, Jakarta - Peneliti Islam Nusantara Ahmad Baso menilai, Syekh Nawawi Banten merupakan seorang tokoh ulama yang mengajarkan tentang pentingnya belajar agama dengan sanad keilmuan yang jelas.
Syekh Nawawi Banten juga mengajarkan cinta Tanah Air dan pentingnya membela rakyat kecil dari penindasan kolonial. Hal itu ditunjukkan saat Syekh Nawawi Banten memberikan pesan kepada para haji yang pulang dari Mekkah untuk berjuang melawan penindasan atas eksploitasi tanah petani di Banten pada 1888.
Demikian hal itu disampaikan Ahmad Baso dalam serial “Inspirasi Ramadan 2022” bertajuk “Keteladanan Syekh Nawawi Banten” yang tayang akun Youtube BKN PDI Perjuangan pada Senin (25/04/2022) yang dipandu oleh Mabda Dzikara.
Advertisement
“Para haji yang baru pulang dari Mekkah dapat pesan-pesan dari Syekh Nawawi Banten agar berjuang untuk membela rakyat kecil dari penindasan. Saat itu konteks masalah beratnya pajak dan eksploitasi tanah yang menyulitkan para petani di Banten. Hal itu mengundang keprihatinan Syekh Nawawi. Kita perlu koreksi dan tunjukkan kekuatan kita maka dari itu kita perlu jihad,” ujar Ahmad Baso.
Baca Juga
Ahmad Baso menjelaskan, sebelumnya Syekh Nawawi Banten belajar kepada Syekh Abdul Samad Al-Palimbani tentang pentingnya bela Tanah Air dengan berjihad yang saat itu konteksnya melawan penindasan penjajah. Berangkat dari semangat itu, Syekh Nawawi menyimpulkan diperlukan perlawanan untuk mengusir kolonial Belanda.
“Sebelumnya Syekh Nawawi Banten belajar kepada ulama dari Palembang yang mengajar di Mekkah yakni Syekh Abdul Samad Al-Palimbani tentang pentingnya membela nusantara dan mengusir penjajah dengan Jihad, beliau mengulangi fatwa itu,” lanjut Ahmad Baso.
selanjutnya Ahmad Baso menjelaskan, Syekh Nawawi Banten mengajarkan tentang pemahaman agama yang lebih dalam, kecintaan kepada agama pastinya akan meningkatkan kecintaan kepada Tanah Airnya sebagai identitas, karena Tanah Air bagian dari harga diri seseorang.
“Semakin tinggi kecintaan kita pada agama, mendorong juga kecintaan kita pada negeri dan bangsa ini. Hubbul Wathan Minal Iman. Banyak orang militansi agamanya tinggi tetapi justru ingin merusak negerinya sendiri, Syekh Nawawi Banten tidak pernah mengajarkan hal itu," ujar dia.
"Justru mengajarkan cintailah negerimu dulu, orang yang beragama pasti akan mencintai Tanah Airnya karena itu bagian dari harga diri dan tempat lahir kita,” Ahmad Baso menambahkan.
Selain itu Ahmad Baso juga menegaskan, mempelajari agama juga perlu guru agama yang sanad keilmuannya yang jelas. Kita tidak boleh belajar agama dengan sembarangan, dikhawatirkan akan salah menafsirkan ilmu agama.
“Kita harus mendalami ilmu agama dahulu. Harus banyak berguru dan punya sanad keilmuan yang jelas, karena kalau belajar agama tidak punya gurunya itu berbahaya. Mendalami agama tidak sembarangan karena sumbernya tidak jelas, nanti mempermainkan agama bahkan bisa keliru dalam menafsirkan atau memahami agama. Apalagi kalau mengajarkannya kepada orang lain,” tutur Ahmad Baso.
