, Jakarta Mengenal brain cipher ransomware yang membobol Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya menjadi perhatian serius dalam dunia keamanan siber Indonesia. Serangan ini menunjukkan betapa rentannya sistem keamanan pusat data nasional terhadap ancaman yang semakin canggih. Brain cipher ransomware berhasil menyusup ke dalam jaringan dan mengenkripsi data penting, memaksa pihak berwenang untuk mengambil tindakan cepat dan efektif.
Brain cipher ransomware merupakan varian ransomware yang dikenal karena kemampuannya menyandera data dengan enkripsi yang kuat. Setelah berhasil membobol Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya, para penyerang menuntut tebusan dalam bentuk mata uang kripto untuk membuka kembali akses data yang terkunci. Insiden ini menyoroti perlunya peningkatan sistem keamanan dan kesadaran akan ancaman siber di berbagai sektor pemerintahan dan industri.
Advertisement
Baca Juga
Kasus pembobolan ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga mengancam privasi dan keamanan informasi publik. Pemerintah dan berbagai lembaga terkait kini bekerja sama untuk menyelidiki sumber serangan dan memperkuat pertahanan siber agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
Berikut ulas mengenai apa itu brain cipher ransomware yang menyerang Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) di Surabaya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/6/2024).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Apa itu Brain Cipher Ransomware
Brain Cipher merupakan kelompok ransomware baru yang merupakan pengembangan dari Lockbit 3.0. Mereka baru saja muncul di feed Threat Intelligence dan belum mengumumkan secara spesifik siapa targetnya. Lockbit 3.0, yang menjadi dasar dari Brain Cipher, sebelumnya bertanggung jawab atas peretasan besar Bank Syariah Indonesia (BSI) pada Mei 2023, yang mengakibatkan gangguan layanan perbankan selama beberapa hari.
Menurut perusahaan keamanan siber Symantec, Brain Cipher Ransomware beroperasi dengan menggunakan berbagai metode seperti phishing dan intrusi eksternal, serta memanfaatkan Initial Access Brokers (IAB), yang merupakan orang dalam yang dibayar untuk memberikan akses internal ke sistem target. Jika tebusan tidak dibayarkan, kelompok ini kemungkinan akan mengeluarkan pengumuman publik, yang menandakan peretasan pertama oleh Brain Cipher Group. Saat ini, taktik, teknik, dan prosedur operasi Brain Cipher masih belum sepenuhnya dipahami, meskipun ada kemungkinan mereka memanfaatkan pedoman yang telah diketahui untuk akses awal, termasuk melalui IAB, phishing, eksploitasi kerentanan dalam aplikasi publik, atau penyusupan melalui pengaturan Remote Desktop Protocol (RDP).
Dengan latar belakang ini, penting bagi setiap organisasi untuk meningkatkan kewaspadaan dan memperkuat langkah-langkah keamanan siber mereka. Ancaman dari kelompok ransomware seperti Brain Cipher menunjukkan betapa pentingnya memiliki sistem keamanan yang solid, prosedur respons insiden yang efektif, dan pelatihan berkelanjutan untuk semua anggota organisasi mengenai cara mengidentifikasi dan mencegah serangan siber. Dengan memahami metode operasi dan strategi kelompok ransomware, organisasi dapat mengambil langkah proaktif untuk melindungi data dan infrastruktur mereka dari serangan yang berpotensi merusak.
Advertisement
Detik-Detik Brain Cipher Ransomware Menyerang Pusat Data Nasional
Pada 17 Juni 2024 pukul 23.15 WIB, Brain Cipher memanfaatkan situasi di mana fitur keamanan Windows Defender dinonaktifkan untuk melancarkan serangan terhadap pusat data nasional. Keberhasilan mereka dalam mengakses sistem terjadi setelah fitur keamanan ini dimatikan, yang pada dasarnya membuka celah bagi aktivitas berbahaya untuk dimulai.
Namun, serangan yang sebenarnya baru dimulai pada 20 Juni 2024 pukul 00.54 WIB, ketika sejumlah aktivitas berbahaya dilakukan oleh Brain Cipher. Langkah pertama yang mereka lakukan adalah menginstal file malicious yang dirancang untuk mengambil alih kontrol atas sistem dan data yang ada. Selain itu, mereka juga melakukan penghapusan terhadap filesystem yang kritis, yang dapat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada integritas data dan operasional sistem.
