, Cilacap - Alkisah, ada sebuah desa di pegunungan Cilacap, Jawa Tengah. Desa ini berada di sisi barat, terletak di lereng pegunungan tengah Jawa.
Desa tersebut dikenal sebagai wilayah dengan iklim islami yang kental. Meski begitu, ada kebiasaan buruk yang sukar dihilangkan, judi.
Barangkali ini karena terpengaruh oleh kebiasaan waktu itu. Judi dadu begitu populer di kalangan masyarakat pedesaan. Judi dadu juga disebut dengan kopyok.
Advertisement
Bandar judi selalu membuka lapak di hajatan warga. Secara rutin, pada malam tertentu, bandar juga membuka praktik di pasar desa. Meski selalu kalah, namun ternyata banyak orang yang kencaduan.
Baca Juga
Muskil penjudi atau pemasang taruhan menang. Pasalnya, kesempatan angka yang keluar hanya tiga berbanding 18.
Syahdan, judi dadu semakin mengkhawatirkan seiring masuknya minuman keras lokal, tuak. Desa yang semula relatif aman dari judi dan tuak, kini tak luput dari incaran bandar judi. Ada empat bandar terkenal saat itu, Surbani, Tirso, Pangi, Kanan, dan Payat.
“Tadinya tidak ada yang masuk ke Pesahangan. Mungkin karena segan dengan Mbah Sayuti. Tapi lama-kelamaan masuk juga,” kata Basuki, salah satu warga, yang kala itu masih remaja.
Usia Basuki kini sudah mendekati 60 tahun, ia lahir tahun 1962. Dan fenomena judi Kopyok itu terjadi tatkala ia berumur sekitar 17 atau 18 tahun. Saat itu Basuki adalah seorang bujang tanggung.
Bandar judi sudah tak lagi segan dengan kiai dan tokoh masyarakat. Nyaris tiap malam mereka membuka lapak di pasar desa. Kekhawatiran warga tak luput dari ulama kharismatik, Mbah Suyuti. Mbah Suyuti dikenal sebagai kiai yang tegas lagi menguasai ilmu karomah.
Saksikan Video Pilihan Ini:
Alquran Kuno Peninggalan Pasca-Perang Diponegoro Ditemukan di Pegunungan Cilacap
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Jangan Bikin Kiai Marah
![Ilustrasi mimpi, dadu](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/XlJ-j05CH2lBQGNFrpiTGgxLvUY=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3525132/original/072693400_1627550958-brett-jordan-4aB1nGtD_Sg-unsplash.jpg)
Semula, para bandar judi hanya membuka lapak sekali sepekan. Bertambah ramai, dua atau tiga kali sepekan. Lama kelamaan mereka buka lapak tiap malam. Pasar Senin pun berubah jadi pasar malam, tanpa mainan anak. Lagu-lagu melayu meruar dari radio-radio hingga kampung tetangga.
Kebanyakan orang-orang yang datang berasal dari luar desa. Tetapi, belakangan, orang-orang desa pun banyak terseret. Satu kejahatan akan memicu kejahatan lainnya. Ini lah yang lantas terjadi tanpa bisa dicegah. Judi memunculkan sikap tamak.
Terlebih, saat beberapa warung menyediakan tuak. Dalam keadaan kalah dan mabuk, beberapa orang kalap. Beberapa di antaranya terpaksa mboreh kambing, lainnya memanggul gabah simpanan.
Usai kalap, mereka beradu gengsi. Khawatir dituduh pengecut, mereka nekat berutang dengan sistem ijon. Uang untuk taruhan itu diganti dengan hasil panenan yang entah berapa jumlahnya. Tanpa disadari, judi telah mengancam orang-orang ke jurang kehancuran. Keluarga menjadi taruhan.
Ulah lima begundal yang disokong para penjudi itu pun sampai juga ke Mbah Sayuti. Basuki bilang, baru kali itu ia melihat Mbah Sayuti menujukkan amarah, meski tanpa kata-kata. Untuk beberapa detik, wajah Mbah Sayuti yang biasanya teduh memerah.
Tiba-tiba, Mbah Sayuti masuk ke dalam biliknya. Semua yang menyaksikan itu terdiam. Mereka khawatir justru menambah marah Mbah Sayuti.
Selang sehari setelah Mbah Sayuti mendengar kebiasaan buruk di Pasar Senin, Basuki dipanggil secara pribadi. Basuki boleh dibilang adalah pembantu kepercayaan Mbah Sayuti. Istilah santrinya, penderek. Ia turut ke mana pun Mbah Sayuti pergi. Entah kondangan, atau mengisi pengajian.