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Kisah Syekh Kholil Bangkalan
Jika para santri hendak menimba ilmu, maka harus 'pergi ngetan' yang berarti berziarah ke timur. Tujuannya adalah ke makam Syekh Kholil Bangkalan. Tradisi masyhur tersebut berlaku karena Syekh Kholil merupakan ulama pejuang dan mahaguru bagi ulama di Nusantara.
Hal itu disampaikan oleh Lora Kholil, saat mengisi program Inspirasi Ramadhan Edisi Sahur bertajuk Inspirasi Keteladanan Syekh Kholil Bangkalan di akun youtobe BKN PDI Perjuangan, dipandu oleh host Mabda Dzikara, Selasa (12/04/2022).
“Ada suatu aturan tidak tertulis bahwasanya santri-santri itu harus memiliki tradisi ngetan. Dalam salah satu catatan hariannya kepada Gubernur Jenderal Hindia Belanda, sembilan dari sepuluh orang Jawa yang pandai beragama Islam pasti pernah ke Bangkalan. Untuk mematahkan semangat nasionalisme, harus dipatahkan dari Bangkalan. Jadi Bangkalan menjadi semacam markas tidak resmi” jelas Lora Kholil.
Dia menjelaskan bahwa ulama yang bernama lengkap Akhmad Kholily Kholil itu sejak kecil sudah dididik dengan sangat ketat oleh ayahnya bernama KH Abdul Lathif. Ia dari kecil memiliki keistimewaan yang haus akan ilmu, terutama ilmu Fiqh dan Nahwu. Bahkan ia sudah hafal dengan baik 1.002 bait nadzam Alfiyah Ibnu Malik sejak usia muda.
Advertisement
Masa Kecilnya
Sehingga, dari dulu ia dikenal sebagai sosok pencinta ilmu, dimana di usia yang masih anak-anak ia sudah mewarisi keilmuan dan jaringan kepada ulama-ulama di Nusantara.
Kiai Kholil Bangkalan, lanjut Lora Kholil, menempuh proses pendidikan yang panjang dan berat. Beliau berpindah-pindah guru dari Madura hingga ke Mekkah. Dengan segala keterbatasan di zamannya, beliau bersungguh-sungguh dalam menimba ilmu.
Syekh Kholil memiliki banyak murid. Hal tersebut bisa dilihat dari luasnya jaringan murid yang menyebar di berbagai penjuru Indonesia. Terdapat sekitar 500 ribu orang di Nusantara berguru kepada beliau. Diantaranya, ada 500 orang yang beretnis Arab. Hal tersebut membuat Syekh Kholil bukan hanya mahaguru bagi orang-orang Nusantara, melainkan juga untuk etnis lainnya juga.
“Pengaruh Syekh Kholil tidak hanya dikalangan pesantren tetapi para negarawan, bahkan para founding father justru mengambil inspirasi dari Syekh Kholil Bangkalan,” jelas pria keturunan Syekh Kholil generasi kelima itu.
Lora menyatakan, warisan sesungguhnya dari Syekh Kholil, yang telah menapaki perjalanan bangsa dari masa kemerdekaan hingga pasca kemerdekaan, adalah cara dakwahnya yang luar biasa dan patut diteladani.
“Beliau di masa hidupnya mendapat tekanan dari pemerintah Bangkalan agar ketika khotbah jumat dipaksa untuk memuji kerajaan bangkalan atau sesuatu yang mereka tidak miliki," ujarnya.
Tentang Sosok Pendiri Gontor
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, KH Helmy Hidayat mengatakan, momentum Ramadhan kali ini, perlu untuk melihat mengenang akan sosok KH Imam Zarkasyi, salah satu sosok ulama yang terkenal dari Pondok Modern Darrussalam Gontor, yang disebutnya seorang tokoh dengan wawasan luas dan cara pandang yang terbuka.
Hal tersebut disampaikannya dalam talkshow Ramadhan yang diadakan oleh BKN PDIP pada Sabtu (23/4/2022).