Sebagai bagian dari serangannya, Brain Cipher juga berhasil menonaktifkan layanan-layanan penting yang sedang berjalan pada pusat data tersebut. Tindakan ini bertujuan untuk memperlambat respon dan pemulihan sistem, sekaligus memperburuk dampak serangan tersebut. Di samping itu, mereka mengarahkan serangan mereka pada file-file terkait penyimpanan seperti Volume Shadow Copy Service (VSS), HyperV Volume, VirtualDisk, dan Veaam vPower NFS. File-file ini tidak hanya dinonaktifkan tetapi juga diakibatkan crash, memperparah situasi dengan membuat data yang tersimpan tidak dapat diakses atau dipulihkan dengan mudah.
Lalu pada pukul 00.55 WIB, situasi semakin memburuk ketika Windows Defender, alat pertahanan utama yang diandalkan untuk mendeteksi dan menghentikan serangan siber, mengalami crash. Kegagalan ini membuat pusat data nasional menjadi lebih rentan terhadap serangan lebih lanjut dari Brain Cipher, yang dapat terus berlanjut tanpa adanya penghalang yang signifikan.
Strategi Brain Cipher Saat Melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS)
Menurut perusahaan keamanan siber Symantec, para pembuat Brain Cipher menggunakan strategi double extortion, yaitu mencuri data sensitif sebelum mengenkripsinya dan meminta tebusan untuk memulihkan akses ke data tersebut. Korban serangan diberikan ID enkripsi yang diperlukan untuk melakukan pembayaran tebusan, yang biasanya dilakukan melalui situs mereka di dark web untuk mempertahankan anonimitas.
Symantec juga mencatat bahwa para pelaku diduga menggunakan berbagai taktik yang umum digunakan dalam serangan ransomware modern. Ini termasuk memanfaatkan Initial Access Brokers (IAB), yang merupakan pihak dalam yang membantu dalam menyediakan akses ke jaringan internal korban, serta menggunakan teknik phishing untuk mendapatkan akses tidak sah. Selain itu, mereka juga memanfaatkan celah keamanan yang ada dalam aplikasi publik atau meretas Remote Desktop Protocol (RDP) untuk mempermudah masuk ke dalam sistem target. Taktik ini menunjukkan tingkat kesiapan dan kemampuan teknis dari Brain Cipher dalam merancang dan melancarkan serangan ransomware yang merugikan.
Terkini Lainnya
6 Cara Mencegah Ransomware, Jangan Download Sembarangan
210 Instansi Terdampak Serangan Ransomware ke Pusat Data Nasional
Menegangkan, Ini Detik-Detik Brain Cipher Ransomware Serang Pusat Data Nasional
Apa itu Brain Cipher Ransomware
Detik-Detik Brain Cipher Ransomware Menyerang Pusat Data Nasional
Strategi Brain Cipher Saat Melumpuhkan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS)
Brain Cipher Ransomware
Pengertian Brain Cipher Ransomware
Detik-Detik Peyerangan Brain Cipher Ransomware
content
Ransomware
Rekomendasi
BSSN Sebut Brain Cipher Ransomware Serang Pusat Data Nasional Sementara di Surabaya
Menegangkan, Ini Detik-Detik Brain Cipher Ransomware Serang Pusat Data Nasional
Copa America 2024
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Gol Lautaro Martinez Pastikan Argentina Lolos ke Perempat Final
Hasil Copa America 2024: Gol Martinez Pastikan Kemenangan Argentina atas Chile
Erik ten Hag Membuat Permintaan Khusus pada Manchester United Buat Rekrut Pemain Ini
Hasil Copa America 2024: Kanada Unggul Tipis Atas Peru
Link Live Streaming Copa America 2024 Chile vs Argentina, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Top 3 Berita Bola: Timnas Indonesia U-16 Sikat Filipina, Manchester United Gaet Pemain Denmark Lagi
Kalahkan Filipina, Coach Nova: Timnas Indonesia U-16 Kurang Kreatif, Untung Punya Keunggulan Fisik
Daftar Negara Tersukses Sepanjang Sejarah Piala AFF U-16, Indonesia Peringkat Berapa?