Basuki pun berpikir sama. Mungkin saja dia akan diajak mengiring ke desa tetangga untuk mengisi pengajian, atau hanya sekadar memijit kaki Mbah Sayuti. Maklum, usia Simbah sudah sepuh.
Tetapi dugaan itu keliru. Basuki diberi sejumput uang kerincing. Entah berpa jumlahnya. Uang itu disimpan dalam kanjut, semacam kantong kain gelap untuk menyimpan uang pada masa itu.
“Ini nanti kamu pasang taruhan,” Basuki menirukan perintah Mbah Sayuti.
Advertisement
Diperintah Kiai, Santri Kalahkan Bandar Judi
![Polisi menggerebek arena perjudian dadu koprok di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.](https://cdn0-production-images-kly.akamaized.net/dgorRM0wzvR1vB0yLzMWrI-BJeQ=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3191646/original/007587500_1595846250-IMG-20200727-WA0022.jpg)
Basuki tak pernah sekali pun berjudi. Bahkan, ia pun tak terlampau paham bagaimana sistem permainan judi dadu. Tetapi, tanpa banyak tanya Basuki mematuhi perintah Mbah Sayuti, meski di benaknya bergelayut banyak pertanyaan.
Satu yang paling dikhawatirkan saat itu adalah kalah dan uangnya habis. Namun, sebagai penderek, Basuki sudah beberapa kali menyaksikan sisi keistimewaan Mbah Sayuti. Ini lah yang membuatnya mantap menembus kegelapan malam dan masuk ke kalangan pasar Senin.
Lima bandar judi memilih tempat berbeda-beda. Ada yang di tengah pasar, ada pula yang di bagian pojok. Tanpa alasan, Basuki memilih untuk pasang di lapak Surbani, bandar judi kawakan asal desa sebelah utara Pesahangan.
Basuki bukan orang yang dikenal di antara para penjudi. Maklum, sehari-hari kegiatannya hanya berkisar ke surau, pondok, kebun, dan sesekali mengiringi Mbah Sayuti. Wajahnya tak begitu dikenal oleh orang-orang.
Basuki pasang sekali, tanpa diduga, angka yang dipilihnya keluar. Ia pun menang taruhan. Pasang kedua kalinya, dadu menggelepar dan ajaibnya persis sama dengan angka yang dipasang. Berkali-kali terjadi keajaiban ini.
Singkat cerita, Surbani gulung tikar. Ia kehabisan modal dan balik kandang dengan muka ditekuk. Baru kali ini ia kalah oleh penjudi. Terlebih, ia kalah oleh bujang bau kencur. Satu wajah yang belum sekali pun dilihatnya di kalangan.
Saking malunya, Surbani tak berkata apa-apa. Orang-orang hanya menyangka Surbani tidak enak badan sehingga pulang lebih cepat dari biasanya.
Basuki pulang dan lantas memberikan semua uang hasil menang judi kepada Mbah Sayuti. Simbah tak berkata apa-apa. Simbah hanya menyuruh Basuki makan dan beristirahat.
Malam kedua, Basuki kembali dipanggil. Ia kembali dibekali dengan uang receh satu kanjut. Jumlahnya diduga sama dengan yang diberikan Simbah pada malam pertama.
Serupa yang dilakukannya pada malam pertama, ia memilih bandar judi secara acak. Malam itu, ia memilih Pangi, bandar judi kawakan yang berasal dari kawasan Bawah. Pangi kondang sebagai bandar yang lihai. Itu sebab, ia bertahan puluhan tahun di pegunungan, nyaris tanpa pernah kalah.
Kelihaiannya itu membuatnya sombong dan congkak. Terlebih, konon ceritanya Pangi punya azimat yang sukar dicari tandingannya. Tetapi, malam itu, Pangi dibuat lunglai. Pasangan angka Basuki selalu tepat.
Bandar Judi Tamat Riwayat
![[Bintang] Fidget Cube, Mainan Dadu 6 Sisi yang Bikin Jarimu Sibuk Terus](https://cdn1-production-images-kly.akamaized.net/SUlpSaWVOj-y1S3iHVEQo0zsM_w=/640x360/smart/filters:quality(75):strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/1341486/original/037078900_1473400836-header.jpg)
Malam itu, orang-orang mulai mengenal Basuki sebagai penjudi ulung misterius. Mereka tak tahu dari mana ia berasal. Pertarungan Basuki si pemasang dengan Pangi yang bandar menjadi tontonan. Orang-orang malam itu riuh bersorak. Untuk pertama kali mereka melihat Pangi Tumbang.