Menurut KH Helmy, KH Imam Zarkasyi menginginkan pesatren yang mengajarkan ultikulturalisme, sebagai representasi dari potret Indonesia dengan keragaman nilai tradisi dan budaya.
"Dengan visi tajamnya mau mengatakan, bahwa inilah gontor yang mengajarkan multi kulturalisme, yang percaya Islam harus dianut siswanya dan menghormati agama lain yang ada di luar sana," kata dia.
Alumni Pondok Gontor ini juga mencontohkan, bagaimana dalam pergaulan sehari-hari sebagai santri, untuk bisa bergaul dengan siapa saja, bukan hanya yang berasal dari kota sendiri. Tujuannya agar para santri ini bisa membuka wawasannya dan paham terkait perbedaan tradisi dan budaya Indonesia.
"Kamu dari jakarta bergaulah dengan orang kalimantan, orang NTT. Jadi sebetulnya sejak kecil sekali kami di tanamkan bibit cinta yang multikulturalis," kata KH Helmy.
Menurutnya, para tokoh pendiri Pondok Pesantren Gontor memahami betul watak pendidikan berkemajuan yang dapat disesuaikan dengan tradisi pesantren, yang memang telah begitu lama hidup di Nusantara.
Terkini Lainnya
Mengenal Syekh Kholil Bangkalan, Ulama Pejuang Kemerdekaan RI
Momentum Ramadhan, Melihat Ketokohan KH Imam Zarkasyi yang Multikulturalisme
Kisah Bung Karno Selamat dari Pembunuhan karena Sedang Puasa Ramadhan
Kisah Syekh Kholil Bangkalan
Masa Kecilnya
Tentang Sosok Pendiri Gontor
Ramadan Update
Ramadan
Ramadhan
Ramadhan 2022
Ramadan 2022
Festival Ramadan 2022
Syekh Nawawi
Banten
Euro 2024
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Jadwal Lengkap Pertandingan 8 Besar Euro 2024
Terkesan Penampilannya di Euro 2024, Real Madrid Ingin Datangkan Rekan Setim Jude Bellingham
Top 3: Pola Makan Nabati Bisa Perlambat Perkembangan Kanker Prostat
Top 3 Berita Bola: Timnas Belanda Lolos ke Perempat Final Euro 2024, Ronald Koeman Malah Menyesal
Copa America 2024
Link Live Streaming Copa America 2024 Argentina vs Ekuador di Vidio
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Jadwal Siaran Langsung Argentina vs Ekuador di Perempat Final Copa America 2024 di Vidio
Prediksi Copa America 2024 Argentina vs Ekuador: Semuanya Memihak Tim Tango
Timnas Ekuador Siap Berjuang Mati-matian di Perempat Final Copa America 2024
Copa America 2024 Argentina Vs Ekuador: Tim Tanggo Didukung Rekor Apik
Timnas Indonesia U-16
Timnas Indonesia Rebut Perunggu Piala AFF U-16 2024, Erick Thohir: Lebih Baik di Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Timnas U-16 Kalahkan Vietnam 5-0, Nova Arianto Minta Skuad Garuda Muda Tak Euforia
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak 5 Gol Tanpa Balas, Garuda Nusantara Amankan Peringkat 3
Hasil Piala AFF U-16 Vietnam vs Indonesia: Cetak Gol Telat, Garuda Nusantara Unggul 2-0 di Babak Pertama
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Vietnam vs Indonesia, Sebentar Lagi Mulai di Vidio
Pilkada 2024
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi
Coklit Pilkada 2024 Sudah Sasar 16,6 Juta Pemilih di Jatim, Target Tuntas di Hari ke-20
Kata Sekjen PKS soal Kaesang Disodorkan Jokowi untuk Maju di Pilkada Jakarta 2024
Survei Warna Research Center: Tingkat Elektabilitas Hendy Siswanto dan Faida Tinggi Jelang Pilkada Jember 2024
Respons Jokowi soal Kabar Kaesang Maju Pilkada Jakarta 2024, Benarkah Sodorkan ke Parpol?
