, Jakarta Down syndrome adalah kondisi kelainan genetik yang umumnya terjadi, karena adanya kerusakan pada kromosom ke-21. Hal ini dapat menyebabkan fisik dan perkembangan mental yang terbatas, pada individu yang terkena. Meski tidak ada cara mencegah down syndrome sepenuhnya, ada langkah-langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko memiliki anak dengan down syndrome.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu cara mencegah down syndrome yang efektif, adalah melalui pemeriksaan kromosom melalui amniocentesis bagi para ibu hamil. Melalui prosedur ini, sejumlah kecil cairan amnion dari rahim diambil untuk dianalisis. Pada hasil analisis ini, dokter dapat melihat apakah adanya kelainan kromosom pada bayi yang belum lahir, dapat mengindikasikan potensi terjadinya down syndrome.
Dalam melakukan pemeriksaan amniocentesis, penting untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui risiko dan manfaatnya. Prosedur ini memiliki risiko minimal, seperti infeksi atau perdarahan ringan, namun dokter akan memberikan panduan dan pertimbangan yang paling tepat bagi ibu hamil. Berikut ini cara mencegah down syndrome yang rangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/5/2024).
* Follow Official WhatsApp Channel untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
1. Hamil di Usia yang Tepat
Risiko memiliki anak dengan sindrom Down meningkat, jika ibu hamil pada usia yang terlalu muda atau terlalu tua. Menurut penelitian, usia ideal bagi seorang ibu untuk mengandung adalah antara 20 hingga 34 tahun. Dalam rentang usia ini, kondisi fisik ibu biasanya dalam keadaan optimal untuk mendukung perkembangan janin yang sehat. Hubungan antara usia ibu saat hamil dengan risiko down syndrome telah lama diketahui. Pada awal abad ke-20, para peneliti mengamati bahwa anak-anak yang lahir dengan kondisi ini sering kali merupakan anak terakhir dari keluarga besar, yang lahir tidak lama sebelum seorang wanita memasuki masa menopause. Dengan mengetahui faktor risiko ini, calon ibu dapat lebih bijak dalam merencanakan kehamilan.
2. Melakukan Pemeriksaan Kromosom
Pemeriksaan kromosom pada awal kehamilan adalah langkah penting, untuk mendeteksi adanya kelainan genetik sejak dini. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat kromosom tambahan, yang dapat menyebabkan down syndrome pada janin. Pemeriksaan kromosom biasanya dilakukan melalui tes darah dan tes cairan ketuban. Dengan melakukan tes ini, risiko memiliki anak dengan kelainan genetik dapat diketahui lebih awal, sehingga langkah-langkah penanganan yang tepat bisa segera diambil.
3. Melakukan Screening dan Tes Diagnostik
Selama masa kehamilan, upaya pencegahan dapat dilakukan melalui berbagai screening dan tes diagnostik. Screening bertujuan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kelainan genetik pada janin sejak dini, di mana melibatkan pemeriksaan USG dan tes darah. Screening dengan menggunakan USG sangat dianjurkan, ketika usia kehamilan memasuki minggu ke-11 hingga ke-13. Bagi ibu hamil yang berusia di atas 35 tahun, USG tambahan dapat dilakukan pada usia kehamilan antara 18 hingga 22 minggu. Tes diagnostik yang lebih spesifik, seperti amniosentesis atau chorionic villus sampling (CVS), juga bisa dilakukan untuk memastikan hasil screening.
4. Melakukan Tes Antenatal
Tes antenatal merupakan pemeriksaan yang dilakukan selama kehamilan, untuk mendeteksi adanya kelainan pada janin, termasuk down syndrome yang tentu melibatkan pemeriksaan cairan ketuban dan darah secara berkala. Pemeriksaan antenatal sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan janin. Dengan melakukan tes ini, kelainan genetik atau masalah kesehatan lainnya dapat dideteksi lebih awal, dan diambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi atau meminimalkan dampaknya.
5. Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Rutin
Pemeriksaan kehamilan rutin sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan ibu dan janin, mencegah munculnya penyakit, serta mendeteksi kelainan seperti down syndrome. WHO menganjurkan ibu hamil untuk melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak satu kali pada trimester pertama, dua kali pada trimester kedua, dan lima kali pada trimester ketiga. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) juga memiliki anjuran serupa dengan WHO untuk trimester pertama dan kedua, namun pada trimester ketiga, Kemenkes RI menganjurkan pemeriksaan dilakukan dua kali. Pemeriksaan rutin ini meliputi pemeriksaan fisik, tes laboratorium, serta pemantauan perkembangan janin melalui USG.