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Kerja Keras, Garuda Nusantara Amankan 3 Poin
Hasil Piala AFF U-16 2024 Filipina vs Indonesia: Garuda Nusantara Belum Cetak Gol
Judi Online
1.000 Anggota DPR-DPRD Ikut Judi Online, Berapa Lama Ancaman Pidananya?
Bos PPATK Punya Data Lengkap Pejabat yang Main Judi Online, Siap Buka-bukaan
Duh, Ternyata Ada Karyawan Kominfo yang Ikut Judi Online
Cegah Judi Online, Wali Kota Tangsel Sidak Ponsel Milik Pegawai
PPATK: 1.000 Lebih Anggota DPR dan DPRD Terlibat Judi Online, Nilai Transaksi Capai Rp25 Miliar
Hoaks Promosi Website Judi Catut Nama Tokoh Terkenal, Simak Daftarnya
Haji 2024
Bacaan Doa Menyambut Kepulangan Jemaah Haji 2024 yang Diajarkan Nabi
Data Terkini Jemaah Haji Indonesia 2024 Meninggal di Tanah Suci
Puluhan Ribu Jemaah Haji Pulang ke Indonesia Lewat Bandara Soetta hingga 21 Juli 2024
Jemaah Haji Indonesia Tersasar sampai Tidak Makan 2 Hari, Dibantu Muthawif Malaysia Kembali ke Hotel
Mengapa Ada Larangan Keluar Rumah Sepulang Haji? Ini Penjelasannya
Benarkah Bid’ah jika Berkunjung ke Orang yang Pulang Haji? Buya Yahya Ungkap Fadhilahnya
TOPIK POPULER
Populer
6 Resep BBQ Daging Sapi ala Rumahan, Enak dan Mudah Dibuat
Sejarah Taiwan, Hong Kong, Macau Punya Pemerintahan Terpisah dari Tiongkok
3 Cara Cek Pajak Motor Online dari Plat Nomor, Praktis dan Aman
12 Cara Masak Daging Kambing Agar Tidak Bau, Mudah dengan Bahan di Dapur
Batuk Tak Sembuh-Sembuh hingga Berminggu-minggu? Waspadai 10 Jenis Penyakit Ini
Jenis Kambing Ganteng Viral di Media Sosial, Ada yang Mirip Personel BTS
3 Cara Membuat Tongseng Sapi Pedas yang Mantap Banget Rasanya
8 Cara Membuat Sate Daging Sapi agar Empuk dan Tidak Alot, Jangan Lakukan Hal Ini
Cara Bikin Semur Daging Sapi Sampai Kerbau, Manis Gurih
Euro 2024
Gareth Southgate Balas Seruan untuk Mainkan Cole Palmer dan Kobbie Mainoo di Euro 2024
Didier Deschamps: Meski Cetak Gol, Mbappé Menganggap Topeng 'Rumit'
Ronald Koeman Murka Belanda Dikalahkan Austria di Euro 2024
Prediksi Euro 2024 Republik Ceko vs Turki: Mencari Pendamping Portugal
Prediksi Euro 2024 Ukraina vs Belgia: Laga Hidup Mati Kevin De Bruyne dan Kolega
Jelang Ukraina Vs Belgia: Kemenangan Jadi Harga Mati bagi The Red Devils
Berita Terkini
Keamanan Siber Global Terancam, Apakah Perjanjian Kejahatan Siber PBB Jalan Keluarnya?
Kemenkeu Siapkan Insentif Menarik untuk Genjot Investasi di Batam
Mengenal Brain Cipher Ransomware yang Membobol Pusat Data Nasional
Fakta Menarik Film Bukan Cinta Biasa di Vidio, Kisah Cinta dan Keluarga yang Mengharukan
Joy Red Velvet Kecewa karena Perilisan MV Comeback Cosmic Sempat Ditunda, Beri Kritik pada SM Entertainment
Segudang Manfaat Membaca Nyaring Bagi Anak-Anak di Daerah
Kapolda Metro Jaya: Hidup Bukan Judi, Harus Bekerja Keras
7 Potret Putri Delina dan Pacar Saat Nge-Gym, Jeffry Reksa Pamer Tubuh Kekar
Akhir Cerita HRD PT Zhao Hui Nickel Morowali Teriaki Calon Karyawan dengan Kata Sampah
Gunung Semeru Erupsi Beberapa Kali Hari Ini, Tinggi Letusan Capai 600 Meter
Singgung Sidang SYL, Kapolda Metro Sebut Berkas Firli Bahuri Sedang Dilengkapi
PKB: PKS Pasangkan Anies Baswedan-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta 2024 Bisa Deadlock dan Tutup Pintu Parpol Lain
Jadwal, Hasil, dan Klasemen Final Four PLN Mobile Proliga 2024: Siapa Rebut Gelar Juara?
Saksikan Sinetron Saleha di SCTV Episode Rabu 26 Juni 2024 Pukul 18.15 WIB, Simak Sinopsisnya
Penggemar Berat, Wanita Ini Sukses Menikah dengan 'Kembaran' Ed Sheeran