Kasak-kusuk mulai terdengar, mempertanyakan asal muasal bocah baru gede yang mengalahkan Pangi. Basuki menemukan kepercayaan dirinya. Momentum itu ia manfaatkan untuk masuk kalangan berikutnya, milik Tirso, bandar judi yang berasal dari desa yang sama dengan Surbani, bandar yang dikalahkannya pada malam pertama.
Serupa dengan Pangi, Tirso menganggap dirinya orang hebat. Bahkan, ia merasa dirinya yang paling hebat. Barangkali, sombong dan congkak ini memang sifat khas para bandar judi.
Namun, tak sampai hitungan dua jam, hanya lewat tengah malam lebih sedikit, Tirso pun tak bisa berkutik. Ia ditumbangkan oleh seorang bujang tanggung yang entah muasalnya. Basuki pun langsung kondang.
Malam ketiga, orang-orang sudah tak lagi memikirkan hiburan atau pasang taruhan. Muasal Basuki telah diketahui sebagai murid Mbah Sayuti. Nama kiai yang, mereka, hanya untuk mengucapkannya saja penuh dengan ketakziman.
Bagi orang-orang, tontonan gratis Basuki pasang taruhan ke dua bandar terakhir lebih menarik. Bahkan, malam itu yang berkumpul di Pasar Senin bukan hanya penjudi. Ibu-ibu, embah-embah, anak-anak dan remaja turut menonton.
Ibu-ibu sebenarnya tak terlampau peduli dengan pertandingan penentuan itu. Mereka lebih mempedulikan periuk mereka yang terancam lantaran suami mereka keranjingan judi dan tuak. Tak usah ditebak, di mana mereka berpihak malam itu.
Beda lagi dengan anak-anak. Menonton orang berjudi barang kali sama serunya dengan adu jangkrik di sawah-sawah. Pun mereka tak peduli dengan apa yang ditonton. Alasan anak-anak kadang-kadang bikin geli saat datang ke keramaian. Menonton orang yang nonton. Sederhana bukan?
Sorak sorai bergemuruh lebih kencang dari malam-malam sebelumnya. Selain lebih banyak pengunjung, lengkingan perempuan barang kali adalah suara paling berisik di muka bumi. Saat mereka suara bersatu, tak terbayangkan efeknya.
Basuki beraksi. Secara berurutan ia mengalahkan dua bandar judi tersisa, Kanan dan Payat. Dua bandar judi kawakan yang berasal dari daerah bawah. Mereka terkenal karena selalu disertai pengiring, atau lebih tepatnya pengawal alias centeng.
Tak usah diceritakan bagaimana Basuki mengalahkan mereka. Yang jelas, ibu-ibu bergembira. Malam itu, riwayat para bandar judi di Pesahangan tamat. Mereka tak lagi berani menampakkan batang hidungnya lantaran dirundung malu.
Terkini Lainnya
Konsorsium 303 Kaisar Sambo: Dampak dan Bahaya Judi dalam Perspektif Islam
Geger Konsorsium 303 dan Kisah Jenderal Hoegeng Sikat Bandar Judi dan Bekingnya
Fakta-Fakta Ini Membuat Peneliti Yakin Kapal Nabi Nuh Terdampar di Gunung Judi atau Ararat
Saksikan Video Pilihan Ini:
Jangan Bikin Kiai Marah
Diperintah Kiai, Santri Kalahkan Bandar Judi
Bandar Judi Tamat Riwayat
Bandar Judi
judi dadu
Kiai
Santri
Kiai Kalahkan Bandar Judi
Cilacap
Judi
Judi 303
ISLAMI
Karomah
Rekomendasi
Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro: Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Berantas Judi Online, Polda Metro Jaya Bakal Kejar Bandar sampai ke Taiwan
Dikritik Tak Bisa Tangkap Bandar Besar Judi Online, Begini Respons Polri
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024 Argentina vs Peru dan Kanada vs Cile: La Albiceleste Juara Grup, Les Rouges Dampingi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Peru, Minggu 30 Juni di Indosiar dan Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Peru: Kesempatan Pelapis Tim Tango
Hasil Copa America 2024: Brace Vinicius Junior Bawa Brasil Gulung Paraguay
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
80 Ribu Pelajar Kecanduan Judi Online, Komnas PA Bandar Lampung Minta Cek Aktivitas Daring Anak
Promosikan Situs Judi Online, Belasan Selebgram Lampung Kena Batunya
Kepala Desa di Sampang Diminta Jadi Pelopor Pencegahan Judi Online
Hoaks Terkini Seputar Judi Online, Simak Biar Tak Terpengaruh
Punya Ayah Kecanduan Judi dan Menafkahi Keluarga dari Uang Haram, Bagaimana Buya?