Advertisement
6. Olahraga Teratur
Melakukan olahraga ringan secara rutin sangat bermanfaat bagi kesehatan ibu hamil dan janin. Olahraga membantu meningkatkan sirkulasi darah, menjaga kebugaran, dan mengurangi risiko komplikasi kehamilan. Olahraga yang aman dan direkomendasikan untuk ibu hamil antara lain berjalan kaki, yoga prenatal, berenang, dan senam khusus ibu hamil. Penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai program olahraga, untuk memastikan bahwa jenis olahraga yang dipilih aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan ibu.
7. Konsumsi Asam Folat
Nutrisi yang cukup sangat penting bagi ibu hamil dan perkembangan janin. Salah satu nutrisi yang esensial untuk mencegah down syndrome adalah asam folat. Penelitian menunjukkan bahwa asam folat berperan penting, dalam mencegah cacat tabung saraf dan mungkin juga berkaitan dengan pencegahan down syndrome. Ibu hamil dianjurkan untuk mengonsumsi 400 mikrogram asam folat setiap hari, baik melalui makanan yang kaya asam folat maupun suplemen. Asam folat dapat ditemukan dalam sayuran berdaun hijau, buah-buahan, kacang-kacangan dan produk biji-bijian yang diperkaya.
8. Hindari Stres
Stres dapat berdampak negatif pada kesehatan janin dan ibu hamil. Stres yang berlebihan dan terus-menerus, dapat mempengaruhi perkembangan janin dan meningkatkan risiko komplikasi kehamilan. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk mengelola stres dengan baik. Beberapa cara untuk mengurangi stres antara lain dengan melakukan kegiatan yang menyenangkan, berolahraga ringan, meditasi, mengikuti kelas prenatal, serta mendapatkan dukungan dari keluarga dan teman. Konseling juga dapat membantu ibu hamil mengatasi kekhawatiran dan kecemasan yang mungkin timbul selama kehamilan.
9. Istirahat Cukup
Istirahat yang cukup sangat penting bagi ibu hamil, untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan. Kurangnya istirahat dapat berdampak buruk pada kesehatan ibu dan janin, seperti meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, diabetes gestasional dan komplikasi lainnya. Ibu hamil disarankan untuk tidur setidaknya 7-9 jam setiap malam dan mengambil waktu istirahat di siang hari jika diperlukan. Menciptakan lingkungan tidur yang nyaman dan rutin tidur yang teratur, dapat membantu meningkatkan kualitas tidur.
10. Hindari Kebiasaan yang Berakibat Buruk bagi Kandungan
Selama kehamilan, sangat penting bagi ibu untuk menghindari kebiasaan buruk yang dapat membahayakan kesehatan janin. Kebiasaan seperti mengonsumsi makanan cepat saji yang tinggi lemak dan gula, minuman beralkohol, merokok, serta tidak menggunakan masker saat terpapar polusi dapat berdampak negatif pada perkembangan janin. Mengadopsi gaya hidup sehat dengan pola makan seimbang, menghindari alkohol dan rokok, serta mengurangi paparan polusi adalah langkah penting untuk memastikan kehamilan yang sehat dan bayi yang lahir dengan kondisi optimal. Ibu hamil juga harus berhati-hati dalam mengonsumsi obat-obatan, dan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat atau suplemen apa pun.
Penanganan Bagi Anak Down Syndrome
Terapi Fisik
Ketika orang tua menghadapi tantangan dalam mendampingi anak dengan down syndrome, langkah pertama yang sangat penting adalah memahami bahwa setiap anak memiliki kebutuhan uniknya sendiri. Dalam konteks ini, terapi fisik menjadi salah satu pendekatan yang paling fundamental dan efektif. Terapi fisik tidak hanya sebatas serangkaian latihan fisik semata, tetapi merupakan serangkaian aktivitas yang dirancang secara khusus untuk membantu anak dengan down syndrome mengembangkan kemampuan fisiknya.
Ini mencakup latihan-latihan yang dirancang untuk memperkuat otot, meningkatkan keseimbangan tubuh, dan memperbaiki koordinasi gerakan. Dengan terapi fisik yang tepat, anak-anak down syndrome dapat belajar merangkak, duduk, berjalan dan melakukan berbagai tugas fisik lainnya sehingga lebih lancar dan percaya diri. Ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup mereka secara umum, tetapi juga membantu mereka dalam mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin mereka hadapi sehari-hari.
Terapi Wicara
Seringkali, anak-anak dengan down syndrome mengalami keterlambatan dalam perkembangan kemampuan berbicara dan berkomunikasi. Oleh karena itu, terapi wicara menjadi sangat penting dalam membantu mereka mengatasi hambatan ini. Terapi wicara melibatkan berbagai latihan dan aktivitas yang dirancang untuk merangsang perkembangan kemampuan berbicara dan bahasa pada anak-anak.