Ridwan Kamil Dianggap Masih Kuat di Pilkada Jawa Barat, Bawa Untung Buat Golkar
TOPIK POPULER
Populer
Puasa Muharram Tasu’a dan Asyura 2024: Dalil, Keutamaan, Jadwal, Niat dan Tata Caranya
Resep Spritual Menjaga Hati Bersih tanpa Dengki ala Buya Yahya
Kisah Ulama Tuli yang Bikin Setan Lari Terbirit-birit, Tenyata Lakukan Hal Ini
Doa Agar Diberikah Kecukupan Rezeki dan Bebas Utang dari Ali bin Abi Thalib
Perangi Dajjal, Berapa Lama Imam Mahdi Jadi Pelindung Umat Akhir Zaman?
Ayu Ting Ting Putus Pertunangan, Bagaimana Hukum Batal Nikah setelah Lamaran dalam Islam?
Mau Cepat Kaya? Coba Amalkan Ini Tiap Jumat dari Guru Sekumpul, Rezeki Datang Tak Terduga
Sering Disepelekan, Ini 2 Cara Bersedekah yang Tak Diterima Allah
Manfaat Tak Terbatas Berbakti kepada Orang Tua, Akan Kembali ke Kita Kata UAH
Naskah Khutbah Jumat Akhir Tahun 1445 H: Muhasabah Diri Menyambut Tahun Baru Islam 1446 H
Ketua KPU
Skandal Asusila eks-Ketua KPU, Apakah Dosa Zina Bisa Diampuni Allah? Buya Yahya Bilang Begini
HEADLINE: Skandal Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari yang Dipecat DKPP, Berujung Proses Pidana?
7 Respons Berbagai Pihak Mulai Parpol, KPU, hingga Jokowi Usai DKPP RI Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari
Jokowi Sebut Keppres Pemberhentian Hasyim Asy'ari dari Ketua KPU Masih Diproses
DKPP Pecat Ketua KPU Hasyim Asy'ari, Jokowi Pastikan Pilkada 2024 Jujur dan Adil
Berita Terkini
Gunung Ibu Masih Terus Erupsi hingga Jumat Pagi 5 Juli 2024, Kolom Abu Capai 3.000 Meter
Cuaca Hari Ini Jumat 5 Juli 2024: Hujan Guyur Jabodetabek Siang Nanti
Kasus Korupsi BTS 4G, Mantan Komisaris Ini Divonis Hukuman 5 Tahun Penjara
Pertamina Klaim Bisa Produksi Biodiesel B100, Tapi Harganya Belum Murah
Respons BEI Terkait Saham Emiten Baru Banyak yang Loyo
Mengintip Pesona Sanghyang Heuleut, Wisata Alam Indah di Bandung Barat
Wali Kota Depok Sudah Serahkan Rancangan Perda Pertanggungjawaban APBD 2023
Perusahaan Kripto di AS Wajib Lapor Pajak pada 2026
Sudah Ditaksir Manchester United 2 Tahun, Bintang Euro 2024 Malah Lebih Tertarik Gabung Real Madrid
Bukan Cuma Perawatan Medis, Anak dengan Kanker Perlu Dapat Dukungan Psikososial
Jokowi Pastikan Pilkada Berjalan Lancar Usai Ketua KPU Diberhentika Dewan Kehoermatan
3 Resep Mi Tahu Fantasi, Bisa Jadi Camilan sampai Ide Jualan
Jepang Bakal Kekurangan 1 Juta Pekerja Asing pada 2040
5 Juli 2019: Gempa Bumi M6,9 di California, Bangunan Bergoyang dan Terjadi Kebakaran
Demokrat Rekomendasikan Dukungan ke 3 Paslon Ini untuk Pilkada Papua Barat, Babel, dan Jambi