Top 3 News: Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro Jaya Sebut Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Pilkada 2024
Jokowi Effect Disebut Masih Ada di Pilkada 2024, PDIP Andalkan Ini
Pilkada 2024, PDIP Buka Peluang Kerja Sama dengan Gerindra sampai PKB
Bukan di Jakarta, Golkar Pastikan Ridwan Kamil Menang di Pilkada Jawa Barat
Ribuan Petani Kumpul di Semarang Minta Sudaryono Maju Gubernur Jawa Tengah
LSI Sebut Jokowi Effect Pengaruhi Pemilih di Pilgub Jateng 2024
Visi Eman Suherman Majukan Majalengka dengan Kolaborasi Disebut Menuai Dukungan Besar
TOPIK POPULER
Populer
Begini Konsep Mencari Nafkah Menurut Ustadz Adi Hidayat, Insya Allah Dicukupkan
Sejarah Menakjubkan Sholawat Jibril, Amalan Pembuka Pintu Rezeki dan Pelunas Utang
Merasa Dosa Sudah Sangat Banyak Apakah Diampuni? Jangan Putus Asa Kata UAH
Buya Yahya Melarang Sujud Layaknya Burung Gagak, yang Benar Seperti Apa?
Suami-Istri Wajib Perhatikan! Ini 8 Adab Bergaul dengan Saudara Ipar dalam Islam
Jadwal Sholat DKI Jakarta, Jawa dan Seluruh Indonesia Hari Ini Senin 1 Juli 2024
Doa Terhindar dari Siksa Kubur dan Fitnah Dajjal, Lengkap dengan Terjemahannya
Kisah Iblis Curhat kepada Nabi Musa Ingin Taubat, Diceritakan Gus Baha
Top 3 Islami: Tatkala Malaikat Jibril Bertanya, Kapan Kiamat Terjadi? Cincin Buya Yahya Ada Naganya?
Gus Baha Kisahkan Raja Angkuh yang Ternyata Gak Ada Apa-apanya
Euro 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Bungkam Georgia, Spanyol Tantang Jerman di Perempat Final Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Euro 2024: Tekuk Georgia, 2 Wonderkid Spanyol Lamine Yamal dan Nico Williams Malah Girang Jumpa Jerman di Perempat Final
Euro 2024: Komentar Jude Bellingham Usai Cetak Gol Salto Lawan Slovakia, Inggris Makin Pede di Perempat Final?
Berita Terkini
7 Gaya Pemotretan Aura Kasih Bareng Arabella, Tampil Curi Perhatian
NIK Resmi Jadi NPWP Mulai 1 Juli 2024
PKS dan PDIP Kota Bogor Sepakat Bangun Koalisi di Pilkada 2024
Laga Dramatis, Inggris Berhasil Redam Slovakia 2-1
Transaksi Saham GOTO Sentuh Rp 6 Triliun di Pasar Negosiasi, Begini Penjelasan Manajemen
Wanita Terpaksa Servis Motor sampai Jutaan Rupiah karena Utamakan Beli Skincare Dibanding Ganti Oli
Gerindra Umumkan Para Jagoannya untuk Maju di Pilkada Banten 2024, Ini Sosoknya
Eksklusif, Debu Meteroit Langka Dipakai untuk Membuat Balok Lego
Sejarah Menakjubkan Sholawat Jibril, Amalan Pembuka Pintu Rezeki dan Pelunas Utang
Harga BBM BP AKR Turun Mulai 1 Juli 2024, Simak Rincian Terbarunya
Hasil Survei LSI Kaesang Unggul di Pilkada Jawa Tengah, PDIP Tetap Usung Kadernya
Cek Daftar Harga BBM Shell Mulai 1 Juli 2024, Naik atau Turun?
Urutan Zodiak yang Tidak Takut Sendirian, Justru Bisa Membuatnya Bahagia
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Sejumlah Aktivis Bersihkan Sampah di Puncak Bogor