Dalam terapi wicara, orang tua dan terapis bekerja sama untuk membantu anak mengembangkan kemampuan komunikasi mereka dengan cara yang efektif dan terarah. Ini termasuk latihan seperti meniru suara, mengidentifikasi objek, dan memahami instruksi sederhana. Dengan konsistensi dan kesabaran, anak-anak dengan down syndrome dapat belajar untuk berkomunikasi dengan lebih lancar dan mengartikulasikan kebutuhan dan keinginan mereka dengan lebih baik.
Terapi Kerja
Walaupun anak-anak dengan down syndrome mungkin memiliki kebutuhan khusus, mereka juga memiliki potensi untuk mandiri dan melakukan berbagai aktivitas sehari-hari seperti anak-anak lainnya. Terapi kerja membantu anak-anak ini dalam mengembangkan keterampilan yang diperlukan, untuk menjadi mandiri dan aktif dalam kehidupan sehari-hari. Dalam terapi kerja, anak-anak diajarkan berbagai keterampilan dasar, mulai dari cara makan dan berpakaian dengan benar hingga cara menggunakan teknologi. Terapi ini membantu anak-anak untuk mengembangkan pemahaman tentang rutinitas sehari-hari dan mempersiapkan mereka untuk menjadi anggota produktif dalam masyarakat.
Terapi Okupasi
Terapi okupasi membuka peluang bagi anak-anak dengan down syndrome, untuk mengeksplorasi minat dan bakat mereka. Ini dapat melibatkan berbagai aktivitas, mulai dari seni dan kerajinan hingga olahraga dan musik. Terapi okupasi membantu anak-anak untuk menemukan apa yang mereka sukai dan apa yang mereka kuasai, dan memberikan dukungan yang mereka butuhkan untuk mengembangkan passion mereka menjadi bakat yang nyata.
Dalam menerapkan berbagai jenis terapi ini, penting bagi orang tua untuk bekerja sama dengan terapis dan spesialis yang berpengalaman. Mereka dapat memberikan bimbingan dan dukungan yang diperlukan, untuk memastikan bahwa setiap sesi terapi efektif dan memberikan manfaat yang maksimal bagi anak-anak. Dengan kerja keras, kesabaran dan cinta yang tak terbatas, anak-anak dengan down syndrome dapat mencapai potensi mereka sepenuhnya.
Terkini Lainnya
Penyebab Down Syndrome Menurut Para Ahli dan Cara Mencegahnya
15 Ciri-Ciri Anak Down Syndrome, Penyebab, Jenis-Jenis, dan Cara Tepat Mencegahnya
Mengenal Arti Down Syndrome, Ini Penyebab dan Faktor Risikonya
1. Hamil di Usia yang Tepat
2. Melakukan Pemeriksaan Kromosom
3. Melakukan Screening dan Tes Diagnostik
4. Melakukan Tes Antenatal
5. Melakukan Pemeriksaan Kehamilan Rutin
6. Olahraga Teratur
7. Konsumsi Asam Folat
8. Hindari Stres
9. Istirahat Cukup
10. Hindari Kebiasaan yang Berakibat Buruk bagi Kandungan
Penanganan Bagi Anak Down Syndrome
Terapi Fisik
Terapi Wicara
Terapi Kerja
Terapi Okupasi
Cara Mencegah Down Syndrome
Down Syndrome
Down Syndrome Keturunan
Cara Mencegah Down Syndrome Bagi Ibu Hamil
Penanganan Anak Down Syndrome
content
Copa America 2024
Hasil Copa America 2024: Vinicius Junior Brace, Brasil Gilas Paraguay dan Jaga Asa ke Perempat Final
Jadwal Lengkap Copa America 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D Cek di Sini
Hasil Copa America 2024: Lumat Kosta Rika, Kolombia Makin Dekat dengan Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil, Sebentar Lagi Tanding di Vidio
Hasil Copa America 2024: Hajar Kosta Rika 3-0, Kolombia Selangkah Lagi ke Perempat Final
Link Live Streaming Copa America 2024 Paraguay vs Brasil di Indosiar dan Vidio, Sabtu 29 Juni Pukul 08.00 WIB
Timnas Indonesia U-16
Jadwal Lengkap, Hasil, dan Klasemen Piala AFF U-16 2024: Timnas Indonesia Bidik Gelar Ketiga
Lupakan Euforia, Nova Arianto Minta Skuad Timnas U-16 Fokus di Semifinal Piala AFF U-16
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Pesta Gol, Garuda Nusantara Lolos ke Semifinal
Hasil Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos: Sempat Tertinggal, Garuda Nusantara Unggul 4-1 di Babak Pertama
Dapatkan Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Sesaat Lagi Tayang di Indosiar dan Vidio
Link Live Streaming Piala AFF U-16 2024 Indonesia vs Laos, Kamis 27 Juni Pukul 19.30 WIB: Tayang di Indosiar dan Vidio
