi oleh banyak anggota Gerakan Pemuda Ansor dan Banser. Periode Jepang ini diyakini turut membentuk watak paramiliter sekaligus watak nasionalistis dari Banser. (Sumber : NU Online)
Penulis: Khazim Mahrur
Terkini Lainnya
Telinga Berdenging, Benarkah Ada yang Bergunjing? Begini Penjelasan Rasulullah SAW
Kisah Nyai Halimah Ibunda KH Hasyim Asy’ari Tirakat Puasa 3 Tahun Berturut-turut
Harlah 1 Abad NU, Makna dan Filosofi 'Sarungan' ala Santri
Saksikan Video Pilihan Ini:
Sejarah Berdirinya
Sudah Berdiri Sebelum Tahun 60-an
Banser
nu
harlah
Harlah 1 Abad NU
1 Abad NU
NU Emas
Sidoarjo
Sejarah Banser
1 Abad NU Sidoarjo
Islam
Berita Islami
Cilacap
Nderek Mbah Kiai
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Bermain Imbang Lawan Meksiko, Ekuador Lolos ke Perempat Final Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Drama VAR, Ekuador Lolos ke Perempat Final Singkirkan Meksiko, Venezuela Hajar Jamaika
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia, Senin 1 Juli Pukul 19.30 di Indosiar dan Vidio
Prediksi Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Australia: Garuda Nusantara Dilarang Takut
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Judi Online
Heru Budi Telusuri Oknum ASN Pemprov Jakarta Terlibat Judi Online
Judi Online di Minahasa Selatan, 2 Wanita Ditangkap
Catatan IPW untuk Polri di HUT ke-78 Bhayangkara
Kominfo: Telegram Sudah Respons Penghapusan Judi Online Usai Diberi Surat Peringatan
Judi Online Berdampak Buruk bagi Keluarga, Bisa Menghancurkan Moral Lintas Generasi
Pilkada 2024
Jelang Pilkada 2024, Jokowi Minta Polri Jaga Netralitas dan Stabilitas
KPU Jakarta Tunggu PKPU soal Batas Usia Kepala Daerah
Sandiaga Tunggu Penugasan PPP untuk Maju Pilkada 2024
Heru Budi Respons Peluang Maju Pilkada Jakarta 2024: Saya ASN, Tidak Pengalaman di Bidang Politik
Tiga Menteri Jokowi Disiapkan PDIP Maju Pilkada 2024, Ini Daftarnya
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
TOPIK POPULER
Populer
Macam-Macam Maksiat Hati dan Bahayanya Menurut Syekh Nawawi
Top 3 Islami: Tatkala Malaikat Jibril Bertanya, Kapan Kiamat Terjadi? Cincin Buya Yahya Ada Naganya?
Jarang Diketahui, Karomah Kewalian Mbah Moen Diungkap Ustadz Adi Hidayat
Prediksi Peramal India Kiamat 29 Juni Tak Terbukti, Ini 10 Tanda Hari Akhir dan Urutannya dalam Hadis
Sholat Belum Khusyuk Tidak Dapat Pahala? Begini Kata Buya Yahya
Kapan Tahun Baru Islam 1446 H? Ini 12 Amalan Muharram yang Jangan Dilewatkan
Gus Baha Kisahkan Raja Angkuh yang Ternyata Gak Ada Apa-apanya
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 1 Juli 2024
DPR Segera Panggil Menag Yaqut Terkait Carut-Marut Pelaksanaan Haji 2024
Sejarah Menakjubkan Sholawat Jibril, Amalan Pembuka Pintu Rezeki dan Pelunas Utang
Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Prancis vs Belgia: Les Bleus Jadi Ancaman Serius De Rode Duivels
Persiapan Portugal Jelang Hadapi Slovenia di Babak 16 Besar Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Portugal vs Slovenia: Andalkan Pilar Utama
Prancis Bersiap Hadapi Belgia di 16 Besar Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Berita Terkini
Ketua KPK Bantah Alex Marwata soal Tenggat Waktu Penangkapan Harun Masiku
Inovasi Layanan Deposit ala Desi Selviana, Mengenal Budaya Lokal Sulsel Jadi Lebih Seru
5 Bacaan Wajib dalam Sholat, apabila Ditinggalkan Sholat Tidak Sah Kata Buya Yahya
Pemerintah Siapkan 40.021 Formasi CPNS di IKN, 5% untuk Orang Kaltim
Perbedaan SIM Lama dan SIM Baru, Ketahui Biaya dan Syarat Buat Terbarunya di 2024
Damon Albarn Lempar Pertanyaan soal Palestina di Festival Glastonbury 2024: Apa Menurutmu Ini Perang yang Tak Adil?
Cak Imin: Cawagub Anies Diputus Lewat Musyawarah, Belum Berniat Pasangkan dengan Sohibul
BRI Ubah Aturan Rekening Pasif, Saham BBRI Ditutup Hijau
Orang Termiskin di Dunia Adalah Jerome Kerviel, Punya Utang Miliaran
Banyak KRL Sudah Uzur, KAI Minta Suntikan Negara Rp 2 Triliun
6 Potret Ekspektasi Vs Realita Liburan di Pantai, Gagal Menikmati Keindahan
Potret Harmonis Keluarga Attar Syach dan Duta Sheila On 7, Saudara Ipar Kompak
Jerman Pindahkan Dana USD 150 Juta ke Aset Kripto