Judi Online
1.000 Anggota DPR dan DPRD Terseret Judi Online, Pemerintah Harus Apa?
Tangani 23 Kasus Judi Online, Polda Metro: Semua Bandar Ada di Luar Negeri
Judi Online Cari Mangsa, Literasi Digital Senjata Penangkalnya
Infografis PPATK Kuak 1.000 Orang di DPR dan DPRD Main Judi Online
MUI Ajak Masyarakat Dukung Polri Berantas Judi Online dan Pinjol
Soal Bandar Judi Online Terdeteksi di Indonesia, Kapolri: Penelusuran Sampai Titik Puncak
Pilkada 2024
Buka Mukerwil DPW PPP Kepri, Mardiono Sebut Akan Siapkan Calon Terbaik di Pilkada 2024
Aliansi Relawan Gibran Minta Presiden Terpilih Akomodir Anak Muda Masuk Kabinet Pemerintahan
Survei Pilkada Tana Tidung: Said Agil Unggul Tipis dari Petahana
Pengamat Nilai Program Pro Rakyat Sekda Majalengka Eman Suherman Bisa Raih Dukungan di Pilkada 2024
Jelang Pilkada Indramayu, Kelompok Petani Milenial Akui Kinerja Nina Agustina
Pj Gubernur Kalbar Imbau Masyarakat Waspadai Hoaks Jelang Pilkada 2024
TOPIK POPULER
Populer
Cara Cek NIK Sudah Jadi NPWP Secara Online, Begini Langkah-Langkahnya
Rum Adalah Jenis Minuman Alkohol, Simak 9 Fakta Menariknya
Penuh Misteri, 5 Tempat Rahasia di Dunia Ini Jarang Diketahui Orang
10 Potret Rumah dan Studio Brisia Jodie, Satu Kompleks Beda Bangunan
7 Potret Nyeleneh yang Ditemukan di Bengkel Ini Absurd Banget
10 Penyebab Nomor HP Diblokir WhatsApp, Simak Cara Mengatasinya
Ulasan West Side Story, Film Musikal tentang Perseteruan 2 Gang
Potret 6 Pasangan Artis Menikah Pakai Adat Aceh, Memukau dan Sarat Makna
Rawa Belong, Pasar Bunga Terbesar di Asia Tenggara yang Kini Jadi Tempat Konten
Euro 2024
Babak 16 Besar Euro 2024: Swiss Tak Gentar Hadapi Juara Bertahan
Prediksi Euro 2024 Jerman vs Denmark: Tim Panser Ogah Menanggung Malu
Prediksi Euro 2024 Swiss vs Italia: Tidak Mudah Singkirkan Juara Bertahan
Jadwal Lengkap Euro 2024 dan Hasil Babak 16 Besar, 8 Besar, Semifinal, Final
Jadwal Lengkap Euro 2024, Hasil, Klasemen Grup A, B, C, D, E, F Cek di Sini
Lolos dari Jalur Neraka di Babak Gugur Euro 2024, Bek Timnas Inggris Pantang Anggap Remeh Lawan
Berita Terkini
VIDEO: Cegah Judi Online, Tangsel akan Cek Transaksi Rekening ASN
Ragam Pesona Hong Kong Tertuang dalam Koleksi Modest Fashion Nada Puspita
Cara Cek Bantuan PKH-BPNT 2024 Secara Online, Bisa Lewat Ponsel
Harga Emas Antam Naik Rp 15.000 dalam 2 Hari, Ini Rinciannya
Ini Kriteria Jemaah Haji Sakit yang Bisa Tanazul
Sholawat Akan Jadi Cahaya di Hari Kiamat, Ini Jumlah Minimal yang Dianjurkan
Hadirkan Artis Cilik Virtual, Event WONDERLAB Persembahan Genexyz Buka Portal di Jakarta ke Dunia Baru
Taiwan Rilis Peringatan Perjalanan Warganya Hindari ke China, Imbas Ancaman Hukuman Mati
7 Potret Randy Pangalila Mundur dari Dunia Seni Bela Diri, Balik Fokus di Entertainment
Dituntut 12 Tahun, SYL: Jaksa Tak Pertimbangkan Kondisi Indonesia dalam Ancaman Luar Biasa
KKHI Tetap Layani Jemaah Haji Non-Reguler yang Sakit, Termasuk Haji Furoda
Babak 16 Besar Euro 2024: Swiss Tak Gentar Hadapi Juara Bertahan
Top 3: Bahan Alami yang Bantu Menurunkan Kolesterol
PSI dan Gerindra Bantah Isu Jokowi Usulkan Kaesang untuk Pilkada Jakarta 2024
1.000 Anggota DPR dan DPRD Terseret Judi Online, Pemerintah Harus Apa?